Turnamen antar sekte di adakan setiap 5th sekali yang di ikuti oleh semua sekte di Kerajaan Qing.
Tahun ini di adakan di Sekte Elang biru yang ada di kota Donghai.
Jiyu mengikuti saran Tetua Bing datang ke Sekte Elang biru.
Jiyu berdiri di depan sebuah gerbang setinggi 20 meter terbuat dari batu dan ada patung burung Elang di atasnya.
''Aku dokter untuk peserta yang terluka di turnamen kali ini'' kata Jiyu ke 2 orang murid sekte yang sedang menjaga gerbang, Jiyu menunjukkan plakat.
''Dokter Muda Jiyu, silahkan ikuti aku'' 2 orang murid laki laki itu yang di perintah untuk menyambutnya mengajak Jiyu masuk ke halaman sekte.
Di sepanjang jalan setapak yang terbuat dari batu yang di susun selebar 5 meter, banyak murid sekte yang berkeliaran. Mereka mengenakan baju lengan panjang berwarna kuning bergambar elang di bagian dada kiri untuk murid laki laki dan celana coklat panjang, dan murid perempuan mengenakan tunik selutut berwarna kuning dan bercelana panjang berwarna sama.
''aku ingin tau bagai mana rupa Dokter Muda Jiyu''
''dikatakan Dokter Muda Jiyu sangat tampan dan jenius''
''aku ingin menjadi istri Dokter Jiyu''
Ketika Jiyu lewat banyak bisikan yang dia dengar, Jiyu melihat murid murid itu sedang bergerombol membentuk kelompok membicarakan dirinya.
''Tuan kau masih terlalu muda, dulu aku mengira dokter berusia 30an, jika murid lain tau aku yakin semua orang akan terkejut'' kata 2 murid penjaga gerbang tadi.
Jiyu hanya tersenyum dan bertanya,
''siapa nama kalian''.
''Aku Peng Ki murid elit'' seorang pemuda berkulit bersih dan cukup tampan berambut panjang di ikat menggunakan pita ungu berusia 20an, kesan lembut dan sopan terpancar darinya.
''Aku Jalu murid elit'' seorang pemuda berusia 20an, berkulit kemerahan berambut pendek nyaris gundul, beranting perak dan kesan garang terasa darinya.
Jiyu di bawa ke subuah aula yang luas dengan 6 kursi berjajar berhadapan, 5 orang laki laki dan 1 tetua perempuan duduk diatasnya, serta 1 orang laki laki yang duduk di kursi lebih besar yang Jiyu duga sebagai tetua dan patriak sekte.
''Salam tetua dan patriak sekte, kami membawa Dokter Jiyu kemari'' kata Peng ki dan Jalu serempak sambil membungkuk dalam, sedangkan Jiyu hanya memberi salam dan sedikit menundukkan kepala secara singkat.
Patriak dan tetua sekte memaklumi sikap Jiyu yang kurang sopan, karna mereka tau setiap orang membawa egonnya sendiri.
''Dokter Jiyu aku Tetua Mo, aku tetua murid elit'' berdiri seorang laki laki tua berusia 80an beralis, berambut dan jenggot panjang berwarba putih menggunakan jubah hijau muda.
''Sharan Mo dia tetua murid dalam'' seorang perempuan berusia 45th berambut ungu panjang, beralis hitam, mata biru mengenakan gaun merah, aura kecantikan masih terpancar darinya.
''Peng Ho tetua murid luar'' laki laki berusia 33th bertelanjang dada dengan lengan dan perut berotot membentuk sixpack, kulit coklat eksotis, berambut hitam pendek memakai ikat kepala merah dan bercelana selutut berwarna hitam.
Tetua Mo memperkenalkan 3 orang tetua yang duduk di kursi sebelah kiri.
''Yang duduk di sebelah kanan patriak dia Komandan Zu, utusan dari kerajaan'' seorang pemuda berusia 27th berambut merah pendek, memakai armor perang dan menyandang pedang besar di punggung.
'' Dokter pasti tau dia Tutua Bing dari Asosiasi Alkemy dan Tetua Binglah yang menceritakan mu pada kami'' kata Tetua Mo.
''Tetua paviliun lelang Kan Ra, 3 orang utusan ini yang akan menjadi juri dalam turnamen'' kata Tetua Mo.
''Terakhir patriak sekte kami Tang Wei'' seorang laki laki berusia 60th berbadan sedang, berkulit dan berambut putih panjang, mengenakan penutup kepala dan berjubah biru, bersabuk emas.
''Salam untuk para tetua, komandan dan patriak sekalian'' Jiyu membungkuk kan kepala secara singkat, dan memberi hormat dengan mengadu tinju kanan ke telapak tangan kiri.
''Tetua Bing bilang Dokter Jiyu dapat membuat pil terobosan dan pil pencerahan dengan kadar kemurnian 100%'', tanya Komandan Zu.
''Ya, aku bisa membuatnya'' jawab Jiyu, dia tau orang orang yang ada di sana ingin menjalin hubungan dengannya,
tapi Jiyu tidak mau menjadi yang pertama yang mengajukanya.
Jiyu ingin mereka lah yang pertama mengajukan tawaran lebih dulu, dengan begitu Jiyu akan menjadi orang yang di butuhkan bukan membutuhkan.
''Dapatkah Dokter Jiyu membuatkan aku 2 pil itu kerajaan menginginkanya, kerajaan bisa memberi mu harta dan kedudukan'' kata Komandan Zu.
''Dengan bakat ku tidak sulit untuk memiliki semua yang aku inginkan komandan, aku tidak membutuhkanya'' kata Jiyu dengan santai walau kata katanya terdengar angkuh.
''Apa Dokter Jiyu punya penawaran lebih baik'' tanya Kan Ra dari Paviliun lelang.
''Bagaimana dengan ini setiap pelelangan yang aku lakukan mendapatkan hasil 70% serta saham sebesar 30%, aku akan membuat pil tingkat merah dan kalian bisa menjual nya secara bebas. Untuk pil yang langka tingkat hijau untuk di lelang'' kata Jiyu tanpa tahu malu.
''Komandan Zu aku ingin desa Shambong di bawah perintahku, apapun yang aku lakukan tidak ada interfensi dari kerajaan dan bebas pajak''.
Mendengar kata kata Jiyu wajah semua orang di ruangan itu menggelap, jika bukan karna kemampuan alkemynya mereka tidak akan mencoba bekerja sama dengan pemuda sombong semacamnya.
''Bakat alkemymu memang luar biasa anak muda, tapi permintaan mu agak keterlaluan'' kata Patriak Sekte Elang Biru Tian Wei.
''Kurasa tidak Desa Shambong hanya desa kecil di selatan kerajaan, untuk Paviliun lelang kalian mendapat 1 milyar koin emas pertahun kehilangan beberapa juta koin tidak akan ada artinya'' kata Jiyu.
Komandan Zu dan Kan Ra berpikir tugas yang di berikan pada mereka untuk menjalin hubungan baik dengan Jiyu bagaimana pun caranya.
''Baiklah kami setuju'' mereka lalu menandatangani surat perjanjian yang di simpan kedua belah pihak.
''Dokter Jiyu kau tidak lupa kalau kau juga bagian dari Asosiasi alkemy kami kan'' tanya Tetua Bing.
''Tetua tenang saja aku berencana membuat ladang obat asalkan kalian mencarikan aku bibitnya, asosiasi tidak kekurangan ramuan'' kata jiyu.
''Guru ku punya cara membuat ramuan cepat tumbuh tanpa kehilangan kualitasnya'' kata jiyu lagi sambil bohong.
Dengan begini aku bisa membuat pil tanpa modal dan memperoleh uang dalam hati Jiyu tertawa.
Jiyu dia punya banyak uang tapi tidak ada salahnya dengan punya uang lebih banyak lagi.
Ergo elang putih dan 2 pasang phoenix bernama Aro dan Ace mengelilingi Kerajaan Qing, atas perintah Jiyu.
Mereka mencari tanah yang subur serta pertambangan, mereka juga mencari hewan Beast untuk di jinakkan.
Jiyu berencana membuat desa yang mengelola ladang obat dan di jaga puluhan hewan Beas, selama ini Asosiasi Alkemy hanya mampu menyediakan ramuan di bawah usia 5000th, mereka juga kesusahan mencari seorang alkemy tingkat master''.
Desa Shambong yang di minta Jiyu bertanah subur, dan ada hasil tambang di dalam tanah, Ergo mampu mendeteksi apa yang ada di dalam tanah lewat penciumanya, dan dia langsung memberitahu Jiyu lewat telepati.
Jiyu dan Ergo terikat kontrak darah sehingga seberapa pun jauhnya mereka masih bisa berkomunikasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
anggita
ok semoga novelmu sukses.. ✌
2022-12-01
1