BAB 19. KHITBAH RESMI

Beberapa hari kemudian.

Berita kepindahan Maira ke rumah membuat keluarga besar Kusuma antusias. Mereka berniat menjenguk bergantian ke kediaman Mahendra di Orchid.

Tak terkecuali Kaffa yang mewakili keluarga sang ayah. Dia sudah berada di Jakarta setelah landing dari Malaysia mengurus bisnis keluarganya.

Disaat yang sama, Keluarga Tazkiya berniat sowan ke Orchid sekaligus untuk melanjutkan niatan Fayyadh terhadap Maira yang telah disampaikan secara pribadi beberapa waktu lalu.

Tibalah masa menegangkan harus mereka lewati. Selama ini Fayyadh tak pernah berulah bahkan menunjukkan sisi dirinya yang lain. Pemuda tampan itu sangat penurut terlebih pada ummanya. Namun entah jika dihadapkan pada permasalahan hati.

Orchid.

Rutinitas muroja'ah ba'da Maghrib hingga Isya keluarga Guna yang biasa mereka lakukan di ruang keluarga, kini berpindah ke kamar Maira.

Dewiq mengatakan reaksi obat temuan dirinya bisa bermacam-macam tergantung kondisi psikis pasien. Jika Aiswa sangat cepat merespon maka tidak dengan Maira.

Keluarga Guna pasrah, meski akan terus melakukan upaya ikhtiar bumi selain mengokohkan iman bahwa semua atas Kehendak-Nya.

Agenda laskar terus berjalan dibawah komando Adnan saat ini. Mahendra tak punya pilihan selain mempertahankan keberadaannya. Itu cita-cita Maira, permintaan khusus putri kesayangan yang ingin turut andil menegakkan panji dakwah, berjuang dengan para guru mulia di akhir jaman.

Ba'da Isya.

Apartemen mewah itu nampak sibuk, meskipun yang akan datang adalah kerabat dekat namun kewajiban memuliakan tamu harus tetap mereka lakukan.

"Sudah siap? pelan saja ya ... seandainya bisa, Abang bicarakan ini secara privasi antara kaum pria. Hormati dan hargai perasaan Fayyadh," saran Naya seraya merapikan kemeja lengan panjang yang Mahen kenakan.

"Apakah aku harus mengutarakan alasan sesungguhnya tentang El?" cemas Mahendra.

"Jika terpaksa, dan Fayyadh kurang menerima alasan kita ... tunjukkan hanya pada isyarat Maira di lembar akhir saja. Semoga sih gak terjadi, Fayyadh mudah mengerti ... aku juga cemas," Naya menggosok kedua telapak tangannya, tanda ia gelisah.

Pasangan suami istri itu saling memeluk sejenak, mengabaikan dering ponsel dengan nada panggilan khusus keluarga.

Tok. Tok.

"Ayah, Bun ... Keluarga Tazkiya sudah di bawah, Mas Kaffa juga ... bentrok ini gimana? Ayaz ke bawah nyusul uncle Rey boleh?" suara putra bungsu mereka.

Naya mengurai pelukan, menautkan dan menarik jemari suaminya itu menuju pintu lalu membuka pelan.

"Iya Sayang, boleh. Kita sudah siap. Onty Mega masih diatas kan dengan suster?" tanya Naya sebelum Mifyaz pergi.

"Iya Bun ... Ayaz sambut di depan lift lantai 10 aja ya," pamitnya berlalu.

Huft.

Keduanya saling pandang lalu meneguhkan langkah menuju pintu utama kediaman mereka.

Lima menit kemudian.

Rombongan Tazkiya mulai satu persatu keluar dari kotak besi. Dimulai oleh para Sepuh dan di susul kedua putra putri Yai Hariri, Aiswa dan Ahmad beserta keluarganya.

Naya dan Mahen menyambut kedatangan mereka setelah mencapai bibir kediaman.

"Assalamu'alaikum warohmatullah."

"Wa'alaikumsalam warohmatullah, silakan. Kaku begini ya padahal sering ketemu dan komunikasi," seloroh Ahmad merasakan atmosfer ketegangan mulai menguar.

Pernyataan putra sulung keluarga Tazkiya itu disambut tawa renyah semua yang hadir disana.

Suasana akrab kembali hangat di antara mereka hingga pertanyaan Fayyadh memicu rasa canggung hadir mengudara.

"Yah, aku boleh ketemu Maira gak?" tanya Fayyadh menyela obrolan pembuka mereka.

Naya mengangguk pada keponakan tampan. Disusul penjelasan dari bundanya.

"Boleh, setelah ini ya. Biar Abi menyampaikan maksud pertemuan kita kali ini dulu Mas," sahut Aiswa mencegah keinginan sang putra yang tak sabaran.

"Monggo, Kak." Mahen menyilakan kakak iparnya bicara lebih dulu.

Amir meletakkan cangkir teh yang baru selesai ia cecap.

"Bismillah ... Alhamdulillaarabbil ‘alamiin wabihii nastaiinu, umuurid dunyaa waddiin ... wasshalaatu wassalaamu’alaa asy rafil anbiyaa i wal mursaliin, nabiyyinaa muhammadin shalallahu ‘alaihi wasallam wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumiddiin ... Mas Panji, Nduk ... Jazakumullah Kheir atas sambutan hangatnya meski kita ini masih satu keluarga besar, jadi agak anu yaa ... canggung gitu," ucap Amir seraya tersenyum. Dirinya merasa lucu sekaligus kikuk karena yang ia hadapi adalah adik dan iparnya sendiri.

Pernyataan itu di sambut kekehan semua penghuni, sebagai obat pencair suasana.

"Maksud kedatangan keluarga besar Tazkiya kesini tujuan utamanya adalah sambung silaturahim, juga menjenguk putri kami, Maira."

"Kami prihatin, ikut merasakan duka atas apa yang menimpa Maira, berusaha mendoakan dan membujuk Allah agar berkenan mengangkat segala sakit hingga Maira afiat paripurna kembali, aamiin."

"Allahumma aamiin." Suara anggota keluarga.

"Selanjutnya ... aku sebagai ayah Fayyadh, ingin menyampaikan hajat dan melanjutkan ucapan tulus khitbah putraku meminang Maira, yang telah disampaikan secara pribadi pada Mas Panji beberapa waktu lalu ... harapan kami semoga niat baik ananda dapat tersambung baik."

Amir menutup untaian kalimat panjang, meluruhkan beban di pundaknya sebagai ayah.

"Alhamdulillah ... Jazakumullah ahsanal jaza atas sambung doa terbaik untuk putri kami ... terkait pernyataan khitbah Mas Fayyadh beberapa waktu lalu padaku, kami sangat berterimakasih juga bahagia atas pinangan Mas Fayyadh ... namun karena kondisinya berbeda, aku mewakili ananda menyampaikan apa yang menjadi isyarat isi hatinya," tutur Mahen, rasa hatinya waswas.

"Hmm, Mas Fayyadh mau bicara privasi dengan Ayah dan Abi atau disini?" tanya Mahen memberikan pilihan pada keponakannya.

Fayyadh mengangkat wajah yang sedari tadi ia tundukkan, menoleh ke arah ayahnya.

Amir hanya mengisyaratkan dengan uluran telapak tangan, menyilakan Fayyadh mengambil keputusan mandiri.

"Privasi Yah, boleh?" jawabnya lugas.

"Ok. Mari ke ruang kerja," Ketiga pria perlahan bangkit menarik diri dari jamuan di ruang keluarga, mengikuti Mahen menuju ke sudut rumah.

Ceklak.

"Silakan masuk. Rey sebagai saksi dari pihak ku ya Kak," izin Mahen lagi.

"Fadhol Mas," jawab sang ipar.

Setelah semua duduk di sofa, Mahen membuka suara. Ia menatap sang keponakan.

"Bismillah ... Mas, apa yang mendasari untuk menjadikan Maira sebagai istri? kasihan kah atau bagaimana?"

"Sayang. Cinta bisa pudar, tapi rasa sayang tidak, dengan menjadikannya halal maka aku bisa leluasa menjaganya, Yah," sahut Fayyadh, terlihat ketegasan di sorot matanya.

"Dari apa dan siapa? Maira sudah gak bisa lagi melihat sekitar ... entah sampai kapan terus seperti ini, Mas Fayyadh sanggup? berjibaku dengannya sementara duniamu masih panjang, dedikasi sepanjang hayat sementara Maira tidak dapat melakukan kewajiban sebagian istri lahir dan batin?" cecar Mahen.

"In sya Allah ... aku sudah lama menanti saat ini, menimbang juga bermunajat untuk menentukan pilihan yang tepat, jawabannya tetap sama, Mahya. Ada banyak cara untuk bahagia, tapi aku hanya butuh dia. Karena Mahya bisa membuatku senyum tanpa alasan jika didekatnya," tegas Fayyadh.

Amir menundukkan kepalanya, tersenyum samar atas kalimat sang putra kebanggaan. Sedangkan Mahen mulai khawatir tak dapat mematahkan keinginan pangeran Kusuma satu ini.

"Jika, suatu saat ada tuntutan keinginan untuk memiliki buah hati, bagaimana menyikapi ini sedangkan Mas Fayyadh tahu sejak awal kondisi Maira?" tutur Mahen sedikit sungkan.

"Hanya Allah yang memegang kendali atas urusan hati Yah, aku tidak dapat menjamin dan berjanji," ungkap Fayyadh seraya menundukkan kepala, ia tahu bahwa keimanannya akan diuji sebab kondisi demikian.

"Benar ... sayang Maira tak dapat mendengar langsung dan mengemukakan pendapatnya, sulit untuk berkata tidak namun Mas Fayyadh dikelilingi wanita sholihah, banyak yang lebih baik dari Maira, Mas," Mahen membalas kalimat keponakannya lembut.

Mendengar pernyataan yang terindikasi pada penolakan khitbahnya, Fayyadh menengadahkan kepala. Sorot matanya seakan tak menerima isyarat dari sang paman kebanggaan.

"Maksud Ayah, aku gak pantas untuknya? Ayah gak percaya padaku?"

"Fayyadh!" tegur Amir keras.

"Kak, Mas ... tenang dulu," Mahen mencoba tetap fokus tak terpancing situasi.

.

.

..._________________________...

Terpopuler

Comments

Allya Azzara

Allya Azzara

sabar fayad pasti ada wanita sholehah

2022-12-09

1

AlAzRa

AlAzRa

aku dah dig dug der
gini amat ya, kalau yang meminang oke n keluarga sendiri
banyak hati yang harus dijaga, jangan sampai di belakang menjadi pemicu retaknya hubungan kekerabatan.
semangat Den Panji, Ning Naya

2022-12-09

1

@Ani Nur Meilan

@Ani Nur Meilan

Sedih bangett ya klau Lamaran nya Fayyadh ditolak 😞😞😞😞

2022-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2 BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3 BAB 3. FATAL
4 BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5 BAB 5. MELAMAR
6 BAB 6. BEFORE
7 BAB 7. SALING MENGAGUMI
8 BAB 8. PROPOSAL
9 BAB 9. JUMPA LAGI
10 BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11 BAB 11. TERBAWA MIMPI
12 BAB 12. CURHAT
13 BAB 13. CEMBURU
14 BAB 14. HEART TO HEART
15 BAB 15. PRESENT
16 BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17 BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18 BAB 18. GELISAH
19 BAB 19. KHITBAH RESMI
20 BAB 20. KECEWA
21 BAB 21. SAMA HANCURNYA
22 BAB 22. KEDATANGAN EL
23 BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24 BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25 BAB 25. KANDIDAT LAIN
26 BAB 26. GALAU
27 BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28 BAB 28. LEGA
29 BAB 29. FLOFFY CRAFT
30 BAB 30. MY SOUL
31 BAB 31. SYAHDU
32 BAB 32. PESONA SHAN
33 BAB 33. IDOLA
34 BAB 34. RAHASIA SHAN
35 BAB 35. KETEGASAN
36 BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37 BAB 37. TERTUDUH
38 BAB 38. JEALOUS
39 BAB 39. FIRASAT SHAN
40 BAB 40. MENANTI HASIL
41 BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42 BAB 42. TERLUPAKAN
43 BAB 43. TETAP TERIKAT
44 BAB 44. UJIAN FAYYADH
45 BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46 BAB 46. PRADUGA
47 BAB 47. DIAGNOSA
48 BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49 BAB 49. RASA BERSALAH
50 BAB 50. MENJAGA
51 BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52 BAB 52. BELAJAR PEKA
53 BAB 53. DUA KANDIDAT
54 BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55 BAB 55. UJIAN LISAN
56 BAB 56. BILAKAH?
57 BAB 57. MULAI TUMBUH
58 BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59 BAB 59. RASA HATI
60 BAB 60. MALAM GALAU
61 BAB 61. DETIK-DETIK
62 BAB 62. PERLAHAN INGAT
63 BAB 63. PECAH
64 BAB 64. PRASANGKA SHAN
65 BAB 65. AKU PULAAAANG
66 BAB 66. SAMA BERJUANG
67 BAB 67. TRY SO HARD
68 BAB 68. FACE 2 FACE
69 BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70 BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71 BAB 71. UPAYA KUSUMA
72 BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73 BAB 73. KISAH MASA LALU
74 BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75 BAB 75. SO SWEET
76 BAB 76. STUNNING
77 BAB 77. TOO MUCH
78 BAB 78. IMPIAN
79 BAB 79. GAMANG
80 BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81 BAB 81. GEJOLAK
82 BAB 82. BUJUK RAYU
83 BAB 83. BEGINNING
84 BAB 84. STEMPEL
85 BAB 85. ANOTHER WAY
86 BAB 86. TIGA WANITA
87 BAB 87. KATA HATI
88 BAB 88. KEYAKINAN
89 BAB 89. UJIAN BATIN
90 BAB 90. PAMIT
91 BAB 91. HEBOH
92 BAB 92. SHE'S GONE
93 BAB 93. SIAPA?
94 BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95 BAB 95. TRY ON
96 BAB 96. GOTCHA
97 BAB 97. ARWA FEIYAZ
98 BAB 98. ARWA VS FIORA
99 BAB 99. SISI LAIN
100 BAB 100. INCARAN PRIA
101 BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102 BAB 102. TERBONGKAR
103 BAB 103. UJIAN MAIRA
104 BAB 104. AKU KEMBALI
105 BAB 105. WE MEET AGAIN
106 BAB 106. PRANGSAKU
107 BAB 107. GETTING CLOSER
108 BAB 108. KABAR BAHAGIA
109 BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110 BAB 10. WEJANGAN
111 BAB 111. MALAM BAHAGIA
112 BAB 112. FAFI
113 BAB 113. AFTER HALAL
114 BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115 BAB 115. HAJAT
116 BAB 116. HARAPAN
117 BAB 117. ALHAMDULILLAH
118 BAB 118. END OF STORY
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2
BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3
BAB 3. FATAL
4
BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5
BAB 5. MELAMAR
6
BAB 6. BEFORE
7
BAB 7. SALING MENGAGUMI
8
BAB 8. PROPOSAL
9
BAB 9. JUMPA LAGI
10
BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11
BAB 11. TERBAWA MIMPI
12
BAB 12. CURHAT
13
BAB 13. CEMBURU
14
BAB 14. HEART TO HEART
15
BAB 15. PRESENT
16
BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17
BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18
BAB 18. GELISAH
19
BAB 19. KHITBAH RESMI
20
BAB 20. KECEWA
21
BAB 21. SAMA HANCURNYA
22
BAB 22. KEDATANGAN EL
23
BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24
BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25
BAB 25. KANDIDAT LAIN
26
BAB 26. GALAU
27
BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28
BAB 28. LEGA
29
BAB 29. FLOFFY CRAFT
30
BAB 30. MY SOUL
31
BAB 31. SYAHDU
32
BAB 32. PESONA SHAN
33
BAB 33. IDOLA
34
BAB 34. RAHASIA SHAN
35
BAB 35. KETEGASAN
36
BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37
BAB 37. TERTUDUH
38
BAB 38. JEALOUS
39
BAB 39. FIRASAT SHAN
40
BAB 40. MENANTI HASIL
41
BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42
BAB 42. TERLUPAKAN
43
BAB 43. TETAP TERIKAT
44
BAB 44. UJIAN FAYYADH
45
BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46
BAB 46. PRADUGA
47
BAB 47. DIAGNOSA
48
BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49
BAB 49. RASA BERSALAH
50
BAB 50. MENJAGA
51
BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52
BAB 52. BELAJAR PEKA
53
BAB 53. DUA KANDIDAT
54
BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55
BAB 55. UJIAN LISAN
56
BAB 56. BILAKAH?
57
BAB 57. MULAI TUMBUH
58
BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59
BAB 59. RASA HATI
60
BAB 60. MALAM GALAU
61
BAB 61. DETIK-DETIK
62
BAB 62. PERLAHAN INGAT
63
BAB 63. PECAH
64
BAB 64. PRASANGKA SHAN
65
BAB 65. AKU PULAAAANG
66
BAB 66. SAMA BERJUANG
67
BAB 67. TRY SO HARD
68
BAB 68. FACE 2 FACE
69
BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70
BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71
BAB 71. UPAYA KUSUMA
72
BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73
BAB 73. KISAH MASA LALU
74
BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75
BAB 75. SO SWEET
76
BAB 76. STUNNING
77
BAB 77. TOO MUCH
78
BAB 78. IMPIAN
79
BAB 79. GAMANG
80
BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81
BAB 81. GEJOLAK
82
BAB 82. BUJUK RAYU
83
BAB 83. BEGINNING
84
BAB 84. STEMPEL
85
BAB 85. ANOTHER WAY
86
BAB 86. TIGA WANITA
87
BAB 87. KATA HATI
88
BAB 88. KEYAKINAN
89
BAB 89. UJIAN BATIN
90
BAB 90. PAMIT
91
BAB 91. HEBOH
92
BAB 92. SHE'S GONE
93
BAB 93. SIAPA?
94
BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95
BAB 95. TRY ON
96
BAB 96. GOTCHA
97
BAB 97. ARWA FEIYAZ
98
BAB 98. ARWA VS FIORA
99
BAB 99. SISI LAIN
100
BAB 100. INCARAN PRIA
101
BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102
BAB 102. TERBONGKAR
103
BAB 103. UJIAN MAIRA
104
BAB 104. AKU KEMBALI
105
BAB 105. WE MEET AGAIN
106
BAB 106. PRANGSAKU
107
BAB 107. GETTING CLOSER
108
BAB 108. KABAR BAHAGIA
109
BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110
BAB 10. WEJANGAN
111
BAB 111. MALAM BAHAGIA
112
BAB 112. FAFI
113
BAB 113. AFTER HALAL
114
BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115
BAB 115. HAJAT
116
BAB 116. HARAPAN
117
BAB 117. ALHAMDULILLAH
118
BAB 118. END OF STORY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!