Turnamen kembali di lanjutkan pagi harinya setelah menyisihkan banyak peserta dan hanya tersisa 500 peserta dari 5000 peserta.
''Pertandingan babak ke 2 di mulai dengan sistem gugur, kalian harus memenangkan pertandingan 2 atau 3 kali berturut turut, jika dalam 3x pertandingan kalian kalah maka kalian terreliminasi dari pertandingan'' kata Komandan Zu selaku juri utama.
Tuan Kan Ra lalu membuat papan dari energi qi, di sana tertulis nama dari 500 peserta yang akan bertanding dan sudah di acak.
Penonton yang memenuhi tribun di sisi kiri bersorak, mereka mendukung peserta yang mereka inginkan dan berharap peserta yang mereka dukung menang. Sedangkan tribun di sisi kanan di isi pihak sekte, pemerintah dan bangsawan, mereka duduk dengan tenang.
Jiyu kembali duduk di samping patriak Sekte Elang Biru dan dia menyaksikan beberapa bertandingan yang telah berlalu di arena, tapi tak ada peserta yang menarik perhatianya.
Seorang peserta laki laki tinggi kurus berkepala botak menggunakan angting di ke dua telinganya, warna mata hitam beralis merah, memakai rompi dan celana abu abu, ada sebuah tas kecil yang di ikat di pinggang.
Laki laki itu dari Sekte Gunung suci bernama Lin Dan melawan seorang laki laki bersenjata kapak, bertelanjang dada, tampak ototnya terlihat padat, dengan postur tubuh tinggi menjulang, laki laki itu bernama Wang Zhi dari Sekte Tanah Tinggi.
Mereka berdiri saling berhadapan, aura qi dari tubuh mereka membuat suasana terasa hening dan mencekam.
Mereka saling mencari celah lawan dan membuat kosentarasi terpecah, Wang Zhi yang tidak sabar dengan pertarungan mental lebih dulu menyerang.
Wang Zhi mengangkat kapak dan mengayunkannya ke kepala Lin Dan, berniat memecahkan nya jadi 2.
Lin Dan terbang ke atas meghindari serangan kapak Wang Zhi, merogoh tas kecil yang ada di pinggang Lin Dan menyebarkan kertas formasi ke berbagai arah.
''Formasi pengekang aktif'' puluhan rantai keluar dari dalam kertas dan mengikat Wang Zhi.
''kau....sialaaaannn, lawan aku dengan kekuatanmu pengecut aaaaaa'' teriak Wang Zhi, aura qi meledak dari tubuhnya dan membakar rantai yang melilit tubuh sampai putus.
Wang Zhi mengayunkan kapak kearah lawan dengan penuh emosi, dia menyerang dengan sangat cepat membuat Lin Dan kerepotan untuk menghindar.
''langkah kilat'' Lin Dan terus menghindar dengan bantuan kertas formasi yang di pasang di kedua kakinya.
Begitu ada kesempatan Lin Dan mengeluarkan kuas langit dan mulai menulis formasi di udara dengan sangat cepat.
''formasi pemutus qi''
''formasi penekan aura''
''formasi pengurung''
Dalam waktu 3 detik Lin Dan mampu membuat 3 formasi berbeda dan kesemuanya mengurung Wang Zhi.
Wang Zhi yang menyerang dengan membabi buta tidak melihat datangnya serangan dan dia tiba tiba terkurung dalam formasi.
''ini....'' Wang Zhi merasa kekuatanya menghilang dan di teken, dia juga merasa kesulitan berbafas.
Lin Dan yang melihat kondisi lawan tidak mau menyiayiakan kesempatan, dia mengeluarkan bendera biru dan mengacungkan nya ke arah Wang Zhi yang terkurung.
''Tinju 8 malapetaka'' puluhan tinju memberondong ke arah Wang Zhi membuat nya terkapar muntah darah.
''Pertarungan antara Lin Dan murid Sekte Gunung Suci dan Wang Zhi murid Sekte Tanah Tinggi, di menangkan oleh Lin Dan'' komandan Zu mengumumkan pemenangnya.
Penonton yang mendukung Lin Dan bersorak, sedangkan yang lain mengerutu.
''Bukankah Lin Dan ini harusnya jadi seorang petualang saja'',
''kenapa dia bergabung dengan sekte'',
''seharusnya dia tidak ikut turnamen ini'',
''berita kalau Gunung Suci mau menerima petualang yang mau bergabung dengan mereka, berarti bener'', seruan ketidak puasan dari sebagian penonton terdengar.
Asisten dokter yang di sediakan pihak Asosiasi alkemi untuk membantu Jiyu membawa Wang Zhi keruang kesehatan.
''Lukanya lumayan parah, aliran qi di tubuhnya juga kacau untung bocah ini punya tubuh yang kuat'' kata Jiyu memeriksa luka Wang Zhi.
''bantu dia duduk dan alirkan pil ke tubuhnya, aku akan mengalirkan qi murni ke dalam dantian anak ini'' Jiyu lalu duduk bersila dan menempelkan telapak tanganya ke dada Wang Zhi.
Begitu juga dengan asisten dokter atau perawat duduk di belakang tubuh Wang Zhi, melakukan hal yang sama.
''Sekarang apa yang kau rasakan anak muda, untung kau tidak mati menghentikan aliran qi secata paksa sangat berbahaya'' kata Jiyu.
''Aku merasa lebih baik, terimakasih dokter''
''kau berbaring lah selama setengah hari, kau akan sembuh''.
Jiyu lalu duduk di samping pintu ruang kesehatan, kembali menyaksikan pertandingan. Ruang kesehatan yang dekat dengan arena dangan posisi di tengah tengah tribun kiri dan kanan membuat Jiyu bisa melihat ke arena.
Peserta kali ini seorang perempuan berambut hitam panjang bergaun biru dan membawa pedang yang mengeluarkan hawa dingin, Fan Luo dari Sekte Anggrek Hijau.
Fan Luo melawan Gun Pay murid dari Sekte Rajawali Petir.
''Kau menyeranglah lebih dulu, aku tak ingin di anggap menindas perempuan cantik sepertimu'' kata Gun Pay dengan sombong.
''Kau yang meminta lebih dulu'' Fan Luo langsung menyerang tanpa ampun dia langsung mengeluarkan jurus jurus pedang terhebat dari sektenya.
Murid Sekte Anggrek Hijau yang tidak ikut bertanding berteriak heboh dan menyemangati Fan Luo.
''Hajar terus jangan kasih ampun''
''keluarkan seluruh kemampuanmu Dewi Es''
''Fan Luo kalahkan dia''
''Apa yang di lakukan Gun Pay, kenapa justru memberi kesempatan lawan menyerang lebih dulu'' kata Patriak Rajawali Petir.
''Murid mu akan kalah patriak'' patriak Sekte Anggrek Hijau tertawa,
''jelas jelas lawanya tingkatanya lebih tinggi'' kata patriak Sekte Rajawali Petir sambil memijit keningnya.
''Hembusan pedang badai salju'' seluruh arena dipenuhi kabut berhawa dingin dari pedang Fan Luo, Gun Pay menyesal menyuruh Fan Luo menyerang lebih dulu nyatanya sekarang dia hanya mampu bertahan dari serangan tanpa bisa balik menyerang.
Hawa dingin dan kabut yang menutupi arena membuat pandangan Gun pay tertanggu, sehingga dia tidak melihat serangan yang datang dan membuatnya terlempar keluar arena.
''Jangan pernah rememkan seorang perempuan'' kata Fan Luo sambil menatap Gun Pay yang terkapar dengan dingin.
''Gun Pay dari Sekte Rajawali Petir dan Fan Luo dari Sekte Anggrek Hijau, pemenangnya Fan Luo'' Komandan Zu kembali mengumumkan pemenangnya.
Penonton dan murid sekte yang mendukung Fan Luo kembali bersorak dan berteriak
''dewiku menikahlah denganku''
''Fan Luo aku menyukaimu''
''Fan Luo kau miliku''.
Sedangkan Jiyu yang bertugas menjadi dokter di turnamen ini, kembali masuk ke ruang kesehatan dan mengobati Gun Pay.
Di ruang kesehatan yang luas terdapat ratusan tempat tidur, beberapa sudah ada yang terisi, mereka murid yang kalah bertanding dan berakhir dengan luka dalam, tusuk atau cidera fatal lainya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments