KELUARGA KECIL!

Rosa tiba di kantor dengan wajah muram. Menatap tajam siapa saja yang tidak sengaja berpas-pasan dengannya.

Bagaimana tidak kesal?

Semalam, sesampainya di rumah, Rosa langsung menangis kencang di kamarnya.

Berusaha menghubungi Jean guna meminta maaf meskipun dirinya tidak bersalah, namun Rosa takut Jean memutuskan pertunangan mereka begitu saja setelah tahu Joanna tidak tinggal di kediaman Percy lagi.

Iya. Rosa bahkan harus bersikap acuh dan menutup mata ketika sudah mengetahui semuanya, tentang tujuan Jean yang datang ke rumahnya setiap hari untuk siapa.

Sejak pertengkaran mereka semalam, Jean tak kunjung menghubunginya. Bahkan pesannya belum ada yang dibaca satu pun dari pagi.

"Siapa yang membersihkan ruanganku? Suruh cleaning service itu datang, sekarang!"

Nancy— sekretaris Rosa, tergesa berjalan keluar sebab ia juga muak melihat sikap bar-bar Rosa yang selalu bertindak seenaknya pada karyawan di kantor.

Bersikap Bossy seakan dirinya adalah pemilik Jopy Corporation yang sebenarnya.

Padahal kinerja Rosa tidak kompeten dan selalu berantakan jika Nancy tidak pandai mengatasi semua itu dengan baik.

"Ini Cleaning Service yang membersihkan ruangan anda tadi pagi, Bu."

"Hm! Kamu boleh kembali ke ruanganmu."

Gadis itu menunduk takut ketika Rosa menatap tajam seraya memperhatikan penampilannya dari atas ke bawah.

Hingga kakinya terasa pegal.

"Kamu dipecat!"

Setelah sepuluh menit berlalu, hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Rosa.

"Kamu tidak tuli 'kan? Tunggu apalagi sekarang? Cepat keluar!"

Tanpa diduga, gadis itu melempar peralatan kerjanya ke lantai lalu melempar kain lap kotor ke wajah mulus Rosa.

Sengaja.

"TIDAK SOPAN! BERANI KAMU MELAKUKAN ITU PADAKU, HAH?" bentak Rosa seraya menyingkirkan lap kotor itu dari wajahnya.

"Kenapa saya harus takut menghadapi manusia sombong seperti anda? Hubungan kita sebagai atasan dan bawahan sudah berakhir beberapa menit yang lalu Nona Rosa Arnoldi yang terhormat ..."

Pegawai itu berjalan mendekat.

Lalu mencodongkan tubuhnya ke depan dan menunjuk Rosa dengan jari telunjuknya, "Satu lagi! Bersikaplah lebih manusiawi pada sesama serta junjung tinggi sebuah profesionalitas dalam bekerja agar anda tidak mencampur aduk urusan pekerjaan dan pribadi! Tidak usah repot memberi saya surat pemecatan karena saya tidak butuh itu. Permisi!"

"Brengsek! Semua ini gara-gara Joanna! Awas saja ****** kecil itu!"

...••••...

Hubungan Joanna dan Jean semakin membaik pasca percintaan mereka semalam.

Lihat saja!

Mereka tampak seperti keluarga cemara yang sedang berbahagia. Menikmati semilir angin yang berhembus di taman dekat Apartemen.

Dengan si kecil Jenan yang sedang menaiki sepeda kecil ditemani oleh Perawat Yo.

"Perawat Yo, bawa Jenan ke sini. Aku ingin memangkunya."

Mendengar ucapan Jean, hati Joanna menghangat. Tidak pernah terpikir oleh wanita itu jika ternyata Jean begitu menyayangi Putranya.

Menerima Jenan tanpa ragu meskipun Joanna tidak berniat meminta Jean bertanggung jawab atas kehidupan Jenan karena keduanya sama-sama bersalah saat itu.

"Anak Papi! Iya! Jenan anak kesayangan Papi!"

Tawa Jenan mengembang seiring tubuhnya terayun ke atas. Gelak tawa keduanya saling bersahutan.

Tak salah jika sejak awal Jean mampu mengenali Jenan sebagai Anaknya karena kemiripan wajah yang mereka miliki.

Lesung pipi, hidung mancung dan bibir plum itu benar-benar seperti Jean versi kecil.

"Pa ... Pi! Haha!"

Iya. Jenan itu anak yang cukup pintar dan aktif. Mudah menangkap apa yang diajarkan oleh Ibu dan Pengasuhnya selama ini.

Jenan juga mulai belajar berjalan dan berbicara lebih dari seratus kata setiap hari.

Hanya saja Joanna sengaja menyembunyikan eksistensi Jenan dari dunia luar hingga Jenan hanya mengenali orang-orang di sekitar ruang lingkup keluarganya.

"Anak pintar! Coba panggil Papi sekali lagi."

"Papi! Papi Je!"

Meskipun Tuan Dery sudah tidak ambil pusing dengan omongan orang lain tentang masalah itu, tetap saja— Joanna merasa takut sebab tidak semua orang itu baik dan tidak semua orang juga jahat, seperti Rosa dan Ibunya.

"Je sayang Papi, ahaha!"

Mereka larut dalam suasana bahagia sampai lupa waktu sudah menunjukkan pukul sebelas lewat.

Matahari semakin terik dan Joanna memutuskan untuk mengajak keduanya kembali ke Apartemen.

"Je, sepertinya kita harus pulang. Jenan harus mandi dan tidur siang."

"Ya sudah! Kamu gendong Jenan biar aku yang bereskan semua ini."

Mereka pun berjalan menuju gedung Apartemen Joanna yang berjarak tak jauh. Sesekali membalas sapaan orang-orang yang ditemui dengan senyum canggung sebab mengira mereka pasangan Suami dan Istri sungguhan yang kompak mengurus si kecil bersama.

Itu merupakan salah satu impian Joanna yang tidak mungkin direalisasikan oleh Jean yang sudah bertunangan dengan Rosa, ingat?

"Jo, aku serius dengan ucapanku tadi pagi."

Jean terus mengikuti langkah Joanna menuju kamarnya tanpa rasa canggung lagi.

Joanna terdiam.

Duduk di tepi ranjang dengan perasaan berkecamuk.

Hingga membuat Jean menggenggam tangannya kemudian berlutut di hadapan wanita itu.

Joanna terkejut namun ia pandai menyembunyikan ekspresinya dengan baik.

"Lihat aku!"

Pandangan mereka bertemu. Jean berhasil mengunci seluruh atensi Joanna melalui sepasang obsidian hitamnya.

"Apa usahaku selama ini tidak cukup membuktikan jika aku pantas menjadi sosok Suami yang baik untukmu sekaligus Ayah bagi Jenan?"

"Aku sangat menyayangi kalian. Perasaan yang berawal dari rasa tanggung jawab kini berkembang menjadi perasaan cinta dan takut kehilangan."

"Jo–"

Kedua mata Jean berkaca-kaca karena tak sanggup melanjutkan ucapannya lagi ketika Joanna hanya terdiam mematung.

"Aku mau, Jean!"

"Eum?"

Joanna menarik tubuh jangkung itu agar duduk di sampingnya.

"Sebenarnya aku sudah memikirkan ini sejak pertemuan kedua kita di Mall, ingat? Tapi aku merasa kamu tidak sepenuhnya bersalah dan ucapanmu malam itu membuatku akhirnya sadar bahwa Jenan butuh Ayahnya, dia butuh kamu, Je."

Senyum keduanya mengembang. Jean memeluk Joanna erat, "Tapi aku takut Papa akan menentang keputusan kita."

Kening Jean mengerut bingung.

"Justru aku berpikir, kamu takut pada Rosa dan Tante Anne, Sayang?"

Jika saja posisi mereka saling berhadapan maka Jean pasti akan menggoda Joanna yang tersipu malu mendengar panggilan manis yang Jean berikan padanya barusan.

"Ish! Mereka bukan lawan yang harus kutakuti! Selama mereka tidak menyakiti Jenan, aku tidak masalah kalau harus menghadapi mereka sendirian."

Jean terkekeh mendengar keberanian Ares bersemayam di hati Joanna. Itu berarti Jean tidak perlu khawatir sebab selama ini, Joanna bisa menjaga Jenan dengan baik meski tanpa dirinya di sisi mereka.

Namun itu dulu.

Karena sekarang, Jean tidak akan membiarkan Joanna dan Anak mereka berjuang sendirian lagi.

Berterimakasih juga pada peran Jordan yang selalu membantunya selama ini. Agak menyebalkan di awal namun semua juga berkat Jordan dan ide gilanya.

"Lalu kapan kamu memutuskan pertunangan sialan itu?"

Alis Jean saling bertautan, "Hari ini juga aku akan mengakhirinya jika itu yang kamu inginkan, Sayangku."

Kecupan singkat mendarat di bibir Joanna.

Mencuri kesempatan, pikirnya.

Joanna tersenyum licik.

"Bagus! Itu terdengar lebih baik karena kita tidak perlu menundanya lebih lama. Putuskan dia di hadapanku, berani?"

Jika mata dibalas mata. Maka sakit hati juga harus dibalas dengan sakit hati juga, bukan?

Masa bodoh dengan sebutan perebut tunangan orang lain.

Seingat Joanna, ia tidak akan mengusik hidup orang lain jika orang itu tidak mengusik hidupnya lebih dulu!

"As your wish, Babe."

Lagi.

Jean menarik tengkuk Joanna agar bisa leluasa menciumnya dan Joanna tak segan membalas sentuhan Jean hingga mengalungkan kedua tangannya di leher pria itu.

"Tunggu aku di luar. Aku mau siap-siap dulu. Setelah itu kita langsung ke kantor Papa."

Seperti remaja labil yang dimabuk cinta.

Jean mengangguk patuh mendengar semua ucapan Joanna yang memintanya keluar.

Karena Joanna tidak yakin jika Jean bisa menahan libidonya saat melihat Joanna naked nanti.

...••••...

Kabar pemecatan yang dilakukan Rosa sudah didengar langsung oleh Tuan Dery.

Lantas pria itu menyuruh Lian— memanggil Rosa ke ruangannya sekarang.

"Sebelumnya maaf, Tuan. Pegawai cleaning itu tidak bersalah tapi Nona Rosa memecatnya begitu saja hanya karena masalah sepele."

"Sudah berapa pegawai yang dipecat Rosa dalam satu bulan ini?"

"Kira-kira ada sepuluh pegawai terbaik kita yang dipecat oleh Nona Rosa, Tuan."

Tampaknya ini bisa menjadi masalah serius sebab bukan hanya pegawai biasa yang telah dipecat oleh Rosa tanpa seizin Tuan Dery.

Melainkan salah satunya merupakan garment technologist yang sudah bekerja dengannya selama bertahun-tahun.

**Garment technologist bertanggung jawab dalam pengembangan bahan melalui pengujian kombinasi dari benang, tekstil, dan serat.*

Masalah Joanna dan Jean saja sudah membuatnya pusing lalu kini Rosa kembali berulah lagi dan menambah masalah baru bagi perusahaan.

Hingga Tuan Dery memutuskan untuk membatalkan semua rapat hari ini.

"Ada lagi yang ingin kamu sampaikan padaku, Lian?"

Lian tampak menimang akan laporan yang satu ini.

"Lian?"

"Eh! Maaf, Tuanku. Sebenarnya saya mendengar kabar bahwa Nona Joanna akan datang ke kantor hari ini tapi–"

"Tapi apa?"

"Nona Joanna tidak datang sendiri."

Tuan Dery mengernyit, "Dengan Cucuku?"

Lian menggeleng pelan.

"Beliau akan datang bersama Tuan Soenser dan sekarang mereka sudah dalam perjalanan ke sini."

...••••...

TOUCH VOTE, LIKE AND COMMENT!

Terpopuler

Comments

tukang online 😎

tukang online 😎

huuuaaa sebentar lagi akan ada kabar mengejutkan

2023-02-22

0

Rahayu

Rahayu

up lagi donk Thor satu lagi deh Thor🙏

2022-12-04

2

Anjellita

Anjellita

lagak mu ros kayak yang punya perusahaan padahal cuma anak pungut😂😂penasaran sama reaksinya pas jean mutusin pertunangannya sama rosa di depan joana pasti bikin nyesek tu auto kelojotan itu rosa😂😂😂

2022-12-04

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!