Bab 14 putra mahkota Zhang Qiang

Jiyu sedang sibuk di ruang kesehatan sekte memastikan semua peserta sudah sehat dan siap kembali untuk mengikuti turnamen.

''Kalian sudah sembuh dan sudah tidak ada masalah'' kata Jiyu ke orang orang yang ada di sana,

''terimakasih Dokter Jiyu'' mereka semua membungkuk, dan pergi dari ruang kesehatan.

Jiyu membereskan peralatan dokternya, dan bersiap untuk pergi, ketika pintu ruang kesehatan kembali di buka, membuatnya menoleh.

''Salam Komandan Zu'' sapa Jiyu sambil membungkuk sekilas, Jiyu melihat Komandan Zu datang bersama pemuda berambut kuning pendek belah kanan, menutupi mata kananya, berpalaian ungu dengan sabuk kulit dan sebuah pedang terselip di pinggang.

''Salam Dokter Jiyu, apakah semua peserta sudah sembuh'' Komandan Zu melihat semua tempat tidur sudah kosong.

Jiyu mengangguk dan melihat pemuda yang berdiri di samping Komanan Zu dengan penasaran, dia merasa ada yang salah dengan penampilan pemuda itu.

Pemuda itu kenapa punya wujut bayangan sedang menyamarkah, tapi selain aku ilmu malih rupa tidak ada lagi orang yang tau ilmu itu, jadi dari mana pemuda ini mendapatkanya walaupun wujutnya tidak sempurna.

''Dokter Jiyu ini tuan muda dari sebuah keluarga bangsawan Duke, dia ingin bertemu dengan anda'' kata Komandan Zu yang melihat tatapan Jiyu ke arah pemuda di sampingnya.

''Salam Dokter Jiyu aku Qiang Nan, seneng bertemu denganmu'' kata pemuda itu sambil membungkuk dan di balas Jiyu.

''Tuan Muda mengobrol lah dengan Dokter Jiyu dan temani dia'' kata Komandan Zu lalu beranjak pergi dari ruang kesehatan.

''Jadi ada perlu apa sampai seorang Putra Mahkota datang jauh jauh menemuiku'' tanya Jiyu, Jiyu sempat menggunakan teknik membaca pikiran dan tau identitas asli pemuda tersebut.

''Siapa yang Dokter mangsud, disini tidak ada Putra Mahkota'' Qiang Nan terkejut dan mencoba mengelak.

''Tak usah mengelak aku tau kau Putra Mahkota Kerajaan Qing, Zhang Qiang'' tegas Jiyu.

''Dokter Jiyu memang hebat seperti rumor yang tersebar, Dokter langsung tau penyamaranku'' pemuda itu yang tadinya berambut kuning pendek dan kulitnya berwarna ke coklatan berubah menjadi, berambut biru panjang, bermata hitam dan berkulit putih, dan memancarkan wibawa sepagai seorang bangsawan.

''Jadi ada apa Putra Mahkota menemui ku'' tanya Jiyu lagi.

''Aku ingin mengajak mu bergabung dengan kerajaan dan menjadi dokter pribadi keluargaku'' kata Zhang Qiang.

''Jika aku menolak'' tanya Jiyu, dia penasaran apa yang akan di lakukan pihak kerajaan jika dia menolak tawaranya.

''Kau tidak bisa menolaknya, menolak keluarga Raja sama dengan pembrontak dan hukuman nya mati, bukan kah lebih baik bergabung dengan kerajaan dan mendapat banyak ke untungan'' Zhang Qiang mencoba mengintimidasi Jiyu.

''Kau tidak bisa memaksaku Pangeran, dan kerajaan juga tidak bisa membunuhku'' Jiyu lalu mengeluarkan plakat identitas sebagai salah 1 tetua dari Asosiasi Alkemi. Dia juga mengeluarkan gulungan kesepakatan kerja sama dengan Paviliun lelang dan juga mengeluarkan gulungan kesepakatan kerja samanya dengan Komandan Zu.

Zhang Qiang melihat dan membaca gulungan yang di perlihatkan Jiyu.

''Bukankah komandan mu sudah membuat kerja sama denganku lalu untuk apa tawaranmu ini'' Jiyu heran kenapa Putra Mahkota memberikan penawaran ini, padahal dia sudah menolaknya.

''Tapi kau akan memperoleh banyak manfaat dari pada apa yang kau minta, kau juga akan memperoleh apapun tanpa berusaha, orang akan mendatangi mu dan memberikan apapun yang kau mau'' tidak bisa mengancam, Zhang Qiang mencoba untuk membujuknya.

''Aku lebih suka memperoleh apapun dengan tanganku sendiri. Aku juga lebih suka kita menjadi rekan kerja, jadi jangan rusak kesepakatan yang sudah ada, aku bisa saja membatalkanya'' kata Jiyu tegas dan menatap Zhang Qiang tajam, dia tidak suka di bujuk.

'' Baiklah aku menghormati ke putusan mu Dokter Jiyu'' Kata Zhang Qiang akhirnya menyerah.

Mereka keluar dari ruang kesehatan dan berjalan berdampingan menuju ke arah Kolosium, kesunyian mengisi perjalanan mereka sampai Jiyu menanyakan tentang ilmu malih rupa yang di gunakan Zhang Qiang.

''Pangeran dari mana kau memperoleh ketrampilan menyamar, setauku ilmu itu sudah di musnahkan'' Jiyu melihat penampila Zhang Qiang kembali ke pertama mereka bertemu sebagai Qiang Nan seorang pemuda konyol, lugu dan sopan.

Berbeda jauh dengan penampilanya sebagai Zhang Qiang pemuda tampan, berwibawa, berwawasan luas dan memancarkan aura sebagai Putra Mahkota yang dingin.

''Kakek ke 2 ku seorang petualang dan dia menemukan sebuah kitap di gua di pulau tak berpenghuni. Dulu katanya selain kitab dia juga menemukan pedang dan baju zirah tingkat tinggi, sayang nya kitap itu tidak sempurna''.

''Selain itu ada seorang yang sudah menjadi tengkorak dan ada cincin di jarinya dengan ukiran aneh di atasnya'' kata Zhang Qiang.

''Kakek ku lalu menjadi pertapa dan memperoleh penceran, kitap yang hanya ada 3 lembar akhirnya di sempurnakan''.

''Lalu bagai mana dengan isi cincin itu'' tanya Jiyu, dia menduga tengorak itu seorang prajurit langit yang mengejar pencuri kitap sampai kemari dan berakhir mati karna luka parah pertempuran.

''Kami hanya menyimpanya, tidak ada yang bisa membuka isi cincin itu'' kata Zhang Qiang.

Mereka sampai di Kolosium dan pertandingan babak ke 2 masih berlangsung, mereka berpisah.

Zhang Qiang yang menyamar menjadi Qiang Nan memilih duduk di bagian kiri kolosium bersama penonton lain, sedangkan Jiyu kembali duduk di depan ruang kesehatan yang ada di kolosium, sebelumnya dia ada di ruang kesehatan sekte dan murid yang sebelumnya terluka di pindahkan kesana.

Jiyu menonton pertandingan dengan bosan, beberapa peserta sudah tersingkir mereka hanya luka ringan jadi hanya di atasi oleh perawat.

Seekor Elang Putih dan 2 burung Phoenix biru terbang dengan cepat di langit setelah mengelilingi seluruh kerajaan Qing, Ergo Aro dan Ace kembali terbang menuju kota Donghai untuk menemui tuan mereka Zhou Jiyu.

Kkkkkrrrraaaaaakkkkkk

Jiyu mendongak ketika suara pekikan tinggi di langit terdengar nyaring, dan melihat Seekor Elang Putih dan 2 burung biru terbang tinggi di atas awan tepat di atas kolosium, selain Jiyu tidak ada yang menyadari ke hadiran burung itu karna suara yang ramai.

Ergo dan sepasang Phoenix menukik tajam tanpa di sadari orang dan mendarat di depan Jiyu tanpa mematahka kaki maupun sayap nya.

''Kalian masuklah ke dalam cincin semesta dulu'' kata Jiyu yang langsung di turuti mereka.

Cuncin Semesta adalah ruang penyimpanan milik Jiyu, yang dia buat sendiri.

Di dalam Cincin Semesta ada sebuah dunia kecil yang sengaja jiyu letakkan dalam cincin, hingga dapat menampung mahluk hidup.

Jiyu mengelus cincin yang ada di jari kiri tengah, dan dia ingat sudah milyaran taun cincin itu menemaninya selama ini, salah satu benda selain pedangnya dan Ergo yang tetap ada padanya tanpa terkikis waktu.

Episodes
Episodes

Updated 41 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!