Keduanya menoleh. "Kapal kecil?"
"Buat minaturnya dulu, lalu bongkar dan ukur ukuran satuan bagiannya. Setelah itu lipatgandakan ukuran. Jika membuat yang kecil dan menyempurnakannya, itu bisa jadi contoh lebih jelas daripada gambar kertas."
Hestia tidak terlalu terkejut dengan anaknya, meski tidak menyangka akan diberi saran seperti itu.
Ia mulai berpikir, merasa itu sebenarnya saran yang baik, tapi terdapat masalah.
"Siapa yang akan membuat prototipe tiga dimensi itu, Sayang? Membuat benda kecil dan rinci agak sulit dilakukan. Pembuat kapal kita rewel sekali."
"Aku akan membantu."
"Membantu?" Pria itu semakin heran.
"Aku ahli merakit sesuatu, Paman. Koleksi gundamku sangat banyak."
Yujerian menunjuk lemari gundamnya yang semua ia kerjakan seorang diri sejak kecil.
"Aku akan minta bantuan temanku merakitnya. Mereka juga ahli membuat kapal."
"Hmmm, maka Mama mengandalkanmu." Hestia mengusap kepala Yujerian bangga.
"Apa baik-baik saja?" Satou agak ragu. "Bukan maksudku menganggap remeh Yuuki-kun, tapi kapal mainan dan kapal untuk berlayar jauh berbeda."
"Aku akan membuatnya, Paman. Jika pekerjaan Paman bisa selesai sebelum itu jadi maka aku tidak akan sakit hati."
Hestia tertawa bangga. "Putra saya memang seperti ini, Satou-san. Tolong maklumi dia. Kita akan menggunakan banyak macam cara dan melihat mana yang bisa selesai lebih cepat."
Ketika pria itu ragu, Yujerian sudah pergi mengambil kapal mainannya untuk bisa sedikit menentukan ukuran yang akan ia buat.
...*...
Yujerian tidak berbohong saat ia bilang suka merakit sesuatu.
Jadi esok hari setelah pria itu pergi, ia langsung mengajak teman-temannya datang ke rumah membantu.
Yujerian percaya diri bisa melakukannya sendiri, tapi akan aneh kalau seorang anak lima tahun benar-benar bisa merakit kapal sendiri, jadi lebih baik ia menerima saran dari mereka yang telah lebih dewasa.
Beda dari keberadaan Satou kemarin, Yuveria senang rumah ramai oleh orang-orang. Meski ada Hinatsuru juga yang ikut bermain dengan rombongan, setidaknya ayahnya Hinatsuru tidak ada, jadi Yuveria tidak perlu merasa terlalu tertekan.
Mereka pun mulai merakit kapal. Satu per satu memotong kayu-kayu menjadi kecil, menyusun kerangka dan merakitnya jadi kapal pengangkut.
Tentu saja tidak akan selesai dalam sejam dua jam. Ada beberapa bagian gagal karena kesalahan potong juga kayu yang patah, hingga malam hari ketika Hestia kembali, mereka masih sibuk berkumpul menyelesaikannya.
"Wah, sudah lama tidak kulihat gerombolan ini."
Hestia menyapa mereka terlebih dahulu.
"Untung saja Bibi membeli makanan. Entah kenapa sudah tahu anak Bibi akan memanggil temannya."
"Kare!"
Yujerian masih serius mengurusi kapalnya. Tak terlalu sadar sampai Hestia meletakkan piring berisi nasi dan kare, lalu menusuk-nusuk pipinya.
"Tok-tok, iru no ka?" [Tok-tok, apa ada orang?]
Yujerian tertawa pasrah. "Aku berusaha menyelesaikannya secepat mungkin, Haha-ue."
"Yuuki, makezugirai." Mereka tertawa meledek. [Yuuki, terlalu benci kalah.]
Hestia mencubit pipi Yujerian sebelum beranjak. "Mama tidak akan menghentikan kamu, jadi lakukan apa pun sebebas hati."
Memang Hestia selalu melakukan itu.
Bahkan kalau Yujerian melakukan kesalahan atau Yuveria melakukan hal ceroboh, Hestia cuma bilang bahwa manusia itu akan selalu merasakan kegagalan dan kecerobohan secerdas apa pun mereka.
Dia tak pernah mematahkan semangat anaknya dan selalu memberi ruang mencoba asal Yujerian dan Yuveria menikmatinya.
Makanya Yujerian selalu yakin bahwa ia bisa melakukan apa pun.
Asal ibunya percaya pada Yujerian, ia mungkin juga akan percaya menurunkan bulan ke bumi.
Asal ibunya percaya.
Karena Hestia adalah kekuatannya.
...*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments