"Kalau aku memamerkan Haha-ue, dia yang akan menangis! Benarkan, Yuje-nii?"
"Tentu saja. Ibunya dia tidak sebaik Haha-ue."
Hestia terkekeh geli. "Kalian membuat Mama khawatir. Jangan sampai Mama bertengkar dengan ibunya Hina karena membanding-bandingkan kami, oke?"
"Haiiii!" Yuveria tertawa lagi. "Tapi Haha-ue akan bersama kami saat ulang tahun nanti, kan?"
"Tentu saja." Hestia menghela napas kemudian. "Hanya, bisakah Mama meminta izin dua hari? Sebenarnya Paman yang bekerja dengan Mama meminta kapal baru untuk penangkapan ikan musim panas nanti. Mama sepertinya harus pergi cepat agar bisa tetap bersama kalian di hari ulang tahun. Bisakah Mama meninggalkan kalian sebentar?"
Yujerian dan Yuveria kompak menjawab, "Tentu saja."
Mereka sudah terbiasa ditinggal sehari dua hari. Tentu saja tidak ditinggal sendirian. Kadang-kadang mereka menginap di rumah tetangga, kadang juga teman Yujerian yang sudah besar menginap di sini.
Kalau hanya sehari dua hari, tidak akan ada masalah.
Setelah makan, dengan cepat Yujerian minta ibunya beristirahat. Ia mengajak Yuveria untuk membersihkan bekas piring kotor, meski adiknya yang sudah berpakaian tidur itu terkantuk-kantuk memakai topi tidur.
Yuveria tidak bisa tidur kalau tidak ada Yujerian di futonnya.
"Yuje-nii."
"Hm?"
"Apa obat Haha-ue baik-baik saja?"
Yujerian tersentak, agak lupa dengan itu.
Setelah ia membersihkan mangkuk dan gelas, segera Yujerian menarik adiknya ke ruangan di samping tempat tidur Hestia, tempat yang juga kadang dijadikan ruang kerja.
Yujerian mengais-ngais isi tas ibunya. Menemukan ternyata tabung obat Hestia memang sudah berkurang drastis.
Cukup untuk dua hari, tapi harus ditambah untuk jaga-jaga.
"Haha-ue sepertinya mengonsumsi banyak obat lagi." Yujerian memperlihatkan pada adiknya, dia tidak akan puas kecuali lihat sendiri. "Aku akan minta Shin-niisan membelikannya besok."
Yuveria memiringkan wajah. Dia mengantuk berat tapi masih punya kesadaran untuk bertanya. "Apa Haha-ue masih terluka?"
Pertanyaan itu membuat Yujerian terdiam.
Mereka berdua tahu ada sesuatu yang ibu mereka sembunyikan. Atau mungkin kata sembunyikan sendiri tidak tepat.
Ibu mereka punya sesuatu yang tidak diberitahukan pada mereka.
Keduanya tahu hal itu tanpa sepengetahuan Hestia karena ... Hestia tidak sadar menunjukkannya sendiri.
...*...
Tengah malam, Yujerian bangun dari tidurnya. Bukan untuk masuk ke kamar mandi ataupun ke dapur untuk minum.
Ia menggeser pintu kamarnya dan Yuveria, keluar melangkahkan kaki-kaki kecilnya menuju asal suara berbunyi.
Di tangan Yujerian ada selimut, bukan untuk ia gunakan melainkan ... untuk Hestia.
Di dekat jendela samping pintu, Hestia berdiri diam memandang ke luar jendela.
Yujerian menarik kursi perlahan agar tidak berbunyi terlalu keras. Naik ke atasnya untuk memasangkan selimut pada sang ibu yang tertidur dengan mata terbuka meski tanpa kesadaran.
Iya. Hestia punya penyakit mental.
Itulah alasan kenapa Yujerian dan Yuveria tahu bahwa ada sesuatu yang Hestia simpan dalam hati.
Entah apa penyebabnya, tapi Hestia sering tiba-tiba bangun, berjalan di dekat jendela untuk berdiri sangat lama.
Jika dia tidak meminum obatnya sebelum tidur padahal kelelahan, biasanya gejala itu muncul.
"Yuje-nii." Yuveria bangun karena Yujerian hilang dari tempat tidur mereka.
Yujerian mengisyaratkan Yuveria untuk diam. Duduk saja menunggu sampai ibu mereka selesai dengan lamunan dalam tidurnya, baru mereka bisa menarik Hestia ke kamar dan bersikap seolah-olah ini tidak pernah terjadi.
"Yuve tidak suka melihat Haha-ue terluka." Yuveria bergumam murung. Duduk di sebelah Yujerian yang meringkuk karena dingin. "Apa ada orang jahat yang menyakiti Haha-ue di luar sana?"
Yujerian tidak tahu. Tapi .... "Bagaimana jika itu Chichi-ue?"
"Apa kita berdua lahir dari pria jahat, Nii?"
...*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments