BAB 3. FATAL

"Maira, aku pulang...." ucap Fayyadh dalam hati saat mengingat wajah ayu itu.

Perjalanan panjang dia tempuh dalam waktu sepuluh jam berhasil dilewati, tubuhnya lelah saat Fayyadh tiba di Tazkiya, kediaman sang nenek dari jalur ummanya.

Dia memilih beristirahat lebih dahulu sebelum mencari tahu rumah sakit dimana Maira dirawat.

"Tengah malam, tidur dulu lah biar esok tenang dan segar," ucap Fayyadh kala memasukkan kunci pintu depan dan membukanya perlahan.

Semua penghuni kediaman jiddah telah lelap di peraduan masing-masing. Namun samar terdengar suara dari arah dapur saat Fayyadh akan membuka pintu kamar yang dulu di tempati Aiswa.

Anak sulung Amir dan Aiswa, mendekati sumber suara.

"Jiddah? ko belum tidur?" tanya Fayyadh menyembul dari penghubung pintu dapur.

"Loh, Fayyadh? pulang? sama siapa, Nak?" sang nenek terkejut mendapati cucunya ada di Jakarta.

Fayyadh menghampiri, mencium telapak tangan juga dahi Maryam, tak lupa mendekap erat tubuh senja neneknya.

"Kelakuan persis Abinya tapi suka berontak macam umma, ya Fayyadh," sindir Maryam mendapat perlakuan manis dari sang cucu kesayangan.

"Namanya juga hasil kerjasama dalam hal pembibitan juga pemeliharaan ya pasti duplikasi lah, jiddah ... kata umma, judesnya Fayyadh nurun dari jiddah," kekeh pemuda tampan keturunan Tazkiya.

"Bisa aja jawabnya kan ... Fayyadh pulang mau lihat Maira?" tanya Maryam seraya melerai pelukan.

"He em, bareng Jiddah yuk. Lagian ayah Mahen kok kasih Maira izin sih. Kan sayang ya cantik begitu, mainannya senjata," protesnya sambil menarik kursi meja makan.

Maryam hanya menghela nafas. "Mahen itu kan dari dulu memang punya bakat melatih para pemuda untuk menjadi pengawal, anak jalanan dia dididik, disekolahkan agar mandiri sesuai dunia yang dia tahu dan mampu. Maslahat juga sih, apalagi bodyguard wanita tapi punya bakat dan ahli kan masih jarang, lagipula Maira di kelilingi oleh orang-orang demikian. Menurut jiddah bukan salah Mahen," ungkap sang nenek.

"Tapi kan Jiddah, tetap saja bukan kodratnya...."

"Kodrat wanita itu cuma dua, haid dan melahirkan sepaket dengan menyusui, lainnya itu skill, bakat, kemampuan sebagai nilai plus. Kamu lupa, siapa pejuang dari kaum hawa yang rela syahid waktu Rosulullah Perang Uhud, Khaibar, Hunain juga Yamamah?" desak Maryam, ia kurang suka jika Fayyadh hanya menilik kasar atas apa yang dilihat.

Fayyadh diam. Telak terpukul oleh ucapan jiddah nya.

"Nusaibah binti Ka'ab, wanita tangguh perisai Rosulullah yang merelakan suami juga putranya jihad bersama memerangi musuh. Jiddah, menangkap keinginan Maira. Dia lahir di lingkungan demikian bukan tanpa maksud, Fayyadh."

"... dan Mahen mengabulkan juga bukan karena alasan sepele. Maira pasti menginginkan dirinya tangguh seperti sahabiyah wanita. Punya orang tua istimewa, kamu tahu ayah Mahen bukan? jasanya banyak bagi leluhur juga pemerintah, bahkan Bunda Naya, idola kalian itupun sama ... Maira, titisan mereka, Fayyadh, keturunan Kusuma," terang Maryam panjang lebar. Dirinya langsung menemui Naya dengan Abuya mendengarkan alasan dibalik semua tragedi ini, saat menerima panggilan dari Mifyaz yang memohon doa.

Huft.

"Fayyadh paham sih jiddah, tapi kan apa gak eman gitu. Maira kan?" kilah putra sulung Amir.

"Cantik, super cantik?"

Pemuda tampan itu mengangguk.

"Bidadari surga gak ada yang asal, Fayyadh. Maira berkeinginan menebus surga dengan jalan jihad seperti ini ... cinta pertama Maira, itu untuk dan milik Mahen. Kamu gak lihat, Maira ngidolain banget sang ayah? kamu suka dia tapi gak demen keinginannya jadi gimana?" sindir Maryam seraya menyesap tehnya.

Fayyadh tersenyum, ia menerima Maira sepenuhnya namun bilamana harus dengan jalan seperti ini, hatinya meragu.

"Jiddah, jangan bilang aku suka Maira ke semua ya," pintanya lagi.

"Gak bilang juga, semua tahu ko. Kamu ngefans sama dia," balas sang nenek.

"Ya gimana, lihat dia waktu latihan memanah ... beuuuhhh, gak ada obat, apalagi kalau sambil berkuda, sempurna...." kagumnya menerawang saat ia di ajak Mahendra ikut latihan di camp anak jalanan yang beliau kelola.

"Kan ... gak ada manusia yang sempurna Fayyadh. Typemu pengen kayak umma, wanita rumahan tapi saat ini Maira gak bisa, jiwanya petualang meski dia akan ikut perintah sang suami kelak ... gih sana, minta jodoh sama Allah, lalu istirahat ... jiddah mau lakukan hal yang sama, Maira juga cucuku," pungkas Maryam, berdiri dari kursi dan melangkah meninggalkan Fayyadh yang masih menyesap teh hangat.

Dalam sunyi ruang dapur, ditemani sisa ampas seduhan teh dalam cangkirnya. Pemuda tampan yang sebentar lagi menyelesaikan studi di King Saud itu merenung.

"Maira ... aku tahu ini adalah cita-citamu, ingin menjadi pejuang seperti para srikandi di jaman Rosulullah ... do'akan aku mampu agar sekufu denganmu yaa, Maira ku," lirih kakak kandung Aatirah juga Hanan, seraya bangkit dan meninggalkan dapur menuju kamarnya.

...***...

Keesokan Pagi, RSPP.

Naya menyusul sang suami yang sejak semalam menginap di rumah sakit, didepan ruang ICU.

"Honey, gimana?" tanya Naya menyongsong Mahen yang berdiri menyambut kedatangan pengobat hatinya.

"Mifyaz mana?" ujar Mahen di sela dekapan.

"Sekolah, ku minta Pras menemani di rumah. Aku mengabarkan pada Kak Amir bahwa jika ingin mengetahui detail sikon Maira, hubungi Ayaz saja. Karena aku hanya akan membagi info padanya, supaya fokus dengan Abang dan Maira," ucap Naya, melerai pelukan.

Mahen hanya mengangguk, mencium sekilas bibir yang telah dia rasa selama puluhan tahun.

"Thanks Sayang, kamu sudah jadi tiang penguat aku," balas Mahen mengecup pucuk kepala.

"Makan dulu, bareng Pak Adnan, mana beliau?" Naya mengedarkan pandangan, tidak ada sosok bagai bayangan suaminya itu disekitar.

Tiba-tiba.

"Nyonya...." suara Adnan datang dari belakang tubuhnya.

Naya terkejut. "Astaghfirullah ... Pak Adnan kebiasaan iihh, suka muncul tiba-tiba tuh," keluhnya seraya mengusap dada.

"Lagian Nyonya, gak hafal-hafal, padahal puluhan tahun aku ikut Bos Mahen," kekehnya, mengangetkan Nyonya kecil sudah menjadi hiburan tersendiri bagi Adnan.

Mahen selalu saja tersenyum melihat kelakuan Naya jika terkejut karena kehadiran Adnan yang tiba-tiba.

"Ish, emak-emak hilang peka akibat banyak urat yang putus saat lahiran ... sarapan dulu gih, berdua sama Abang," cebiknya seraya memberikan kotak bekal pada kedua pria.

"Hasil observasi, jam sepuluh nanti kita harus menghadap dokter, Sayang. Semoga semua baik ya, cedera Maira gak serius," harapan Mahen meluncur seraya suapan pertama yang Naya sodorkan padanya.

Sementara Adnan menepi tak ingin mengganggu keromantisan yang tetap kedua majikannya jaga, meski disaat seperti ini.

Sesi sarapan berakhir.

Perjuangan mengunyah makanan tanpa rasa meski sejatinya hidangan yang dibawa Naya sangat menggugah selera namun tetap hambar bagi lidah Mahen.

Hasil observasi akan di bacakan oleh dokter, kini keduanya telah berada dalam ruangan serba putih dengan wangi khas desinfektan.

Mahendra mendengarkan seksama semua penjelasan detail dokter. Memeriksa berkas laporan medis yang sedikit ia ketahui. Lelaki paruh baya namun tetap maskulin itu banyak berdiskusi dengan tenaga medis khusus untuk menangani Maira.

"Innalillahi ... kemungkinan terburuk, Dok?"

Wanita berseragam serba putih itu mengangguk samar, putri mereka akan menjalani test lanjutan juga observasi kedua mulai hari ini.

"Masih belum dapat dipindah ke ruang perawatan ya Pak, harapan kami, Nona dapat melewati ini semua...." pungkas Dokter.

Kedua pasangan kemudian keluar dari sana, saling memeluk. Ketegaran Naya akhirnya goyah, dia menangis dipelukan Mahendra tepat saat Fayyadh datang menemui mereka di lorong penghubung ruang ICU.

"Bunda...." suara lembut itu terdengar, berlari mendekat.

Mahen terheran. "Kok Mas Fayyadh disini? kan mau ujian? Abi dan Umma tahu?" tanya nya ragu seraya menerima uluran tangan meminta salam, oleh pemuda itu.

"Tahu Yah, Fayyadh gak tenang, ingin lihat Maira. Dimana?" desaknya tak sabar.

"Do'ain ya Mas, do'ain Maira...." ujar Naya disela isakan.

"Kenapa ini, jangan bilang jika Maira ... Ayah? Bun?" tuntut Fayyadh lagi, ingin lekas mendapat jawaban.

"Dia, kemungkinan...." tangis Naya kembali pecah.

"Enggak ... gak boleh ... Maira, Maira...." Fayyadh berusaha mengingkari realita, dia memaksa masuk ke ruang ICU namun Mahen cegah. Lelaki itu lalu memeluk putra sulung kakak iparnya erat.

.

.

...______________________...

Jiddah : Panggilan untuk nenek, biasanya di gunakan pada keluarga Arab.

Terpopuler

Comments

Ersa

Ersa

selesai novel ini deh aku baca kisah mahen-naya.... aku gak urut baca novel mom Othor. meski gak urut aku menikmati jalan&alur ceritanya. keren

2023-05-21

1

pensi

pensi

MaasyaAllah kasih sayangnya pun mengingatkan seberapa lama hatinya tetap tinggal.

2023-01-12

1

J𝒐𝒍𝘢 ᴍɪ 𝘫𝘶𝘵𝘦𝘹

J𝒐𝒍𝘢 ᴍɪ 𝘫𝘶𝘵𝘦𝘹

Fayaddh begitu mengkhawatirkan keadaan Maira segera datang dan menengok Maira

2023-01-12

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2 BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3 BAB 3. FATAL
4 BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5 BAB 5. MELAMAR
6 BAB 6. BEFORE
7 BAB 7. SALING MENGAGUMI
8 BAB 8. PROPOSAL
9 BAB 9. JUMPA LAGI
10 BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11 BAB 11. TERBAWA MIMPI
12 BAB 12. CURHAT
13 BAB 13. CEMBURU
14 BAB 14. HEART TO HEART
15 BAB 15. PRESENT
16 BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17 BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18 BAB 18. GELISAH
19 BAB 19. KHITBAH RESMI
20 BAB 20. KECEWA
21 BAB 21. SAMA HANCURNYA
22 BAB 22. KEDATANGAN EL
23 BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24 BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25 BAB 25. KANDIDAT LAIN
26 BAB 26. GALAU
27 BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28 BAB 28. LEGA
29 BAB 29. FLOFFY CRAFT
30 BAB 30. MY SOUL
31 BAB 31. SYAHDU
32 BAB 32. PESONA SHAN
33 BAB 33. IDOLA
34 BAB 34. RAHASIA SHAN
35 BAB 35. KETEGASAN
36 BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37 BAB 37. TERTUDUH
38 BAB 38. JEALOUS
39 BAB 39. FIRASAT SHAN
40 BAB 40. MENANTI HASIL
41 BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42 BAB 42. TERLUPAKAN
43 BAB 43. TETAP TERIKAT
44 BAB 44. UJIAN FAYYADH
45 BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46 BAB 46. PRADUGA
47 BAB 47. DIAGNOSA
48 BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49 BAB 49. RASA BERSALAH
50 BAB 50. MENJAGA
51 BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52 BAB 52. BELAJAR PEKA
53 BAB 53. DUA KANDIDAT
54 BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55 BAB 55. UJIAN LISAN
56 BAB 56. BILAKAH?
57 BAB 57. MULAI TUMBUH
58 BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59 BAB 59. RASA HATI
60 BAB 60. MALAM GALAU
61 BAB 61. DETIK-DETIK
62 BAB 62. PERLAHAN INGAT
63 BAB 63. PECAH
64 BAB 64. PRASANGKA SHAN
65 BAB 65. AKU PULAAAANG
66 BAB 66. SAMA BERJUANG
67 BAB 67. TRY SO HARD
68 BAB 68. FACE 2 FACE
69 BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70 BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71 BAB 71. UPAYA KUSUMA
72 BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73 BAB 73. KISAH MASA LALU
74 BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75 BAB 75. SO SWEET
76 BAB 76. STUNNING
77 BAB 77. TOO MUCH
78 BAB 78. IMPIAN
79 BAB 79. GAMANG
80 BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81 BAB 81. GEJOLAK
82 BAB 82. BUJUK RAYU
83 BAB 83. BEGINNING
84 BAB 84. STEMPEL
85 BAB 85. ANOTHER WAY
86 BAB 86. TIGA WANITA
87 BAB 87. KATA HATI
88 BAB 88. KEYAKINAN
89 BAB 89. UJIAN BATIN
90 BAB 90. PAMIT
91 BAB 91. HEBOH
92 BAB 92. SHE'S GONE
93 BAB 93. SIAPA?
94 BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95 BAB 95. TRY ON
96 BAB 96. GOTCHA
97 BAB 97. ARWA FEIYAZ
98 BAB 98. ARWA VS FIORA
99 BAB 99. SISI LAIN
100 BAB 100. INCARAN PRIA
101 BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102 BAB 102. TERBONGKAR
103 BAB 103. UJIAN MAIRA
104 BAB 104. AKU KEMBALI
105 BAB 105. WE MEET AGAIN
106 BAB 106. PRANGSAKU
107 BAB 107. GETTING CLOSER
108 BAB 108. KABAR BAHAGIA
109 BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110 BAB 10. WEJANGAN
111 BAB 111. MALAM BAHAGIA
112 BAB 112. FAFI
113 BAB 113. AFTER HALAL
114 BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115 BAB 115. HAJAT
116 BAB 116. HARAPAN
117 BAB 117. ALHAMDULILLAH
118 BAB 118. END OF STORY
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2
BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3
BAB 3. FATAL
4
BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5
BAB 5. MELAMAR
6
BAB 6. BEFORE
7
BAB 7. SALING MENGAGUMI
8
BAB 8. PROPOSAL
9
BAB 9. JUMPA LAGI
10
BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11
BAB 11. TERBAWA MIMPI
12
BAB 12. CURHAT
13
BAB 13. CEMBURU
14
BAB 14. HEART TO HEART
15
BAB 15. PRESENT
16
BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17
BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18
BAB 18. GELISAH
19
BAB 19. KHITBAH RESMI
20
BAB 20. KECEWA
21
BAB 21. SAMA HANCURNYA
22
BAB 22. KEDATANGAN EL
23
BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24
BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25
BAB 25. KANDIDAT LAIN
26
BAB 26. GALAU
27
BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28
BAB 28. LEGA
29
BAB 29. FLOFFY CRAFT
30
BAB 30. MY SOUL
31
BAB 31. SYAHDU
32
BAB 32. PESONA SHAN
33
BAB 33. IDOLA
34
BAB 34. RAHASIA SHAN
35
BAB 35. KETEGASAN
36
BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37
BAB 37. TERTUDUH
38
BAB 38. JEALOUS
39
BAB 39. FIRASAT SHAN
40
BAB 40. MENANTI HASIL
41
BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42
BAB 42. TERLUPAKAN
43
BAB 43. TETAP TERIKAT
44
BAB 44. UJIAN FAYYADH
45
BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46
BAB 46. PRADUGA
47
BAB 47. DIAGNOSA
48
BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49
BAB 49. RASA BERSALAH
50
BAB 50. MENJAGA
51
BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52
BAB 52. BELAJAR PEKA
53
BAB 53. DUA KANDIDAT
54
BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55
BAB 55. UJIAN LISAN
56
BAB 56. BILAKAH?
57
BAB 57. MULAI TUMBUH
58
BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59
BAB 59. RASA HATI
60
BAB 60. MALAM GALAU
61
BAB 61. DETIK-DETIK
62
BAB 62. PERLAHAN INGAT
63
BAB 63. PECAH
64
BAB 64. PRASANGKA SHAN
65
BAB 65. AKU PULAAAANG
66
BAB 66. SAMA BERJUANG
67
BAB 67. TRY SO HARD
68
BAB 68. FACE 2 FACE
69
BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70
BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71
BAB 71. UPAYA KUSUMA
72
BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73
BAB 73. KISAH MASA LALU
74
BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75
BAB 75. SO SWEET
76
BAB 76. STUNNING
77
BAB 77. TOO MUCH
78
BAB 78. IMPIAN
79
BAB 79. GAMANG
80
BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81
BAB 81. GEJOLAK
82
BAB 82. BUJUK RAYU
83
BAB 83. BEGINNING
84
BAB 84. STEMPEL
85
BAB 85. ANOTHER WAY
86
BAB 86. TIGA WANITA
87
BAB 87. KATA HATI
88
BAB 88. KEYAKINAN
89
BAB 89. UJIAN BATIN
90
BAB 90. PAMIT
91
BAB 91. HEBOH
92
BAB 92. SHE'S GONE
93
BAB 93. SIAPA?
94
BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95
BAB 95. TRY ON
96
BAB 96. GOTCHA
97
BAB 97. ARWA FEIYAZ
98
BAB 98. ARWA VS FIORA
99
BAB 99. SISI LAIN
100
BAB 100. INCARAN PRIA
101
BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102
BAB 102. TERBONGKAR
103
BAB 103. UJIAN MAIRA
104
BAB 104. AKU KEMBALI
105
BAB 105. WE MEET AGAIN
106
BAB 106. PRANGSAKU
107
BAB 107. GETTING CLOSER
108
BAB 108. KABAR BAHAGIA
109
BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110
BAB 10. WEJANGAN
111
BAB 111. MALAM BAHAGIA
112
BAB 112. FAFI
113
BAB 113. AFTER HALAL
114
BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115
BAB 115. HAJAT
116
BAB 116. HARAPAN
117
BAB 117. ALHAMDULILLAH
118
BAB 118. END OF STORY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!