Cinta si kembar
Bab 8. Masuk grup band
•
•
#Kania POV#
Setelah bel berbunyi, aku bersama Tiara dan Ririn menuju ke kantin. Tapi, Vito menghampiri kami dan ingin ikut pergi bersama.
Tiara tidak mengizinkan Vito ikut karena hanya jadi pengganggu saja.
Vito pun pergi dengan perasaan kesal karena tidak diperbolehkan ikut bersama kami.
Kami melanjutkan perjalanan kami ke kantin.
Sesampainya disana, kami dihampiri oleh Daffa dan Roy.
"Hai girls, boleh join gak?" tanya Daffa pada kami.
"Boleh kok, join aja sini!" jawab Tiara.
"Wah makasih nih." kata Daffa.
Daffa dan Roy pun duduk di depan kami, mereka tidak bicara lagi pada kami setelah itu. Mereka hanya mengobrol berdua dan kami pun juga mengobrol bertiga.
Setelah makanan mereka habis, Daffa bertanya sesuatu pada kami.
"Eh Kania, gua mau nanya boleh gak?" tanya Daffa pada ku.
Aku kaget dan berfikir "Mau nanya apa ya dia?"
Aku mengangguk artinya membolehkan Daffa bertanya kepada ku.
"Lu suka sama Alex?" tanya Daffa.
Mendengar itu, aku sontak langsung kaget dan tersedak makanan ku.
"Uhuk uhuk uhuk..." aku batuk.
Tiara dan Ririn yang panik langsung menepuk pundak ku dan memberi air untuk ku.
Aku meminum air itu dan tenggorokan ku sudah lega.
"Kenapa Kan?" tanya Tiara pada ku.
"Keselek," jawab ku.
"Sorry Kan, gara-gara pertanyaan gua lu jadi keselek deh," kata Daffa.
"Tau lu Daf! Ganggu orang makan aja!" teriak Tiara pada Daffa.
"Iya sorry, gua kan cuma pengen nanya aja. Yaudah kalo gitu gua sama Roy pergi ya." kata Daffa.
Daffa dan Roy pun pergi dari tempat kami, sementara Tiara dan Ririn kembali menanyakan kondisiku.
"Lu baik-baik aja kan?" tanya Ririn.
"Baik kok, udah lanjut makan yuk!" jawab ku.
Kami pun menghabiskan makanan kami, disaat kami ingin pergi membayar, Alex datang menemui kami.
"Hai semua! Bentar dulu, gua mau ngobrol sama Kania." sapa Alex.
"Ngapain lu mau ngobrol sama Kania? Mau ngobrol apa lu?" tanya Tiara pada Alex.
"Cuma mau ngobrol biasa aja, gak penting sih. Tapi gua pengen." jawab Alex.
"Yaudah Ti, lu sama Ririn bayar makanannya sana! Gua mau ngobrol dulu sama Alex." kata ku pada Tiara.
"Yakin lu Kan?" tanya Tiara pada ku.
"Iya udah sana bayar dulu nih makanannya!" jawab ku.
"Iya iya oke!"
"Mmm... Yaudah Lex langsung aja mau ngomong apa?" kata ku pada Alex.
"Aku duduk dulu ya, boleh gak?" tanya Alex.
"Oh iya, boleh lah," jawab ku.
Alex pun duduk di depan ku dan kembali bertanya.
"Kenapa pas awal-awal kita ketemu, kamu kayak gak mau ngobrol sama aku?" tanya Alex.
"Bukannya gak mau, tapi aku malu aja," jawab ku sambil meminum minuman ku.
"Ohh, sekarang udah gak malu dong?" tanya Alex.
Aku kembali tersedak minuman saat mendengar perkataan Alex.
"Ehek ehek..."
"Kamu gapapa?" tanya Alex.
"Enggak kok Lex." jawab ku.
"Sorry ya!"
"Iya gapapa kok. Lanjut aja obrolannya!"
"Kan kamu belum jawab pertanyaan aku yang tadi."
"Yang mana?" tanya ku.
"Kamu sekarang udah gak malu?" Alex menjawab.
"Hmmm... Masih sih tapi udah berkurang dikit," jawab ku.
"Kenapa masih malu coba?" tanya Alex lagi.
"Kan kita belum terlalu lama kenal, jadi masih agak-agak canggung mau ngomong gitu." jawab ku.
"Oh gitu, yaudah kalo gitu kita jalan berdua gimana?" ajak Alex.
"Hah? Jalan kemana?" aku kaget.
"Kemana aja yang penting berdua!"
"Kapan?" tanyaku
"Nanti pulang sekolah gimana?"
"Hmm... Kayaknya gak bisa deh. Soalnya aku harus ketemu sepupu aku." ucapku.
"Yah. Kalo besok gimana?" usulnya lagi.
"Nanti aku kabarin lagi."
"Oh oke!"
Tiara memanggil ku dan mengajakku pergi ke taman di sekolah.
"Kania! Ayo lanjut ngobrol di taman!!"
"Iya iya Ti, bentar ya!" jawab ku pada Tiara.
"Lex, maaf ya aku harus pergi!" kata ku pada Alex.
"Oh iya gapapa. Sampai jumpa di kelas nanti!" jawab Alex.
Aku pergi meninggalkan Alex dan menghampiri Tiara serta Ririn.
"Alex ngobrol apa aja sama lu?" tanya Tiara pada ku.
"Udah gak usah dibahas! Ayo langsung ke taman aja!" jawab ku.
Kami pun melangkah pergi ke taman.
Saat sedang asyik mengobrol, tiba-tiba handphone ku berbunyi.
Dert Dert... Dert Dert...
Ku periksa handphone ku dan ternyata Damar yang menelponku. "Pasti mau nanyain soal tadi deh." pikir ku.
"Guys, bentar ya sepupu aku nelpon nih!" kataku pada teman-teman ku
"Iya santai aja Kan,"
Aku pun mengangkat telponnya.
"Halo kak! Ada apa ya?" tanyaku di telpon.
"Halo! Gimana Kania? Udah dapat jawabannya?"
"Mmm... Udah si." jawabku ragu.
"Apa jawabannya?"
"Iya aku mau kak gabung grup band teman kamu itu," lirihku.
"Nah gitu dong! Yaudah pulang sekolah lu datang langsung ke lokasi manggung mereka ya. Nanti gua shareloc."
"Iya kak."
"Yaudah thanks!"
Tut Tut Tut...
Damar langsung mematikan teleponnya dan kemudian mengirim lokasi manggung grup band temannya.
"Wah jauh juga dari sini." batin ku.
"Kan! Ada apa sih?" tanya Tiara.
"Enggak kok." jawab ku.
"Aku gak mau kasih tau mereka deh, takutnya mereka comel lagi dan bilang ke semua orang disini." batin ku.
"Masa sih? Tadi kita denger loh lu bilang mau gabung grup band!" kata Ririn.
"Duh mereka denger lagi. Ya iya sih mereka pasti denger kan aku disamping mereka. Jawab apa ya?" batin ku.
"Woi Kania!" teriak Tiara mengagetkan ku.
"Iya aku emang mau gabung grup band, tapi jangan bilang siapa-siapa ya please!" kata ku.
"Wah yang bener? Asik temen kita jadi penyanyi dong!" kata Tiara.
"Iya Ti. Nanti kalau di sekolah ada acara, bisa undang grup band lu deh Kan!" saut Ririn.
"Apaan sih kalian! Ingat ya jangan bilang ke siapa-siapa soal ini..!!" kata ku.
"Iya iya Kania tenang aja," jawab Tiara.
Kami pun melanjutkan obrolan kami. Lalu bel masuk berbunyi, dan kami pun kembali ke kelas bersama.
#Aisyah POV#
Bel sudah berbunyi, tapi aku dan teman-teman ku masih asyik mengobrol sambil minum di lobby sekolah.
Seorang laki-laki menghampiri kami dan duduk disebelah ku.
"Hai Syah!" sapa Alex.
"Eh Lex, kenapa?" tanya ku.
"Kalian gak masuk ke kelas? Kan udah bel nih." tanya Alex.
"Enggak males! Nanti aja!" jawab ku.
"Iya, mending disini daripada di kelas." sambar Devi.
"Nanti kalian dimarahin loh sama guru kalian." kata Alex.
"Yah elah masa bodo! Kita gak peduli mau dimarahin kek, mau diapain kek. Yang penting happy dulu aja!" jawab Devi.
"Oh gitu. Yaudah gua mau masuk kelas ya? Selamat bersenang-senang kalian!" kata Alex.
Alex berdiri dan pergi menaiki tangga menuju kelasnya.
Tak lama kemudian, pak Santoso datang menghampiri kami.
"Heh! Kalian kenapa masih pada disini?" tanya pak Santoso.
"Eh enggak pak. Ini kita mau ke kelas kok pak, tadi ngabisin minuman aja." jawab ku.
"Yaudah cepat masuk kelas!" tegas pak Santoso.
"Iya pak siap..!!" jawab ku gugup.
Aku menarik tangan teman-teman ku dan naik menuju ke kelas kami.
Kami bertemu lagi dengan Alex di tangga, ternyata dia menunggu disana.
"Lah, katanya masih mau happy-happy dibawah?" tanya Alex sambil tertawa.
"Apa lu ketawa-ketawa? Minggir! Gausah banyak tanya!" kata ku.
"Yah elah galak banget sih Syah!" cibir Alex.
"Bodo!"
Aku kembali berjalan meninggalkan teman-teman ku dan Alex.
"Syah, tungguin kita dong!" teriak Devi.
"Hahaha.. Lucu banget sih Aisyah!" kata Alex.
#Kania POV#
Setelah bel pulang berbunyi. Aku langsung cepat-cepat turun dan menemui bang Morgan.
Saat sampai disana, ternyata benar bang Morgan sudah datang. Aku pun menghampirinya.
"Hai Kak!" sapa ku.
"Hai cantik! Seneng banget keliatannya," kata bang Morgan.
"Iya kak. Soalnya kak Damar nawarin aku nyanyi di grup band temennya," ucapku.
"Wah serius? Bagus tuh sayang! Kamu terima kan?" ucapnya antusias.
"Terima kak, makanya sekarang aku harus ke lokasi manggung band itu. Kakak tolong anterin aku ya!" kataku.
"Iya pasti dong gua anterin! Dimana emang tempatnya?" tanya kak Morgan.
"Tadi udah di shareloc sama kak Damar, nanti aku tunjukin sama kakak." jawabku.
"Oke, yaudah yuk!" ajak kak Morgan.
"Eh tapi kak, Aisyah gimana?" tanyaku.
"Oh iya lupa punya adik satu lagi gua. Kamu telpon deh dia bilang 'pulang naik taksi aja'!" ucap kak Morgan.
"Iya kak, bentar ya.."
Aku menelepon Aisyah. Tapi handphone nya mati dan tidak bisa dihubungi.
"Handphone nya mati kak." kataku.
"Yaudah wa aja!" perintah kak Morgan.
"Iya kak."
Aku pun masuk ke mobil bang Morgan dan langsung menuju lokasi manggung itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments