Part 19

...Ada kertas diberi perekat...

...Kertasnya putih dalamnya hangat...

...Selamat membaca wahai sahabat...

...Semoga harimu selalu semangat....

...M.E.M.O.R.I.E.S |18|...

Bagas dan Raline me nginap di villa green garden. Kedua nya sudah selesai makan malam.

Raline me milih duduk di sofa tak jauh dari pe rapian. Sekarang sudah men dekati musim hujan jadi wajar kalau malam sangat dingin.

Raline ber selonjor seraya me rapat kan selimut nya. Bagas memberi nya selimut ini be berapa menit yang lalu. Sebelum pria itu sibuk dengan kertas-kertas dan laptop nya. Raline men cibir kesal. kata nya pergi bulan madu, tetapi apa ini? Dan apa yang kamu harap kan Raline?

Gadis cantik itu dengan cepat mengalih kan pandangan nya saat mata nya ber temu dengan mata Bagas. Bagas yang menyadari itu bangkit. Di regangkan nya otot-otot nya lalu ber jalan men dekati Raline. Bagas menyingkap selimut yang Raline guna kan kemudian duduk ber sama dan me rangkul pinggang ramping nya.

"Kamu bisa ber sandar di bahu ku jika mau. Di sini cukup hangat."

"Tid-Ya!"

Raline menyikut perut pria itu. Namun ia tidak men jauh kan kepala nya dari bahu Bagas. Dia bisa me rasa kan kehangatan yang mem buat nya nyaman.

Hanya suara jarum jam yang ter dengar di ruangan itu. Baik Bagas mau pun Raline lebih me milih diam dan menenangkan diri masing-masing.

"Uhm, Bagas. Apa yang akan kita lakukan sekarang?"

Bagas ter senyum. Tangan kanan nya me raih tablet Raline yang menganggur di atas meja. Lalu memindah kan benda itu pada tangan kiri nya sementara jari tangan kanan nya mulai bermain di atas layar tablet itu.

"Harus kah kita mencari tahu?" ucap Bagas mulai mengetik be berapa hurup di situs pencarian. Raline mem perhatikan nya walau sebenar nya ia sangat gugup karena kedua tangan kokoh itu me meluk tubuh nya erat.

Apa yang di lakukan pasangan suami istri saat ber bulan madu?

Raline merinding saat mem baca kalimat dengan tulisan warna biru itu muncul. Dia tidak perlu mem baca nya. Dia sudah dewasa dan dia tahu pasti apa isi dari artikel itu.

"Banyak cara yang bisa di lakukan pasangan pengantin baru untuk me lewati malam pertama mereka. Per tama, wanita mengenakan pakaian sexy dan-"

"Hei!" Raline me nutup mulut Bagas sebelum pria itu mem baca lebih banyak. Setelah itu ia me rebut tablet di tangan Bagas dan melempar nya asal.

"Kenapa?" tanya Bagas pura-pura tak mengerti dengan apa yang wanita itu lakukan.

"Kamu ber tanya kenapa? Ck, memalukan mendengar nya. Kamu tahu?"

Bagas tampak mengulum senyum. "Mungkin kamu benar. Lagi pula artikel itu salah. Kenapa seorang wanita harus mengenakan sesuatu di malam pertama nya."

Wajah Raline me manas dengan mulut yang ter buka. Tanda ia ingin bicara, tetapi tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut nya. Tentu Raline me rasa malu men dengar kalimat itu dari lawan jenis nya.

"Hei, kamu sedang mem bayang kan nya?" Bagas kembali meng goda.

"Apa? Ck, ter nyata kamu sama saja. Mesum!" umpat nya.

Bagas ter tawa puas. "Hei, semua pria akan ber pikir sama. Apa lagi pada istri mereka.”

Raline menatap Bagas. 'Apa lagi pada istri mereka' Huh. Raline sangat gugup sekarang. Harus kah ia mengajak Bagas pulang sekarang juga? Dia tidak sanggup kalau mereka akan terus dalam keadaan seperti ini sampai besok pagi.

Tubuh Raline menegang saat tangan Bagas mulai mengelus halus perut nya. Napas hangat Bagas menerpa kulit wajah nya. Dan-

Raline mem beku. Mereka ber ciuman? Bagas meng hisap lembut bibir manis Raline. Selang beberapa detik kemudian, Raline memalingkan wajah nya hingga tautan bibir mereka ter lepas.

"Bagas."

"Hm?" Bagas menatap mata indah itu dalam minim nya penerangan.

"Uhm, bagai mana kalau sekarang kita..." Bagas menaikan alis nya dan me nunggu.

"Sekarang kita.."

"Sekarang? Tentu." Raline me nahan dada Bagas untuk tidak lebih dekat dengan nya.

"Tidak. Maksud ku bukan begitu. Bagaimana kalau sekarang kita... pulang"

"Pulang?"

Raline meng angguk cepat.

"Sekarang?" tanya Bagas.

Raline meng angguk lagi dan ber siap untuk bangkit. "Ayo. Kita harus ber siap."

Gadis itu beranjak, tetapi Bagas menahan tangan nya. Bagas tahu kalau Raline hanya ingin menghindari ritual penting ini.

"Tidak ada kapal yang akan ber layar selarut ini, Raline."

"Ya? Itu... kita bisa menyewa boat, bukan?" "Angin laut di malam hari sangat dingin. Tidak baik untuk mu."

"Atau kita bisa memakai kapal pesiar punya mu, punya keluarga ku juga tidak masalah."

Raline ter diam karena Bagas hanya diam dan tidak me lakukan apa pun. Pria itu pasti kecewa pada nya. Entah kenapa dia me rasa sangat ber salah.

"Maaf, aku bukan nya tidak mau. Hanya saja, aku merasa sangat malu. Kamu tahu kan, itu..."

Bagas ter senyum maklum men dengar pengakuan Raline. "Tidak αρα, aku me ngerti. Tapi sebenar nya tidak ada yang perlu kamu khawatir kan. Bukan kah ini lazim untuk di laku kan pasangan yang sudah me nikah? kita tidak melakukan hal yang salah, Raline. Kita hanya ber bagi satu sama lain dengan orang yang kita cintai."

Raline diam saja. Namun, tidak dengan detak jantung nya yang ber pacu lebih cepat dari biasa nya. Ter lebih ketika pria itu men dekat dan memeluk nya.

"Kamu tenang saja, aku tidak pernah ber niat untuk menyakiti mu, kamu percaya pada ku?“

Lama tak ada jawaban. Raline masih ber gulat dengan pikiran nya.

"Ral?"

"Tapi-"

"Ya?"

"Aku... aku merasa sangat malu," aku nya pelan dan menyembunyikan wajah nya di dada Bagas.

Bagas ter senyum lembut. "Kamu malu karena belum ter biasa. Lagi pula, kita sudah me nikah. Tak ada batasan apa pun lagi. Milik mu milik ku dan milik ku juga milik mu. Kita adalah satu. Kamu setuju?"

Raline meng angguk. Ucapan Bagas seperti sugesti bagi nya untuk membenarkan semua ucapan pria itu. Selanjut nya, Raline tidak tahu apa yang terjadi. Yang jelas, dia tidak pernah merasa seberani, sel*ar, dan sebahagia malam ini.

...B.E.R.S.A.M.B.U.N.G...

Budidayakan setelah membaca, like dulu atau bisa juga sebelum membaca. Aku tahu, author tidak ada artinya tanpa pembaca, dan sebaliknya, jadi ayo bekerja sama saling memberi kesenangan.

JANGAN LUPA MAMPIR KE CERITA YANG LAIN YA, HEHE.

I'm Pregnant : Rayhan & Lisa (42 Episode : END)

I Hate You : Felix & Hanna (61 Episode : END)

Pasutri Gaje : Haris & Jasmin (94 : END)

Wanita seratus ribu : Wilson & Veila (81 : END)

Suamiku Jenderal : Chandra & Nadia (188 : END)

Menikahi Bad Boy : Azri & Widya (99 : On Going)

Tiba-tiba dilamar : Caesar & Alfira (46 : On Going)

Wanita penghibur : Cam & Fan Ny (29 : On Going)

Jangan lupa Follow juga, ya. Thank you.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!