TUNANGAN(?)

Jantung Joanna berdebar bukan karena perasaan suka, melainkan rasa takut yang tiba-tiba datang menyelimuti hatinya.

Bagaimana jika Jean mengtahui soal Jenanda?

Tidak dapat dipungkiri semenjak Joanna merasakan susahnya hamil hingga melahirkan— Joanna menjadi lebih perasa dan paham bahwa perasaan cinta seorang Ibu terhadap Anaknya begitu besar.

Ketakutan itu datang setiap saat ketika seseorang berusaha mencari informasi tentang kehidupan pribadinya.

Dan Jean sedang melakukan hal itu sekarang.

"Apa kamu hamil setelah insiden malam itu? Jawab, Joanna!"

Joanna menatap sengit ketika mendengar pertanyaan itu akhirnya keluar dari bibir plum pria yang dulu sempat memuji Joanna saat mereka bercinta.

Memberitahu Joanna tentang mimpi yang pernah Jean alami. Bertemu dengan sosok anak kecil yang tidak berhenti memanggilnya dengan sebutan Papi.

Hingga mengganggu pikiran Jean selama beberapa hari terakhir.

"Dengan seluruh uang yang kamu punya, tidak sulit bagimu mencari tahu informasi sekecil apapun tentang kehidupanku secara pribadi, Tuan Arjean ..."

Joanna mulai beranjak dari sofa lalu berdiri menghadap Jean yang masih berada di posisinya, "Tebakanmu benar! Aku memang hamil tapi itu bukan Anakmu! Jadi berhenti membahas masalalu! Kita melakukan itu dalam kondisi mabuk dan tidak usah merasa bersalah karena kamu bukan yang pertama melakukan itu denganku Jean, permisi!"

"Urusan kita belum selesai, Joanna!"

"Bagiku semua sudah selesai! Urusan kita hanya sebatas di ranjang, baik dulu atau pun sekarang! Kamu hanya pria amatiran yang tidak sengaja melakukan one night stand bersamaku, nothing special! Jadi tolong jangan usik hidupku lagi dan berhenti menyuruh orang lain meretas data pribadi keluargaku. Cukup si brengsek Ethan saja yang membuat hidupku berantakan karena pria terhormat sepertimu tidak pantas mengejar wanita murahan seperti aku, sesuai dengan ucapan Kekasihmu tadi!"

Iya. Lian yang memberitahu Joanna soal peretasan data yang dilakukan oleh orang suruhan Jean beberapa hari yang lalu.

Pria berkebangsaan Cina-Indonesia itu bukan sekedar Asisten pribadi keluarga Percy. Lian memiliki peran ganda yang tidak banyak diketahui orang, selain Tuan Dery dan Joanna.

Jadi mari kembali pada perdebatan Joanna dan Jean yang masih berlanjut.

"Tapi di mimpi itu, sosok anak kecil yang kutemui sangat mirip denganku, Joanna! Aku bersumpah, seumur hidup ... Kamu wanita pertama dan satu-satunya yang tidur bersamaku!" ucap Jean.

Sebab Joanna selalu berusaha menghindarinya dan begitu keras kepala menolak kebenaran yang ada sampai Jean merasa frustasi karena wanita itu.

"Lalu apa maumu? Mengakui Bayiku sebagai Anakmu? Gila! Kamu sudah gila, Arjean!"

"Anggap saja aku sudah gila karena perasaanku mengatakan jika itu memang benar Anakku!" balas Jean tak kalah jengkelnya.

Sebab lagi-lagi Jean merasa dibohongi oleh Joanna.

Jean bukan tipikal orang yang suka bicara asal tanpa melakukan riset terlebih dulu.

Sebelumnya Jean sudah berkonsultasi pada Dokter Kandungan soal perhitungan masa subur dan kehamilan seorang wanita.

Semua yang dilakukan Jean sebagai bentuk rasa tanggung jawabnya atas insiden malam itu.

Jean tidak keberatan menikahi Joanna jika seandainya bayi itu memang benar Anaknya.

"Terserah! Semakin lama di sini, aku bisa ikut gila karena argumentasimu yang konyol itu!"

Joanna hendak melangkah keluar namun lengannya dicekal oleh Jean, "Lepas! Jangan menyentuhku sembarangan jika tidak ingin kulaporkan polisi atas tuduhan pelecehan seksual!"

Kali ini, Jean mengalah.

Membiarkan Joanna pergi dengan perasaan bercampur aduk.

Kemudian dering ponsel Jean memecah keheningan setelah Joanna menghilang dari balik pintu Apartemennya.

"Pulang ke rumah Papa sekarang!"

...••••...

Pukul 21.15

Sesampainya di rumah, Jean disambut oleh Ayahnya bersama Rosa dan Kedua Orangtuanya.

"Papa tidak akan banyak bicara karena ini sudah terlalu malam, kamu pasti sudah tahu maksud kedatangan keluarga Om Dery ke rumah kita ..."

"Duduk! Jangan bersikap tidak sopan pada orangtua, Jean!" lanjut Tuan David ketika melihat Jean masih berdiri mematung dengan raut kesal.

Jean marah dengan keputusan sepihak Ayahnya yang dengan tegas menyatakan perjodohan mereka kembali berlanjut.

Pasti ada yang salah.

"Tunangan? Sejak kapan aku mengatakan menyukaimu, Rosa? Batalkan! Aku tidak mau!"

"Arjean!"

"Papa seharusnya mendiskusikan masalah ini dulu denganku! Pernikahan bukan hanya tentang dua keluarga saja tapi juga tentang hati kedua pasangan yang menjalaninya, Pa! Jean tidak bisa menikah dengan wanita yang tidak Jean cinta. Om dan Tante juga seharusnya mengerti hal itu."

Betapa malunya Tuan Dery saat Jean menolak lamaran Putrinya.

Apalagi semenjak tadi, Rosa terus menundukkan kepala seolah membenarkan ucapan Jean tentang perasaannya pada wanita itu.

"Bukannya tadi kalian sempat makan malam bersama? Lalu saat itu, kamu mengatakan menyukai Putriku dan ingin menikahi dia, Jean." ujar Tuan Dery dengan tenang.

Jean mengepalkan kedua tangannya di atas paha, "Kapan aku bicara seperti itu, Ros? Aku mengajakmu bertemu karena ingin membahas masalah lain yang tidak ada kaitannya dengan hubungan kita atau segala ***** bengek yang kamu sebutkan tadi!"

Kini Tuan Dery menatap tajam ke arah Rosa dan Nyonya Anne secara bergantian. Merasa tertipu oleh ucapan mereka yang hanya sebuah bualan demi kepentingan mereka sendiri.

Tanpa memikirkan harga diri Tuan Dery yang sudah terlalu malu sebab Jean benar-benar menyatakan penolakannya dengan tegas. Bahkan sejak pertama mereka bertemu di Amerika.

"Aku bersumpah! Mereka pasti pernah ada hubungan di belakang kita! Kalau tidak, mana mungkin Jean mati-matian melindungi Joanna dari Ethan saat di Restauran tadi, Mama!"

"Aku juga melihat Jean menatap Joanna dengan tatapan penuh cinta bahkan dia sampai tidak berkedip! Pokoknya aku tidak mau tahu, Mama harus minta Papa melamarkan Jean untukku, apapun alasannya! Jean itu milikku!"

Rengekan Rosa terus terngiang-ngiang di kepala Nyonya Anne hingga nekat menghalalkan segala cara agar Putrinya bisa hidup enak dan bahagia bersama Jean.

Membuat skenario sendiri seolah Jean menyatakan perasaannya pada Rosa, begitu juga sebaliknya.

Apalagi setelah Rosa menceritakan kejadian di Restauran tadi. Membuatnya bergerak cepat untuk melanjutkan perjodohan mereka yang ditunda karena alasan tidak jelas dari pihak Jean.

Sementara di kediaman Percy.

Joanna dan Perawat Yo sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit setelah mendapat kabar bahwa Jenan muntah-muntah.

Pertama kali Joanna merasakan kecemasan yang luar biasa hingga rasanya ia tidak bisa menitihkan airmata dan terasa sesak di dadanya.

"Bukannya sebelum aku pergi Jenan baik-baik saja, Perawat Yo?"

Bayi itu masih diperiksa oleh Dokter di ruangannya.

"Maaf, Nyonya. Sebenarnya ... Eum, itu–"

"Bicara yang benar, Perawat Yo!"

Wanita itu terlihat ketakutan sesekali melirik tak nyaman ke kiri dan kanan untuk menghindari kontak mata dengan Joanna yang mencoba bersikap tenang.

"Ada apa? Katakan saja! Aku janji tidak akan marah padamu."

Wanita itu mendongakkan kepala, ragu. Namun Joanna bukan Rosa yang suka sembarangan memarahi orang lain di tempat umum.

"Jangan takut, Perawat Yo! Sudah kubilang, aku yang membayarmu. Siapa pun yang berbuat salah, akan dihukum! Jadi ... Kenapa Jenan tiba-tiba muntah dan diare? Apa kamu sudah benar memberi takaran susu formula yang biasa kuberikan padanya?"

"Nona Rosa yang menyebabkan Tuan Muda seperti ini, Nyonya."

Kedua alis Joanna saling bertautan, "Maksudmu?"

"Kejadiannya begitu cepat saat saya berusaha mengambil alih Jenan, tiba-tiba Nona Rosa mendorong saya dan memberinya susu dari botol lain yang berisi susu kental. Memaksa Jenan, hiks! Meminum susu itu sampai habis, Nyonya."

Jika ada kata yang lebih buruk dari biasa diucapkan Joanna, maka kata itu yang pantas menggambarkan seburuk apa sifat Rosa pada orang lain.

Joanna memegangi kedua lengan Perawat Yo yang hendak berlutut di depannya.

"Bajingan itu benar-benar mengibarkan bendera perang denganku!"

"Maafkan saya, Nyona Joanna."

"Seharusnya wanita itu yang meminta maaf padaku. Bila perlu, dia harus kuberi pelajaran supaya tidak bersikap kurang ajar lagi saat aku tidak di rumah."

...••••...

TOUCH VOTE, LIKE AND COMMENT!

Terpopuler

Comments

tukang online 😎

tukang online 😎

baca sampai sini seru banget 😍 tapi cerita bagus gini kok sepi ya 🥲

2023-02-09

1

🥑⃟Serina

🥑⃟Serina

lanjuttt semangat mengirimkan sebuah bunhan untuk anda

2022-12-02

1

Rahayu

Rahayu

semoga anak Joana butuh darah Jean gtu Thor biar tau bahwa jenanda anak nya Jean

2022-12-02

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!