Bab 20. Jadian?

Cinta si kembar

Bab 20. Jadian?

📞

Daniel : Halo Syah, kamu kenapa langsung pergi?

Aisyah : Yang penting dia udah percaya kan, terus kamu gak dianggap penipu sama dia.

Daniel : Tapi kenapa kamu gak ngobrol dulu sama dia?

Aisyah : Aku males! Dan aku juga gak mau hubungan sama dia lagi!

Daniel : Loh kenapa?

Tut Tut Tut...

Aisyah mematikan teleponnya.

"Yah dimatiin lagi!" kata Daniel.

"Gimana Niel?" tanya Darwin.

"Kayaknya Aisyah kesel sama lu," jawab Daniel.

"Kesel kenapa?" tanya Darwin.

"Karena lu gak percaya sama dia kemarin," jawab Daniel.

"Ya tapi kan sekarang gua udah percaya," kata Darwin.

"Iya emang, tapi mungkin dia terlanjur kesal sama lu!" kata Daniel.

"Terus gimana dong?" tanya Darwin.

"Gak tau juga. Makanya Win, lu harusnya percaya sama sahabat lu!" jawab Daniel.

"Iya Niel, gua minta maaf karena gua udah gak percaya sama lu. Gua bener-bener nyesel! Tapi, gua cuman mau mastiin aja kebenarannya," kata Darwin.

"Iya Win gua tau kok, gua juga udah maafin lu. Mungkin sekarang Aisyah lagi kebawa emosi, lu tunggu aja sampai dia adem!" kata Daniel.

"Iya dah, semoga aja dia gak marah selamanya sama gua!" kata Darwin.

"Aamiin! Eh, lu udah unblok nomornya Aisyah belum?" tanya Daniel.

"Oiya belum," jawab Darwin.

"Yaudah cepet! Jangan sampe pas Aisyah cek hp nya, nomornya masih di blok sama lu! Pasti dia tambah marah nanti," kata Daniel.

Darwin langsung membuka hp nya dan membuka blokiran nomor Aisyah.

"Udah bro," kata Darwin.

"Yaudah, coba sekarang lu chat dia!" kata Daniel.

"Oke bro!" kata Darwin.

Darwin pun memberi pesan kepada Aisyah.

"Yah Niel, kayaknya sekarang dia deh yang blok nomor gua," kata Darwin.

"Hah serius?" tanya Daniel.

"Iya Niel, nih liat aja!" jawab Darwin.

Darwin memberikan hp nya kepada Daniel, Daniel pun percaya nomor Darwin sudah di blok oleh Aisyah.

"Oiya Win, kayaknya gara-gara lu masih blok nomor dia tadi deh," kata Daniel.

"Ah elah ngapa jadi gini sih!" kata Darwin.

"Lu tenang aja Win! Gua bakal bantu lu sebisa gua!" kata Daniel.

"Thanks Niel!" kata Darwin.

*******

Alex masih memaksa Kania untuk pulang bersama dia.

"Jadi gimana mau bareng aku kan?" tanya Alex.

"Ih kan aku udah bilang gak mau! Kenapa masih maksa-maksa sih?" jawab Kania.

"Ayo mau dong! Aku kan mau ngajak kamu ke tempat spesial," kata Alex.

"Tempat spesial?" tanya Kania.

"Iya, jadi mau kan?" kata Alex.

"Hmm... Yaudah iya iya aku mau," jawab Kania.

"Nah gitu dong! Kalo gitu ayo naik!" kata Alex.

Kania pun naik ke motor Alex, lalu mereka pergi dari halte sekolah.

Alex membawa Kania ke taman merah muda.

"Kok kita kesini?" tanya Kania.

"Kan aku udah bilang tadi, aku mau bawa kamu ke tempat spesial. Nah ini dia tempatnya," jawab Alex.

"Ini kan tempat orang pacaran, ngapain kita kesini?" tanya Kania.

"Iya emang, udah gak usah banyak tanya! Ayo kita kesana!" kata Alex.

Alex pun menggandeng tangan Kania dan mengajak Kania ke tempat duduk berbentuk love.

"Nah kamu duduk disini, aku mau kesana sebentar ya?" pinta Alex.

"Mau kemana?" tanya Kania.

"Kesana. Udah duduk!" jawab Alex.

Kania pun duduk, sedangkan Alex berjalan ke tempat yang banyak bunga. Alex pun memetik bunga disana, dan kembali ke tempat Kania.

"Nia, kamu tutup mata dong!" pinta Alex.

"Hah ngapain?" tanya Kania.

"Udah tutup aja dulu!" pinta Alex.

"Ya tapi kenapa aku harus tutup mata?" tanya Kania lagi.

"Aku ada sesuatu buat kamu. Tapi kamu harus tutup mata dulu!" jawab Alex.

"Iya deh," kata Kania.

Kania menutup matanya sambil sesekali mengintip.

"Eh jangan ngintip dong! Tutup yang bener, jangan dibuka dulu sebelum aku suruh buka!" ucap Alex.

"Iya iya!" kata Kania.

Alex mendekati Kania lalu memasangkan bunga di telinganya.

"Nah udah, sekarang kamu boleh buka mata," kata Alex.

Kania pun membuka matanya, ia memegang telinganya dan merasa heran.

"Ini yang mau kamu kasih ke aku?" tanya Kania.

"Iya," jawab Alex.

"Kenapa harus ditaruh disini? Kenapa enggak kamu kasih aja kayak orang-orang yang biasa ngasih bunga ke ceweknya?" tanya Kania.

"Gak tau kenapa. Yang aku tahu, bunga itu cocoknya di telinga kamu bukan di tanaman itu," jawab Alex.

"Kenapa gitu?" tanya Kania.

"Ya gak tau. Terus kamu juga kelihatan lebih cantik!" jawab Alex.

Kania tersenyum lalu pipinya perlahan memerah.

"Eh, tapi aku bukan cuma mau ngasih itu aja ke kamu," kata Alex.

"Terus?" tanya Kania.

Alex mengeluarkan tangan kanannya dan memberikan sebungkus coklat yang sedari tadi ia genggam.

"Ini buat kamu," kata Alex.

"Kapan kamu beli ini?" tanya Kania.

"Kemarin, sebenarnya aku mau ngasih ini tadi di sekolah. Tapi aku malu kalo dilihat murid disana," jawab Alex.

"Makasih ya Lex! Tapi dalam rangka apa kamu kasih aku coklat?" tanya Kania.

"Dalam rangka aku nembak kamu," jawab Alex.

"Hah? Maksudnya?" tanya Kania yang kaget mendengar perkataan Alex.

"Iya, aku mau kamu jadi pacar aku Nia!" jawab Alex.

********

Daniel mendatangi tempat syuting Aisyah, ia ingin bertemu dengan Aisyah dan menanyakan apa yang membuatnya marah.

"Misi, saya mau ketemu Aisyah. Aisyah nya ada?" tanya Daniel.

"Eh, kamu temen nya Aisyah yang waktu itu kesini kan?" kata Damar.

"Iya bener. Saya temen Aisyah," kata Daniel.

"Duh, tapi Aisyah nya gak ada disini. Soalnya hari ini dia gak ada jadwal syuting. Coba aja kamu telpon ke handphone nya!" kata Damar.

"Oh begitu ya bang? Saya juga udah coba telpon ke handphone nya, tapi gak di angkat sama dia," kata Daniel.

"Mungkin aja dia lagi sibuk tadi. Coba kamu telpon lagi!" kata Damar.

"Iya bang," kata Daniel.

Daniel mencoba lagi untuk menelpon Aisyah, namun tetap sama Aisyah tidak mengangkat telponnya. Dia justru mereject nya dan ketika Daniel menelpon lagi, handphone Aisyah sudah dimatikan.

"Gimana?" tanya Damar.

"Tadi sempet nyambung, tapi di reject sama dia. Sekarang malah handphone nya mati," jawab Daniel.

"Duh kenapa ya dia?" tanya Damar.

"Saya juga gak tau bang," jawab Daniel.

"Jujur sama saya, ada apa sebenarnya? Gak mungkin Aisyah begitu kalau gak ada masalah!" kata Damar.

"Sebenarnya, Aisyah lagi marahan sama teman saya bang," jelas Daniel.

"Kok bisa marah nya sama teman kamu? Memangnya dia kenal sama teman kamu?" tanya Damar.

"Iya kenal bang. Jadi Aisyah tuh kecewa karena teman saya itu gak percaya kalau yang chatting-an sama dia tuh bener-bener Aisyah!" jawab Daniel.

"Maksudnya gimana sih? Saya bingung," tanya Damar.

"Mmm.. Nanti aja ya bang kapan-kapan saya ceritain, sekarang saya harus buru-buru ketemu Aisyah buat jelasin semuanya," kata Daniel.

"Iya iya," kata Damar.

"Yaudah, saya permisi dulu bang! Assalamualaikum," pamit Daniel.

"Waalaikumsallam," jawab Damar.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!