Cinta si kembar
Bab 13. Pusat perhatian
•
•
"Wah keren banget ya lu..!!" kata Alex.
"Ngagetin aja lu Lex!" kata Tiara.
"Apaan sih lu? Gua cuma bilang keren ke Kania, bukan mau ngagetin kalian." kata Alex.
"Udah deh, lu pergi sana! Yang ada lu bikin Kania tambah bete." kata Ririn.
"Lah ngapa emang Kania bete?" tanya Alex.
"Iya jadi tuh—"
"Enggak gapapa," aku memotong ucapan Ririn.
"Kalo gapapa, berarti boleh dong gua ikut ngobrol sama kalian?" kata Alex.
"Terserah," jawab ku.
"Gua gak nyangka, lu ternyata jago nyanyi yaa.." kata Alex.
"Eh Lex, asal lu tahu ya. Si Kania tuh emang hobi nyanyi dari kecil, jadi ya dia jago nyanyi lah." kata Tiara.
"Oh gitu. Kapan-kapan kita nyanyi bareng yuk! ajak Alex.
"Kayak bisa nyanyi aja lu!" kata Ririn.
"Eh apaan sih lu, gua ngomong sama Kania! Ngapa lu yang jawab!" kata Alex.
"Udah dong jangan berisik! Aku lagi pusing tahu!" kata ku.
"Eh lu pusing? Yaudah gua anter ke UKS aja yuk!" kata Alex.
"Eh eh eh.. Apa-apaan lu Lex! Gausah modus lu! Pake segala mau nganterin Kania, bilang aja mau cari-cari kesempatan!" kata Tiara.
"Modus apaan sih? Gua cuma mau nganter Kania ke UKS!! Kan dia pusing, lu gimana si sebagai sahabat gak pengertian banget!" kata Alex.
"Udah Lex gausah! Aku bukan pusing penyakit, tapi pikiran!" kata ku.
"Ohh.. Kenapa emangnya?" tanya Alex.
"Kepo lu! Udah sana sana! Jangan ganggu kita!" kata Ririn pada Alex.
"Yah elah! Yaudah gua pergi.."
Alex pun kembali ke tempat duduknya.
"Kok kalian gitu sih sama Alex?" tanya ku pada Ririn dan Tiara.
"Gini Kania, si Alex itu yang gua tahu dia tuh orangnya suka modusin cewek-cewek gitu. Makanya gua gak mau kalo lu kena sama gombalan nya dia!" jawab Tiara.
"Iya bener tuh, udah banyak yang jadi korbannya si Alex!" kata Ririn.
"Ah masa sih? Kalian tahu darimana? Emangnya kalian udah kenal lama sama Alex?" tanya ku.
"Ya belum sih. Tapi kita denger dari orang-orang," jawab Ririn.
"Yah elah kalo cuma kata orang-orang mah belum tentu bener!" kata ku.
"Iya sih. Tapi kan jaga-jaga aja dulu," kata Tiara.
"Iya. Tapi jangan sampe jadi kaya tadi! Kan kasian dianya," kata ku.
"Hah? Ngapain lu kasian sama dia?" kata Tiara.
"Ya iyalah kasian, kan dia murid baru disini. Pasti dia lagi nyari temen, masa kalian malah begitu ke dia?" kata ku.
"Yaudah lah biarin aja!" kata Ririn.
Krrriiiinnnggggg.... Krrriiiinnnggggg...
Bel masuk sekolah berbunyi, Tiara dan Ririn pun duduk di tempatnya masing-masing. Sekarang adalah pelajaran yang paling aku tidak suka, olahraga.
"Kania, yuk ganti baju!" ajak Tiara.
"Kayaknya aku gak olahraga dulu deh, aku lagi males," jawab ku.
"Masih kepikiran soal Aisyah ya?" kata Ririn.
"Iya nih. Kalian aja ya yang ganti baju," kata ku.
"Yaudah, tapi lu bilang dulu ke pak Jamal!" kata Tiara.
"Iya."
Aku pun keluar dari kelas dan mengantar Tiara serta Ririn ganti baju lebih dulu.
"Lu tungguin kita ya?" kata Tiara.
"Iya, tapi jangan lama-lama!" kata ku.
Mereka pun masuk ke kamar mandi untuk berganti baju. Sementara aku menunggu di luar.
Lalu, Siska dan teman-temannya keluar dari toilet dan menyapa ku.
"Eh Kania, lu gak ganti baju?" tanya Siska.
"Enggak, gua lagi sakit." jawab ku.
"Oh gitu..."
Siska dan teman-temannya pun pergi ke lapangan olahraga.
Tiara dan Ririn akhirnya keluar.
"Ayo Kan, kita langsung ke bawah!" kata Tiara.
"Akhirnya kalian selesai juga, lama banget ganti bajunya!" kata ku.
"Emang ya? Perasaan sebentar doang," kata Ririn.
"Iyain!" kata ku.
Kami juga turun ke lapangan olahraga. Sesampainya disana, aku langsung menghampiri pak Jamal.
"Pagi pak!" sapa ku sambil mencium tangan pak Jamal.
"Pagi, kok kamu gak ganti baju?" tanya pak Jamal.
"Iya pak, saya mau izin gak olahraga dulu untuk hari ini," jawab ku.
"Emangnya kenapa? Kamu sakit?" tanya pak Jamal.
"Iya pak, kepala saya pusing," jawab ku.
"Oh yasudah, kamu ke UKS aja sana!" ujar pak Jamal.
"Enggak pak, saya mau di kelas aja boleh gak?" tanya ku.
"Yaudah kalo kamu maunya begitu, tapi hati-hati! Biasanya kalo sendirian itu suka ada yang nemenin."
"Ih bapak apaan sih?!"
"Hahaha.. Becanda doang!" kekeh pak Jamal.
"Yaudah pak, saya ke atas lagi ya?" kata ku.
"Iya iya."
Aku pun kembali ke kelas.
Alex POV
"Kania kok gak ganti baju sih?" batin gua.
Gua melihat Kania pergi dan naik keatas, gua pun menghampiri pak Jamal dan bertanya padanya.
"Pak, Kania kenapa kok gak olahraga?" tanya gua.
"Dia pusing katanya. Kenapa kamu tanya-tanya? Khawatir ya sama Kania?" jawab pak Jamal.
"Yeh si bapak, saya cuma kepo aja," elak gua.
"Yaudah sana kembali ke barisan, terus kamu pimpin pemanasan!" suruh pak Jamal.
"Apa? Kenapa saya pak?" kaget gua.
"Terus siapa? Bang Udin gitu? Gak mungkin lah, dia kan lagi kerja," ujar pak Jamal.
"Enggak gitu juga pak, maksud saya kenapa gak bapak aja?" ucap gua.
"Bapak maunya kamu yang pimpin, udah sana cepat!" ujar pak Jamal.
"Iya iya pak.."
"Nyesel gua udah nanya-nanya sama pak Jamal.." batin gua.
"Udah gua gabisa liat Kania pas olahraga, sekarang disuruh pimpin pemanasan. Sial amat gua hari ini!" batin gua lagi.
Gua pun kembali ke barisan dan memimpin pemanasan.
Setelah selesai, pak Jamal memberitahu bahwa materi hari ini adalah basket. Gua langsung seneng banget karena basket adalah olahraga favorit gua.
Author POV
Kania sedang berada di kelasnya, dia masih memikirkan soal Aisyah yang iri kepadanya. Disaat dia sedang melamun, dia mendengar suara sorakan yang begitu meriah di bawah.
Dia pun penasaran dan melihat apa yang terjadi.
Kania melihat Alex sedang menunjukkan keahliannya bermain basket dan cewek-cewek disana terlihat senang melihat itu.
Tanpa disadari, ternyata Alex melihat Kania sedang memperhatikan nya dari atas. Alex pun mendongak ke atas dan melambaikan tangannya ke arah Kania.
Kania langsung mundur dan masuk kembali ke kelas.
"Yah, kok Kania masuk ke kelas sih?" batin Alex.
"Woi Lex! Lanjut lah, ngapa diem bae?" teriak Vito.
"Iya iya!" jawab Alex.
Alex melanjutkan permainannya. Sedangkan Kania merasa malu karena Alex menyadari dia sedang memperhatikan nya.
"Duh malu banget aku! Gimana kalo Alex ngerasa aku suka sama dia?" batin Kania.
- Di Kelas Aisyah
"Bete banget dengerin ocehan Bu Dini, mending gua keluar aja deh." batin Aisyah.
"Bu, saya izin ke toilet ya?" kata Aisyah.
"Silahkan!" kata Bu Dini.
Aisyah pun keluar kelas.
- Di Koridor Kelas
"Enaknya di luar. Sumpah dah sumpek banget otak gua dengerin tuh guru ngoceh gak berhenti-berhenti! Apa gua bolos aja kali ya setiap pelajaran Bu Dini?" batin Aisyah.
Aisyah mendengar keramaian dari arah lapangan, dia pun penasaran dan melihatnya.
"Wahhh!!! Ternyata si Alex jago juga main basketnya. Terus dia keliatan lebih keren kalo lagi main basket begitu," batin Aisyah.
Aisyah terus memperhatikan Alex sambil tersenyum sendiri, dia pun tidak sadar kalau ada Bu Tati disampingnya.
"Ehm!"
Aisyah kaget dan menoleh.
"Eh ada Bu Tati, ngapain Bu disini?" tanya Aisyah.
"Harusnya tuh ibu yang nanya begitu ke kamu! Ngapain kamu di luar kelas pas ***?" kata Bu Tati.
"Ini Bu, saya mau ke toilet," elak ku.
"Ke toilet apa ngeliatin orang lagi olahraga?" tegur Bu Tati.
"Ke toilet kok Bu. Cuma saya penasaran aja. Hehe.."
"Yaudah, sana kalo mau ke toilet!" kata Bu Tati.
"Iya Bu."
Aisyah langsung berjalan cepat ke toilet.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments