Sekitar satu jam lebih perjalanan yang mereka tempuh akhirnya sampai di kediaman Pak Rahman, Rumah nya memang sederhana tapi kelihatan asri dan rapih, karena Ayu sering membersihkan rumah nya.
Masuklah dua buah mobil ternama kehalaman rumah Pak Rahman, ya rumah Pak Rahman emang tidak sebesar rumah milik Pak Purnama, tapi Pak Rahman mempunyai halaman yang cukup luas .
Pak Rahman menyambut kedatangan calon besan nya dengan senyuman, nampak istrinya yg ikut menyambut diatas kursi roda, karena kondisi nya yang ngga memungkinkan untuk berdiri karena masih pusing dan lemas.
Pak Purnama dan Bu Santi turun dari mobil nya setelah sang sopir membuka kan pintu mobil kedua nya.
"Pak tolong bawakan semua yang ada di mobil kedalam rumah Pak Rahman yah" Kata Bu Santi kepada Pak Asep yang menjadi sopir nya.
"Baik bu" Jawab Pak Asep dan langsung menurunkan barang-barang yang di mobil.
Raka pun keluar dari mobil nya dengan angkuh dan tatapan yang tajam dengan wajah yang datar dan dingin melangkah mengikuti kedua orang tua nya dari belakang.
"Silahkan masuk Pak, Bu, dan juga nak Raka" Pak Rahman pun mempersilahkan mereka masuk dengan sopan.
Mereka pun saling berjabat tangan satu sama lain nya.
""Gimana jeng keadaan nya sekarang? Tanya Bu Santi sama istri nya Pak Rahman.
"Yah begini-begini saja kondisi nya" Jawab Bu Yanti lemah.
"Sabar ya jeng, insya allah bisa sembuh dan beraktifitas seperti biasa lagi" Jawab Bu Santi sambil mengusap pundak Bu Yanti.
"Aamiin yra, makasih jeng" Jawab Bu Yanti, Bu Santi pun ternyum.
"Ayo silahkan masuk, ayo duduk maaf keadaan rumah saya seperti ini" Kata Pak Rahman.
Mereka pun masuk kedalam rumah dan duduk di ruang tamu yang mini malis bersih dan rapi.
Raka pun melihat ke sekitar rumah, "Rumah nya kecil amat selain mereka ingin hutang nya lunas pasti mereka mau memeras papah? Aku tidak akan membiarkan itu terjadi, lihat saja kalian" Gumam bathin Raka.
*
*
*
Di dapur Ayu dan Rama sedang menata meja makan dan menyiapkan minuman serta kue yang dibuat Ayu.
Keluarga Pak Rahman memang ngga punya asisten rumah tangga, jadi semua nya dilakukan oleh Ayu dan Rama.
"Kak kayak nya tamu bapak udah pada sampai deh" Kata Rama sambil menengok ke arah ruang tamu.
"Berapa orang dek, kakak akan menyiapkan minuman dulu" Jawab Ayu sambil menuangkan minuman nya.
"Tamu nya tiga orang saja kak, itu kayak nya cowok yang akan jadi suami kakak, kaya yang galak lo kak" Bisik Rama sambil ngintip.
"Hus, ngga boleh gitu dek, ngga baik suudzon belum tentu apa yang kita lihat sama dengan yang kita pikirkan" Kata Ayu.
"Maaf kak, keceplosan,,he,,,he,,he,," Jawab Rama sambil cengengesan.
"Ya udah ayo, tolong bawain kue itu biar kakak yang bawakan minuman nya" Ajak Ayu.
*
*
*
Diruang tamu pun mereka sedang berbincang-bincang diselingi candaan dari Pak Purnama.
"Ayu nya dimana Pak Rahman" Tanya Bu Santi karena sangat penasaran sama Ayu.
"Lagi nyiapin buat makan malam kita, maklum kami ngga punya asisten rumah tangga, jadi apa-apa dilakukan sendiri" Jawab Pak Rahman. Pak Purnama dan Bu Santi pun cuma tersenyum sambil mengangguk.
"Wah mantu idaman ini Pah" Kata Bu Santi sambil melirik ke ara Raka, yang dilirik cuek ngga bergeming sedikit pun.
Datang lah Ayu dan Rama dari ruang makan dengan membawakan beberapa minuman dan kue yang dibuat Ayu sendiri.
"Nah ini dia anak kami Pak, Bu, yang ini Rahayu dan yang ini Rama" Pak Rahman pun memperkenalkan anak-anak nya.
Setelah minuman dan kue di tata diatas meja tamu, Ayu dan Rama pun mencium tangan Pak Purnama dan Bu Santi, mereka pun melewati Raka yang berwajah dingin, Ayu cuma melihat Raka sekilas, begitu pun Raka.
"Wah kamu cantik sekali nak? Sopan lagi" Kata Bu Santi memuji Ayu.
Ayu cuma tersenyum lalu duduk dekat ayah nya, sedang kan Rama duduk dekat ibu nya.
"Silahkan Pak, Bu, dicicipi kue buatan Ayu" Pak Rahman pun mempersilahkan tamu nya untuk mencicipi kue buatan Ayu.
"Wah enak sekali kue nya nak? Baru kali ini mamah merasakan kue enak seperti ini, kapan-kapan kalau ada acara arisan di rumah bisa dong mamah dibuatkan juga" Kata Bu Santi sambil menikmati kue buatan Ayu.
"Bener mah enak banget kue nya, Raka ayo cobain kue nya enak lo" Kata Pak Purnama.
"Raka ngga suka kue" Jawab Raka ketus, dingin dan datar, Pak Purnama pun menatap tajam kearah Raka.
"Ngga apa-apa kalau nak Raka ngga suka" Jawab Pak Rahman yang tahu betul sifat Raka.
"Maaf apa bisa saya bicara berdua sama anak bapak? Pinta Raka sambil melihat kearah Pak Rahman.
"Silahkan nak Raka" Jawab Pak Rahman, "Nak ajak Nak Raka keruang keluarga ataw di depan saja, mungkin ada yang mau disampaikan sama nak Raka" Kata Pak Rahman sambil menatap kearah Ayu.
"Didepan saja biar ngga terlalu gerah, silahkan" Jawab Raka dan mempersilahkan Ayu agar duluan.
Mereka pun sudah di luar sekarang, "Sebenar nya apa mau mu? Kenapa kamu tidak menolak permintaan mereka? Tanya Raka ketus.
"Maaf, kalau untuk menolak saya ngga bisa, karena saya bukan orang yang tipe pembangkang, maaf kalau tidak ada yang mau dibicarakan lagi saya permisi" Jawab Ayu sambil berlalu dari hadapan Raka, Ayu sengaja menghindar perdebatan Raka karena Ayu takut perdebatan mereka terdengar ibu nya, Ayu ngga mau buat ibu nya kepikiran dan sedih dengan sikap Raka.
"Breng sek, dasar cewek matre, awas kamu nanti" Gumam Raka sambil ikut masuk kedalam rumah dan duduk kembali bersama orang tua nya.
"Sudah? Kok sebentar kenapa? ngga ada apa-apa kan nak? Tanya Pak Rahman, Bu Yanti pun cuma menatap sendu sama Ayu.
Ayu pun tersenyum kepada kedua orangtua nya, "Ga ada apa-apa Pak, mas Raka cuma ngajak kenalan saja" Jawab Ayu.
Mereka pun tersenyum penuh arti sedangkan Raka, dia menatap tajam kearah Ayu, dia menahan amarah nya, karena Ayu tidak menuruti nya untuk menolak lamaran ini.
"Begini Pak Rahman sesuai kesepakatan kita kemarin di kantor, kami datang kesini untuk melamar Ayu untuk menjadi pendamping anak saya Raka, tapi setelah kami datang dan melihat Ayu, kami akan merubah lamaran kami ini" Pak Purnama pun menggantung perkataan nya.
"Ah akhir nya Papah membatalkan lamaran ini, makasih pah" Gumam bathin Raka dan menyunggingkan senyuman miring nya.
"Maksud Pak Purnama? Jawab Pak Rahman penasaran.
"Kami tidak jadi melamar anak bapak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Yuli Indri
pak ramdan thor kenapa knp jd pak rahman hihii
2022-12-08
3
💫✰✭𝕰𝖐𝖆𓅓 𝓝𝓛✰✭🌹
bikin bingung aja tu, tpi syukurlah klau nggak jadi
2022-12-01
2
Reina
masa ga jadi melamar nya
2022-11-23
1