Cinta si kembar
Bab 6. Tawaran
•
•
Saat Kania sedang berjalan, handphone nya berbunyi.
"Kak Damar nelpon? Ada apa ya?" batin Kania.
Kania pun mengangkat telponnya.
"Halo, ada apa kak?" tanya Kania.
"Halo, gua ada tawaran nih buat lu." jawab Damar.
"Tawaran apa kak?" tanya Kania.
"Nyanyi." jawab Damar.
"Nyanyi? Nyanyi apaan?" tanya Kania.
"Nyanyi lagu lah. Kebetulan temen gua tuh punya band, dia bilang band nya butuh vokalis pengganti. Soalnya vokalis yang lama ngundurin diri." jawab Damar.
"Dih aku aja gabisa nyanyi." kata Kania.
"Gausah merendah deh, semua orang juga tau lu jago nyanyi, suara lu tuh merdu." kata Damar.
"Apaan sih, biasa aja kali." kata Kania.
"Iya beneran. Jadi gimana nih mah terima kagak?" tanya Damar.
"Hmm, aku pikir-pikir dulu deh kak." jawab Kania.
"Yaudah tapi jangan lama-lama! Nanti keburu diambil orang job nya." kata Damar.
"Iya." kata Kania.
Damar mematikan teleponnya.
Tiba-tiba Kania dikagetkan oleh 2 temannya yang muncul dari belakang.
"Hayo lu!"
"Astaghfirullah, ngagetin aja si kalian!" kata Kania.
"Haha, sorry Kan. Lagian lu ngapain bengong disini?" tanya Tiara.
"Gak ngapa-ngapain kok." jawab Kania.
"Lu pasti lagi mikirin si Alex kan." kata Tiara.
"Dih apaansi! Udah ah yuk ke kelas!" kata Kania.
"Cie cie Kania, suka bilang aja suka kali." ledek Ririn.
Kania langsung berjalan meninggalkan mereka karena kesal.
Saat dia berbelok ke arah tangga, dia menabrak tubuh seseorang.
"Aduh!" kata Kania.
"Sorry sorry gak sengaja." kata Kania sambil melihat keatas.
Ternyata orang itu adalah Alex.
"Iya gapapa, nah gini dong bersuara." kata Alex.
"Kalo gitu, aku naik ya." kata Kania.
Kania langsung menaiki tangga menuju ke kelasnya, kemudian 2 temannya mengejar dan menyenggol Alex.
"Duh buseh dah!" kata Alex.
"Sorry Lex kita buru-buru!" kata Tiara.
"Bujug udah 2 kali gua ditabrak, padahal masih pagi, gimana kalo udah siang?" kata Alex.
"Tapi, kalo yang nabraknya si Kania mah gapapa dah berkali-kali juga, hehe." kata Alex sambil senyum-senyum sendiri.
Lalu, Daffa datang dan menepuk pundak Alex.
"Eh Lex!" kata Daffa.
"Iya ngapa?" kata Alex kaget.
"Lu kenapa senyum-senyum sendiri gitu? Mulai gak waras lu?" tanya Daffa.
"Enak aja lu kalo ngomong! Gua tuh lagi seneng, soalnya gua berhasil bikin Aisyah dan Kania klepek-klepek sama gua." jawab Alex.
"Ah boong aja lu! Mana mungkin Kania klepek-klepek sama lu? Dia aja gak pernah ngomong sama cowok!" kata Daffa.
"Itu tadi buktinya, dia mau ngomong sama gua. Ya walaupun cuma 2 kalimat sih." kata Alex.
"Serius lu? Wah keren dong lu! Soalnya di sekolah ini, belum ada murid cowok yang berhasil ngobrol sama Kania." kata Daffa.
"Berarti gua yang pertama dong, ahaha udah sah ini mah, dia jodoh gua!" kata Alex tertawa.
"Baru ngomong 2 kalimat aja udah bilang jodoh, Lex Lex!" kata Daffa sambil geleng-geleng kepala.
#Aisyah POV#
Aku bergegas masuk ke kelas dan duduk di kursi ku.
Aku mengambil hp ku dari tas dan menyalakan nya.
Setelah ku hidup kan data ku, banyak wa yang masuk dari Darwin.
Aku pun membacanya, ternyata isinya adalah dia menanyakan apakah aku sudah bangun atau belum?
Aku tersenyum dan berpikir bahwa dia sangat perhatian padaku.
Aku pun membalas pesannya.
"Maaf ya baru bales, aku tadi bangun kesiangan, jadinya gak sempet buka hp." ketik ku.
Tak lama kemudian, dia membalasnya.
"Wah cepat juga ya." batin ku.
"Iya gapapa Syah, tapi kamu gak telat kan?" balasnya.
"Enggak kok, tapi aku panik banget tadi, sampe-sampe aku gak sempet sarapan." ketik ku.
Dia pun membalasnya lagi.
"Ya ampun Syah, maafin aku ya. Gara-gara aku, kamu jadi bangun kesiangan terus gak sempet sarapan deh." balasnya.
Aku kembali tersenyum membaca isi pesan Darwin.
Aku sadar orang-orang di kelasku banyak yang memperhatikan ku, tapi aku tidak peduli.
Aku lanjut membalas pesan Darwin.
"Yaelah gapapa kali, aku kan bawa bekal jadi bisa makan di sekolah." balas ku.
"Yaudah kalo gitu kamu makan aja sekarang, belum bel kan?" tanya nya.
"Belum kok, masih 10 menit lagi." jawab ku.
"Yaudah kamu makan dulu ya, nanti kita lanjut chattan lagi oke." balas nya.
"Iya oke." ketik ku.
Darwin tidak membalasnya lagi, sepertinya ia memberi ku waktu untuk makan.
Aku membuka tas ku dan mengambil kotak bekal ku, lalu aku membukanya dan langsung memakannya.
Kemudian, teman-teman ku datang.
"Wih Syah, tumben lu bawa bekel. Gak kaya biasanya." kata Devi.
"Emangnya kenapa kalo gua bawa bekel? Masalah buat Lo?" tanya ku.
"Hehe ya gapapa sih Syah. Gua cuma heran aja." jawab Devi.
"Iya Syah, kan biasanya lu paling males bawa bekel dari rumah." kata Rini.
"Tadi gua kesiangan, jadinya gak sempet sarapan di rumah. Makanya gua bawa bekel ke sekolah." kata ku.
"Oh gitu toh." kata Devi dan Rini serentak.
Aku melanjutkan makan ku.
Tapi, baru 3 suap aku makan, bel masuk sudah berbunyi dan aku terpaksa menaruh kotak bekal ku di dalam tas.
"Lah Syah, kenapa dimasukin?" tanya Devi.
"Kan udah bel Devi!" jawab ku.
"Yaelah santai aja kali! Sekarang pelajaran pak Broto, dia kan paling males kalo ngajar. Datangnya tuh pas udh mau abis jam pelajaran nya." kata Devi.
"Oiya ya gua baru inget, yaudah deh gua lanjut makan aja." kata ku.
Aku mengambil kembali kotak bekal ku dan memakannya lagi.
#Kania POV#
"Halo, gua ada tawaran nih buat lu." jawab Damar.
"Tawaran apa kak?" tanya Kania.
"Nyanyi." jawab Damar.
"Nyanyi? Nyanyi apaan?" tanya Kania.
"Nyanyi lagu lah. Kebetulan temen gua tuh punya band, dia bilang band nya butuh vokalis pengganti. Soalnya vokalis yang lama ngundurin diri." jawab Damar.
Aku masih kepikiran tawaran kak Damar untuk menyanyi di grup band milik temannya itu.
Apa aku terima aja ya tawaran itu supaya dapat uang?
Tapi, aku masih canggung kalau harus nyanyi di depan umum.
Tiba-tiba suara geprakan meja mengagetkan ku.
"Brakkk."
Aku tersadar dari lamunan ku dan melihat ada pak Santoso di depan ku.
"Eh bapak, ngapain pak geprak-geprak meja saya?" tanya ku.
"Ngapain ngapain, kamu tuh yang ngapain? Pagi-pagi udah ngelamun aja, ngelamunin apa sih kamu?" tanya pak Santoso.
"Yaelah pak, biasalah. Kania pasti ngelamunin saya lah!" sambar Vito.
"Hahahaha." satu kelas menertawakan Vito.
"Eh eh ngapa lu pada ketawa? Gak percaya lu? Tanya aja sama Kania!" kata Vito.
"Hah sudah-sudah! Kania benar yang dikatakan Vito?" tanya pak Santoso.
"Ya enggak lah pak! Masa saya ngelamunin dia sih!" jawab ku.
"Hahahahaha." satu kelas kembali tertawa.
Wajah Vito terlihat malu dan menunduk.
"Terus, kamu ngelamunin apa?" tanya pak Santoso.
"Bukan apa-apa kok pak." jawab ku.
"Yasudah, karena kamu ngelamun di jam pelajaran saya, saya akan kasih kamu hukuman!" kata pak Santoso.
"Ha, hukuman pak? Kok saya dihukum sih pak? Kan saya ngelamun nya sebelum bel bunyi pak." kata ku.
"Tapi sampai saya masuk kesini, kamu masih ngelamun kan. Itu artinya kamu ngelamun di jam pelajaran saya! Sekarang kamu kebawah, ambilin laptop saya!" perintah pak Santoso.
"Iya pak. Pak, sama Tiara ya pak." kata ku.
"Enggak enggak, kamu harus sendiri kesananya! Kan kamu doang yang dihukum, bukan sama Tiara!" jawab pak Santoso.
"Pak, bapak gak kasian apa sama Kania? Masa dia bawa-bawa laptop sendiri, kan berat pak. Nanti kalo dia kenapa-kenapa gimana pak? Mending saya aja yang gantiin Kania pak." kata Vito.
"Apa-apaan sih kamu! Lebay banget! Kania nya aja gapapa kok bapak suruh, kenapa kamu yang ribet?" jawab pak Santoso.
"Ya pak, kan namanya saya sebagai pacar tuh khawatir dong sama pacar saya." kata Vito.
"Wooooo!" satu kelas menyoraki Vito.
"Heh pada ngapa lu? Sirik? Iri bilang bos!" teriak Vito.
"Sudah-sudah cukup! Cepat Kania kamu turun kebawah sekarang ya!" kata pak Santoso.
"Iya pak." jawab ku.
Aku berdiri dan keluar kelas menuju ruang guru.
Aku merasa tidak suka Vito berbicara seperti tadi.
Aku pun sudah sampai di meja pak Santoso dan aku langsung mengambil laptopnya yang terletak dalam meja.
Aku membawanya dan ingin keluar dari ruang guru, namun Bu Tati menyapa ku.
"Eh Kania, sini dulu dong nak!" kata nya.
Aku pun menjawabnya dan menghampiri nya.
"Iya Bu." jawab ku.
"Ibu minta tolong ya nak, tolong anterin ini ke kelas XI IPA A ya nak. Bilang sama mereka pak Broto gak masuk, dia ngasih tugas. Terus tugasnya harus dikumpulin hari ini juga." kata Bu Tati.
"Baik bu." kata ku.
"Terimakasih ya nak." kata Bu Tati.
"Iya Bu sama-sama." jawab ku.
"XI IPA A kan kelasnya Aisyah, duh disana kan kelas paling rame." batin ku.
Aku berjalan sambil membawa laptop dan kertas berisi tugas dari pak Broto.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
semangat
2022-11-22
1