Bu Lisa berada di sebuah toko emas sedang memilih milih emas.
"Mbak saya pilih yang ini, yang ini dan ,yang ini," ucapnya sambil menunjuk satu set perhiasan emas yang terdiri dari cincin, gelang, kalung dan anting-anting.
"Berapa totalnya mbak?'tanya Bu Lisa.
"Semuanya 20 juta Bu," ucap penjaga toko itu.
"Ya sudah, saya bayar cash."
Setelah membayar seluruh perhiasan itu Bu Lisa memakainya.
"Setelah dari toko perhiasan Bu Lisa menuju sebuah showroom motor.
"Ia menunjuk satu buah motor dan membeli 1 unit motor secara cash seharga 30 juta.
"Aku harus beli apa lagi ya?" Bu Lisa bermonolog.
"Ah pulang ke rumah dulu lah, mau pamer-pamer sama tetangga," ucap Bu Lisa sambil tersenyum menyeringai.
Setibanya di rumah Bu Lisa, sudah ditunggu oleh tiga orang anaknya.
Melihat Bu Lisa yang membawa motor baru dan memakai perhiasan emas tetangganya datang menghampiri.
"Duh Bu Lisa dapat rezeki nomplok ya?" Mas-nya segede gitu ,"ucap salah satu tetangga.
"Iya Bu, dapat rezeki nomplok," sahut Bu Lisa sambil memamerkan perhiasannya.
"Wah motornya baru juga ya Bu, beli cash atau kredit nih?" tanya tetangganya.
"Cash dong masak kredit sih."
Ketiga anak Bu Lisa datang menghampirinya.
"Ibu, ibu ke mana saja sih, kita semua sudah lama menunggu ibu kami lapar mana tidak ada makanan di rumah," keluh kesah Messy putri keduanya yang berusia 15 tahun.
"Nggak usah masak, kita banyak duit beli saja di warung," ucap Bu Lisa sambil memamerkan uangnya kepada para tetangga.
"Wah Bu Lisa dapat uang sebanyak itu, dari mana tuh?" tanya para tetangga.
"Ada deh, tapi kalau ibu-ibu mau pinjam boleh kok, asal sanggup bayar bunganya sebesar 20%," ucap Bu Lisa.
"Messy kamu beli makanan di warung! Ibu ada urusan sebentar."
Bu Lisa menyodorkan selembar uang rp100.000.
Kemudian ia menuju suatu tempat dan kembali sekitar setengah jam kemudian.
Bu Lisa membawa sekantong barang belanjaan yang dibelinya di supermarket terdekat.
Saat itu ketiga putri-putrinya makan dengan lahap
"Oh sudah berapa hari ini, kita makan enak terus ya," ujar si bungsu Qanita.
"Makanya kalau mau makan yang enak begin,i kalian harus bisa menggaet cowok-cowok kaya," tutur Bu Lisa pada ketiga putrinya yang masih di bawah umur.
Karena mereka tengah asik makan, mereka pun tak menghiraukan perkataan Bu Lisa.
Bu Lisa tersenyum melihat ketiga putrinya yang cantik-cantik itu.
"Beruntungnya Aku, memiliki tiga putri yang cantik, mereka harus bisa menikahi pria kaya seperti Vania, betapa senangnya hidupku, tidak perlu kerja keras hanya tinggal meminta uang pada mereka," ucap Bu Lisa sambil mengipas-ngipaskan sejumlah uang ke wajahnya.
"Messy Dita dan Qanita ini ibu belikan perawatan kulit untuk kalian agar kulit kalian glowing dan indah. Kalian harus menjaga kecantikan kalian sejak dini, agar kalian bisa menarik perhatian pria kaya dengan kecantikan kalian," ucap Bu Lisa.
Mereka kembali tak menghiraukan ucapan Bu Lisa tersebut karena masih menikmati makanan enak itu.
Mereka memang tak pernah menikmati makan lezat kecuali hari raya.
Ketika Vania menikah dengan Mike barulah mereka mencicipi hidangan lezat setiap hari.
***
Hari sudah pun sore, Vania masih saja merenungi kejadian tadi pagi yang menimpanya.
"Huh, mau memandikan pria itu lagi," gumannya dengan kesal.
"Vania Sudah jam berapa, Sudah waktunya aku mandi," ucap Mike.
"Iya tuan," sahut Vania.
Vania segera menghampiri Mike kemudian membuka kaos yang dikenakan oleh Mike.
Setelah kaosnya terbuka, Vania hendak membelitkan handuk di pinggang Mike.
"Kenapa harus ditutupi, bukannya kau sudah menyentuhnya?"tanya Mike.
Vania kembali melilitkan handuk ke tersebut.
Mike tersenyum menyeringai.
Vania kembali menarik celana jeans milik Mike dari dalam handuk.
"Mulai sekarang kau harus membiasakan dirimu Vania, karena kau bukan hanya perawat ku tapi juga istriku" ucap Mike.
Vania tetap diam sambil menarik celana tersebut.
Seperti biasanya ritual mandi itu mereka lakukan lagi.Vania beruntung karena sore ini Mike tak membuat ulah lagi.
Pukul empat sore pekerjaan Vania sudah beres.
Sebenarnya Mike merasa bosan berada di dalam kamar terus, ingin keluar pun tak ada yang bisa membawanya keluar.
Karena kedua orang tuanya tak berada di rumah. Hanya ia dan istri kontraknya tersebut di dalam kamar.
Sepanjang Hari Mike hanya memainkan laptopnya. Meski ia tak bisa melihat.
Mike menuliskan seluruh kegundahan hatinya itu di dalam laptop canggih miliknya.
Sama halnya dengan Vania. Vania berdiri di atas balkon sambil menatap pemandangan di bagian bawahnya.
Rumah itu sebenarnya sangat indah, memiliki taman dan juga kolam renang. Sayangnya ia harus tetap berada di kamar itu selama 24 jam bersama Mike.
Handphone Vania bergetar.
Ia pun buru-buru mengangkat telepon tersebut.
"Halo Anton," ucapanya.
"Sayang, Kenapa sulit sekali menghubungi kamu?" tanya Anton.
"Karena aku harus bekerja."
"Memangnya Jam berapa kamu istirahat, Aku ingin ngobrol panjang lebar dengan kamu," ucap Anto.
" Entahlah, bagaimana jika nanti aku saja yang menelponmu,"tawar Vania.
"Loh kenapa begitu.
Kenapa kau terlihat ketakutan sekali?" Tanya Anton bertubi-tubi.
Vania bergeming
" Vania sebenarnya Apa pekerjaanmu, dan di mana kau bekerja?" tanya Anto yang semakin penasaran.
"Aku bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah seseorang," sahut Vania
"Bekerja sebagai Art, Kenapa kau tidak bekerja di tempat lain saja?".
"Vania pamanku memiliki beberapa rumah makan, jika kau mau ,aku bisa memasukkanmu bekerja dengan pamanku itu."
"Tidak terimakasih, aku sudah terikat kontrak di sini selama 6 bulan "
"Kalau begitu katakan kau bekerja di mana?" tanya Anton.
Belum pun sempat Vania menjawab Mike sudah memanggilnya kembali.
"Vania! Vania!" teriak Mike kedengaran hingga ke handphone Vania.
"Anton sudah dulu ya aku dipanggil majikanku."
"Tapi Vania …"
Telepon itu kembali terputus
"Aneh," guman Anto
"Vania sepertinya ketakutan ada apa ya dengannya?"tanya Anto.
"Kebetulan aku berada di kota ini, lebih baik aku cari tahu saja, aku tanyakan dimana Vania bekerja pada adik-adiknya," ucap Anto.
Anto coba menghubungi Vania kembali tapi telepon tersebut ternyata sudah di silent oleh Vania.
"Dari siapa telepon itu?" tanya Mike.
Vania diam dan tertunduk.
"Katakan dari siapa Vania?!" tanya Mike dengan nada membentak.
"Telepon itu dari temanku," ucap Vania dengan gugup.
"Apa, Dari temanmu?! sini aku lihat!" titah Mike sambil menadahkan tangannya.
Vania enggan memberikan handphone tersebut pada Mike karena tahu apa yang akan dilakukan oleh Mike.
"Jangan tuan, hanya ini alat komunikasi ku."
"Berikan padaku!" Mike semakin mempertegas perintahnya.
"Tidak tua,n Aku mohon jangan ambil handphoneku."
"Aku bilang berikan handphonemu!"bentak Mike hingga Vania kaget.
Dengan tangan gemetar Vania menyerahkan handphone itu kepada Mike.
Meski Mike hanya pria cacat yang berada di kursi roda. Namun Vania begitu ketakutan dengan Mike.
Mike meraih handphone tersebut kemudian meraba-raba handphone itu dan membantingnya dengan keras.
Vania hanya bisa meneteskan air matanya melihat benda itu pecah dan terbelah menjadi dua. Tak ada lagi alat yang akan menghubungkan dirinya dengan dunia luar .Vania semakin terkurung dalam istana mewah itu
"Akan ku ganti dengan handphone yang lebih bagus," ucapnya dengan dingin.
Vania hanya bisa pasrah dia memunguti handphonenya yang sudah berderai itu sambil menantikan air mata.
Rasanya ia tak hanya tersiksa secara fisik tapi juga mengalami tekanan batin selama menjadi istri kontrak tuan muda itu.
Setelah membereskan serpihan handphone itu, Vania kembali dipanggil oleh Mike.
"Vania bantu aku berbaring," ucap Mike.
Vania menganggukkan kepalanya, kemudian ia menarik tangan Mike agar berada di punggungnya. Mike mengangkat tubuhnya dengan satu kaki kirinya, yang tak mengalami cedera, sementara sebagian berat tubuhnya bertumpu pada Vania.
Setelah Mike berada dalam dekapan Vania, Mike sengaja mendorong tubuh Vania hingga terbaring di atas tempat tidur.
Kemudian pria itu langsung menindihnya.
"Akh! tuan!" Vania kaget sekaligus merasakan sakit, karena tertimpa tubuh yang begitu berat itu.
Tapi tidak begitu bagi Mike ,ternyata ia sengaja melakukan hal itu.
Dengan nalurinya sebagai laki-laki, Mike langsung mendaratkan ciuman di bibir Vania.
"AW tuan jangan!" Vania membuang wajahnya
Tapi apa daya, tubuh Mike yang besar itu menimpa tubuhnya, hingga ia tak bisa bergerak sedikitpun.
Sikap Mike semakin agresif, iya terus saja ******* bibir Vania, sementara Tangannya berupa melepaskan kancing kemeja yang Vania kenakan.
"Tuan janga Tuan," ucap Vania ketika seluruh bagian dadanya terbuka dan Mike coba menghisap salah satu dari puncak bukitnya, sementara satu tangannya merem*as lembut bagian bukit satunya lagi.
Seperti seorang yang kehausan Mike dengan rakus menghisap gunung kembar yang tak pernah terjamah sedikitpun itu.
Hiks hiks Vania hanya bisa menangis karena tenaga sudah habis meronta.
Mike sudah mencicipi seluruh permukaan wajah leher dan dada Vania. Hingga gairahnya sudah tak bisa tertahan lagi.
Sementara Vania hanya bisa menangis di perlakukan seperti itu.
Setelah puas menyesap bukit kembar Vania. Mike mengarahkan kepalanya di leher Vania, harum aroma handbody milik gadis itu, semakin kuat ketika hidungnya berada di ceruk leher Vania Mike semakin mabuk kepayang.
"Vania, bercintalah denganku. Akan ku berikan apa saja yang kau mau," bisik Mike dengan napas terengah-engah.
"Tidak Tuan. Jangan lakukan itu, saya mohon," ucap Vania dengan tubuh yang menggigil ketakutan.
Tapi Mike tak perduli tangannya terus saja merayap hingga menyentuh bagian suci milik Vania.
Mike merasakan tubuh Vania yang bergetar karena ketakutan.
"Ayolah Vania, kau itu istriku. Wajar saja jika kita melakukan ini, ayo puaskan aku, akan ku berikan apa saja, termasuk membebaskan mu dari pernikahan kontrak ini," bisik Mike.
Tanpa menunggu persetujuan dari Vania, Mike langsung menarik segitiga pengaman gadis itu.
"Tidak Tuan!"tangis Vania semakin kencang.
Bersambung dulu ya gengs
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Aidah Djafar
kurang asem tuh c Lisa cuma memperalat Vania hadeeh 🤦😠
duuh kasian Vania 🤦
nanti kamu bucin baru tau rasa kau Mike😠
2024-01-27
0
Wanti Suswanti
kasihan Vania semoga setelah ini mike gak kasar sama Vania..sabar ya Vania...
2023-09-24
1
Angraini Devina Devina
ya mau bagaimana lagi klu sudah Ter bawa haw napsu sulit untuk mengendali kan nya🙄🙄🙄🙄
2023-08-18
0