BAB 2. MAIRA, AKU PULANG

"Mai-ra ... ia...." ucap Elma terbata. Dia merasa harus menjelaskan kronologi pada sang pimpinan.

Mahendra mendengarkan seksama penuturan Elma namun karena tak sabar, ia menerobos pintu instalasi gawat darurat, meyakini bahwa putrinya masih didalam ruangan itu.

"Maira? suster, dimana pasien bernama Maira? korban evakuasi kerusuhan Senayan?" tanya Mahen pada suster jaga.

Petugas medis berusaha menenangkan pria asing yang menyelinap masuk. Mengatakan padanya bahwa mereka tengah mengupayakan tindakan medis terbaik bagi para korban.

Mahen tak punya pilihan, dia patuh mengikuti arahan suster agar menunggu sejenak di luar ruangan.

Adnan menghampiri pria yang melangkah gontai keluar dari ruangan dengan pintu bergaris merah itu. "Bos, Khadijah," ucap Adnan tak menyelesaikan kalimat.

"Kenapa dengan co-capt?" tanya pimpinan Eye-shadow menatap tajam Adnan.

"Khadijah, tidak dapat bertahan. Gadis itu kehilangan banyak darah di kepalanya akibat benturan dengan aspal jalan saat melindungi mahasiswi yang Maira tolong," ujar Adnan, mengcopy paste pernyataan Elma juga Anis.

Mahendra tercenung. Benar apa kata Naya, laskar akhwat yang ia bentuk atas permintaan Maira belum sepenuhnya siap. Beberapa misi telah dilewati dengan gemilang namun kejadian ini menjadi pelajaran mahal bagi dirinya.

"Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Dimana jenazahnya?" Mahen meraup wajah kasar, urung duduk di lorong ruang tunggu.

"Sedang di urus pihak rumah sakit dengan pengawalan berkas oleh Anis. Khadijah ini tidak memiliki keluarga, Bos. Selanjutnya bagaimana?" ujar Adnan menunggu perintah dari pimpinannya.

"Kebumikan di komplek pemakaman milik Shadow, sayap kanan khusus akhwat. Beritakan ini pada komunitas ... Mahasiswi itu bagaimana?" sambung Mahen, jantungnya berdegup kencang memikirkan nasib putri sulungnya.

"Kritis Bos. Sudah di ICU," tandas Adnan, asisten pribadi mantan petinggi Exona.

Kriing.

Saat akan kembali mencari tahu lebih lanjut, tubuhnya seketika membeku. Satu nama muncul dilayar gawai dalam genggaman.

"Naya ... ya Sayang," sapa Mahen sedikit khawatir akan reaksinya.

"Abang, di-mana Mai-ra ku?" suara bergetar Naya di ujung sana.

"Rumah sakit, honey do'akan putri kita ya," Mahen berat mengatakan bahwa dia juga terpukul.

"Aku bo-leh nyu-sulin ke sa-na?" tanya ibunda Maira terbata, ia berusaha tenang meski hati dilanda panik.

"Nanti saja, biar aku memastikan kondisinya. Baby, maafkan aku," suara lelaki maskulin meski usia tak lagi muda itu kini pecah, parau tak kalah gemetar dibanding istrinya.

"Kita bisa melewati ini. Bukan salah Abang, aku percaya padamu ... Sayang, jangan salahkan diri sendiri, ya," Naya berusaha menularkan ketegaran meski ia pun rapuh. Dirinya tak ingin sang suami merasa bersalah atas kejadian di luar kendali yang menimpa putri mereka.

Kalimat menenangkan dari Naya banyak berpengaruh pada mental Mahendra, ia lebih tenang menjalani ini setelah panggilan yang berlangsung beberapa menit tadi, berakhir.

Hingga beberapa jam kedepan, kondisi serupa tak banyak mengalami perubahan. Maira masih di ruang operasi.

Adnan, dan dua rekan putrinya telah kembali mengurus segala keperluan di markas sebagai penghormatan bagi Khadijah yang wafat saat bertugas. Kini, seorang diri bagai tengah menunggu putusan hakim yang akan menetapkan hukuman padanya, Mahendra gelisah.

Hening.

Hingga..

Suara suster membuyarkan lamunan ayah dua anak itu.

"Wali Nona Maira," panggilan untuk Mahendra.

Ayah sang pasien pun bangkit berdiri, menghampiri sosok berseragam putih di depan pintu pejuang kehidupan.

"Ya suster, aku Ayahnya. Bagaimana kondisi putriku, Maira?" tanya Mahen tak sabar.

"Nona Mahya Humaira mengalami cedera dua tulang rusuk, memar pada pinggang juga retak di tungkai kanan. Terdapat sedikit gumpalan darah di otak namun kami telah melakukan tindakan yang diperlukan. Kini pasien akan menjalani masa observasi dalam ruangan ICU selama 24 jam. Mari sama-sama berdoa agar kita dapat melewati ini semua," terang suster, seraya memberikan beberapa berkas untuk Mahen tanda tangani.

Suami Naya tak kuasa menahan pedih atas kondisi putrinya. Ia limbung dan goyah jika saja Adnan tak lekas menopang tubuh tegap itu.

"Innalillahi, apa yang sudah aku perbuat? menghantarkan nyawa putriku sendiri, Ad," sesal Mahen, setitik bulir bening menyembul dari ujung netra.

Adnan tak kalah bingung, ada rasa penyesalan menelisik hatinya.

Hari menjelang sore, ia pun izin kembali pulang pada Adnan untuk menjelaskan pada keluarga juga menyapa anggota team di markas Shadow.

Dua jam berlalu.

Setelah menyambangi markas team besutannya, mengucapkan belasungkawa juga terimakasih. Tak lupa memohon doa untuk Maira, CEO Guna Farm.id kembali pulang ke Orchid hills.

Biiipp. Pintu apartemen mewah terbuka.

"Assalamu'alaikum." Mahen melangkah masuk, memberi salam.

Naya dan putra kedua mereka, Mifyaz Ajmi, menyambut kedatangan sang kepala keluarga.

"Wa'alaikumussaalaam," sahut Ibu dan anak, bersamaan menjawab salam.

Tak banyak kata, melihat Naya menatapnya sendu, lelaki itu langsung memeluk erat. Menumpahkan sesak dan penyesalan di bahu kekasih hati.

"Maaf Baby, maafkan aku." Tangisan kedua Mahen, setelah sekian lama tak Naya dengar, kini harus dia saksikan lagi.

Naya masih ingat ketika pria pujaan menemani saat persalinan Maira. Dia gelisah, bahkan terlihat tak tega kala istrinya itu menahan rasa mulas hebat akibat kontraksi selama tiga hari hingga jelang kelahiran Maira, penuh drama.

Saat bayi merah nan jelita itu lahir. Mahendra menangis, ia tak memedulikan putrinya saat itu. Fokus hanya pada Naya. Berkali ia mengucapkan terimakasih disertai isakan haru karena istri kecil ini telah gigih berjuang menghantar anak pertama mereka lahir ke dunia.

Kini, situasinya terbalik, lelaki gagah sandaran keluarga menangisi sang putri sulung kebanggaannya. Cicit idola keluarga besar Kusuma.

"Ayah ... Kakak?" suara Ayaz, memecah keharuan.

"Do'akan yang terbaik untuk Kakak, ya Dek. Maira pasti bisa namun kita harus siap dengan segala resiko," Naya berucap lembut, pada sang putra bungsu.

Mahendra hanya mengusap kepala putranya sayang, netra sipit itu basah dan masih mengembun. Dia berlalu setelah menepuk bahu sang putra.

"Sayang, kamu saja yang mengabarkan pada keluarga besar. Aku...." pinta Mahen pada Naya sebelum ia masuk ke kamar.

"Bersama, ayo. Maira butuh kita semua," ujar Naya berusaha menguatkan, ia menarik lembut lengan suaminya.

Akhirnya Mahen mengikuti permintaan sang pujaan hati. Mereka duduk di ruang keluarga sambil berpelukan erat saat ia mulai mengetik sebuah pesan.

Grup Chat Kusuma.

"Assalamu'alaikum warohmatullah. Semoga semua keturunan Kusuma dalam keadaan afiat, aamiin. Bismillah ... mewakili keluarga, aku ingin mengabarkan berita duka ... mohon doa dari semua ya agar Maira kami dapat melewati masa kritis. Dia sedang menjalankan tugas mengawal seorang guru mulia namun terjadi kerusuhan di sekitar kawasan yang dia lewati ... do'akan putriku kembali pada kami, sama-sama kita bujuk Allah. Terimakasih banyak."

Jemari Mahen bergetar kala menekan satu persatu tuts diatas layar gawainya. Setelah memastikan pesan terkirim, ia meletakkan ponsel pintar itu di atas meja. Memilih saling memeluk.

Chat grup Kusuma.

"Wa'alaikumussaalaam. Innalillahi ... Mas, Abah call ya." Abah menanggapi.

"Wa'alaikumussaalaam. Ya Allah, Mas Panji." Abyan, Amir juga Gamal riuh menanggapi pesan sang ipar di dalam grup, namun tak satupun Mahen respon.

Kriing.

Kriing.

Kriing.

Mereka masih mengabaikan panggilan yang silih berganti masuk ke ponsel Mahen.

Hingga.

Kriing. Ponsel Mifyaz berdering kencang.

Mifyaz Ajmi menyingkir dari dekapan kedua orang tuanya, merasa harus memberikan klarifikasi agar keluarga sedikit lebih tenang. Ayaz lalu menerima panggilan dari Fayyadh.

"Assalamu'alaikum. Yaz, Maira dimana? kasih tahu Mas Fayyadh, lekas," ujar putra sulung Amir, sepupu mereka.

"Wa'alaikumsalam. Kata Ayah, do'akan kakak saja. Kalian jangan khawatir ... Mas Fayyadh kirim doa ya, hafiz itu memiliki keutamaan di mata Allah. Doa-kan Ka-kak a-ku," ucap Ayaz terbata dihimpit pedih, tak ia pungkiri, kepribadian Maira yang energik, lembut juga riang, sangat berpengaruh pada perilakunya.

"Ayaz! Yaz....!" Fayyadh gusar.

"Jangan pulang, Mas. Kan bentar lagi ujian. Do'ain aja ya, Assalamu'alaikum." Ayaz memutus panggilan sepihak.

Fayyadh kesal, ia melempar ponselnya ke atas ranjang. Namun sejurus kemudian mengambil kembali benda pipih itu. Kali ini dirinya akan meminta izin pada Aiswa, untuk pulang sejenak melihat Maira.

"Umma, boleh ya," pintanya saat menghubungi ibunda di tanah air.

"Ya kheir, syukron. Hanya Umma yang ngerti aku ... iya janji," ujarnya senang dengan senyum mengembang di wajah.

Setelah panggilan terputus, lelaki muda nan tampan, mengepak baju dan laptop serta beberapa buku juga mushaf ke dalam ransel. Dia bergegas keluar flat, untuk menuju Bandara.

"Maira, aku pulang...." ucap Fayyadh dalam hati saat mengingat wajah ayu itu.

.

.

..._______________________...

...Hmmm, mau nyelipin adab ringan aja disini. Yang masuk buat anak muda. Ringan, gak berat kek biasanya 🤭...

Terpopuler

Comments

Arra

Arra

kalo berat gotongan momy 🤭

2023-06-08

0

Arra

Arra

baru epsode awal syudah mewek 🥺

2023-06-08

0

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

Mom selalu jatuh cinta sm Karya2 mu, bnyak pelajaran baru di setiap bab nya yg bisa di ambil Hikmah nya, menulis novel smbil berdakwah, dengan gini bnyak yg biasa nya mlas belajar dan denger ceramah jadi sedikit bnyak tau ttg ajaran2 agama, sehat dan sukses selalu Mom,,, 😘😘🥰🥰🥰

2023-01-31

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2 BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3 BAB 3. FATAL
4 BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5 BAB 5. MELAMAR
6 BAB 6. BEFORE
7 BAB 7. SALING MENGAGUMI
8 BAB 8. PROPOSAL
9 BAB 9. JUMPA LAGI
10 BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11 BAB 11. TERBAWA MIMPI
12 BAB 12. CURHAT
13 BAB 13. CEMBURU
14 BAB 14. HEART TO HEART
15 BAB 15. PRESENT
16 BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17 BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18 BAB 18. GELISAH
19 BAB 19. KHITBAH RESMI
20 BAB 20. KECEWA
21 BAB 21. SAMA HANCURNYA
22 BAB 22. KEDATANGAN EL
23 BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24 BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25 BAB 25. KANDIDAT LAIN
26 BAB 26. GALAU
27 BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28 BAB 28. LEGA
29 BAB 29. FLOFFY CRAFT
30 BAB 30. MY SOUL
31 BAB 31. SYAHDU
32 BAB 32. PESONA SHAN
33 BAB 33. IDOLA
34 BAB 34. RAHASIA SHAN
35 BAB 35. KETEGASAN
36 BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37 BAB 37. TERTUDUH
38 BAB 38. JEALOUS
39 BAB 39. FIRASAT SHAN
40 BAB 40. MENANTI HASIL
41 BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42 BAB 42. TERLUPAKAN
43 BAB 43. TETAP TERIKAT
44 BAB 44. UJIAN FAYYADH
45 BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46 BAB 46. PRADUGA
47 BAB 47. DIAGNOSA
48 BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49 BAB 49. RASA BERSALAH
50 BAB 50. MENJAGA
51 BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52 BAB 52. BELAJAR PEKA
53 BAB 53. DUA KANDIDAT
54 BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55 BAB 55. UJIAN LISAN
56 BAB 56. BILAKAH?
57 BAB 57. MULAI TUMBUH
58 BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59 BAB 59. RASA HATI
60 BAB 60. MALAM GALAU
61 BAB 61. DETIK-DETIK
62 BAB 62. PERLAHAN INGAT
63 BAB 63. PECAH
64 BAB 64. PRASANGKA SHAN
65 BAB 65. AKU PULAAAANG
66 BAB 66. SAMA BERJUANG
67 BAB 67. TRY SO HARD
68 BAB 68. FACE 2 FACE
69 BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70 BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71 BAB 71. UPAYA KUSUMA
72 BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73 BAB 73. KISAH MASA LALU
74 BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75 BAB 75. SO SWEET
76 BAB 76. STUNNING
77 BAB 77. TOO MUCH
78 BAB 78. IMPIAN
79 BAB 79. GAMANG
80 BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81 BAB 81. GEJOLAK
82 BAB 82. BUJUK RAYU
83 BAB 83. BEGINNING
84 BAB 84. STEMPEL
85 BAB 85. ANOTHER WAY
86 BAB 86. TIGA WANITA
87 BAB 87. KATA HATI
88 BAB 88. KEYAKINAN
89 BAB 89. UJIAN BATIN
90 BAB 90. PAMIT
91 BAB 91. HEBOH
92 BAB 92. SHE'S GONE
93 BAB 93. SIAPA?
94 BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95 BAB 95. TRY ON
96 BAB 96. GOTCHA
97 BAB 97. ARWA FEIYAZ
98 BAB 98. ARWA VS FIORA
99 BAB 99. SISI LAIN
100 BAB 100. INCARAN PRIA
101 BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102 BAB 102. TERBONGKAR
103 BAB 103. UJIAN MAIRA
104 BAB 104. AKU KEMBALI
105 BAB 105. WE MEET AGAIN
106 BAB 106. PRANGSAKU
107 BAB 107. GETTING CLOSER
108 BAB 108. KABAR BAHAGIA
109 BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110 BAB 10. WEJANGAN
111 BAB 111. MALAM BAHAGIA
112 BAB 112. FAFI
113 BAB 113. AFTER HALAL
114 BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115 BAB 115. HAJAT
116 BAB 116. HARAPAN
117 BAB 117. ALHAMDULILLAH
118 BAB 118. END OF STORY
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2
BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3
BAB 3. FATAL
4
BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5
BAB 5. MELAMAR
6
BAB 6. BEFORE
7
BAB 7. SALING MENGAGUMI
8
BAB 8. PROPOSAL
9
BAB 9. JUMPA LAGI
10
BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11
BAB 11. TERBAWA MIMPI
12
BAB 12. CURHAT
13
BAB 13. CEMBURU
14
BAB 14. HEART TO HEART
15
BAB 15. PRESENT
16
BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17
BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18
BAB 18. GELISAH
19
BAB 19. KHITBAH RESMI
20
BAB 20. KECEWA
21
BAB 21. SAMA HANCURNYA
22
BAB 22. KEDATANGAN EL
23
BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24
BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25
BAB 25. KANDIDAT LAIN
26
BAB 26. GALAU
27
BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28
BAB 28. LEGA
29
BAB 29. FLOFFY CRAFT
30
BAB 30. MY SOUL
31
BAB 31. SYAHDU
32
BAB 32. PESONA SHAN
33
BAB 33. IDOLA
34
BAB 34. RAHASIA SHAN
35
BAB 35. KETEGASAN
36
BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37
BAB 37. TERTUDUH
38
BAB 38. JEALOUS
39
BAB 39. FIRASAT SHAN
40
BAB 40. MENANTI HASIL
41
BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42
BAB 42. TERLUPAKAN
43
BAB 43. TETAP TERIKAT
44
BAB 44. UJIAN FAYYADH
45
BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46
BAB 46. PRADUGA
47
BAB 47. DIAGNOSA
48
BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49
BAB 49. RASA BERSALAH
50
BAB 50. MENJAGA
51
BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52
BAB 52. BELAJAR PEKA
53
BAB 53. DUA KANDIDAT
54
BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55
BAB 55. UJIAN LISAN
56
BAB 56. BILAKAH?
57
BAB 57. MULAI TUMBUH
58
BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59
BAB 59. RASA HATI
60
BAB 60. MALAM GALAU
61
BAB 61. DETIK-DETIK
62
BAB 62. PERLAHAN INGAT
63
BAB 63. PECAH
64
BAB 64. PRASANGKA SHAN
65
BAB 65. AKU PULAAAANG
66
BAB 66. SAMA BERJUANG
67
BAB 67. TRY SO HARD
68
BAB 68. FACE 2 FACE
69
BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70
BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71
BAB 71. UPAYA KUSUMA
72
BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73
BAB 73. KISAH MASA LALU
74
BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75
BAB 75. SO SWEET
76
BAB 76. STUNNING
77
BAB 77. TOO MUCH
78
BAB 78. IMPIAN
79
BAB 79. GAMANG
80
BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81
BAB 81. GEJOLAK
82
BAB 82. BUJUK RAYU
83
BAB 83. BEGINNING
84
BAB 84. STEMPEL
85
BAB 85. ANOTHER WAY
86
BAB 86. TIGA WANITA
87
BAB 87. KATA HATI
88
BAB 88. KEYAKINAN
89
BAB 89. UJIAN BATIN
90
BAB 90. PAMIT
91
BAB 91. HEBOH
92
BAB 92. SHE'S GONE
93
BAB 93. SIAPA?
94
BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95
BAB 95. TRY ON
96
BAB 96. GOTCHA
97
BAB 97. ARWA FEIYAZ
98
BAB 98. ARWA VS FIORA
99
BAB 99. SISI LAIN
100
BAB 100. INCARAN PRIA
101
BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102
BAB 102. TERBONGKAR
103
BAB 103. UJIAN MAIRA
104
BAB 104. AKU KEMBALI
105
BAB 105. WE MEET AGAIN
106
BAB 106. PRANGSAKU
107
BAB 107. GETTING CLOSER
108
BAB 108. KABAR BAHAGIA
109
BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110
BAB 10. WEJANGAN
111
BAB 111. MALAM BAHAGIA
112
BAB 112. FAFI
113
BAB 113. AFTER HALAL
114
BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115
BAB 115. HAJAT
116
BAB 116. HARAPAN
117
BAB 117. ALHAMDULILLAH
118
BAB 118. END OF STORY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!