Cinta si kembar
Bab 4. Bertemu lagi
•
•
#Aisyah POV#
Saat sedang di sekolah, aku mendapat kabar bahwa ada projek baru buat ku. Aku pun mendatangi guru piket dan izin untuk pulang cepat.
Setelah mendapat izin, aku pergi dengan mobilku. Namun saat dijalan, mobilku tiba-tiba berhenti dan tidak bisa dinyalakan.
Aku pun keluar dari mobil dan coba memeriksa nya, tapi karena aku tidak mengerti soal mesin, aku tidak tau kenapa mobilku tiba-tiba mati.
Aku mencoba mencari bantuan dengan menelpon bang Morgan, tapi telpon ku malah di reject oleh dia.
"Ih nyebelin banget si bang Morgan! Gak tau apa adiknya lagi perlu bantuan." gerutu ku.
Tak lama kemudian, aku mendapat telepon lagi dari sepupu ku. Dia yang selama ini menawarkan projek kepadaku.
"Halo, kamu dimana sih lama banget gak nyampe-nyampe! Udah mau mulai nih syuting nya." katanya.
"Iya sabar ini ada masalah dikit, tapi bentar lagi aku sampe kok." jawab ku.
Kemudian dia mematikan teleponnya, aku bingung harus kesana dengan apa.
Lalu, datang seorang laki-laki menggunakan motor dan berhenti di depanku.
Dia membuka kaca helmnya dan menyapaku.
"Hai, kamu lagi apa disini?" tanya dia.
"Dia siapa si, sok akrab banget! Padahal aku kenal aja kagak sama dia." batin ku.
"Lagi nunggu taksi." jawab ku.
"Lah emang mobilnya kenapa tuh?" tanya dia.
"Mogok, gak tau kenapa." jawab ku.
"Oh mogok, yaudah bareng aku aja." kata dia.
"Seriusan?" tanya ku.
"Iyalah, kamu mau kemana emang?" kata dia.
"Ke Jalan Manggis." jawab ku.
"Oh yaudah ayo naik!" kata dia.
"Beneran nih? Gak ngerepotin kamu?" tanya ku.
"Ya enggak lah, lagian searah kok sama tujuan ku." jawab dia.
"Udah ayo naik kayaknya kamu buru-buru tuh, nih helm nya dipake biar kalo jatuh gak terlalu sakit." sambung dia.
Aku pun menerima helmnya dan naik ke motornya.
Kemudian, kami sampai di lokasi syuting ku.
"Oh kamu mau kesini, mau syuting? Kamu artis ya?" tanya dia.
"Enggak bukan kok, yaudah aku langsung kesana ya." jawab ku.
"Tunggu dulu Syah!" teriak dia.
Aku berhenti dan bertanya pada diriku sendiri.
"Kok dia bisa tau namaku ya? Padahal kita belom kenalan." batin ku.
Aku menoleh dan bertanya.
"Ada apa?" tanya ku.
"Aku boleh minta nomor hp kamu?" tanya dia.
"Nomor hp? Buat apa?" tanya ku balik.
"Buat nambah kontak wa aja." jawab dia.
"Hah?" kata ku.
"Iya, boleh gak?" tanya dia.
"Boleh aja, tapi maaf sebelumnya kamu tau nama aku darimana ya? Emang kita pernah ketemu sebelumnya?" kata ku.
"Loh kamu gimana sih? Kan kita semalam ketemu, masa udah lupa aja?" kata dia.
"Apa? Semalam?" kata ku kaget.
"Semalam kan aku pergi sama teman-teman aku, dan aku sama sekali gak ketemu cowok ini, apa mungkin yang dia temui itu Kania?" batin ku.
"Iya semalam, kamu lagi di gangguin sama preman, terus aku nolongin kamu." kata dia.
"Udah fix ini pasti Kania yang dia maksud, tapi kenapa Kania ngaku jadi aku sih?" batin ku.
"Gimana inget gak?" tanya dia.
"Oh iya iya inget, maaf aku emang pelupa." jawab ku.
"Iya gapapa yang penting sekarang udah inget kan siapa aku." kata dia.
"Iya, kamu David ya." tebak ku.
"Ya bukan lah, aku Daniel bukan David." kata dia.
"Iya itu maksud aku Daniel." kata ku sambil tersenyum.
"Kamu lucu ya." kata dia.
"Iya udah sering yang bilang gitu." kata ku.
"Haha, iya deh percaya. Oiya mana nomor hp kamu?" tanya dia.
Aku memberikan nomor hp ku pada Daniel, setelah itu aku masuk kedalam lokasi syuting dan disambut dengan amarah sepupu ku, Damar.
"Ngapain aja si lama banget? Udah ditungguin tuh daritadi, kamu mau diganti sama yang lain?" kata Damar.
"Ya gak mau lah, Aku juga gak mau kali kena masalah. Tapi yang namanya takdir kan gak bisa dihindari." kata ku.
Lalu, Aku masuk ke ruang makeup dan berganti pakaian.
#Author POV#
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, semua siswa keluar dari kelasnya masing-masing.
Termasuk dengan Kania dan teman-temannya.
"Kania, kita pulang bareng yuk!" kata Vito.
Kania hanya menggeleng dan lanjut berjalan bersama Ririn dan Tiara.
Alex yang melihat itu langsung menghampiri Vito dan tertawa.
"Hahahaha, katanya pacaran tapi kok juga dicuekin sama kayak gua?" ledek Alex.
"Heh apa lu bilang? Lu berani ngeledek gua? Kania tuh emang pacar gua, kalo gak percaya tanya aja semua orang disini!" kata Vito.
"Iya iya terserah lu aja deh, biar lu seneng! Dah ya gua cabut duluan, selamat menghayal." kata Alex sambil menepuk pundak Vito.
Vito yang merasa kesal langsung mengejar Alex dan memegang pundaknya.
"Tunggu!" kata Vito.
Alex menoleh ke arah Vito.
"Ada apa sih?" tanya Alex.
Tanpa menjawab pertanyaan Alex, Vito langsung memukul wajah Alex. Alex terjatuh sambil memegangi pipinya.
"Itu karena lu udah berani ngeledek gua!" kata Vito.
Alex bangun dan Vito langsung kembali memukul nya, kali ini Vito mendaratkan tangannya ke perut Alex.
Alex memegangi perutnya sambil kesakitan.
"Itu karena lu masih gangguin Kania tadi pagi!" kata Vito.
Kemudian Vito menghampiri Alex dan menarik kerah bajunya.
"Lu dengerin gua, sekali lagi lu cari gara-gara sama gua, gua bakal abisin lu!" ancam Vito.
Vito melepaskan kerah baju Alex dan mendorongnya hingga Alex terjatuh lagi.
Vito pergi meninggalkan Alex yang masih terduduk di lantai.
"Untung ini masih masa-masa awal gua pindah, tunggu aja sampai seminggu gua bakal balas semua perbuatan lu To!" batin Alex.
Para cewek yang melihat Alex tersungkur di lantai langsung menghampiri nya.
"Alex, kamu gapapa?" tanya Siska.
"Gua gapapa kok." jawab Alex.
Sementara itu, Kania dan temannya sampai di depan sekolah lalu berpisah. Kania pergi ke tempat biasa abangnya menjemputnya.
Namun, disana tidak ada abangnya.
"Duh, bang Morgan kemana ya?" batin Kania.
Lalu, Vito melihat Kania sedang berdiri di halte, ia langsung menghampiri nya.
"Kania, udah bareng gua aja, mungkin Abang lu sibuk kali jadi dia gak bisa jemput." kata Vito.
"Gausah makasih." kata Kania.
"Serius gak mau bareng gua? Panas loh lama-lama." kata Vito.
"Gapapa." kata Kania.
Alex yang baru keluar dari sekolah dengan motornya, melihat Vito bersama Kania. Ia pun menghampiri mereka.
"Ehem, ada yang gagal pdkt nih." kata Alex.
Vito dan Kania hanya terdiam.
"Yaudah ya gua pergi dulu, oiya bro semangat jangan putus asa! Walaupun Kania selalu nyuekin lu, dan gak bakal mungkin mau sama lu! Hahaha." kata Alex sambil menjalankan motornya.
"Kurang ajar tuh bocah!" kata Vito.
"Kania, kalo gitu gua pulang duluan ya, lu hati-hati! Kalau Abang lu belum datang-datang juga, telpon gua aja!" lanjut Vito.
Kania tidak memperdulikan nya, ia justru memalingkan wajahnya ke arah lain.
Vito pergi dan mengejar Alex.
#Daniel POV#
Gua udah berhasil dapetin nomor hp Aisyah, sekarang gua harus temuin Darwin dan kasih nomor Aisyah ke dia.
Gua coba datang ke tempat Darwin biasa nongkrong, tapi Darwin tidak ada disana.
Akhirnya, gua telpon Darwin dan nanya dia lagi dimana.
"Win, lu dimana sekarang?" tanya gua.
"Gua lagi di taman biasa." jawab Darwin.
"Oke gua kesana sekarang, lu tunggu disitu ya!" kata gua sambil menutup telponnya.
Kemudian gua langsung menuju ke tempat Darwin.
Begitu sampai disana, gua ngeliat Darwin lagi duduk sendirian. Ini emang biasa dia lakuin sejak dia kehilangan pacarnya.
Gua langsung samperin Darwin dan duduk disamping dia.
"Win, gua udah berhasil dapetin nomor hp Aisyah. Cewek yang kemarin gua ceritain ke lu itu." kata gua.
"Mana coba?" tanya Darwin.
"Nih, gua langsung kirimin ke lu aja nomornya, biar lu liat sendiri." jawab gua.
"Tuh udah." sambung gua.
"Wah gila cantik banget!" kata Darwin.
"Bener kan apa yang gua bilang kemarin, dia tuh cantik banget!" kata gua.
"Gua coba chat dia." kata Darwin.
"Yah ceklis satu doang." sambung Darwin.
"Sabar aja tar juga dibales, tadi soalnya dia lagi mau syuting." kata gua.
"Hah syuting? Dia artis gitu?" tanya Darwin.
"Kayaknya iya, tapi pas gua tanya dia gak ngaku." jawab gua.
"Widih kalo beneran dia artis, berarti gua punya kenalan artis dong." kata Darwin sambil tersenyum.
Melihat Darwin tersenyum, membuat gua jadi ikut senang, udah lama gua gak liat dia senyum kaya gini.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments