Cinta si kembar
Bab 12. Jealous
•
•
Aisyah POV
Aku merasa kesal juga iri dengan kepopuleran Kania sekarang. Bahkan sekarang dia yang disambut dan di puji-puji. Sampe-sampe dia ditawarin masuk ekskul band sama Dewa.
Padahal aku yang pengen banget masuk, tapi kenapa Kania yang ditawarin?
Aku menabrak seseorang ketika sedang berjalan.
"Duh, gimana si? Kalo jalan tuh liat-liat dong!" seru dia.
"Iya maaf-maaf!" jawab ku sambil menunduk dan merapikan seragam ku.
Aku coba mengangkat kepalaku dan melihat siapa yang aku tabrak.
"Hai!" sapa dia.
"Alex?" aku terkejut melihatnya.
Ternyata tadi aku menabrak Alex.
"Iya ini gua. Eh, ternyata kalung itu bagus ya kalo ada di leher kamu? Makasih ya udah mau pake hadiah dari aku!" kata Alex.
"Harusnya aku yang bilang makasih! Kalung nya bagus! Makasih ya!" kata ku.
"Iya sama-sama," kata Alex.
"Yaudah Lex, aku mau ke kelas!" kata ku.
Aku pun melangkah menuju kelas, namun Alex menahan ku.
"Tunggu!"
"Kenapa Lex?" tanya ku.
"Ini apa?"
Alex menyentuh jerawat di wajahku, aku merasa sangat malu karena Alex melihat itu.
"Apaan sih?!" kesalku.
"Gak nyangka gua, ternyata cewek tercantik di sekolah ini bisa punya jerawat juga. Hahaha.." Alex tertawa terbahak-bahak meledek ku.
"Ya wajar dong, kan gua juga manusia biasa," ucapku berusaha menenangkan diri.
"Ohh.. Sekarang ngomong nya jadi gua ya?" ujar Alex.
"Emang kenapa sih?!" kesalku.
"Ya gapapa, tapi bagusan aku-kamu biar romantis," ucapnya.
"Ih males banget gua romantis sama lu!" ketus ku.
"Oh gitu. Ok, kalo gitu gua bakal teriak sekarang dan kasih tau semua orang disini kalo lu punya jerawat!" dia malah mengancam ku.
"Maksud lu?" tanyaku.
"Iya gua bakal teriak," jawabnya.
"Dih jangan lah!" ucapku.
"Makanya pake aku-kamu aja!" pintanya.
"Ish iya iya!" aku sangat kesal dengannya.
"Nah gitu dong!" ujarnya senang.
"Yaudah udah, gua—"
"Nah kan gua lagi," sela Alex.
"Maksudnya aku mau ke kelas," ralat ku.
"Yaudah sana!" singkatnya.
Aku pun pergi meninggalkan Alex sambil memegangi bagian wajahku yang terdapat jerawat. Aku melihat Alex sedang berbicara dengan orang, setelah itu mereka tertawa sambil melihat ke arahku. Apa Alex memberitahu soal jerawat ini?
Akhirnya aku sampai di kelas, aku langsung menaruh tas ku dan duduk di kursi ku.
Devi dan Rini yang melihatku, langsung menghampiri aku dan duduk disamping ku.
"Hai Syah!" sapa Devi.
"Hai!" balasku singkat.
"Lu kenapa? Kok kayak bete gitu?" tanya Devi.
"Iya Syah, ada masalah apa sih?" timpal Rini.
"Enggak ada apa-apa," jawab ku.
"Gak ada apa-apa, kenapa lu cemberut?" tanya Devi lagi.
"Suka-suka gua dong mau cemberut kek, mau ketawa kek, emangnya masalah buat lu?" jawab ku.
"Yah elah Syah sensi amat! Kita kan cuma nanya, kali aja lu ada masalah gitu. Kan bisa cerita-cerita ke kita," kata Rini.
"Iya Syah bener tuh, kan kita cs," sahut Devi.
"Gua cuma iri aja sama Kania sekarang. Dia udah jadi idola baru di sekolah ini, gara-gara video nyanyi nya itu," kata ku.
"Ohh.. Jadi lu jealous sama kembaran lu sendiri?" kata Rini.
"Ya gimana enggak, biasanya kan gua yang disambut di pintu masuk sekolah. Tapi, tadi malah Kania. Terus harusnya kan gua yang masuk ekskul band sekolah kita, tapi malah Kania yang ditawarin sama Dewa," kata ku.
"Apa? Jadi Kania ditawarin masuk band sekolah kita? Wah gila tuh Kania keren banget!" kata Devi.
"Ihhh.. Kok lu malah bilang dia keren sih? Kan gua lagi bete sama dia!" kata ku.
"Hehe maaf! Tapi, emang dia keren banget tahu! Udah masuk grup band terkenal, videonya jadi trending dan viral di socmed, eh sekarang ditawarin masuk ekskul band, sama Dewa lagi. Aduh gua pengen banget kayak Kania!" kata Devi.
Aku tambah bete mendengar perkataan Devi, aku pun keluar dari kelas dan menuju taman sekolah.
"Eh Aisyah mau kemana?" tanya Rini.
Aku tidak menghiraukan pertanyaan Rini, aku terus berjalan meninggalkan mereka.
Aku membuka handphone ku dan mengabari Darwin.
"Hai Win, makasih ya pujiannya!"
Darwin langsung membalas chat ku.
"Sama-sama Syah, aku bangga bisa kenal sama kamu. Udah cantik, manis, serba jago lagi!"
Aku hanya tersenyum sendiri lalu duduk di kursi taman dan mengetik balasan untuk chat Darwin.
"Apaan sih, bisa aja kamu?!"
"Ya bisa dong, Darwin gitu loh!" balas nya.
Saat aku sedang asyik chatting-an dengan Darwin, ada suara perempuan yang memanggil namaku.
"Syah!"
Aku menoleh dan melihat perempuan itu adalah Kania.
Entah kenapa aku tidak seperti biasanya yang senang melihat saudara kembar ku ini, sekarang aku justru malas bertemunya.
"Kamu kenapa pergi tadi?" tanya Kania.
"Gapapa," jawab ku singkat.
Aku melanjutkan chatting-an dengan Darwin tanpa memperdulikan Kania.
"Aku boleh ikut duduk gak?" tanya Kania.
"Duduk aja!" jawab ku ketus.
Kania pun duduk disamping ku.
"Aku bingung Syah. Dewa nawarin aku gabung band dia, tapi aku juga gak mungkin masuk 2 band sekaligus," kata Kania.
"Yaudah tolak aja!" kata ku.
"Tapi aku gak enak sama Dewa.."
"Yaudah terserah kamu aja!" potongku dengan cepat.
Aku berdiri dan pergi meninggalkan Kania sambil masih memegang handphone ku.
Kania POV
"Aisyah kenapa ya?" batin ku.
"Apa aku punya salah sama dia.?" batin ku.
Aku pun juga berdiri dan pergi dari taman.
Saat berjalan, aku bertemu dengan teman-teman Aisyah. Aku pun coba menanyakan tentang Aisyah kepada mereka.
"Hai! Maaf aku mau nanya!" kata ku.
"Tanya apaan?" kata Devi.
"Kalian tahu gak, Aisyah tuh kenapa? Tadi kok aku temuin dia tapi dia kayak gak suka gitu aku samperin?" tanya ku.
"Lu gimana sih Kania? Aisyah itu jealous sama lu! Gara-gara lu sekarang lebih populer dari dia. Apalagi lu juga diajak gabung band sekolah kan sama Dewa," jawab Devi.
"Iya," kata ku.
"Nah, si Aisyah tuh pengen banget masuk band sekolah. Tapi malah lu yang ditawarin, dia jadi tambah bete deh," sambung Devi.
"Yaudah ya Kania, kita mau pergi nyari Aisyah?" kata Rini.
"Tadi Aisyah ke arah kantin," kata ku.
"Oh oke!" kata Rini.
Mereka pun pergi ke kantin untuk menyusul Aisyah.
"Jadi Aisyah jealous sama aku?" batin ku.
Aku pun menuju ke kelas.
Saat sampai disana, aku lagi-lagi disambut oleh teman sekelas ku. Mereka membicarakan soal video nyanyi itu.
"Kania, kok suara lu bisa merdu gitu sih?"
"Iya Kania, gua juga mau dong punya suara begitu."
"Semuanya, maaf ya! Tapi, bisa gak gausah bahas video itu lagi?!" kata ku.
Aku pergi dari mereka dan duduk di tempat duduk ku. Tiara dan Ririn menghampiri ku.
"Kania, lu kenapa? Kok nangis sih?" tanya Tiara.
"Ohh.. Ini pasti gara-gara mereka ya? bentar Kan, biar gua marahin mereka!" kata Ririn.
"Eh eh eh.. Gausah! Bukan gara-gara mereka kok!" jawab ku.
"Terus, kenapa lu nangis?" tanya Ririn.
"Iya Kan, cerita dong sama kita!" kata Tiara.
"Aku sedih aja. Aisyah sekarang jadi beda sama aku," jawab ku.
"Beda gimana?" tanya Tiara.
"Sekarang dia benci sama aku. Karena aku ditawarin masuk band sekolah sama Dewa." jawab ku.
"Hah? Jadi lu ditawarin masuk band sekolah? Wah keren banget lu Kan!" kata Ririn.
"Keren apanya sih? Gara-gara itu Aisyah jadi gak mau ketemu aku!" kata ku.
"Hehe.. Kan emang keren tahu!" kata Ririn.
"Tapi, lu udah bilang mau sama Dewa?" tanya Tiara.
"Belum. Aku bingung harus bilang apa." jawab ku.
"Mau aja sih! Kan enak gabung band sekolah, lu bisa tampil kalo ada acara di sekolah. Terus bisa ikut lomba mewakili sekolah. Selain itu, lu juga bisa jadi idola disini!" kata Ririn.
"Justru itu yang aku gak mau!" kata ku.
"Hah? Lu gak mau terkenal?" tanya Ririn.
"Iya gak mau! Aku lebih mau Aisyah baik sama aku, daripada terkenal tapi Aisyah benci sama aku," jawab ku.
Tiba-tiba Alex menghampiri kami dan menyela pembicaraan kami.
"Wah keren banget ya lu!" kata Alex.
Bersambung...
Jangan lupa kasih like, vote dan rate 5 nya yaa..
Terimakasih selamat membaca..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments