BAB 14. HEART TO HEART

Maira menuju guest room nomer sembilan. Kamar tamu itu ternyata di tempati oleh dua remaja laki-laki yang wajahnya hampir mirip dengan El.

"Permisi, ada kendala?" sapa Maira.

Kedua remaja lelaki yang duduk di teras itu hanya tersenyum manis ketika Maira menyapanya. Gadis ayu dalam balutan kebaya modern nan apik pun menjadi salah tingkah.

"Nah kakak datang," sorak salah satunya.

"Ngapain sih? aku kan lagi---" suara El yang enggan, lengannya di tarik adik bungsu.

Pria keturunan Turki itu terheran, mengapa ada Maira di guest room.

"Kak, ada kendala?" tanya Maira sekali lagi, kala melihat El datang.

"Kendala apa ya, Ai? aku sedang makan dessert tadi sama Bunda," El mengerti, ini adalah kejahilan ketiga adik laki-laki nya.

"Kakak laporkan kalian pada Ayah ... Ai, maaf ya ganggu tugas kamu, hmm adikku usil."

Sang putra sulung memandang lekat satu persatu wajah ketiga adiknya, ia tak suka mereka ikut campur urusan pribadi.

"Maaf Kak."

Bagai di komando, tanpa El meminta, ketiganya memohon maaf pada Maira. Gadis ayu pun kian bingung. Setelah El menjelaskan bahwa tidak ada kendala apapun, Maira berlalu dari hadapan para pria tampan.

Tak berapa lama setelah sang kapten kembali ke posisi.

Maira pamit pada laskar untuk bergabung dengan keluarga besar di dalam. Namun langkahnya terhenti tepat saat keluarga El akan pamit.

"Terima kasih banyak, sampai jumpa lagi," sapa Maira pada Ibunda El yang berjalan menggamit lengan sang putra tampan.

Gadis ayu itu berdiri tepat di standing tiang greeting, dekor yang sangat apik membuat Maira nampak bagai peri.

"Udah serasi nih, sama hijau. Coba Kak kamu di situ," ujar sang Nyonya pada El, mendorong putranya ke sisi kanan Princes Kusuma.

"Bun...." El terhuyung, belum juga berbalik badan, wajah tampan itu baru saja menoleh ke arah Maira.

"Maira, lihat tante sini bentar ya," kali ini ia bicara pada Maira.

Cekrek. Cekrek.

"Eh," Maira menoleh pada El yang berdiri disampingnya.

Cekrek. Cekrek.

"Cakep Kak. Makasih ya Maira, prewed nya udah jadi nih, tinggal Mahar aja belum," seloroh sang Nyonya.

"Hmm, gimana Tante?" Maira bingung namun El tersenyum simpul atas sikap konyol Bundanya.

"Ai, sampai ketemu lagi. Syukron, Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam, Fii amanillah Kak, Om dan Tante juga kalian boys." Maira membungkukkan sedikit tubuhnya melepas kepergian mereka.

Menjelang Maghrib.

Maira dan laskar beristirahat total. Tugas mereka kali ini dihandle keamanan pondok. Waktunya ia mencari Fayyadh.

Pandangan keduanya bertemu kala Maira melihat ke arah teras paviliun. Lalu mereka memutuskan untuk bicara di pendopo, yang ramai lalu lalang keluarga besar juga para santri khidmat.

Maira membuka percakapan lebih dulu.

"Maaf ya kalau Kakak menduga aku menghindar. Tapi inilah aku, suka atau tidak itu sudah satu paket ... Aku tahu maksud Kak Fayyadh, namun gak bisa di ikuti karena Umma." Maira tersenyum mengingat betapa Aiswa berpesan pada sang putra sulung kala itu agar fokus pada studinya. "Juga, dunia kita berbeda."

"Mahya, aku akan toleransi kok mengenai itu semua tapi jangan jadikan sebuah prioritas. Kamu paham kan?" mohon Fayyadh agar dia memikirkan kembali dan mau menunggunya.

Princess Kusuma tersenyum.

"Gini aja ya Kak. Aku serahkan semua urusan ini pada Ayah juga keluarga besar ... jika mereka redho, aku ikhlas dan menerima semua yang akan kau ajukan padaku meski impianku akan terhenti," Maira menunduk sejenak, ada rasa sakit saat mengatakan hal ini.

Dirinya di didik dan besarkan oleh Mahen sebagai penerus. Jika langkah di jegal restu suami, Maira bisa apa meski cinta pada sang Ayah begitu besar, impian itu tak akan terwujud. Mifyaz, lebih suka IT namun interaksi sosialnya tidak terbangun baik saat seusia Maira. Sementara agency yang Mahendra miliki semua berhubungan dengan public.

"Ok. Tunggu aku ya Mahya. Aku akan belajar bagaimana cara masuk dalam duniamu, meski---" ujar Fayyadh berusaha meyakinkan.

Degh.

"Jangan kau paksakan sesuatu hanya karena cinta Kak. Tidak akan bertahan lama, clear kan? aku tak memberi harapan padamu ... datanglah ketika kau betul-betul siap. Bukan hanya karena fisik aku tapi harus menerima semua yang ada padaku ... jangan salahkan dirimu sendiri atau siapapun jika pada akhirnya, takdir tak memihak. Jaga silaturahim dengan keluarga apapun yang terjadi nanti karena kita satu lajur ... Deal?" tegas Maira.

Hufft.

"Berat banget ya ternyata," keluh Fayyadh baru menyadari dampak jika semua tak berjalan baik.

"He em, makanya. Lebih enak gini lah, tanpa beban rasa. Kakak dapat istri yang satu hobi. Bukan hanya dengannya namun kesatuan, keluarga Abi Amir ... karena lingkungan kalian, demikian. Abi bangun sekolah itu karena termotivasi Umma bukan? lah Kakak bikin sekolah preschool termotivasi siapa? kan duniaku bukan itu," ucap Maira tepat menohok sisi hati Fayyadh.

"Teges ya, kayak Bunda Naya kalau ngomong ... termotivasi kamu juga lah, kamu bisa story telling, public speaking, jago pembukuan juga, sistem IT," balas Fayyadh.

"Cari tenaga ahli aja Kak. Itu basic skill penunjang atau support system bukan mean lead dan strong why nya," sergah Maira seraya tertawa.

Fayyadh diam, apa yang Maira katakan ada benarnya.

Obrolan itu akhirnya berakhir saat Naya memanggil Maira untuk massage agar acara malam nanti sang putri sulung, lebih segar.

...***...

Satu pekan setelah dari Semarang.

Venue Charity.

Drap. Drap. Drap.

Shuuuutt, Blaaagghhh.

Suara derap laju kuda juga anak panah yang melesat dari busur, membidik papan besar di ujung arena berisi nominal amal mereka.

"Come on Kak, you can do it!" seru Maira memberikan support pada El yang akan memulai aksi.

Pria tampan itu menoleh ke arahnya, senyuman pun melesat hanya untuk Maira seorang.

"Ehheeemm," Mahendra menyenggol lengan putrinya. Maira pun menoleh ke arah sang Ayah, dia tersenyum malu.

"Yah, keren banget gak sih," bisik Maira, menggelayut manja di lengan Mahen, seraya menggigiti ujung kukunya.

"Bilang kalau naksir. Ayah bakal minta dia ke orang tuanya untuk kamu," ucap Mahen sunguh-sungguh.

"To the point, jlebb," balas Maira tersipu.

Satu. Dua. Tiga.

"Yeeeaaayyy! you did it, keren!" Sorak Maira.

Karena El berhasil membidik pita emas dibagian tersulit, letaknya di ujung atas papan membuat si penunggang kuda harus ekstra menjaga posisi badan juga kekuatan kaki yang menopang. Ditambah kestabilan lengan saat membidikkan anak panah.

"Aaahhhh, aku happy untuknya," Maira memeluk Mahen erat mengekspresikan betapa ia bahagia.

Sang Ayah tahu, putrinya jatuh cinta pada sosok kalem juga cool itu. Pilihan Rey gak main-main, batin Mahen.

"Sayang, ayo siap-siap. Giliran kamu, usahakan merah, kalau bisa gold macam El. Tapi jangan push dirimu ya. Kamu sudah berkontribusi banyak," saran Mahen kala mengajak putrinya menuju istal.

Tiba saat giliran Maira.

Gamis orens tua, dengan pashmina hitam yang Maira kenakan menjulur indah tertiup angin akibat laju kuda, saat wanita cantik itu melakukan pemanasan satu kali putaran seraya mengambil ancang-ancang untuk melesatkan anak panah.

El yang baru saja selesai melepas atribut, mengamati sang pujaan hati di dalam landasan pacu.

"Baby, bisa. Kamu bisa, Ai."

Tiada teriakan, hanya isyarat bibir darinya kala Maira menatap, mencuri pandang dimana El berdiri.

Gadis ayu itu tersenyum sekilas, lalu mengalihkan fokus pada sasarannya kini.

Hufft.

"Come on, Elizabeth. Beri aku donasi terbaik," bisik Maira pada kudanya. Dua anak panah Maira arahkan.

Blaaagghhh.

Tipis, namun semua hanya menyentuh pita merah tepat di bagian bawah panah El yang menancap di sana.

"Wow, Mahya Humaira, berada tepat di bawah El." Suara panitia memberi sorakan atas pencapaian Princess Kusuma.

Akhirnya setelah dua jam. Charity berangsur selesai.

Maira menunggu sang Ayah yang masih melakukan konfirmasi tentang nominal charity yang telah Maira capai sementara ia duduk menunggu di bangku peserta.

"Ai. Congrats and thanks," El menyerahkan ponselnya, dia sempat membuat video saat Maira perfome tadi.

Gadis ayu itu tersenyum menerima uluran ponsel. Melihat sesuatu di sana.

"Gak duduk Kak?"

"Nanti di kira suami kamu, deketan," Seloroh nya meski wajah datar.

"Dih pede, kan ini ramean. Jaga jarak lah ... hmm, ini di hapus ya, gak usah kirim ke whatsapp. Makasih sudah video kan aku," ujar Maira di angguki El. Tanpa sadar, ia menekan tombol off hingga lockscreen ponsel itu terkunci.

"Eh mati, sorry."

"Gimana mau kirim, nomer kamu aja gak punya kan, Ai," ujar El.

"Punya juga percuma Kak, aku gak akan balas chat. Tapi kalau mau ya silakan sih," tawar Maira menyodorkan ponsel miliknya, seiring jari kanan itu menyerahkan handphone El, layar gawai milik pemuda tampan menyala sebab sebuah notif masuk.

Maira melihat foto dirinya di jadikan Grid saat pernikahan Fatima, menjadi wallpaper ponsel si lelaki cool.

"I-ini."

"Oh dia calon istriku," ucap El serius.

"Haahh?" Maira membola. Mata cantiknya kian jelas terlihat.

"Gak penting punya nomer kamu, karena aku tahu dimana rumahmu. Tunggu ya, setelah dari Singapura dua pekan nanti, aku ke rumah. Siapkan dirimu Ai."

El berlalu pergi meninggalkan gadis itu setelah ia mengambil gawai dengan ujung jari dari telapak tangan Maira.

Princess Kusuma, merasakan dengungan kalimat yang baru saja dia ucapkan.

"Maira, pulang yuk. Sudah selesai," ajak sang Ayah namun di indahkan putrinya.

"Maira!"

"Eh, ayo, iya." Maira kikuk beranjak bangkit mendahului Mahen kali ini.

"Kenapa sih? dilamar ya? tegang amat mukanya kek kepiting rebus," tebak Mahen.

"Ayah tahu darimana? aku deg-degan gini. Sesak, aah jantungku ... Yah." Maira berjalan terhuyung.

Grep.

"Maira, hati-hati. Hmm, kena panah cinta ini." Mahen menahan tubuh putrinya agar tak terjatuh.

"Yah, halu gak sih? dia mau datang ke rumah dua pekan lagi."

"Terima, Sayang?" tanya sang ayah memastikan.

"Aku sedang istikharah, Yah." Maira hanya tersenyum seraya menunduk malu.

.

.

...________________________...

Terpopuler

Comments

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Ⓝⓨⓐⓘ Ⓖⓐⓑⓤⓣ

Maksudnya Maira, kalau fayyadh nyari kek gitu ... yang bisa ngurusin administratif ya bayar orang aja sebab itu bukan kek spesifikasi/ alasan utama atau tujuan utama buat nyari istri malah lebih kek nyari Aspri xixi

2024-01-01

0

Ersa

Ersa

omongane Wong pinter , utek cetekku ra nyandak🤭🤭

2023-05-21

1

Ersa

Ersa

Aamiin... eh jodoh gak nih mom Othor?

2023-05-21

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2 BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3 BAB 3. FATAL
4 BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5 BAB 5. MELAMAR
6 BAB 6. BEFORE
7 BAB 7. SALING MENGAGUMI
8 BAB 8. PROPOSAL
9 BAB 9. JUMPA LAGI
10 BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11 BAB 11. TERBAWA MIMPI
12 BAB 12. CURHAT
13 BAB 13. CEMBURU
14 BAB 14. HEART TO HEART
15 BAB 15. PRESENT
16 BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17 BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18 BAB 18. GELISAH
19 BAB 19. KHITBAH RESMI
20 BAB 20. KECEWA
21 BAB 21. SAMA HANCURNYA
22 BAB 22. KEDATANGAN EL
23 BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24 BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25 BAB 25. KANDIDAT LAIN
26 BAB 26. GALAU
27 BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28 BAB 28. LEGA
29 BAB 29. FLOFFY CRAFT
30 BAB 30. MY SOUL
31 BAB 31. SYAHDU
32 BAB 32. PESONA SHAN
33 BAB 33. IDOLA
34 BAB 34. RAHASIA SHAN
35 BAB 35. KETEGASAN
36 BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37 BAB 37. TERTUDUH
38 BAB 38. JEALOUS
39 BAB 39. FIRASAT SHAN
40 BAB 40. MENANTI HASIL
41 BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42 BAB 42. TERLUPAKAN
43 BAB 43. TETAP TERIKAT
44 BAB 44. UJIAN FAYYADH
45 BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46 BAB 46. PRADUGA
47 BAB 47. DIAGNOSA
48 BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49 BAB 49. RASA BERSALAH
50 BAB 50. MENJAGA
51 BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52 BAB 52. BELAJAR PEKA
53 BAB 53. DUA KANDIDAT
54 BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55 BAB 55. UJIAN LISAN
56 BAB 56. BILAKAH?
57 BAB 57. MULAI TUMBUH
58 BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59 BAB 59. RASA HATI
60 BAB 60. MALAM GALAU
61 BAB 61. DETIK-DETIK
62 BAB 62. PERLAHAN INGAT
63 BAB 63. PECAH
64 BAB 64. PRASANGKA SHAN
65 BAB 65. AKU PULAAAANG
66 BAB 66. SAMA BERJUANG
67 BAB 67. TRY SO HARD
68 BAB 68. FACE 2 FACE
69 BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70 BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71 BAB 71. UPAYA KUSUMA
72 BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73 BAB 73. KISAH MASA LALU
74 BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75 BAB 75. SO SWEET
76 BAB 76. STUNNING
77 BAB 77. TOO MUCH
78 BAB 78. IMPIAN
79 BAB 79. GAMANG
80 BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81 BAB 81. GEJOLAK
82 BAB 82. BUJUK RAYU
83 BAB 83. BEGINNING
84 BAB 84. STEMPEL
85 BAB 85. ANOTHER WAY
86 BAB 86. TIGA WANITA
87 BAB 87. KATA HATI
88 BAB 88. KEYAKINAN
89 BAB 89. UJIAN BATIN
90 BAB 90. PAMIT
91 BAB 91. HEBOH
92 BAB 92. SHE'S GONE
93 BAB 93. SIAPA?
94 BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95 BAB 95. TRY ON
96 BAB 96. GOTCHA
97 BAB 97. ARWA FEIYAZ
98 BAB 98. ARWA VS FIORA
99 BAB 99. SISI LAIN
100 BAB 100. INCARAN PRIA
101 BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102 BAB 102. TERBONGKAR
103 BAB 103. UJIAN MAIRA
104 BAB 104. AKU KEMBALI
105 BAB 105. WE MEET AGAIN
106 BAB 106. PRANGSAKU
107 BAB 107. GETTING CLOSER
108 BAB 108. KABAR BAHAGIA
109 BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110 BAB 10. WEJANGAN
111 BAB 111. MALAM BAHAGIA
112 BAB 112. FAFI
113 BAB 113. AFTER HALAL
114 BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115 BAB 115. HAJAT
116 BAB 116. HARAPAN
117 BAB 117. ALHAMDULILLAH
118 BAB 118. END OF STORY
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2
BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3
BAB 3. FATAL
4
BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5
BAB 5. MELAMAR
6
BAB 6. BEFORE
7
BAB 7. SALING MENGAGUMI
8
BAB 8. PROPOSAL
9
BAB 9. JUMPA LAGI
10
BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11
BAB 11. TERBAWA MIMPI
12
BAB 12. CURHAT
13
BAB 13. CEMBURU
14
BAB 14. HEART TO HEART
15
BAB 15. PRESENT
16
BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17
BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18
BAB 18. GELISAH
19
BAB 19. KHITBAH RESMI
20
BAB 20. KECEWA
21
BAB 21. SAMA HANCURNYA
22
BAB 22. KEDATANGAN EL
23
BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24
BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25
BAB 25. KANDIDAT LAIN
26
BAB 26. GALAU
27
BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28
BAB 28. LEGA
29
BAB 29. FLOFFY CRAFT
30
BAB 30. MY SOUL
31
BAB 31. SYAHDU
32
BAB 32. PESONA SHAN
33
BAB 33. IDOLA
34
BAB 34. RAHASIA SHAN
35
BAB 35. KETEGASAN
36
BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37
BAB 37. TERTUDUH
38
BAB 38. JEALOUS
39
BAB 39. FIRASAT SHAN
40
BAB 40. MENANTI HASIL
41
BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42
BAB 42. TERLUPAKAN
43
BAB 43. TETAP TERIKAT
44
BAB 44. UJIAN FAYYADH
45
BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46
BAB 46. PRADUGA
47
BAB 47. DIAGNOSA
48
BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49
BAB 49. RASA BERSALAH
50
BAB 50. MENJAGA
51
BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52
BAB 52. BELAJAR PEKA
53
BAB 53. DUA KANDIDAT
54
BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55
BAB 55. UJIAN LISAN
56
BAB 56. BILAKAH?
57
BAB 57. MULAI TUMBUH
58
BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59
BAB 59. RASA HATI
60
BAB 60. MALAM GALAU
61
BAB 61. DETIK-DETIK
62
BAB 62. PERLAHAN INGAT
63
BAB 63. PECAH
64
BAB 64. PRASANGKA SHAN
65
BAB 65. AKU PULAAAANG
66
BAB 66. SAMA BERJUANG
67
BAB 67. TRY SO HARD
68
BAB 68. FACE 2 FACE
69
BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70
BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71
BAB 71. UPAYA KUSUMA
72
BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73
BAB 73. KISAH MASA LALU
74
BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75
BAB 75. SO SWEET
76
BAB 76. STUNNING
77
BAB 77. TOO MUCH
78
BAB 78. IMPIAN
79
BAB 79. GAMANG
80
BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81
BAB 81. GEJOLAK
82
BAB 82. BUJUK RAYU
83
BAB 83. BEGINNING
84
BAB 84. STEMPEL
85
BAB 85. ANOTHER WAY
86
BAB 86. TIGA WANITA
87
BAB 87. KATA HATI
88
BAB 88. KEYAKINAN
89
BAB 89. UJIAN BATIN
90
BAB 90. PAMIT
91
BAB 91. HEBOH
92
BAB 92. SHE'S GONE
93
BAB 93. SIAPA?
94
BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95
BAB 95. TRY ON
96
BAB 96. GOTCHA
97
BAB 97. ARWA FEIYAZ
98
BAB 98. ARWA VS FIORA
99
BAB 99. SISI LAIN
100
BAB 100. INCARAN PRIA
101
BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102
BAB 102. TERBONGKAR
103
BAB 103. UJIAN MAIRA
104
BAB 104. AKU KEMBALI
105
BAB 105. WE MEET AGAIN
106
BAB 106. PRANGSAKU
107
BAB 107. GETTING CLOSER
108
BAB 108. KABAR BAHAGIA
109
BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110
BAB 10. WEJANGAN
111
BAB 111. MALAM BAHAGIA
112
BAB 112. FAFI
113
BAB 113. AFTER HALAL
114
BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115
BAB 115. HAJAT
116
BAB 116. HARAPAN
117
BAB 117. ALHAMDULILLAH
118
BAB 118. END OF STORY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!