Pinjam Uang

Ayu pun sudah mandi dan sudah terlihat cantik, dia pergi ke arah dapur untuk menyiapkan sarapan pagi.

"Non sarapan nya sudah siap, lo den Raka nya belum bangun? Tanya bi Asih sambil menuangkan air minum.

"Belum bi, Ayu kesini tadi nya mau menyiapkan buat sarapan, tapi ternyata udah siap sama bibi, ya udah Ayu bangunin mas Raka dulu" jawab Ayu sambil berjalan keluar dari ruang makan.

Ayu pun membuka pintu kamar dan masuk, terlihat Raka sudah tidak ada diatas kasur, terdengar suara gemericik air di kamar mandi.

"Oh ternyata dia lagi mandi" gumam Ayu sambil membereskan tempat tidur Raka.

Setelah selesai beresin tempat tidur Ayu pun menyiapkan baju santai buat suaminya, Raka memang membenci Ayu tapi Raka masih mau memakai baju yang Ayu siapin.

Raka pun keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah dan handuk yang menutupi bagian bawah nya, Ayu melirik sekilas kepada Raka lalu menunduk lagi.

"Kalau rambut nya basah gitu kelihatan tampan, dan otot badan nya itu lo unch gemes jadi pengen nyubit deh" gumam bathin Ayu,. " Stop!! Ngapain aku jadi mikirin dia, jelas-jelas dia membenci aku, eh tapi ngga dosa juga kan dia suami aku" Ayu masih bergelut dengan bathin nya, sampai-sampai Raka ngomong pun dia ngga mendengar nya.

"Kamu itu lagi mikirin apa sih di panggil dari tadi diam saja" teriak Raka sambil mengambil ponsel nya yang sejak tadi terus berdering.

Ayu pun tersentak kaget karena teriakan Raka, "Maaf mas, saya ngga denger, emang mas bilang apa tadi" tanya Ayu sambil menunduk.

Raka tidak menjawab nya tapi dia langsung menerima panggilan video call yang ternyata dari mamah nya.

"Hallo nak, Ayu mana? Tanya bu Santi dari seberang telepon.

"Ada ini mah" Raka pun menghampiri Ayu lalu memperlihatkan nya kepada sang mamah.

"Mamah udah sampe? papah mana mah? Tanya Ayu sambil menatap layar ponsel Raka.

"Papah lagi mandi, kamu udah sarapan? Tanya bu Santi pada Ayu.

"Ini baru mau mah? Lagi nunggu mas Raka ganti baju dulu" jawab Ayu kembali.

"Oh iya, eh bentar, kenapa dengan kening mu nak? Pertanyaan Bu Santi membuat Raka pun menoleh ke arah kening Ayu.

"Tadi aku kejedot sudut meja rias mah" jawab Ayu sambil melirik kearah Raka.

Raka pun yang medapat lirikan seketika diam dan mengingat kejadian tadi pada saat dia menepis dan mendorong Ayu. "Jadi dia tadi berteriak itu benar-benar kesakitan? Ku kira cari perhatian" gumam bathin Raka.

"Apa!!! suami mu mana? Mamah mau bicara" Bu Santi pun teriak dan memanggil Raka.

"Iya mah aku disini" jawab Raka sambil menatap kearah ponsel.

"Kenapa bisa menantu mamah sampai terluka, sudah buang saja meja rias nya" Teriak bu Santi panik.

Raka yang ditanya seperti itu merasa kesal, "Dia nya aja yang teledor mah, aku udah bilang hati-hati juga tadi" jawab Raka sambil menatap kearah Ayu.

"Nyuruh hati-hati apaan, orang ini juga kamu yang buat mas" gumam bathin Ayu sambil menatap balik kearah Raka.

Mereka saling menatap untuk sejenak, ada getaran aneh yang mereka rasakan berdua, buru-buru mereka saling memalingkan wajah nya, Raka yang kembali menatap kearah mamah nya, sedang kan Ayu kembali menunduk.

"Pokok nya buang itu meja rias, sudah membuat kening menantu mamah terluka" bu Santi masih panik dan tidak terima dengan luka yang ada pada menantu nya itu.

Ayu pun mengambil alih ponsel dari tangan Raka, "Jangan mah, jangan dibuang, sayang meja rias nya masih bagus, ngga apa-apa ko mah beneran? Nanti Ayu akan lebih hati-hati lagi" jawab Ayu meyakinkan bu Santi.

"Berani sekali kamu merebut ponselku" gumam bathin Raka yang terus melihat kearah Ayu.

"Ya sudah kalau itu mau kamu, tapi kalau sekali lagi kamu terluka gara-gara meja rias itu, jangan halangi mamah membakar nya" cerocos bu Santi.

"Iya mah, makasih ya mah, salam sama papah" kata Ayu sambil tersenyum.

"Iya nak nanti mamah sampaikan, udah sana, ajak suami kamu sarapan udah mau siang ini" kata Bu Santi, yah walaupun bu Santi lagi di Paris, tapi dia tahu kalau di indonesia udah maju ke siang hari.

"Iya mah" kata Ayu sambil menutup panggilan video call bersama mertua nya lalu memberikan kembali ponsel nya ke Raka.

"Luka segitu aja lebay, masih jauh kena jantung juga" kata-kata Raka sedikit membuat hati Ayu sakit, tapi Ayu tetap bersabar dan tetap menjalankan kewajiban nya kepada suami.

Raka dan Ayu pun berjalan beriringan menuju meja makan, seperti biasa Ayu melayani suami nya dulu baru dia mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

*

*

*

Seperti biasa kalau lagi libur kerja Raka menghabiskan waktu nya di ruang kerja, Ayu membawakan cemilan dan secangkir kopi buat Raka.

Ayu pun masuk setelah Raka menyuruh nya, setelah menaruh cemilan dan kopi Ayu pun berbalik melangkah keluar, tapi setelah dekat pintu Ayu kembali memutarkan tubuh nya dan menghadap ke arah Raka.

"Mas, boleh ngga aku keluar rumah, soalnya ada yang mau aku beli, ke mini market yg seberang rumah aja yang deket" Ayu pun meminta izin kepada suami nya.

"Terserah" Raka pun seperti tidak peduli dengan Ayu.

"Tapi, mas, boleh ngga Ayu pinjem uang nya dulu, soalnya Ayu ngga ada uang" kata Ayu sambil menunduk.

Raka pun menatap kearah Ayu, ada secercah rasa kasihan di dalam diri Raka, Raka memang ketus dan sedikit kejam tapi sebenar nya Raka adalah orang baik tapi karena perbuatan tunangan nya Raka jadi berubah sedikit kejam sama perempuan.

Raka pun mengambil atm yang berwarna hitam, "Ini ambil lah beli semua yang kamu butuh kan" kata Raka sambil memberikan kartu Atm nya.

"Maaf mas kalau ada uang cash aja, soalnya aku butuh nya cuma seratus ribu saja" jawab Ayu yang menolak kartu atm nya Raka.

"Memang nya kamu mau beli apa? Emang nya dengan uang segitu cukup membeli yang kamu butuhkan? Tanya Raka sambil mengernyitkan kening nya.

"Cukup ko mas, cuma mau beli kebutuhan masalah wanita aja" jawab Ayu.

Raka pun mengerti lalu mengeluarkan uang nya sebanyak lima ratus ribu lalu memberikan nya pada Ayu.

"Ini ambil saja semua, sekalian kamu membeli apa yang kamu butuh kan, kamu jangan pura-pura menolak nya, bukan nya wanita suka dengan uang hingga segala cara akan dilakukan nya" kata Raka yang ujung-ujung nya bikin sakit hati Ayu.

"Dengar tuan Raka yang terhormat seandai nya saja saya tidak benar-benar membutuhkan nya saat ini, sudi bagi saya mengambil uang anda, tapi daripada sofa anda penuh dengan darah makanya saya ambil uang anda" Teriak Ayu sambil mengambil uang seratus ribu lalu pergi meninggalkan Raka.

Terpopuler

Comments

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

di kira ayu gk brani lawan apa heh lu salah orang cok

2022-12-13

0

💫✰✭𝕰𝖐𝖆𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹

💫✰✭𝕰𝖐𝖆𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹

bukan hanya wanita yg butuh uang anda laki2 pun butuh Raka, jgan gampang menilai seseorang dengan apa yg anda liat ataupun anda dengar. kamu begitu karena belum mengenalnya lebih dalam lagi.

2022-12-01

1

Ameyas Rayman

Ameyas Rayman

babang raka jangan nyamain semua wanita itu matre... ia wanita butuh uang ngga munafik itu tapi ngga selama nya wanita mendewakan uang dan memanfaatkan situasi dan kondisi yang akan menjadikan dia diperbudak uang... dan ingat jangan mendengar sesuatu yang belum jelas lalu menyimpulkan sesuai pemikiran anda tapi cari tahu kebenaran yang sesungguhnya sebelum anda anda terlambat dan menyesal.....

2022-11-26

5

lihat semua
Episodes
1 Di paksa menikah
2 Keputusan Papah
3 Jadi penebus hutang
4 Berdebat
5 Lamaran
6 Sah
7 Kakak Jutex
8 Cerewet
9 Cewek penebus hutang
10 Kekesalan Raka
11 Andre ketemu Ayu
12 Menunggu Raka
13 Luka Kecil
14 Pinjam Uang
15 Maaf kan aku
16 Selamat tinggal mas Rafi
17 Hancur nya hati Raka
18 Tamparan Ayu
19 Kepeleset
20 Skin to skin
21 Ciuman pertamaku
22 Mulai membuka hati
23 Nasihat Andre
24 Raka meminta maaf
25 Dimaafkan
26 cemburu
27 Pengganggu
28 Bertemu ibu
29 Mas Rafi
30 Isi Hati Raka
31 Saling menerima
32 Mencari kampus
33 Hari pertama kuliah
34 Panggil aku Hubby
35 Kepergok Siska
36 Sandiwara Ayu
37 Andre yang terpana
38 Spesial buat Ayu
39 Lembah yang Asri
40 Relaxsasi
41 Kecurigaan Nisa
42 Kejujuran Ayu
43 Syarat dari Raka
44 Poto seorang perempuan
45 Sakit hati Ayu
46 Kedatangan para sahabat
47 Penguntit
48 Ayu menghilang
49 Bukti cctv
50 Kekecewaan Yulia
51 Menemui Yulia
52 Kalap nya Rafi
53 Ketakutan Ayu
54 Trauma Ayu
55 Penyesalan Rafi
56 Menjemput keluarga Ayu
57 Kedatangan keluarga Ayu
58 Janji Raka
59 Satpam nya Ayu
60 Menjenguk Rafi
61 Panggil kakak saja.
62 Yulia menemui Ayu
63 Kesedihan Yulia
64 Memenuhi panggilan kepolisisan
65 Mencabut Laporan
66 Kemarahan Pak Hasan.
67 Permintaan maaf Rafi
68 Bertemu nya sahabat lama
69 Bebas Bersyarat
70 Indah nya saling memaafkan
71 Tiket Bulan Madu
72 Jail nya Ayu
73 Cantik
74 kegiatan pagi hari
75 Bikin Candu
76 Mengantar ke Bandara
77 Sakit hati Siska
78 Kebahagiaan Siska
79 Kepergok Faisal
80 Akhir nya Faisal pun tahu
81 Surprise
82 Belanja oleh-oleh
83 Ayu pucat
84 Ayu hamil
85 Faisal
86 Ngantar pulang
87 Ngidam buah mangga tetangga
88 Khawatir
89 Salah Paham
90 Janji Faisal
91 Ngidam makan sate
92 Hunny
93 Merekrut Sekertaris Baru
94 Terpilih nya Sekertaris Baru
95 Ayu Bad Mood
96 Syukuran empat bulanan Ayu
97 Kartu Jomblo
98 Fadil Yang To The Point
99 Andre di buli
100 Siapa Kamu
101 Memilih cincin buat lamaran.
102 Tanda Bibir
103 Diam nya Ayu
104 Ulet Ganjen
105 Lamaran
106 Sindiran buat Raka
107 Sandiwara membawa keberuntungan
108 Tutorial
109 Modus
110 Belanja Perlengkapan Bayi.
111 Kontraksi
112 Yulia lahiran
113 Tasya
114 Kak Andre?
115 Menahan Sakit
116 Tersiksa nya Raka
117 Albyan Putra Pratama
118 Ngga Perduli
119 Cemburu
120 Siapa Wanita Itu
121 Amarah Siska
122 Aku ngga Bisa
123 Ngga Bisa Nolak
124 Memperebutkan Byan
125 Tergoda
126 Tinggal Tujuh hari
127 Kepergok
128 Laura yang tidak tahu malu
129 Menahan Amarah
130 Permintaan Ayu
131 Perasaan bu Santi
132 Rencana Laura
133 Panggilkan Andre
134 Kepergian Ayu
135 Pagi yang menegangkan
136 Kemarahan Pak Purnama
137 Bukti Yang Salah
138 Penyesalan Raka
139 Notifikasi
140 Terungkap
141 Kerinduan
142 Terbayar sudah
143 Banjir Air Mata
144 Pernikahan Andre
145 Akhir sebuah Kisah
146 LAST CHAFTER
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Di paksa menikah
2
Keputusan Papah
3
Jadi penebus hutang
4
Berdebat
5
Lamaran
6
Sah
7
Kakak Jutex
8
Cerewet
9
Cewek penebus hutang
10
Kekesalan Raka
11
Andre ketemu Ayu
12
Menunggu Raka
13
Luka Kecil
14
Pinjam Uang
15
Maaf kan aku
16
Selamat tinggal mas Rafi
17
Hancur nya hati Raka
18
Tamparan Ayu
19
Kepeleset
20
Skin to skin
21
Ciuman pertamaku
22
Mulai membuka hati
23
Nasihat Andre
24
Raka meminta maaf
25
Dimaafkan
26
cemburu
27
Pengganggu
28
Bertemu ibu
29
Mas Rafi
30
Isi Hati Raka
31
Saling menerima
32
Mencari kampus
33
Hari pertama kuliah
34
Panggil aku Hubby
35
Kepergok Siska
36
Sandiwara Ayu
37
Andre yang terpana
38
Spesial buat Ayu
39
Lembah yang Asri
40
Relaxsasi
41
Kecurigaan Nisa
42
Kejujuran Ayu
43
Syarat dari Raka
44
Poto seorang perempuan
45
Sakit hati Ayu
46
Kedatangan para sahabat
47
Penguntit
48
Ayu menghilang
49
Bukti cctv
50
Kekecewaan Yulia
51
Menemui Yulia
52
Kalap nya Rafi
53
Ketakutan Ayu
54
Trauma Ayu
55
Penyesalan Rafi
56
Menjemput keluarga Ayu
57
Kedatangan keluarga Ayu
58
Janji Raka
59
Satpam nya Ayu
60
Menjenguk Rafi
61
Panggil kakak saja.
62
Yulia menemui Ayu
63
Kesedihan Yulia
64
Memenuhi panggilan kepolisisan
65
Mencabut Laporan
66
Kemarahan Pak Hasan.
67
Permintaan maaf Rafi
68
Bertemu nya sahabat lama
69
Bebas Bersyarat
70
Indah nya saling memaafkan
71
Tiket Bulan Madu
72
Jail nya Ayu
73
Cantik
74
kegiatan pagi hari
75
Bikin Candu
76
Mengantar ke Bandara
77
Sakit hati Siska
78
Kebahagiaan Siska
79
Kepergok Faisal
80
Akhir nya Faisal pun tahu
81
Surprise
82
Belanja oleh-oleh
83
Ayu pucat
84
Ayu hamil
85
Faisal
86
Ngantar pulang
87
Ngidam buah mangga tetangga
88
Khawatir
89
Salah Paham
90
Janji Faisal
91
Ngidam makan sate
92
Hunny
93
Merekrut Sekertaris Baru
94
Terpilih nya Sekertaris Baru
95
Ayu Bad Mood
96
Syukuran empat bulanan Ayu
97
Kartu Jomblo
98
Fadil Yang To The Point
99
Andre di buli
100
Siapa Kamu
101
Memilih cincin buat lamaran.
102
Tanda Bibir
103
Diam nya Ayu
104
Ulet Ganjen
105
Lamaran
106
Sindiran buat Raka
107
Sandiwara membawa keberuntungan
108
Tutorial
109
Modus
110
Belanja Perlengkapan Bayi.
111
Kontraksi
112
Yulia lahiran
113
Tasya
114
Kak Andre?
115
Menahan Sakit
116
Tersiksa nya Raka
117
Albyan Putra Pratama
118
Ngga Perduli
119
Cemburu
120
Siapa Wanita Itu
121
Amarah Siska
122
Aku ngga Bisa
123
Ngga Bisa Nolak
124
Memperebutkan Byan
125
Tergoda
126
Tinggal Tujuh hari
127
Kepergok
128
Laura yang tidak tahu malu
129
Menahan Amarah
130
Permintaan Ayu
131
Perasaan bu Santi
132
Rencana Laura
133
Panggilkan Andre
134
Kepergian Ayu
135
Pagi yang menegangkan
136
Kemarahan Pak Purnama
137
Bukti Yang Salah
138
Penyesalan Raka
139
Notifikasi
140
Terungkap
141
Kerinduan
142
Terbayar sudah
143
Banjir Air Mata
144
Pernikahan Andre
145
Akhir sebuah Kisah
146
LAST CHAFTER

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!