Bab 8 gegernya kota Nandao

Pagi hari di kota Nandao yang biasanya tampak ramai sekarang masih sunyi sepi.

Warga yang biasanya sudah beraktifitas sebelum matahari terbit, kini justru terasa malas melakukan apapun dan hanya duduk duduk santai di dalam rumah mereka menunggu matahari terbit.

Matahari terbit menyinari Kota Nandao yang masih sunyi senyap, tiba tiba bunyi teriakan memenuhi sebuah rumah sampai terdengar rumah tetangga, mengagetkan warga yang masih dalam rumah.

''Aaaaaa.......'' Seorang perempuan paruh baya yang bekerja menjadi pelayan di kediaman Keluarga Wu menjerit nyaring, menyaksikan tubuh tanpa kepala dengan darah mengering di lantai.

Para Pelayan yang ada di rumah itu bergegas keluar kamar dan melihat mayat para prajurit dan ikut berteriak,

membuat warga yang mendengar teriakan itu bergegas menghampiri kediaman Keluarga Wu.

Melihat pintu gerbang terbuka lebar, melaka langsung masuk ke dalam rumah dan melihat mayat prajurit bergelatakan, dan darah kering membasi lantai dan dinding, menunjukkan betapa kejamnya pembunuhan itu.

Para pelayan dan Warga yang berdatangan menuju kekamar Tuan Wu dan istrinya dan melihat mereka juga meninggal dengan dada berlubang di atas tempat tidur mereka, hal yang sama juga terjadi dengan Tuan muda.

''Ini dilakukan oleh pembunuh profesional, tidak ada tanda tanda perlawanan, tempat ini begitu rapi tidak ada barang yang pecah'' kata seorang pedagang yang berpengalaman.

''Siapa yang membunuh mereka''

''Apa keluarga Wu ada konflik dengan orang sakti''

''laporkan semua ini ke kerajaan''

Banyak gumaman terdengar, dan seketika Warga Kota Nandao gempar akibat aksi pembunuhan tersebut.

Sebuah cermin selebar 100inc dan setinggi 3 meter yang ada di alun alun kota menyala dan menayangkan penghianatan Jendral Jung dan keluarga Wu.

Cermin itu diberi nama Cermin Tiktok, yang menayangkan berita teraupdate masa itu, Cermin Tiktok hanya bisa di gunakan menonton vidio, tidak bisa mengirim pesan dan selfi apalagi menelfon.

Cermin Tiktok di kelola oleh Asosiasi E-wallet, dibawah pengawasan kerajaan, untuk mengaktifkan Cermin Tiktok dan mengunggah vidio cukup datang ke Asosiasi membayar dangan sejumlah uang.

Petugas Asosiasi yang akan menindaklanjuti dengan mengaktifkan altar untuk mengirim sihir tranmisi, Cermin Tiktok yang ada di setiap kota akan aktif karna menerima sinyal dari altar.

Asalkan di setiap cermin ada kristal pengumpul qi dan jimat tranmisi maka Cermin Tiktok di kota tersebut akan aktif.

Jika di Kota Nandao ada keributan, begitu juga di 5 kota di sekitarnya terjadi hal yang sama.

Cermin Tiktok juga menayangkan penghianatan Jendral Jung dan komlotanya.

Keributan juga terjadi di gua pertambangan, ketika semua orang bangun di pagi hari mereka melihat Gelang Pemutus Qi telah terlepas dari pergelangan tangan.

''Gelang pemutus qi terlepas'' teriak seorang pemuda yang melihat kedua pergelangan tanganya bebas dari gelang yang selama ini meneken kultivasi mereka.

Terikan pemuda itu mimicu terikan teriakan di sekitarnya,

''semua prajurit sudah mati''

''kita bisa pergi dari sini''

''aku bebas''

''aku bisa bertemu keluargaku''.

Teriakan dan sorakan bernada gembira merayakan kebebasan mereka, seorang laki laki yang kultivasinya terkuat diantara mereka lalu maju.

''Kita pergi dari sini, untuk hasil tambang yang belum di kirim ke gudang kita akan membaginya, untuk bekal kita hidup di dunia luar'' laki laki itu bernama Pang Si dia sudah ada di sana sejak 30th lalu dan dijadikan penambang pertama di gua itu oleh keluarga Wu.

Atas saran Pak Tua Pang Si mereka mengumpulkan hasil tambang, ada 15 gerobak berisi emas, intan, kristas qi, berlian dan safir.

Mereka membaginya sama rata diantara 5000 pekerja, dan atas arahan Pak Tua Pang Si mereka pergi dari gua melalui jalur yang biasa mereka gunakan untuk mengangkut hasil tambang.

Jiyu pergi dari Kota Nandao dengan menunggang kuda saat hari masih petang, jadi dia tidak tau keributan yang terjadi di kota Nandao.

Jiyu menunggang kuda dengan santai, dia tidak terburu sesuatu, dalam perjalanan jiyu kadang mendirikan klinik pengobatan gratis selama seminggu di berbagai kota yang dia singgahi, hingga nama Dokter Muda Jiyu tersebar luas sampai ibu kota kerajaan Qing.

Di sebuah ruangan yang luas dan di penuhi rak kak berisi gulungan tertata rapi, di tengah ruangan terdapat meja dan kursi.

Seorang laki laki paruh baya berusia 50th, yang masih tampak gagah mengenakan pakaian warna merah berukir Macan emas bermahkota, laki laki itu berambut hitam panjang.

Laki laki paruh baya itu tampak serius membaca gulungan di atas meja di terangi lampu kristal cahaya, aura seorang Raja tepancar darinya dialah Raja Qing raja Kerajaan Timur.

''Yang mulia, ada berita penting'' seorang prajurit pembawa pesan, masuk ke ruangan kerja sang Raja dengan terburu.

''Ada apa prajurit'' Raja Qing memandang prajurit itu dengan sorot mata emasnya yang memancarkan ketenangan dan aura wibawa yang kuat membuat orang seketika tunduk.

''Ada berita dari Nandao dan kota sekitarnya Yang Mulia, terjadi pembunuhan di rumah perabat dan bangsawan, juga Cermin Tiktok menayangkan vidio penghianatan Jendral Jung.''

''Panglima atas perintah Pangeran, sudah mencari Jendral Jung di kediamanya tapi tidak di temukan, sekarang putranya di tangkap dan di penjara'' Prajurit pembawa pesen itu melapor sambil membungkuk.

Raja Qing terkejut dengan berita yang di bawa, dia lalu menghatifkan Cermin Tiktok yang ada di ruanganya dan melihat berita yang sedang di update.

''Cari Jendral Jung sampai ketemu, introgasi putranya sekarang serta geledah rumahnya'' Raja Qing berdiri dan memberi perintah pada Prajurit yang masih ada di depannya.

''Jangan lupa cari tau, siapa yang membongkar semuanya, juga tangkap dan introgasi semua orang yang terlibat di dalamnya'' Raja Qin lalu menuju ruangan singgasana dan memanggil semua mentri, bangsawan, pejabat dan Pangeran Mahkota untuk melakukan pertemuan.

Penggledahan terjadi besar besaran di ibu kota dan kota kota yang di sebutkan dalam vidio, di bawah komando Panglima Kerajaan di temukanya sejumlah dokumen dan rencana pemberontakan secara rinci.

Pada hari itu juga Aliansi bawah tanah, yang di ketuai Nenek Mata Putih dan Aliansi Penjinak Hewan yang di ketuai Bawor markasnya di serang prajurit kerajaan.

Semua angotanya di tangkap dan di bunuh di tempat, yang lain kabur melarikan diri dan jadi boronan kerajaan.

Setelah di temukan nya semua bukti dan rapat di lakukan hakim agung memutuskan, untuk menghukum mati semua bangsawan maupun pejabat yang terlibat, begitu juga seluruh kelurga Jung di eksekusi.

Sedangkan orang yang melakukan pembunuhan di kota Nandao tidak pernah di temukan, juga tidak adanya bukti siapa orang itu.

''Lapor Yang Mulia, tidak ada jejak apapun yang tertingal dari pembunuh kelurga Wu, selain orang itu berkemampuan tinggi dari korban yang tidak sempat melakukan perlawanan'' kata Komandan Zu yang memimpin semuanya dari awal sampai akhir.

''Mungkin kah orang itu Tetua Pelindung, tapi dia pergi berkelana, mungkin kah dia pulang dan singgah di kota itu'' pikir Raja Qing karna di Kerajaan Barat orang yang kultivasinya yang paling tinggi hanya Tetua Pelindung.

''Juga di Kota Nandao beredar kabar ada seorang Alkemi tingkat master bintang 1 yang berusia 19 bernama Zhou Jiyu dan dia melakukan pengobatan gratis di banyak kota''.

''Zhou Jiyu ini selalu bilang dari kerajaan dan asosiasi alkemi, tapi di kerajaan kita tidak ada seorang Alkemy bernama Zhou Jiyu'' kata Komandan Zu.

''Mungkin dia datang dari kerajaan lain, kirim orang dan awasi dia''.

''Sangat jarang seorang master alkemy yang masih muda, kita harus menjalin hubungan baik denganya'' perintah Raja.

''Baik Yang Mulia'' Komandan Zu pergi melaksanakan perintah Raja Qing.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***