Bab 11 turnamen babak 1

Bunyi drum dan terompet terdengar di sebuah tempat lapang berbentuk lingkaran, ada 10 panggung arena berdiri di tengah tengah sebuah bangunan bernama kolosium, dengan kursi kursi berjajar dari bawah ke atas dan meninggi, banyak penonton bersorak antusias.

Bunyi drum dan terompet semakin keras kala seorang laki laki berusia 27th berambut merah, mengenakan armor perang dan membawa pedang besar di punggung berjalan ketengah arena dan melayang di udara.

''Aku Zu Long komandan dan wakil dari pihak kerajaan, Tetua Bing dari Asosiasi Alkemy dan Tuan Kan Ra dari Paviliun lelang kami akan menjadi juri dari turnamen kali ini. Untuk hadiah turnamen kali akan ada hadiah tambahan berupa sebuah pil tak terduga, jadi berusahalah untuk menang'' Kata Komandan Zu menggema.

Penonton justru mengeluh dan ribut menebak pil apa yang di tambahkan sebagai hadiah.

''Mungkin pil tingkat hijau''

''palingan pil tingkat merah, sekarang jarang ada master alkemy''

''bener kalaupun ada mereka lebih suka melelangnya''

''ramuan ribuan tahun sulit di dapat, pil apa yang bisa di berikan''.

Hadiah turnamen tahun lalu hanya ada senjata suci, kristal qi dan hewan beast.

Akibat perang 1500th lalu yang menewaskan ribuan alkemy membuat pil tingkat tinggi sangat langka keberadaanya, dan alkemy sekarang hanya bisa membuat pil tingkat merah, karna itu mereka lebih menghargai hewan beast tingkat tinggi dari pada sebuah pil tingkat merah''.

Turnamen kali ini di ikuti 5000 peserta dari berbagai sekte di kerajaan Qing, begitu Komandan Zu turun, para peserta yang berkumpul di pinggir lapangan langsung di bagi ke 10 arena, jadi setiap arena berisi 500 peserta.

Tetua Bing mengawasi arena sebelah kanan, Tuan Kan Ra mengawasi sebelah kiri, dan Komandan Zu di bagian tengah arena.

Jiyu yang duduk di sebelah patriak Sekte Elang biru di kursi bagian tengah kolosium sebagai tamu kehormatan sekaligus dokter untuk peserta yang terluka, melihat peserta turnamen mulai saling menyerang.

Jiyu juga melihat Jalu di arena 2 dan Peng Xi di arena 8 dengan mudah menjatuhkan peserta lain.

Saat ini Jalu yang ada di arena 2 di kepung dari berbagai arah, semua peserta dari berbagai sekte sepakat untuk mengalahkanya lebih dulu, karna Jalu sudah ada di tingkat langit tahap akhir menjadikan nya musuh bersama.

Kemampuan Jalu terungkap ketika dia melawan murid Sekte Kelelawar Putih yang ada di tingkat langit tahap menengah, menjadikanya target peserta lain.

''Majulah kalian aku tidak takut'' Jalu melihat sekeliling dengan tangan kanan mengepal dan membenturka nya ke telapak tangan kiri dan meremasnya.

''Jangan sombong kau''

''Aku pasti akan menghajarmu''.

Teriak peserta lain yang mengelilingi Jalu dan mereka langsung menyerang bersama.

''Tinju badai''

Booommmm

Jalu meninju lantai arena sekuat tenaga dan sebuah angin besar keluar dari tinjuan tersebut dan menerbangkan beberapa peserta keluar arena.

Sambil membungkuk Jalu mengangkat kaki kirinya dan menendang peserta yang menyerang menggunakan pedang, berdiri dan mengangkat siku kanan nya menyikut peserta yang menyerang dari belakang tepat di dagu.

Aaaaaaa

begitu ada kesempatan Jalu lalu menyerang lebih dulu, menendang, menyikut, memukul dan menginjak Jalu lakukan, setengah peserta di arena 2 berhasil dia kalahkan.

Di sisi lain Peng Xi yang ada di arena 8 sedikit kewalahan, dia menghadapi 2 orang murid Sekte Laut Merah tingkat langit tahap menengah. Beda 1 tahap dengan Peng Xi yang ada di tahap akhir serangan keduanya membuatnya kerepotan.

''Badai angin'' Jalu memutar tongkat menangkis serangan pedang yang datang dari murid Sekte Laut Merah berambut hijau.

Ketika Peng Xi memusatkan perhatian nya pada serangan si rambut hijau, datang serangan berupa pisau terbang dari rambut biru mengincar titik buta Peng Xi, membuatnya kesulitan menghindari 2 serangan sekaligus.

Peng Xi memutar tongkat nya dengan cepat sambil menghindar dan berguling menjauhi lawan.

Peng Xi berdiri terengah, dan mengeluarkan 1 tongkat lagi yang lebih pendek dari tongkat sebelumnya.

''Tongkat kematian'' keluar dari kepungan Peng Xi balik menyerang sirambut hijau dengan tongkat panjang dan jurusnya, memutar tongkat pendek di tangan kiri menangkis pisau terbang rambut biru.

Traaaang traaaang seeet seeet

Si rambut hijau mengayunkan pedangnya, menebas pundak Peng Xi yang langsung di tangkis, balas menyerang Peng Xi menyabetkan tongkat nya ke arah pinggang.

Sebuah pisau terbang mengincar kepala dari atas, Peng Xi mengangkat tangan kiri menangkis nya.

Memukul kepala tapi ketika hendak di tangkis, serangan berubah jadi menusuk bahu, Peng Xi melancarkan serangan penuh tipuan.

Memukul, menyabet dan menusuk Peng Xi lakukan dan mencecer si rambut hijau sampai kewalahan, tapi si rambut biru tidak membiarkanya terlalu lama.

''Seribu pisau angin'' 1000 pisau seputih kaca hampir tak terlihat menyerang dari atas mengincar Peng Xi.

Aaaaaaa

Darah mengucur dari bahu kanan Peng Xi dan berdiri di sudut arena dengan terengah dia hampir kehabisan qi, begitu juga dengan 2 lawanya walaupun mereka unggul tapi mereka banyak menggunakan qi dalam setiap serangan.

Jiyu melihat peserta turnamen dari kursi bagian tengah jadi posisinya agak meninggi dan dapat melihat ke seluruh arena, bersama dengan beberapa patriak dari berbagai sekte yang duduk di barisan atas lebih tinggi darinya.

''Waktu habis'' teriak Komandan Zu, dalam pertandingan babak pertama hanya ada waktu 1 jam dan peserta yang masih bertahan di arena di nyatankan menang dan lanjut ke babak selanjutnya.

Dari 5000 peserta hanya ada 500 peserta yang bertahan.

''Pertandingan babak pertama di hentikan dan akan lanjutkan besok pagi'' kata Komandan Zu.

Jiyu melihat peserta yang terluka di gotong keluar arena dia bangkit dari kursi dan mengikuti mereka ke ruang kesehatan di ikuti patriak sekte, juri, serta orang orang yang penasaran dengan identitas Jiyu.

''Bagaimana keadaanya'' tanya Jiyu ke beberapa asisten dokter yang sedang merawat luka peserta turnamen.

''Dokter Jiyu mereka hanya menderita luka ringan'', Jiyu melihat hanya ada luka ringan, memar dan patah tulang.

Jiyu lalu meberikan ke setiap peserta yang sedang di rawat pil energi, pil regenerasi, pil penambah darah, serta ikut membalut dan merawat peserta yang terluka.

Orang orang yang mengikuti Jiyu ke ruang kesehatan melihat kotak obat di tangan Jiyu dan melihat berbagai macam pil ada di dalamnya, membuat mereka terperengah apalagi bau harum tercium dari kotak obat itu.

''Semua ini pil tingkat merah dengan kemurnian sempurna'' kata seorang laki laki paruh baya berjubah kuning berompi coklat kemerahan dengan ukiran api emas di bagian depan, Xiao Ma patriak Sekte Laut Merah.

''Dokter muda dari mana kamu mendapatkan semua pil ini'' tanya seorang perempuan berambuat kuning disanggul dan mengenakan tiara di kepala, bergaun hijau muda Lin Yun Patriak Sekte Anggrek Hijau.

''Dia adalah Dokter Muda Jiyu, seorang master alkemy bintang 3'' kata Tetua Bing tertawa bangga.

''Salam semua patriak'' Jiyu membungkukan kepala,

''jadi kamu dokter yang sedang ramai di bicarakan itu, dari mana asalmu anak muda'' tanya seseorang di antara kerumunan yang ada di ruang kesehatan.

''Aku dari Kan'an sebuah desa kecil di kekaisaran'' jawab Jiyu bohong, tanpa tau apa desa itu ada atau tidak.

''Sudah sudah biarkan Dokter Jiyu bekerja, dan para peserta ini beristirahat'' kata patriak Sekte Elang Biru Tian Wei, mereka lalu meninggalkan Jiyu membiarkanya merawat peserta yang terluka.

Terpopuler

Comments

Fitri 1

Fitri 1

👍

2022-12-03

0

artsiska

artsiska

cerita yang keren. mampir di karyaku juga kak. saling dukung yaa

2022-12-03

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 41 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!