Cinta si kembar
Bab 3. Pertemuan
•
•
Setelah selesai makan, Kania pamit pulang.
"Aku pulang ya." kata Kania.
"Yaudah, gua anterin ya." kata Alex.
"Enggak usah, aku naik taksi aja." kata Kania.
"Udah gapapa gua anterin aja ya." kata Alex.
"Maaf, tapi aku gak mau." kata Kania.
Kania langsung berdiri dan pergi meninggalkan Alex.
"Yah dia langsung pergi gitu aja." kata Alex.
Saat ingin mencari taksi, Kania bertemu dengan 2 orang laki-laki.
"Hai cewek, sendirian aja." kata seorang laki-laki itu.
Kania tidak memperdulikan nya.
"Eh, kok diam aja si?" tanya laki-laki itu lagi.
Kania kembali diam dan berjalan pergi.
Tapi, mereka mengejar Kania dan menarik tangannya.
"Eh eh eh, mau kemana neng?" kata laki-laki itu.
"Apaansi lepasin!" kata Kania.
"Kamu tenang aja, kita gak bakal apa-apain kamu kok. Jadi kamu ikut kita yuk!" kata laki-laki itu.
"Gak, aku gak mau! Lepasin!" kata Kania.
"Aku gak bakal lepasin kamu, kecuali kamu mau ikut sama kita." kata laki-laki itu.
Kania terus memberontak dan berteriak minta tolong. Namun, laki-laki itu menutup mulut Kania dan mencoba membawanya pergi.
Daniel baru sampai di cafe Cantika, ia turun dari mobilnya.
Lalu, ia membuka kacamatanya dan melihat ada seorang cewek yang sedang diganggu 2 cowok.
"Wah kenapa tuh? Gua samperin dah." kata Daniel.
Daniel menghampiri Kania dan 2 cowok itu.
"Eh, lepasin dia!" kata Daniel.
"Lu siapa? Gak usah ikut campur urusan kita!" kata laki-laki itu.
"Kalau kalian kasar sama cewek, itu berarti kalian berurusan sama gua!" kata Daniel.
"Berani banget lu bocah, minta kita hajar lu?" kata laki-laki itu.
"Kalo lu berani, ayo maju lawan gua!" kata Daniel.
"Sial, nantangin gua lu? Rasain nih!" teriak laki-laki itu.
Laki-laki itu ingin menonjok Daniel, tapi Daniel berhasil menangkisnya dan memukul balik perut laki-laki itu.
"Aduh." kata laki-laki itu.
Kemudian laki-laki yang satunya melepas tangan Kania dan mencoba menonjok wajah Daniel.
Daniel menengok dan menahannya, lalu ia memutar tangan laki-laki itu dan menendang ************ nya.
"Aduh." kata laki-laki yang satunya.
Laki-laki yang pertama kembali bangkit dan memukul wajah Daniel.
"Hah, lu rasain tuh!" kata laki-laki itu.
Daniel memegangi wajahnya, lalu ia maju dan memukul balik laki-laki itu.
Namun, laki-laki itu berhasil menahannya. Mereka pun berkelahi.
Laki-laki itu terjatuh dan kesakitan, Daniel menarik kerah bajunya dan memukul nya lagi.
"Aduh, ampun mas saya ngaku kalah." kata laki-laki itu.
"Gua peringatin sama kalian, jangan lagi-lagi berbuat kasar sama cewek! Atau kalian bakal gua hajar lagi." kata Daniel.
"Iya iya ampun mas, kita janji gak bakal begitu lagi." kata laki-laki itu.
"Yaudah sekarang mending kalian pergi sebelum gua hajar lagi kalian!" kata Daniel.
2 laki-laki itu berlari dan naik motor mereka lalu langsung pergi dengan cepat.
Daniel menghampiri Kania.
"Kamu gapapa?" tanya Daniel.
"Aku gapapa kok, makasih ya." jawab Kania.
"Sama-sama, lain kali jangan jalan sendirian!" kata Daniel.
"Iya." kata Kania.
"Eh ngomong-ngomong, nama kamu siapa?" tanya Daniel.
"Aisyah." jawab Kania.
"Aisyah? Nama yang bagus." kata Daniel.
"Kenalin, aku Daniel." sambung Daniel.
"Oh, makasih ya Daniel." kata Kania.
"Ngapain makasih lagi coba?" tanya Daniel.
"Biar afdol aja." jawab Kania.
"Oh oke deh." kata Daniel.
"Aku pergi ya, sekali lagi terimakasih." kata Kania.
"Iya, hati-hati ya!" kata Daniel.
Kania menyetop taksi dan masuk kedalamnya.
"Baru kali ini gua ketemu wanita secantik dia, hmm Aisyah." batin Daniel.
Di dalam taksi Kania mengingat kejadian tadi, saat ia berkenalan dengan Daniel.
"*Eh ngomong-ngomong, nama kamu siapa?" tanya Daniel.
"Aisyah." jawab Kania*.
Kania merasa bersalah karena telah membohongi Daniel, tapi ia terpaksa melakukan itu karena tidak mau jati dirinya terungkap.
***************
Sesampainya di rumah, Kania langsung masuk ke kamar Aisyah.
"Aisyah!" kata Kania sambil membuka pintu kamar Aisyah.
Aisyah yang sedang mendengarkan musik dengan earphone, kaget melihat Kania masuk ke kamarnya
"Iya kenapa?" tanya Aisyah.
"Kamu kenapa gak bilang sih kalau temen kamu itu Alex?" tanya Kania.
"Hehe aku minta maaf, nanti kalo aku bilang kamu gak mau datang lagi. Eh btw, kok kamu kenal sama Alex?" jawab Aisyah.
"Ya kenal lah kan dia teman sekelas aku." kata Kania.
"Oh pantesan. Oiya, tadi kalian ngomongin apa aja?" tanya Aisyah.
"Cuma ngomongin tentang sekolah." jawab Kania.
"Serius? Yah gak asik dong." kata Aisyah.
"Gak asik kenapa?" tanya Kania.
"Aku kira dia bakalan ngomong kalo dia suka sama kamu gitu." jawab Aisyah.
"Dih kocak, lagian kalo dia ngomong begitu, pasti ditujukan nya buat kamu lah." kata Kania.
Aisyah terdiam. Lalu, Kania keluar dari kamar Aisyah dan masuk ke kamarnya.
Sambil berbaring, lagi-lagi Kania mengingat Daniel.
"Ternyata masih ada ya laki-laki yang baik di dunia ini, aku pikir semua laki-laki tuh sama aja." kata Kania sambil tersenyum.
****************
Keesokan harinya, Daniel bertemu dengan Darwin dan menceritakan tentang Aisyah.
"Eh Win, semalam gua ketemu cewek cantik banget!" kata Daniel.
"Siapa?" tanya Darwin.
"Namanya Aisyah, dia cantik banget Win! Gua aja kaget ngeliatnya." jawab Daniel.
"Jadi penasaran gua secantik apa dia." kata Darwin.
"Haha, gua yakin kalo lu ngeliat dia, pasti lu langsung jatuh cinta Win!" kata Daniel.
"Coba tunjukin fotonya!" kata Darwin.
"Ya kagak ada lah! Gua kan baru ketemu sekali, baru kenalan doang belum minta apa-apa." kata Daniel.
"Oh gitu, yaudah kalo ketemu lagi lu minta nomornya, terus kasih ke gua!" kata Darwin.
"Siap!" kata Daniel.
"Semoga aja Aisyah bisa bikin si Darwin berubah." batin Daniel.
*Di sekolah Kania*
Kania sedang melamun di kelas, Tiara dan Ririn datang dan duduk di sampingnya.
"Eh Kan, lu kenapa bengong aja?" tanya Tiara.
"Tau lu, pagi-pagi udah ngelamun aja, pagi-pagi tuh ngerjain pr hari ini!" kata Ririn.
"Iya bener banget tuh kata Ririn! Kania, lu pasti udah ngerjain pr nya kan?" kata Tiara.
"Udah, terus kenapa?" tanya Kania.
"Hehe, ya biasalah kaya gak tau kita aja." jawab Tiara.
"Oh, lu mau nyontek pr gua lagi?" tanya Kania.
"Iya dong Kan." jawab Tiara sambil nyengir.
"Eh Kan, bukan Tiara doang yang mau nyontek, gua juga mau dong." kata Ririn.
Kania menghela nafas dan mengambil buku dari tasnya.
"Nih!" kata Kania.
"Asik, makasih ya Kania lu emang teman kita yang paling best deh!" kata Tiara.
"Yaudah sana jangan gangguin aku!" kata Kania.
"Iya iya, selamat ngelamun ya Kania." kata Tiara.
Kemudian Tiara dan Ririn pergi ke tempat duduknya dan menyalin pr Kania.
Alex baru datang dan masuk ke kelas, ia melihat Kania sedang duduk sambil melamun.
Alex pun menegur Kania.
"Heh, ternyata lu tuh kembar ya sama Aisyah." kata Alex.
Kania masih melamun, ia tidak melihat ada Alex dan juga tidak mendengar perkataan Alex.
Alex melirik kearah Vito, ia melihat Vito memandangnya dengan tatapan sinis. Alex pun pergi dari tempat Kania.
"Si Kania tuh kenapa ya? Apa iya dia gak mau bicara sama gua karena dia pacar Vito? Gua gak yakin kalo Vito pacaran sama Kania." batin Alex.
Sementara itu, bel masuk berbunyi. Tiara dan Ririn pun panik karena belum selesai menyalin pr nya, mereka pun menulisnya dengan terburu-buru.
Pak Candra (guru fisika) masuk kedalam kelas. Tiara langsung mengembalikan buku Kania dengan cepat ke atas mejanya.
Sedangkan Kania masih melamun dan belum sadar kalau sudah masuk jam pelajaran.
"Selamat pagi murid-murid!" Kata pak Candra.
"Selamat pagi pak!" jawab semua murid kecuali Kania.
Pak Candra menuju meja guru dan duduk, ia melihat Kania sedang melamun.
"Hei Kania!" bentak pak Candra.
Kania kaget dan menoleh ke pak Candra.
"Eh pak Candra, kapan bapak masuknya?" tanya Kania.
"Hahahaha." satu kelas tertawa.
"Kania Kania, makanya jangan melamun terus!" kata pak Candra.
"Iya pak maaf." kata Kania.
"Yaudah sekarang buka buku kalian, bapak pengen periksa pr yang bapak berikan Minggu lalu." kata pak Candra.
"Siap pak!" kata semua murid di kelas.
"Duh gimana nih Rin? gua baru kelar sebagian lagi." bisik Tiara.
"Itu sih derita lu, yang penting gua udah kelar." kata Ririn.
"Dih temen macam apa lu?" kata Tiara.
"Bodoamat!" kata Ririn.
"Kalian kumpulkan buku kalian sesuai barisan meja kalian!" kata pak Candra.
"Baik pak." jawab semua murid dikelas.
Mereka satu persatu mengumpulkan buku mereka di meja paling depan barisan mereka masing-masing.
Sementara itu, Tiara masih duduk dalam keadaan panik.
"Ti, kamu gak ngumpulin?" tanya Kania.
"Ini mau ngumpulin kok" jawab Tiara.
"Yaudah mana sini oper aja." kata Kania.
"Nih. Eliza, tolong kasih Kania." kata Tiara.
"Ok." kata Eliza.
"Nih Kan." kata Eliza.
"Makasih." kata Kania.
Kania meletakkan buku Tiara di mejanya.
"Psssttt, psssttt, Kania!" kata Tiara.
Kania menoleh.
"Ada apa lagi Ti? tanya Kania.
"Punya gua taro paling bawah ya." jawab Tiara dengan pelan.
"Apa? Gak kedengeran." kata Kania.
"Punya gua ditaro paling bawah ya." kata Tiara dengan lebih sedikit keras
"Gak kedengeran Ti, yang kenceng dong!" kata Kania.
Pak Candra sudah mulai memeriksa buku di barisan pertama.
"Aduh dasar budeg." kata Tiara.
Tiara pun maju kedepan dan membisikkan Kania.
"Punya gua taro paling bawah." bisik Tiara.
"Oh oke." kata Kania.
Tiara kembali ke tempat duduknya, lalu Kania menaruh buku Tiara di paling bawah.
Pak Candra sudah selesai memeriksa buku di barisan pertama, ia lanjut memeriksa buku di barisan kedua.
"Duh siap-siap deh gua kena omel sama pak Candra." batin Tiara.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
made kusuma
menurut PUEBI setelah kata "Hahaha." seharusnya kata berikutnya adalah kapital karena penjelasannya bukan karena menghubungkan.
contoh yang benar seperti ini
"Hahaha(,)" (t)awa mereka semua
"Hahaha(.)" (M)ereka semua tertawa.
apa perbedaannya? lihatlah di tanda kurung.
2022-11-23
1