bab 3 sepasang phoenix biru

Zhou Jiyu menunggang kuda dengan kecepatan sedang sambil melihat sekeliling, sebuah jalan tanah selebar 5m dengan kiri kanan hutan lebat, suara burung dan serangga bernyanyi di pagi hari serta aroma tanah basah sehabis hujan mengiringi perjalanan Jiyu ke kota Nandao.

"Di depan itu ada sebuah gua, Aku merasa ada hewan beas di sana, tapi energinya terasa samar." Kata Elang putih yang hinggap di pundak Jiyu. Elang itu yang mengikuti Jiyu dan sempat menghilang sesaat.

"Apa kita perlu memeriksanya" tanya Elang itu lagi.

"Ya, Aku ingin tau binatang macam apa yang ada di gua itu, kenapa sampai sekarang tidak ada yang menemukanya." Kata Jiyu tanpa membuka mulut karna mereka berkomunikasi lewat pikiran.

Jiyu lalu membelokkan kudanya memasuki hutan yang lebat, pohon pohon besar tampak menjulang tinggi ke langit dan semak belukar setinggi pinggang orang dewasa, hingga kuda sulit untuk maju kedepan.

Elang putih yang hinggap di pundak Jiyu terbang lebih dulu menuju kearah gua. Jiyu lalu melepaskan sedikit auranya dan semak belukar menyingkir membentuk sebuah jalan, sehingga kuda yang dia naiki dapat berjalan dengan mudah.

"Ada penghalang di pintu masuk dan sisa sihir ilusi menyebar di udara," kata Elang itu bertengger di atas pintu masuk gua.

Jiyu turun dari kuda dan mengepalkan tinjunya, menghancurkan penghalang dengan sekali serang.

"Ayo masuk Ergo" Elang putih bernama Ergo itu kembali hinggap di bahu Jiyu, mereka memasuki gua gelap dan lembap, semakin ke dalam gua semakin semit dan mengharuskan mereka menunduk.

Tanpa penerangan apapun Jiyu dapat melihat sekitarnya dengan mudah. Mereka terus masuk dan gua semakin menjorok masuk ke dalam bumi, udara juga semakin menipis, mempersulit mereka untuk masuk lebih dalam lagi.

"Ergo coba masuk dan periksa apa yang ada di dalam" perintah Jiyu, Elang itu langsung terbang masuk semakin ke dalam gua dengan mudah, sedangkan Jiyu menunggu karna dia sudah tidak bisa masuk ke dasar gua.

Beberapa menit berlalu dan Ergo kembali dengan 2 butir telur warna biru di cakarnya.

"Aku menemukan tulang burung di dalam bersama 2 telur ini, induknya sudah mati."

Ergo memberikan telurnya ke Jiyu.

"Ini telur ras burung phoenix biru, lebih langka dari phoenix merah bahkan di kota Langit sekalipun, burung ini hampir punah" kata Jiyu melihat telur itu.

Jiyu lalu meneteskan darahnya ke atas 2 telur itu, setelah menunggu selama 5 menit telur itu pecah dan 2 anak burung phoenix menetas.

"Untung dua telur itu cepat di temukan olehnu atau 2 telur itu akan menetes 500th lagi" kata Ergo.

Jiyu lalu membuat pentagram di lantai gua dan meletakkan 2 anak burung Phoniex itu di tengah pentagram, lalu menetaskan darahnya sekali lagi.

Tiga tetes darah jatuh ke pentagram dan serserap, lalu cahaya kabut memancar selama 1 menit lalu menghilang dan di lantai gua ada 2 ekor burung Phoenix dewasa berbulu biru serta yang 1 berjambul.

"Sepasang Phoniex jantan dan betina, ini lebih bagus dari perkiraanku" kata Jiyu.

2 burung Phoenix itu akhirnya Jiyu beri nama Aro dan Ace untuk betina, dan menyuruh mereka masuk ke dalam cincin semesta yang dia pakai di jari kirinya.

Akhirnya Jiyu dan Elang putih Ergo keluar gua sarang burung phonix sebelumnya dan mereka kembali melanjutkan perjalan ke kota Nandao.

Dalam perjalanan Jiyu melihat di depan ada rombongan kereta kuda, berbendera coklat bergambar bunga kelapa dan bertuliskan Asosiasi Alkemy Nandao.

"Berhenti" bentakan keras terdengar.

"Serahkan barang barang kalian" segerombolan orang berbaju hijau tiba tiba mengepung rombongan Asosiasi.

Mereka ada 25 orang bersenjata pedang, golok dan panah, tingkat kultivasi mereka rata rata ada di tingkat naga level akhir, kecuali 5 pemimpinya yang ada di tingkat bumi level menengah.

Sedangkan di pihak asosiasi hanya ada 15 prajurit tingkat naga akhir dan 1 yang ada di tngkat bumi level menengah, mereka hanya membawa prajurit biasa karna hutan Nanking ini lumayan aman dari perampok.

"Cepat serahkan barang barang kalian atau mati" bentak pemimpin rampok berwajah tampan dengan luka di pipi kiri yang menambah ketampananya.

"Siapa kalian kami asosiasi kota Nandao tidak takut dengan kalian" jawab pemimpin rombongan itu pura pura tidak takut dengan badan gemetar.

"Apa peduliku, kami Perampok gagah tidak takut dengan asosiasi kalian, serang mereka" mereka langsung menyerang dan mengeroyok.

Dalam sekejap 5 orang dari asosiasi tewas dengan leher terpenggel dan dada berlubang.

"Kamu tidak ingin menolong mereka" tanya Ergo yang melihat Jiyu hanya melihat mereka tanpa berniat menolong.

"Biarkan saja aku bukan pahlawan," kata Jiyu santai dan terkesan tidak peduli.

"Keras kepala akhirnya mati semua" kata pemimpin rampok gembira terlihat di wajahnya yang tampan,

"cepat ambil semuanya" perintahnya lagi.

"Bos di dalam kereta ada sepasang anak kembar mereka semua laki laki" kata anak buah perampok gagah yang membuka kereta kuda paling depan.

"Bagus bawa mereka ke markas dan segera hilangkan semua jejak" sebagian perampok itu mengangkut barang hasil rampasan, dan membawa serta kuda kuda itu dan sisanya mengumpulkan mayat pengawal dan kereta yang sudah kosong lalu membakarnya sampai menjadi abu.

"Mereka cerdas juga"Jiyu malah memuji.

"Kita ikuti mereka ergo" Jiyu lalu mengikuti mereka yang ternyata malah justru mengarah ke kota Nandao.

Jiyu terus mengikuti mereka dan dia semakin penasaran, perampok gagah akhirnya sampai di kota Nandao dan mereka bisa masuk ke kota dengan mudah lewat pintu gerbang bagian barat kota.

"Ergo cepat ikuti mereka dan bawalah cermin tiktok dan rekam aktifi****tas mereka" perintah jiyu dan mengalungkan cermin yang dapat merekam ke leher Ergo.

"Tuan muda apa tidak masalah kita membawa bocah kembar dari asosiasi alkemi kota ini, kenapa tidak kita bunuh saja" usul salah 1 angota Perampok Gagah.

"Justru ini keuntungan untuk kita, ayahku wali kota Nandao tapi kami selalu di tekan bangsawan Nan hanya karna dia memiliki asosiasi alkemy, sekarang keadaan akan berbalik" katanya sambil tertawa.

"Bagaimana hasil kita hari ini" tanyanya pada anak buahnya yang habis menghitung hasil jarahan hari itu.

"lebih banyak dari kemarin Tuan muda, apa rencana untuk kedepanya Tuan muda" tanya si rambut putih dan tidak kalah tampan dari ketuanya.

"Kita akan jual perempuan yang kita culik di pasar gelap dan harta yang kita dapat untuk membantu pemberontakan jendral jung".

Mereka terus membicarakan rencana mereka tanpa di sadari kalau ada burung elang yang bertengger di jendela dan sedang merekam mereka.

Ergo terbang kembali ke Jiyu yang ada di kamar penginapan dan dia melihat hasil vidio di cermin tiktok,

"jadi mereka perampok sekaligus pembrontak" kata Jiyu acuh,

"apa kita akan mengungkapkan semua ini" tanya Ergo penasaran.

"Aku bukan pahlawan, jadi biarkan saja itu bukan masalah kita" kata Jiyu tidak peduli sambil menguap lalu mandi dan pergi tidur.

Terpopuler

Comments

Dedy Grondster Freedom

Dedy Grondster Freedom

ada ya cermin tiktok,,wkwkwkw

2022-12-02

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 41 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!