BAB 11. TERBAWA MIMPI

"Andai dia hafiz dan sholeh, macam Fayyadh."

"Hmm, jatuh cinta kah Maira? antara Fayyadh atau pemuda ini?" gumam Naya, membenarkan posisi tidur sang putri sulung sebelum ia meninggalkan kamarnya.

Ruangan dengan ornamen serba oren itu kini temaram setelah Naya mengganti cahaya lampu kamar lebih redup agar kualitas tidur anaknya terjaga.

Dalam lelap.

"Bangunan ini megah sekali, aku baru tahu ada Masjid indah begini disini. Suara yang mengaji sangat merdu semakin menambah kesan syahdu saja."

"Al-khabisatu lil-khabisina wal-khabisụna lil-khabisat, wat-tayyibatu lit-tayyibina wat-tayyibuna lit-tayyibat, ula’ika mubarra’una mimma yaqulun, lahum magfiratuw wa rizqung karim," Maira mengikuti lantunan An-nur ayat ke 26.

"Ya Allah, pasangkanlah aku dengan seseorang yang mampu mendukung keinginan ... berjuang di jalan Allah, melindungi para dzuriyah dari kerasnya medan dakwah. Diri ini masih berusaha menghafal kalammu," air mata Maira jatuh membasahi pipi.

Dia berdiam diri didalam masjid menikmati alunan suara tadarus seorang pria yang bergema.

"Andai, imamku mempunyai suara seindah ini. "

"Hai, Mahya Humaira ... nama yang kuminta dalam setiap sujud. Tunggu aku, ya."

Kriiiiiinngggg. Suara alarm tahajud.

"Astaghfirullah...." Maira terjaga.

"Allah, mimpi ya ... tadi kok kayak nyata berbisik di telinga ya?" ia mengusap wajah, lalu mengikat rambut panjangnya. Netra amber itu melihat pada jam weker yang sedari tadi bising.

"Innalillahi, jelang subuh...."

Kaki terjulur belum sempurna menyentuh lantai. Namun, badan sudah bergerak sehingga....

Bruugh. "Awwh."

"Maira, kenapa Sayang?" suara Naya mengetuk pintu, mendengar suara gaduh saat melewati kamar putrinya setelah dia membangunkan putra bungsu.

"Jatuh Bun tapi gak apa. Kesiangan," jawabnya seraya bergegas ke bathroom.

Satu jam menjelang subuh dia gunakan untuk muroja'ah setelah dua rokaat sunnah di tunaikan. Hafalannya sedikit kacau.

"Bukannya nambah kayak Ajmi, eh malah berantakan begini. Malu nih kalau diminta setor hafalan sama Ayah," keluh gadis ayu, masih bertahan dengan lima juz dan belum berhasil menambah target.

Adzan subuh dari pengeras suara di setiap lantai apart bergema. Maira keluar dari kamar, turun ke lantai dasar untuk sholat berjamaah dengan keluarga.

Lusa mereka akan terbang ke Semarang, menghadiri pernikahan sepupunya, Fatima putri pertama uwa Abyan, kakak Bunda Naya.

Saat sarapan.

"Kak ... Fayyadh mau nginep di sini. Nanti jaga sikap ya ... pakai hijab panjang kalau malam. Jangan kayak biasanya," ujar Naya.

"Aku kan mau latihan berkuda dulu Bun ... bukannya dia ke Bekasi ya? ngecek rumahnya itu?" sahut Maira seraya menerima uluran menu favorit dari Bunda.

"Belum pergi karena uwa Ahmad baru sempat nganter. Abi Amir gak bagi izin kalau Fayyadh pergi sendiri ke sana ... dia mau ngajak kamu," sambung Mahen menimpali.

"Enggak ah, ngapain? aku gak punya kepentingan ... lagian siaran hari ini jadwal aku loh Bun, belum kerjaan dari Ayah tuh di ruang kerja. Cek proposal juga pembukuan," elak Maira.

Farhana bilang Fayyadh membangun rumah dari hasil jerih payah untuk dia tinggali dengan istrinya kelak. Maira merasa dia bukan gadis yang akan dipilih sang sepupu sempurna, karena berkali Fayyadh mengisyaratkan bahwa menginginkan wanita pendamping bagai umma Aiswa.

Hampir satu jam mereka habiskan waktu pagi sebelum semua pergi dengan aktivitas masing-masing.

Mifyaz kali ini meminta di antar oleh sang Kakak ke sekolah.

"Kak ikut. Nanti keluar ya dari mobil," pintanya saat Maira hendak salim pada kedua orang tua mereka.

"Kenapa Yaz?" tanya Mahen.

"Biar gak di gangguin fans genit ya Yaz," tebak Naya kemudian.

"Noh, Bunda paham," jawab Mifyaz sambil cengengesan. Mahendra hanya menggelengkan kepala. Putranya sedang masuk masa puber.

"Gak jadi pergi dengan ayank Fayyadh, Sayang?" goda Mahen saat mengusap kepala Maira.

"Dih, ayank, geli amat ya ... aku pergi Bun, Yah tolong sampaikan ke dia, lagi sibuk. Dan gak mau ngarep, nanti ... sakitnya tuh disini di dalam hatiku ... sakitnya tuh di sini ... sakitt, saakiitt...." putri sulung Mahendra, melenggang pergi seraya meniru bait lagu biduan dangdut.

"Ok."

Mahen menoleh ke arah istrinya. "Kelakuan makin mirip kamu, Honey." Sementara Naya, hanya tertawa melihat sikap konyol Maira.

Princess Kusuma mengabaikan ajakan sepupunya itu, meski mempunyai kontak Fayyadh tetapi Naya melarang mereka chat pribadi berdua. Semua yang ingin diobrolkan harus melalui grup keluarga atau meminta disampaikan oleh kedua orang tua.

Mungkin hanya keluarganya yang seperti ini, tapi Maira dan Mifyaz tak banyak ambil peduli. Bagi mereka, keluarganya sempurna.

"Kak keluarga kita gini ya, unik." Mifyaz menekan panel lift turun.

"Bunda itu tegas tapi gak maksa, Ayah lebih santai hanya saja suka main Spy ... keduanya tetap mendengar alibi lebih dulu meski anaknya salah. Marah besar hanya karena gak sholat atau ngaji, selain itu gak pernah. Jika aku dilarang ini itu ya karena memang gak baik," ujar Maira.

Mereka memasuki lift.

"Iya paham. Tapi aku nyaman aja sih dengan semua aturan Ayah. Selama ini mereka berdua selalu kasih opsi terbaik malah kalau keinginan kita sedikit melenceng ... idola. Kak, kenalin sama El donk, kayaknya seru ya. Kata Ayah, dia jenius," ucap Mifyaz penasaran dengan sosoknya.

Ting. Lift menuju basement tiba, mereka keluar dari sana.

"Lah Ayah cerita juga ke kamu? aku aja gak kenal, cuma iya sih keliatan cool abiisss. Andai dia hafiz juga ya Aj, gak ada obat dah."

"Berpaling dari Fayyadh?" pancing sang adik. Namun Maira hanya mengedikkan bahu seraya melangkah menuju Honda jazz merah metalik kesayangannya.

Setelah terbebas dari drama di sekolah Mifyaz Ajmi. Maira melajukan kendaraan menuju lapangan pacu kuda.

Dua puluh menit waktu terbuang di perjalanan, ia tiba disana. Suasana lengang sebab masih terlalu pagi.

Karena belum sholat Duha, Maira memutuskan menuju Mushola di bagian samping kantor kawasan itu.

Terdengar lamat-lamat suara seorang pria.

Degh.

"An-nur, 26. Dan suara itu gak asing, dimana ya dengernya?" batin Maira.

"Suara siapa? lembut sekali, dia juga hafal, tajwid nya baik," batin El.

Dia duduk di bangku kecil depan mushola saat melepas sepatu. Urung berwudhu, malah asik menikmati suara tadarus hingga surat An-nur selesai dibaca.

"Ternyata, kamu lagi. Mau Duha? silakan, aku sudah selesai." Pria itu memakai kembali sepatunya.

"Eh, Kak El. Ku kira sia---"

Sapaan Maira terjeda.

"Tuan muda, maaf ponsel Anda tertinggal di mobil, silakan." Terlihat seorang pria muda seperti Aspri menyerahkan smartphone pada El.

"Thanks ... oh ya, duluan. Aku gak latihan hari ini. Semangat ya ... hmm...." Lelaki tampan berdiri, dengan satu tangan masuk ke saku celana. Cool.

"Maira."

"Aku tahu namamu ... Ok, semangat ya Ahya," sapaan khusus baginya, meluncur.

"Ahya? why? Mahya not Ahya," tegas Maira.

"Panggilan khusus untukmu ... Ahya, dalam bahasa Arab artinya hidup, kehidupan. Berjiwa pemimpin, mandiri dan petualang ... atau kau ingin ku panggil Ai?"

"Ai?" Maira terheran.

"Ai dalam bahasa Jepang artinya ... cinta, kasih sayang, lembut ... nama kamu lengkap, Mahya Humaira. Ahya atau Ai, sama indahnya ... choose the one only," El meminta Maira memilih.

Gadis muda itu merona, sweet talknya gak main-main.

"Terserah kakak saja lah mau panggil aku siapa, bebas."

"Ok ... Sayang saja kalau begitu ... Shobahal Kheir Ai, aku duluan ya. Take care," El, pertama kalinya tersenyum pada seorang gadis. Dan senyuman itu sangat menawan.

"Sho-bahannur wa surur ... wa afiah wa barokah," lirih Maira, ia tersipu mendapat senyuman dari pria tampan sepagi ini.

"Maa sya Allah syukron jiddan Ai ... wa sa'adah wa barokah, aamiin." Pria muda yang masih ditunggu oleh aspri nya beranjak.

"Fii amanillah Kak."

"Ma'assalamah, Ai. Assalamu'alaikum." El berlalu kembali setelah langkah kaki panjang itu terjeda.

"Wa'alaikumussalaam, dia tahu namaku."

Degh.

Degh.

Degh.

"Allah, jantungku." Maira bersandar di dinding, meraba debaran jantung yang berdegup kencang.

Setelah beberapa detik mereda, ia pun berwudhu lalu menunaikan shalat duha. Netranya mengelilingi ruangan. Ia berniat muroja'ah sebentar sembari menunggu coach tiba namun tak ia jumpai mushaf di sana.

"Eh, tadi El ngaji pake apa donk? ponsel dia kan barusan di bawain aspri nya. Apa jangan-jangan?" Maira menutup mulutnya dengan satu telapak tangan kanan.

"Hafiz kah?"

Gadis itu diam-diam melukis senyum manis diwajahnya.

...***...

Sementara dalam sebuah mobil. Perjalanan menuju venue.

Tuuut. Nada tunggu panggilan.

"Assalamu'alaikum Ayah. Tolong siapkan proses ta'aruf bagiku pada seorang gadis...."

"Hmmm ... yang tempo hari aku cerita ke Bunda, iya."

"Ya Kheir. Fahimatu, sa'adhabu fahasbu. Syukron, Assalamu'alaikum." (aku akan ke sana).

Panggilan berakhir.

"Bismillah, ikhtiar. Semoga di terima, in sya Allah sholihah dan satu visi, Ahya Ai."

"Maa sya Allah, kamu satu-satu nya gadis yang masuk ke mimpiku, setelah membaca An-nur."

.

.

...________________________...

...Nulis baru senyam senyum gak jelas....

Terpopuler

Comments

Siti Yuliatin

Siti Yuliatin

masyaAlloh... serasa baca surga dunia... akhirat dapet😇

2024-09-30

1

Mega Ahmad

Mega Ahmad

Dan diriku pun membaca sambil senyum² g jelas 😍

2023-07-23

1

Arra

Arra

hmmm gimana ngga luluh tuh. Padahal mahya adalah sosok yg selalu dihujani cinta dikeluarga. Gimana ya kalau orang yg dirumah kurang kasih sayang gtu pasti lebih2 melt rasanya

2023-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2 BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3 BAB 3. FATAL
4 BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5 BAB 5. MELAMAR
6 BAB 6. BEFORE
7 BAB 7. SALING MENGAGUMI
8 BAB 8. PROPOSAL
9 BAB 9. JUMPA LAGI
10 BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11 BAB 11. TERBAWA MIMPI
12 BAB 12. CURHAT
13 BAB 13. CEMBURU
14 BAB 14. HEART TO HEART
15 BAB 15. PRESENT
16 BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17 BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18 BAB 18. GELISAH
19 BAB 19. KHITBAH RESMI
20 BAB 20. KECEWA
21 BAB 21. SAMA HANCURNYA
22 BAB 22. KEDATANGAN EL
23 BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24 BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25 BAB 25. KANDIDAT LAIN
26 BAB 26. GALAU
27 BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28 BAB 28. LEGA
29 BAB 29. FLOFFY CRAFT
30 BAB 30. MY SOUL
31 BAB 31. SYAHDU
32 BAB 32. PESONA SHAN
33 BAB 33. IDOLA
34 BAB 34. RAHASIA SHAN
35 BAB 35. KETEGASAN
36 BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37 BAB 37. TERTUDUH
38 BAB 38. JEALOUS
39 BAB 39. FIRASAT SHAN
40 BAB 40. MENANTI HASIL
41 BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42 BAB 42. TERLUPAKAN
43 BAB 43. TETAP TERIKAT
44 BAB 44. UJIAN FAYYADH
45 BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46 BAB 46. PRADUGA
47 BAB 47. DIAGNOSA
48 BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49 BAB 49. RASA BERSALAH
50 BAB 50. MENJAGA
51 BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52 BAB 52. BELAJAR PEKA
53 BAB 53. DUA KANDIDAT
54 BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55 BAB 55. UJIAN LISAN
56 BAB 56. BILAKAH?
57 BAB 57. MULAI TUMBUH
58 BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59 BAB 59. RASA HATI
60 BAB 60. MALAM GALAU
61 BAB 61. DETIK-DETIK
62 BAB 62. PERLAHAN INGAT
63 BAB 63. PECAH
64 BAB 64. PRASANGKA SHAN
65 BAB 65. AKU PULAAAANG
66 BAB 66. SAMA BERJUANG
67 BAB 67. TRY SO HARD
68 BAB 68. FACE 2 FACE
69 BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70 BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71 BAB 71. UPAYA KUSUMA
72 BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73 BAB 73. KISAH MASA LALU
74 BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75 BAB 75. SO SWEET
76 BAB 76. STUNNING
77 BAB 77. TOO MUCH
78 BAB 78. IMPIAN
79 BAB 79. GAMANG
80 BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81 BAB 81. GEJOLAK
82 BAB 82. BUJUK RAYU
83 BAB 83. BEGINNING
84 BAB 84. STEMPEL
85 BAB 85. ANOTHER WAY
86 BAB 86. TIGA WANITA
87 BAB 87. KATA HATI
88 BAB 88. KEYAKINAN
89 BAB 89. UJIAN BATIN
90 BAB 90. PAMIT
91 BAB 91. HEBOH
92 BAB 92. SHE'S GONE
93 BAB 93. SIAPA?
94 BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95 BAB 95. TRY ON
96 BAB 96. GOTCHA
97 BAB 97. ARWA FEIYAZ
98 BAB 98. ARWA VS FIORA
99 BAB 99. SISI LAIN
100 BAB 100. INCARAN PRIA
101 BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102 BAB 102. TERBONGKAR
103 BAB 103. UJIAN MAIRA
104 BAB 104. AKU KEMBALI
105 BAB 105. WE MEET AGAIN
106 BAB 106. PRANGSAKU
107 BAB 107. GETTING CLOSER
108 BAB 108. KABAR BAHAGIA
109 BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110 BAB 10. WEJANGAN
111 BAB 111. MALAM BAHAGIA
112 BAB 112. FAFI
113 BAB 113. AFTER HALAL
114 BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115 BAB 115. HAJAT
116 BAB 116. HARAPAN
117 BAB 117. ALHAMDULILLAH
118 BAB 118. END OF STORY
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2
BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3
BAB 3. FATAL
4
BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5
BAB 5. MELAMAR
6
BAB 6. BEFORE
7
BAB 7. SALING MENGAGUMI
8
BAB 8. PROPOSAL
9
BAB 9. JUMPA LAGI
10
BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11
BAB 11. TERBAWA MIMPI
12
BAB 12. CURHAT
13
BAB 13. CEMBURU
14
BAB 14. HEART TO HEART
15
BAB 15. PRESENT
16
BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17
BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18
BAB 18. GELISAH
19
BAB 19. KHITBAH RESMI
20
BAB 20. KECEWA
21
BAB 21. SAMA HANCURNYA
22
BAB 22. KEDATANGAN EL
23
BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24
BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25
BAB 25. KANDIDAT LAIN
26
BAB 26. GALAU
27
BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28
BAB 28. LEGA
29
BAB 29. FLOFFY CRAFT
30
BAB 30. MY SOUL
31
BAB 31. SYAHDU
32
BAB 32. PESONA SHAN
33
BAB 33. IDOLA
34
BAB 34. RAHASIA SHAN
35
BAB 35. KETEGASAN
36
BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37
BAB 37. TERTUDUH
38
BAB 38. JEALOUS
39
BAB 39. FIRASAT SHAN
40
BAB 40. MENANTI HASIL
41
BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42
BAB 42. TERLUPAKAN
43
BAB 43. TETAP TERIKAT
44
BAB 44. UJIAN FAYYADH
45
BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46
BAB 46. PRADUGA
47
BAB 47. DIAGNOSA
48
BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49
BAB 49. RASA BERSALAH
50
BAB 50. MENJAGA
51
BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52
BAB 52. BELAJAR PEKA
53
BAB 53. DUA KANDIDAT
54
BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55
BAB 55. UJIAN LISAN
56
BAB 56. BILAKAH?
57
BAB 57. MULAI TUMBUH
58
BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59
BAB 59. RASA HATI
60
BAB 60. MALAM GALAU
61
BAB 61. DETIK-DETIK
62
BAB 62. PERLAHAN INGAT
63
BAB 63. PECAH
64
BAB 64. PRASANGKA SHAN
65
BAB 65. AKU PULAAAANG
66
BAB 66. SAMA BERJUANG
67
BAB 67. TRY SO HARD
68
BAB 68. FACE 2 FACE
69
BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70
BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71
BAB 71. UPAYA KUSUMA
72
BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73
BAB 73. KISAH MASA LALU
74
BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75
BAB 75. SO SWEET
76
BAB 76. STUNNING
77
BAB 77. TOO MUCH
78
BAB 78. IMPIAN
79
BAB 79. GAMANG
80
BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81
BAB 81. GEJOLAK
82
BAB 82. BUJUK RAYU
83
BAB 83. BEGINNING
84
BAB 84. STEMPEL
85
BAB 85. ANOTHER WAY
86
BAB 86. TIGA WANITA
87
BAB 87. KATA HATI
88
BAB 88. KEYAKINAN
89
BAB 89. UJIAN BATIN
90
BAB 90. PAMIT
91
BAB 91. HEBOH
92
BAB 92. SHE'S GONE
93
BAB 93. SIAPA?
94
BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95
BAB 95. TRY ON
96
BAB 96. GOTCHA
97
BAB 97. ARWA FEIYAZ
98
BAB 98. ARWA VS FIORA
99
BAB 99. SISI LAIN
100
BAB 100. INCARAN PRIA
101
BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102
BAB 102. TERBONGKAR
103
BAB 103. UJIAN MAIRA
104
BAB 104. AKU KEMBALI
105
BAB 105. WE MEET AGAIN
106
BAB 106. PRANGSAKU
107
BAB 107. GETTING CLOSER
108
BAB 108. KABAR BAHAGIA
109
BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110
BAB 10. WEJANGAN
111
BAB 111. MALAM BAHAGIA
112
BAB 112. FAFI
113
BAB 113. AFTER HALAL
114
BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115
BAB 115. HAJAT
116
BAB 116. HARAPAN
117
BAB 117. ALHAMDULILLAH
118
BAB 118. END OF STORY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!