Hari Pertama Menjadi Istri

Vania membawa Mike menuju kamar mandi dengan mendorong kursi rodanya.

Tubuh Mike hanya berbalut handuk sepinggang.

Setibanya di kamar mandi, Vania justru bingung bagaimana cara memandikan orang dewasa. Karena biasanya ia memandikan adiknya saja yang berusia 6 tahun.

"Maaf tuan aku boleh bertanya?"

"Tanya apa?" tanya Mike.

"Bagaimana cara memulai memandikanmu?" tanya Vania agar tak salah lagi.

"Bodoh! kau tak pernah memandikan seseorang, atau kau tak pernah mandi sendiri?" tanya Mike dengan dingin.

"Baiklah Tuan, saya Bukannya tidak tahu memandikan orang, hanya saja saya takut berbuat salah lagi."

Vania langsung meraih sarung tangan yang ada di dalam kamar mandi itu. Sepertinya sapu tangan itu memang khusus digunakan untuk menggosok tubuh suaminya agar kulit mereka tak bersentuhan secara langsung.

Vania mulai mengguyur tubuh Mike dengan air.

Kemudian ia meratakan busa sabun ke bagian seluruh tubuh Mike kecuali bagian yang tertutup oleh handuk yang sudah basah.

Lagi-lagi Vania harus berhati-hati ketika mendekati kaki Mike .

"Permisi, kakinya mau saya bersihkan," ucap Vania.

Ia kembali berjongkok, dengan pelan ia mengusap kaki Mike yang terbuka tanpa ada perbannya. Namun tiba-tiba tubuh Vania terdorong dan terjungkal karena tendangan Mike.

"Aw !" Vania.

gaun pengantin yang Vania kenakan sedikit basah karena terkena genangan air di kamar mandi.

"Tidak bisakah kau berhati-hati?!" tanya Mike dengan emosi.

"Iya,Maaf tuan."

Vania kembali bangkit, ia kembali menghampiri Mike dan membasuh kaki Mike.

Kali ini Vania melakukannya lebih pelan dan hati-hati agar Mike tak lagi melakukan kekerasan terhadapnya.

Vania menggosok seluruh bagian tubuh Mike dengan busa sabun terkecuali bagian yang ditutupi handuk karena Mike masih bisa melakukannya sendiri.

Setelah kejadian penendangan, itu Mike tak lagi marah, karena Vania sudah semakin berhati-hati memperlakukan pria tersebut.

Setelah selesai mandi Vania mendorong kursi roda kembali ke kamar.

Vania menyiapkan pakaian untuknya. sementara gaunnya sendiri sudah sedikit basah akibat percikan air. Bahkan ia sendiri sempat jatuh di lantai bak mandi yang basah.Namun semua itu tadi gubris olehnya yang penting tugasnya segera selesai.

Vania dengan hati-hati memakaikan piyama pada Mike .

Setelah memakaikan pakaiannya Vania menyuapi Mike dengan makanannya yang sudah diantar ke dalam kamar.

Untung saja Mike tak bikin ulah lagi, ia makan dengan tenang kali ini.

Nyonya Wihelmina masuk ke dalam kamar mereka untuk melihat pekerjaan Vania.

Nyonya Wihelmina tersenyum melihat putranya tersebut sudah mengenakan pakaian tidur dan sedang di suapi oleh Vania.

" Bagaimana dengan pelayanan istrimu? apa dia melayani mu dengan baik tanya?" nyonya Wihelmina.

"Dia sudah beberapa kali melakukan kesalahan," dengus Mike.

"Maklumi saja Mike, dia belum terbiasa. setelah beberapa hari dia juga akan terbiasa."

"Sudahlah kau makan dan beristirahatlah kemudian minum obat mu supaya kau lekas sembuh, mommy ada urusan sebentar."

Nyonya Wihelmia keluar dari kamar itu.

Sebelum keluar Nyonya Wihelmina melambaikan tangannya ke arah Vania.

"Ada apa Nyonya?"tanya Vania ketika mereka berhadapan.

Nyonya Vania mengeluarkan sesuatu dari saku blazer yang ia kenakan.

"Apa ini ?"tanya Vania ketika melihat satu STIP pil berbentuk bulatan kecil.

"Ini agar kau tak hamil," ucap Nyonya Wihelmina.

Hamil?

Nyonya Wihelmina kembali keluar dari ruangan tersebut.

***

Nyonya Wihelmina turun dari anak tangga ia meraih handphonenya yang berada di saku blazernya.

"Halo Jeng, sepertinya rencana liburan kita keliling dunia akan segera terlaksana."

"Karena kini Mike sudah memiliki istri yang akan menjaganya," ucap Nyonya Wihelmina ketika berada di sambungan telepon.

"Baiklah dalam dua tiga hari lagi kita akan berangkat, aku persiapkan dulu ya." Nyonya Wihelmina pun menutup teleponnya.

Nyonya Wihelmina menghampiri suaminya tuan John Arlan Muller.

"Daddy, dalam dua tiga hari lagi ini aku dan teman-teman sosialita berencana untuk wisata keliling dunia."

"Terserah saja kau mommy, lagipula dalam dua tiga hari ini Daddy juga akan pergi ke luar kota untuk mengurus proyek Daddy yang baru.

Hanya saja Daddy mengkhawatirkan Mike ."

Kurasa Daddy tak perlu mengkhawatirkannya, karena Mike sudah memiliki Seorang Istri.

"Tapi aku tak percaya pada gadis itu dalam merawat putraku. Bagaimana jika perempuan itu berniat jahat pada Mike ?"tanya tuan John.

"Daddy, Vania itu gadis lugu Karena itulah aku mempercayakan Mike kepadanya. Sudahlah kita urusi saja pekerjaan kita sekarang, kita sudah bayar mahal kok. Lagi pula dia tak akan berani macem-macem di rumah ini."

***

Waktu menunjukkan pukul sepuluh lewat tiga puluh malam. Vania duduk di sofa sambil mengkotak-katik handphonenya.

Beberapa kali ia sudah menguap. Namun sesuai peraturan ia tak boleh tidur sebelum tuan muda Mike tertidur.

Saat itu Mike memainkan laptopnya.

Kring kring terdengar nada dering dari handphone jadul milik Vania.

"Anton," lirih Vania ketika melihat layar handphonenya.

Vania melirik ke arah Mike .

kemudian ia melangkah perlahan menuju balkon untuk mengangkat telepon tersebut.

dibukanya pelan-pelan pintu balkon sementara Mike masih mengawasi Vania dengan Indra pendengarnya yang sangat tajam itu.

"Halo Anton,"sapa Vania dengan lirih.

"Akhirnya aku bisa menghubungimu Van."

"Hehehe maaf aku tidak ada kuota. ada apa menelpon ke malam-malam tanya Vania gugup.

"Ah enggak aku cuman kangen saja sih."

Vania tersenyum mendengar ucapan Anton. Jauh di lubuk hatinya ia juga merindukan Anton.

"Van, Minggu besok aku pulang nih. Bagaimana kalau malam minggu nanti aku jemput kamu, mungkin saja setelah kamu lulus sekolah ibumu bisa menerima hubungan kita."

Mendengar hal itu Vania jadi gelisah.

"Aduh Maafkan aku tidak bisa."

"Tidak bisa, tapi kenapa? atau jangan-jangan kamu sudah memiliki kekasih baru? " tanya Anton.

"Bukan begitu Ton. tapi selama 6 bulan ke depan aku tak boleh keluar dari tempat kerjaku."

"Tempat kerja? memangnya kamu kerja di mana?"

Tania menggaruk-garuk kepalanya tak gatal. Ia harus bingung harus menjawab bagaimana.

"Vania! Vania !" tiba-tiba berteriak Mike dari dalam ruangan.

Vania menutup mikrofon HP.

"Iya Tuan!" sahut Vania.

Meski mikrofonnya ditutup, Anton mendengar ucapan Vania walaupun samar-samar.

"Vania itu suara laki-laki ya?" tanya Anton bernada cemburu.

"Iya dia bosku. dan selama 6 bulan aku harus tinggal di dalam rumahnya tanpa boleh keluar karena sudah ada perjanjian kontrak di antara kami."

"Maaf Anto, aku harus buru-buru," ucap Vania.Ia pun memutuskan sambungan teleponnya.

Vania segera menghampiri Mike.

Ia Tuan ada apa tanya Vania.

"Kau sedang bertelepon dengan siapa?" tanya Mike .

"Ah tidak Tuan, itu temanku," ucap Vania dengan gugup.

Mike menangkap ada vibra kebohongan dari nada bicara Vania.

"Sudah malam aku ingin tidur!"

"Iya, iya Tuan."

Vania membantu merebahkan tubuh Mike ke atas tempat tidur.Dengan menopang pundak Mike.

Karena tubuh Vania terlalu kecil ia harus memeluk Mike agar tubuh Mike bisa berbaring pelan-pelan.

Tak sengaja Mike mencium aroma khas wanita, ketika kepalanya berada di ceruk leher Vania.

Jantung Mike berdetak kencang, sesuatu hal yang lumrah di rasakan bagi seorang pria dewasa. Apalagi sebelumnya Mike adalah seorang cassanova.

Setelah selesai membaringkan tubuh Mike. Vania menarik selimut tebal untuk menutupi tubuh Mike.

"Tidur dengan ku!"titah Mike.

"Apa tuan?" tanya Vania untuk memperjelas.

"Tidur dengan ku!"perintah Mike .

"Maaf Tuan, saya tidak bisa. Saya tidur di bawah saja," ucap Vania.

Mike begitu murka, terlihat dari wajahnya yang memerah.

Tapi kali ini Vania tak merasa takut sedikitpun karena melawan perintah Mike .

Ia dan Anton sudah berjanji untuk saling setia.

Aku akan menjaga kesucian untuk seorang suami yang mencintai ku, bukan seorang suami yang hanya menganggap ku sebagai budaknya saja,batin Vania.

Vania menggelar bedcover, kemudian ia tidur hanya beralas bedcover yang sebagian lagi menutupi tubuhnya.

Bersambung dulu gengs.

.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***