Bab 5 rapat pemberontak

Sudah sebulan lamanya Zhou Jiyu bergabung menjadi prajurit yang menjaga kediaman Tuan Wu, dan sudah sebulan juga rencana pembrontakan keluarga Wu sudah berjalan, banyak penginapan dan restoran serta beberapa kediaman pejabat atau bangsawan di kota Nandao berhasil di hancurkan bila melawan dan di jadikan sekutu jika menyerah.

Zhou Jiyu atau Jiyu sendiri tidak melakukan apapun dan bersikap acuh, sedangkan Ergo terus mengamati semua peristiwa yang terjadi.

Jauh di barat kota Nandao di sebuah rumah mewah yang menjadi markas utama pemberontakan sedang terjadi pertemuan.

Di sebuah ruangan seluas lapangan sepak bola, yang di jaga secara ketat oleh puluhan prajurit tingkat bumi tahap akhir, terjadi pertemuan yang di hadiri puluhan orang.

Ruangan itu di disain untuk menampung ratusan orang sekaligus, pertemuan itu di hadiri oleh petualang, murid sekte, komandan pasukan dari masing keluarga bangsawan maupun pejabat, serta aliansi bawah tanah.

Mereka semua duduk bersila di lantai menghadap ke undakan tangga 15 tingkat dimana disana terdapat 50 kursi yang saling berhadapan dan 1 kursi berada di ujung ruangan, yang di duduki orang orang penting dalam pertemuan itu dan pemimpin pertemuan.

''Saudara ku sekalian pertemuan ini terjadi untuk membuat langkah kita selanjutnya, kita sudah berhasil menguasai kota ini'' kata Tuan Wu selaku pemimpin pertemuan.

''Dalam sebulan ini kita sudah berhasil merekrut 1000 petualang dan murid sekte tingkat bumi level akhir. Serta prajurit yang di miliki masing masing kediaman kesemuanya ada 5 juta prajurit tingkat bumi tahap awal, 1 juta prajurit tingkat bumi tahap akhir dan 100 ribu prajurit tahap langit awal''.

"Kita juga sudah memiliki peralatan tempur yang memadai dari kediaman keluarga Kang, serta sumber daya dari asosiasi alkemy'' kata Tuan Wu memimpin rapat.

Sedangkan seorang laki laki paruh baya berbadan kekar dan berotot, dengan warna kulit kecoklatan, memakai tunik hitam dan bertelandang dada dan berwajah kelem membesi dengan ke 2 tangan mengepal erat di lengan kursi, ketika keluarganya di sebut dia adalah kepala keluarga Kang.

Sebagian orang orang yang ikut hadir dalam pertemuan adalah mereka yang di paksa untuk tunduk karna keadaan, seperti Tuan Kang yang anak istrinya di tawan, ada yang keluarganya hampir musnah dan memilih menyerah, sedangkan sisanya adalah orang orang yang hanya cari aman.

''Itu semua tidak cukup, kita harus menguasai kota kota terdekat tanpa di ketahui masarakat luas, jangan sampai kita mengorbankan prajurit yang sudah ada'' usul perempuan tua berambut hitam beralis putih dan mata terpejam, Nenek mata putih dari aliansi bawah tanah.

''Bagaimana jika dimulai dengan asosiasi alkemy cabang kota Zordon, Tuan Nan pemilik asosiasi bisa masuk ke dalam kota dan melakukan penyerangan, tanpa menarik perhatian masyarakat" datang usulan dari laki laki kurus paruh baya berjanggut merah pendek, menggunakan baju kulit berlengan pendek bernama Bawor dari aliansi penjinak hewan.

"Usulan yang bagus'' Tuan wu tertawa gembira,

''bagaimana menurutmu Tuan Nan, usulan dari Nenek mata putih dan Tuan Bawor tadi'' tanyanya dengan senyum di wajah.

Dulu kau selalu menindasku sekarang gilaran ku untuk menindasmu, kesempatan yang tak pernah ku sangka akhirnya datang juga hari dimana kau merangkak di bawah kakiku.

''Kau kira aku mau melakukanya, aku ada disini untuk meminta ke 2 cucuku kembali, dan di mana mereka kembalikan padaku'' seru Tuan Nan berdiri dari kursinya dengan wajah merah penuh amarah.

Ruangan yang tadinya terkesan tenang dan kondusif seketika jadi sunyi dan ketegangan merambat di udara, Tuan Nan seketika menjadi pusat perhatian semua orang.

''Kau tidak punya pilihan Tuan Nan lakukan atau ke 2 cucumu yang akan menanggung akibatnya, kalau kau masih ingin bertemu cucumu jangan membantah" kata Tuan Wu dingin.

"Aku tidak takut denganmu Wu sialan'' qi meledak dari tubuh Tuan Nan dan langsung menyerang, tapi langsung di tangkis hanya dengan aura yang di keluarkan oleh laki laki cebol berambut kepang sampai pingang yang berdiri di samping Tuan Wu.

''Lakukan perintah Tuanku'' kata laki laki cebol itu yang sudah mencapai tingkat suci tahap menengah, membuat Tuan Nan mundur dan darah merembes dari sela bibirnya.

Setelah sebulan berpisah Ergo akhirnya kembali bersama Jiyu lagi, Jiyu duduk di taman di kediaman keluarga Wu sambil memberinya buah buahan spiritual sebagai makananya ke Ergo.

''Apa pertemuanya sudah selesai'' tanya Jiyu ke Ergo yang sedang memakan buah buahan di atas meja.

''Belum, hanya tinggal pembahasan tidak berguna'' kata Ergo malas.

''Apa kamu sudah tau dimana tempat semua orang di tawan'' tanya Jiyu lagi,

''Sudah, ikuti aku '' Ergo lalu terbang ke selatan menuju hutan belantara yang ada di selatan kota Nandao.

Mereka terbang selama 2 jam, terus masuk ke dalam hutan.

Jiyu merasakan ada 10 hewan Beas tingkat spirit tahap akhir dan 500 prajurit tingkat langit tahap menengah, serta banyaknya energi kehidupan yang datang dari 1 tempat.

Jiyu menuju ke tempat itu sambil memperhatikan Ergo yang terbang di depanya, sebuah tempat terbuka di tengah hutan dan ada sebuah mulut gua yang di beri pagar besi dan 10 hewan beast yang berjaga di sekitarnya.

''Mereka di tawan di sini dan di jadikan pekerja tambang'' kata ergo menunjuk mulut gua dengan sayapnya.

''Ayo masuk, dan lihat apa yang mereka tambang'', Jiyu masuk dengan sihir tembus pandang dan penghilang aura di ikuti Ergo yang hinggap di pundaknya.

Di dalam gua tambang itu sangt luas, obor obor terpasang di dinding gua membuat suasana cukup panas dan terang.

Jiyu terus masuk dan menjelajah, semakin ke dalam banyak cabang towongan yang terlihat masing masing terowongan selebar 30 meter dan berbentuk sama, membuat Jiyu sedikit kebingungan memilih jalan selanjutnya.

Setelah melihat semuanya dan dan menyebarkan aura ke sekeliling, Jiyu akhirnya memilih jalur terowongan yang paling ujung kiri.

Masuk ke jalur kiri sesudah masuk 50 meter ke kedalaman tanah, suara suara penambangan terdengar dan banyak orang yang sedang menggali, mengangkut hasil tambang dan prajurit yang berlalu lalang mengawasi pekerja.

Keadaan pekerja cukup memprihatinkan mereka terlihat sangat kelelahan, kususnya anak anak dan para lansia dengan baju kotor berdebu, kedua tangan para pekerja juga di beri gelang pemutus qi.

Jiyu yang melihat itu semua hanya diam tanpa ekpresi, dan justru mengikuti pekerja yang membawa hasil tambang yang terus masuk ke dalam gua dan masuk ke banyak cabang terowongan yang berliku.

"Apa tidak sebaiknya kita menolong mereka, mungkin kita juga bisa mencegah pemberintakan'' saran Ergo.

"Itu bukan urusanku, sebaiknya kau diam saja '' kata Jiyu dingin melalui telepati sambil terus berjalan mengikuti pekerja yang tidak tau dia di ikuti.

Untuk sesaat Ergo lupa kalau orang di sampingnya adalah orang paling acuh dan berdarah dingin, dia tidak peduli dengan apapun yang tidak berhubungan denganya. Di masa lalu bahkan dia melihat Zhou Jiyu menghancurkan 1 planet hanya karna istri kesayanganya lebih suka tinggal di planet itu dari pada tinggal bersamanya.

''Ku pikir kau akan berubah setelah kehilangan istrimu, tapi ternyata sama saja'' gerutu Ergo.

Zhou Jiyu masihlah orang yang egois, sombong dan arogan, dengan kepedulian sangat rendah.

Setelah kehilangan istrinya Zhou Jiyu semakin dingin, bersikap seenaknya, suka memerintah bawahanya, sikapnya tidak tertebak, dan gengsi setinggi langit.

Membuat Ergo tidak mengerti lagi apa yang di pikirkan, walaupun mereka terikat.

Sekarang pekerja yang mereka ikuti sudah sampai di gudang penyimpanan, ketika Jiyu menyebarkan auranya ternyata mereka ada di salah 1 restoran terbesar di kota Nandao.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

lewat ng👍like ae thor..

2022-12-01

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 41 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!