Cinta si kembar
Bab 14. Resah
•
•
Triiiiiiinnnnggggg... Triiiiiiinnnnggggg....
Bel istirahat pertama telah berbunyi, seluruh murid pun keluar dari kelas.
Saat berjalan menuju kantin, Kania bertemu dengan Dewa.
"Hai, gimana keputusan kamu?" tanya Dewa.
"Kayaknya aku gak bisa gabung deh," jawab Kania.
"Lah kenapa?" Dewa bertanya dengan wajah heran.
"Soalnya aku udah gabung sama band luar, jadi gak mungkin aku gabung 2 band sekaligus," jelas Kania.
"Yah sayang banget dong," ujar Dewa tampak kecewa.
"Iya maaf ya! Emm Wa, kalo kamu mau kamu ajak Aisyah aja!" usul Kania.
"Aisyah? Emangnya dia bisa nyanyi?" tanya Dewa.
"Kamu jangan salah Wa! Aisyah itu suaranya lebih bagus dari aku, kan kita sering nyanyi bareng di rumah," jawab Kania.
"Oh gitu ya? Tapi, Aisyah nya mau gak diajak gabung?" ujar Dewa.
"Coba aja kamu tanya langsung!" ucap Kania.
"Oh oke deh, thanks ya!" ucap Dewa.
"Iyaa.."
Dewa pun pergi mencari dimana Aisyah berada.
Akhirnya Dewa berhasil menemukan Aisyah di taman sekolah, dia pun menghampirinya.
"Hai Syah!" sapa Dewa.
"Hai, lu ngapain kesini?" tanya Aisyah ketus.
"Tadi gua ketemu Kania, terus gua tanya dia mau gabung apa enggak, eh dia bilang enggak," jawab Dewa.
"Terus?"
"Dia nyaranin ke gua, ajak lu gabung ke band sekolah kita. Lu mau gak?" sambung Dewa.
"Hah? Lu serius Wa?" kaget Aisyah.
"Iyalah gua serius! Band kita lagi butuh vokalis nih, apalagi bulan depan banyak lomba," ucap Dewa.
"Ya jelas gua mau lah!" jawab Aisyah dengan antusias.
"Beneran lu mau?" tanya Dewa.
"Iya Wa," jawab Aisyah singkat.
"Ok kalo gitu. Mulai besok lu gabung sama kita! Kita latihan di studio sekolah kita," ujar Dewa.
"Oke!" ucap Aisyah sembari mengangkat jari membentuk huruf o.
Kania mendengarkan obrolan mereka dari jauh, dia merasa senang karena saudaranya kembali tersenyum.
Saat pulang sekolah, Kania kembali menuju ke tempat manggung band nya.
"Kakak balik ke tempat kerjaan ya?" kata bang Morgan.
"Iya kak, makasih ya udah anterin aku! Hati-hati di jalan!" kata Kania.
Morgan langsung melaju dengan cepat.
Sedangkan Kania masuk ke dalam tempat itu.
"Hai semuanya!" sapa Kania.
"Hai juga!" balas semuanya serentak.
"Akhirnya lu dateng juga! Gua pikir lu gak dateng," kata Baim pada Kania.
"Iya maaf ya aku telat!" kata Kania.
"Gapapa elah," kata Baim.
"Eh Kania, lu tau gak? Video kita yang kemarin viewer nya sekarang udah 40 juta lebih," kata Rangga.
"Wah Alhamdulillah!" ucap Kania sumringah.
"Iya, ini semua karena suara lu yang merdu itu," kata Delon.
"Hari ini kita nyanyi lagu baru atau yang kemarin?" tanya Kania.
"Lagu baru dong. Gua udah buatin liriknya," kata Baim sambil menyodorkan kertas berisi lirik lagu.
"Aku hafalin dulu ya?" ucap Kania mengambil kertas itu.
"Iya, tapi yang cepet ya hafalin nya? Soalnya kita tampil abis Maghrib," kata Baim.
"Iya insyaallah,"
Kania pun menghafal lirik lagu itu.
- di SMA hijau daun
"Win, gua balik duluan ya?" kata Daniel.
"Lah lu mau kemana emang?" tanya Darwin.
"Mau pulang lah," jawab Daniel.
"Tumbenan amat lu pulang jam segini," ujar Darwin keheranan.
"Iya Win, gua ada urusan keluarga," ucap Daniel.
"Oh gitu, yaudah sana!" ucap Darwin.
Daniel pun pulang dengan motornya.
- di Jalan
"Apa gua mampir ke rumah Aisyah dulu ya?" batin Daniel.
"Ah gausah deh! Mau ngapain juga gua kesana?" batin Daniel.
Aisyah POV
"Kok Darwin belum chat gua ya?" batin ku.
"Eh Syah, lu ngapain mandangin hp terus daritadi?" tanya kak Damar.
"Ini nungguin chat dari seseorang," jawab ku.
"Cieee.. Pasti pacar lu yaa??" kak Damar malah sengaja menggodaku.
"Dih sotoy!"
"Ngaku aja kali..!!"
"Apaan sih?!"
"Cie merah pipinya cieee..."
"Ih udah ah!"
Lalu ada sebuah motor berhenti di samping ku, itu adalah motor Daniel.
"Aisyah!" sapa Daniel.
"Daniel, kamu ngapain disini?" tanya ku heran.
"Kebetulan lewat aja tadi, kamu lagi sibuk ya?" jawab Daniel.
"Eh enggak kok. Aku lagi istirahat aja," ucap Aisyah.
"Ohhh... Jadi lu nungguin chat dari dia ya?" celetuk kak Damar.
"Bukan bukan. Ini mah teman aku," elak ku.
"Ohh.. Berarti bener kan yang ditungguin tuh chat dari pacar lu? Cieeee...!!" goda kak Damar.
"Ih, mending kak Damar kesana deh!" sentak ku.
"Haha, iya iya selamat bersenang-senang!" kekeh kak Damar.
Kak Damar pergi menjauh dari aku dan Daniel.
"Siapa?" tanya Daniel penasaran.
"Itu sepupu aku, namanya Damar. Maaf ya dia suka gitu orangnya!" jawab ku.
"Gapapa, oh iya kamu suka manggis?" tanya Daniel.
"Suka, emang kenapa?" jawabku.
"Oh pantes,"
"Pantes apa?"
"Manis."
"Apanya?"
"Enggak, lupain aja!"
"Yaudah, duduk dong!"
"Eh maaf Syah, aku harus pulang! Ini aku beliin manggis buat kamu," Daniel menyodorkan plastik berisi manggis kepadaku.
"Pake repot-repot segala, makasih ya!" ucapku.
"Iya sama-sama."
Daniel pun pergi dari tempat ini.
Kania POV
Aku merasa kesulitan menghafal lirik lagu ini, kenapa ya? Padahal sebelumnya aku gampang aja hafalin nya.
Mungkin karena aku masih kepikiran tentang Aisyah yang marah sama aku.
Apa aku keluar aja dari band ini?
Tiba-tiba aku dikagetkan oleh Baim.
"Woi!"
"Ih ngagetin aja!" sentak ku.
"Lagian ngelamun aja, udah hafal belum?" tanya Baim.
"Dikit lagi," jawabku.
"Cepetan ya! Satu jam lagi kita tampil," ujar Baim.
Baim keluar lagi dari dalam sini.
Aku pun melanjutkan menghafal lirik ini, namun lagi-lagi terasa susah untuk masuk di kepala ku.
"Aduh! Kalau begini terus aku gak bakal bisa hafal. Gimana ya?" batin ku.
Aku pun berdiri dan berjalan mondar-mandir untuk menenangkan pikiran ku. Sambil berjalan aku coba untuk menghafal lirik itu lagi, namun hasilnya tetap sama.
Aku mencoba cara lain, yaitu sambil tiduran dan mendengarkan musik. Tapi justru itu membuat otak ku terisi dengan lagu-lagu yang aku setel.
Aku melepas earphone ku dan kembali duduk, kali ini aku coba mengatur nafas terlebih dahulu.
"Alhamdulillah, udah mulai bisa!" batin ku.
Author POV
Darwin dan teman-temannya sedang berkumpul di sebuah cafe.
"Eh Win, gua denger-denger ada konser band di deket sini. Kita nonton yuk!" ajak Beto (teman Darwin).
"Band apaan?" tanya Darwin.
"Itu loh yang kemarin videonya viral di YeeTob." jawab Beto.
"Ohhh.."
"Berarti ada Aisyah dong disana," batin Darwin.
"Yaudah yuk kita kesana!" sambung Darwin.
Mereka pun bergegas menuju lokasi konser itu.
Begitu sampai disana, suasana sudah ramai dan penonton pun sudah sangat banyak.
"Gimana nih Win, yang nonton banyak banget?" tanya Beto.
"Iya, pantesan aja kemarin videonya trending. Orang fans nya sebanyak ini,"
"Kita terobos aja!" kata Darwin.
Darwin maju dan menerobos kerumunan penonton itu, ia tidak peduli banyak yang memarahinya. Baginya yang terpenting adalah dapat melihat Aisyah dari dekat.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu oleh semua orang disini muncul juga, band lime keluar dan naik ke panggung. Namun tidak terlihat Kania disana, penonton banyak yang kecewa dan bertanya.
"Mana Kania?"
"Iya nih kita tungguin Kania!"
"Kita maunya Kania yang nyanyi!"
"Iya iya iya! Sabar ya semuanya! Kania nya ada kok di dalem. Dia lagi dandan sebentar, nanti juga muncul. Sementara ini saya dulu ya yang nyanyi?" kata Baim.
Mereka pun mulai bernyanyi diiringi dengan sorakan dan goyangan dari penonton.
"Kok mereka bilang kalau Kania yang nyanyi? Bukannya Aisyah ya?" batin Darwin.
Darwin mulai merasa curiga dengan semuanya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments