BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH

"Enggak ... gak boleh ... Maira, Maira...." Fayyadh berusaha mengingkari realita, dia memaksa masuk ke ruang ICU namun Mahen cegah. Lelaki itu lalu memeluk putra sulung kakak iparnya erat.

Fayyadh bagai putra kandung Mahen, sejak kecil lengket dengan Naya, begitu pula Maira. Jika ada kesempatan libur sekolah, anak gadisnya lebih memilih menghabiskan setengah jatah liburan bersama Amir, kakak kedua Naya.

Tak heran, kisah shahabiyah wanita begitu melekat dalam ingatan putri sulung Naya itu. Amir yang seorang hafiz selalu menceritakan siroh Nabawiyah saat Rosulullah berdakwah pada semua cicit keturunan Kusuma.

Karenanya lah, anak-anak antusias jika keluarga besar mempunyai hajat acara berkumpul sekedar sowan. Dongeng Amir menjadi favorit bagi semua bocah.

Tak terkecuali Maira. Harapan itu kian membumbung tinggi manakala lingkungan dia dibesarkan menunjang cita-citanya menjadi pejuang.

Hari sudah menjelang sore.

Ponsel Mahen didalam tas Naya tak henti berdering, namun jika bukan urusan bisnis ia sungkan menjawab semua panggilan itu.

Bukan berniat mengabaikan, pasangan itu masih susah payah menata hatinya. Setiap kali saudara menguatkan dengan kata-kata menenangkan, air mata pun luluh. Pemilik Guna Farm.id hanya tak ingin terlihat rapuh disaat anak dan istrinya membutuhkan sosok tangguh.

"Fayyadh, jangan begini. Kuat kan kami, do'akan Maira ya," pinta Naya. Melihat Fayyadh terus berdiri di depan pintu ICU.

Fayyadh menoleh. "Bun, aku boleh ikut masuk gak sih? mau lihat Maira," tanyanya pada Bunda Naya.

"Gak bisa Mas, paling gantian sama Ayah Mahen nanti cuma kan kalian ... masa mau berduaan sih? gak boleh, meski dalam ruangan itu ada pasien lainnya karena Bunda gak yakin," Naya meragu.

"Gak yakin gimana Bun?" timpal Fayyadh lagi.

"Mas Fayyadh gak sentuh Maira," kali ini senyum Naya terbit, menggoda sang keponakan.

Fayyadh diam, menundukkan kepala lalu duduk disebelah sang tante.

"Bunda curigaan gitu sih. Tapi emang sih Bun, entah bagaimana di dalam sana nanti rasa hatiku," jawab putra sulung Aiswa, sama meragu.

"Kamu persis kakakku ... kapan pulang Mas? ujian loh, eman kalau sampai molor lagi. Mas Fayyadh pernah bilang kan kalau mau nyusulin Maira wisuda tahun ini, memadatkan mata kuliah hingga malam kata Abi Amir ... jangan sampai pengorbanan yang sudah di jalani menjadi sia-sia. Bunda yakin, Maira gak suka jika kita melakukan satu hal bertele-tele," nasihat Naya untuk pemuda tampan nan sholeh.

Althafaris Fayyadh terdiam merenungi ucapan tante yang masih sangat ayu. Ketika akan mengiyakan nasihat lembut tadi, ponselnya berdering.

"Umma, Bun. Angkat gak ya?" tanya Fayyadh pada Naya sambil memperlihatkan nama di layar gawai.

"Jawab donk, masa sama Umma ogah?"

Lelaki itu mengangguk, jemarinya menggesek tombol hijau ke arah samping.

"Assalamu'alaikum, iya Umma ... enggak, Fayyadh nginep di Jiddah, tapi gak tahu balik dari RS kapan," suara lembut pria muda, ketika bicara dengan sang Bunda meski lewat udara.

Sejatinya, sosok Fayyadh memang Naya harapkan untuk menjadi menantu. Namun hubungan baik dengan Amir, tak hanya ikatan darah akan tetapi bisnis juga lainnya khawatir goyah. Lagipula keduanya adalah sepupu dekat sejak kecil. Naya sangksi bilamana cinta yang hadir dalam hati mereka bukanlah perasaan sebenar-benar rasa.

Samar terdengar oleh Naya, suara Aiswa dari ponsel Fayyadh yang meminta putra sulungnya pulang ke Tazkiya sore nanti karena mereka sedang dalam perjalanan ke sana.

Tak lama, panggilan pun berakhir. Sesuai dugaan Naya, pemuda itu kecewa. "Bun, pamit ya. Salam untuk Maira, bantu kecupin di dahinya ya Bun," tunduk Fayyadh tersipu.

Naya hanya tersenyum. Tak mengira bahwa keponakan satu ini begitu sayang dengan putri sulungnya yang berusia dua tahun di atas Fayyadh.

"Iya, berapa kali Mas?" goda Naya lagi.

"Banyak, ampe semua wajah dah kalau bisa." Pemuda sholeh itu bangkit, meraih tangan Naya untuk salim lalu mohon pamit kembali ke Tazkiya.

Naya terkekeh mendengar permintaan Fayyadh.

"Bun, nanti aku balik lagi ya," ujarnya lagi sebelum melangkah pergi.

"Iya. Hati-hati dijalan Mas," pesan Naya melepas keponakannya.

Lima menit berselang. Mahendra keluar dari ICU.

"Gimana Sayang?" tanya Naya ingin mendengar perkembangan putrinya.

Maira stabil namun masih observasi. Dokter jaga bilang, jika terus seperti ini maka kemungkinan pindah ke kamar perawatan dapat lebih cepat.

"Sayang, hubungi Dokter Dewiq sudah belum? minta obat booster, berapapun harganya."

Naya mengangguk, ia meraih ponsel lalu menghubungi Dewiq, istri Ahmad, kakak ipar juga sahabat Aiswa.

Mahen mendengar semua penuturan Naya saat sambungan ponselnya berhasil.

" Abang, Dewiq ke sini sore nanti. Dia bilang, pindah ke Hermana Hospitals saja agar lebih mudah mengawasi perkembangan Maira," ujarnya setelah obrolan mereka terputus.

"Hm, nanti di pikirkan dan konsultasi ke Dokter setelah ketemu Dewiq," jawab Mahen, menarik tubuh istrinya dalam pelukan. Lelaki paruh baya itu nampak sangat terpukul kali ini, dia seakan tak sanggup menopang diri agar tegap bila tak ada bahu Naya, tempatnya bersandar.

...***...

Malam menjelang, Tazkiya.

Keluarga besar Yai Hariri salim berkumpul di ruang keluarga, kecuali Dewiq. Dia izin karena setelah pulang praktek akan langsung mengunjungi Maira di rumah sakit.

Umma Maryam, menyampaikan berita terkini yang dia dapat dari Mahendra langsung sore tadi.

"Maira, kemungkinan terburuk akan koma jika dalam dua hari tidak sadarkan diri. Berbagai obat perang-sang agar memicu reaksi sudah di berikan namun tubuhnya belum merespon baik. Untuk itulah, tadi Dewiq izin pada Umma dan Ahmad menjenguk Maira lebih dulu. Kamu ingat kan Aish, waktu kamu koma berbulan lamanya? karena booster racikan Dewiq? nah Mahen mencoba opsi itu untuk Maira," jelas ibunda Aiswa dan Ahmad pada semua orang yang berkumpul.

Degh.

"Iya ingat Umma, aku di tolong keluarga Hermana, hingga Kak Dewiq jadi iparku. Juga ketemu Qolbi lagi dan punya tiga krucil," Aiswa menoleh ke arah Amir, suaminya juga ketiga putra putri mereka.

"Jiddah, Njid, Abi, Umma ... hmm, Fayyadh ada satu permintaan, boleh?" lelaki muda menatap semua Sepuh yang dia hormati.

"Apa Nak?" Aiswa menjawab, di susul ke tiga tatapan pasang mata yang mengarah padanya.

"Aku ingin meminta Maira menjadi istriku, agar aku leluasa menjaganya. Mau dalam kondisi sadar atau tidak, aku ingin dia...." ucap Fayyadh mantap.

Dhuuaaarrr.

Keluarga besar sudah menduga hal ini. Fayyadh memang sangat mengagumi sosok Maira, meski usia terpaut lebih muda dari gadis itu.

"Belum lulus kuliah, Mas. Maira kan tinggal menunggu wisuda ... lagipula katanya mau fokus sama Arza preschool, konsep kamu udah jalan dan hanya perlu serius disana ... juga bimbel online dan offline sebelah Arza school itu, kan butuh treatment Mas, meski kamu udah berhasil balikin modal yang kami berikan dan usahamu itu lancar ... tapi semua dijalanin satu-satu dulu. Urusan jodoh gampang, kamu masih muda, jangan buru-buru," tutur Amir lembut mencoba membujuk.

"Abi, kan aku bisa jalani semua bareng. Lokasinya deketan, rumahku disana juga ya meski belum jadi sih karena uangnya buat balikin modal ke Abi dulu kan," balas Fayyadh cepat.

"Maka dari itu, satu-satu." Aiswa menimpali perkataan suaminya.

"Maira butuh aku, Umma, Bii ... Jiddah, Njid, tolong sih bujuk Abi dan Umma," pinta Fayyadh merengek pada kakek neneknya.

"Njid sih gimana kamu, sanggup gak nya mencukupi Maira lahir batin ... tapi, menikah dengan keluarga itu ada plus minusnya Fayyadh, kamu tahu itu ... jika masih ngotot ya silakan," Yai Hariri salim angkat suara, diangguki Maryam.

"Jadi intinya ... gak boleh ya? Abi gak restuin aku? umma juga?" Fayyadh salah kira.

"Bukan begitu. Jangan buru-buru, masa depan kamu panjang, pikirkan lagi Mas," bujuk Amir masih dengan nada lembut.

Merasa menemui jalan buntu, pikirannya hanya pada Maira. Maka Fayyadh memutuskan sesuatu.

"Ok, Fayyadh bakal mengajukan diri ke Ayah Mahen saja, ingin dengar pendapat beliau juga. Assalamu'alaikum."

Fayyadh bangkit dari duduknya, melangkah cepat meraih kunci mobil milik Jiddah, berniat mengunjungi keluarga Maira.

"Fayyadh! Mas!" seru Aiswa, bahkan Amir mengejar putra sulungnya namun terlambat. Pemuda itu sudah melajukan kendaraan.

"Bii, gimana?" Aiswa menyusul Amir di teras rumah.

"Entah, biarkan Mas Panji yang menasehati atau Abah. Aku akan menghubungi mereka dulu. Tenanglah Rohi, Fayyadh bagai cerminan kita," tak ia pungkiri, seakan kejadian masa lalu antara Aiswa dan dirinya terulang di kehidupan Fayyadh muda.

.

.

...____________________________...

Njid : panggilan untuk kakek. Asal kata jaddun.

Rohi : panggilan sayang Amir untuk Aiswa, istrinya. Asal kata Ruh, belahan jiwa.

Qolbi : panggilan sayang Aiswa untuk Amir. Asal kata Qolbun, hati.

Shahabiyah : sebutan bagi sahabat wanita yang berjuang dakwah di jaman Rosulullah.

...Sebutan itu, semuanya dari bahasa Arab ...

...❤❤❤❤❤...

Terpopuler

Comments

Ersa

Ersa

gpp entuk berondong May.... koyo aku bojoku luwih enom 2tahun seko aku. tapi kasunyatan e lebih dewasa bojoku tinimbang aku😁🤭

2023-05-21

1

mizuki

mizuki

ini ceritanya di arab atau di indonesia ya....

2023-04-27

1

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

𝐀⃝🥀𝐑𝐚𝐧 ℘ṧ㊍㊍👏

Kirain Hermina Hospital, klo it deket sm rumah, 🤭✌

2023-02-01

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2 BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3 BAB 3. FATAL
4 BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5 BAB 5. MELAMAR
6 BAB 6. BEFORE
7 BAB 7. SALING MENGAGUMI
8 BAB 8. PROPOSAL
9 BAB 9. JUMPA LAGI
10 BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11 BAB 11. TERBAWA MIMPI
12 BAB 12. CURHAT
13 BAB 13. CEMBURU
14 BAB 14. HEART TO HEART
15 BAB 15. PRESENT
16 BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17 BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18 BAB 18. GELISAH
19 BAB 19. KHITBAH RESMI
20 BAB 20. KECEWA
21 BAB 21. SAMA HANCURNYA
22 BAB 22. KEDATANGAN EL
23 BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24 BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25 BAB 25. KANDIDAT LAIN
26 BAB 26. GALAU
27 BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28 BAB 28. LEGA
29 BAB 29. FLOFFY CRAFT
30 BAB 30. MY SOUL
31 BAB 31. SYAHDU
32 BAB 32. PESONA SHAN
33 BAB 33. IDOLA
34 BAB 34. RAHASIA SHAN
35 BAB 35. KETEGASAN
36 BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37 BAB 37. TERTUDUH
38 BAB 38. JEALOUS
39 BAB 39. FIRASAT SHAN
40 BAB 40. MENANTI HASIL
41 BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42 BAB 42. TERLUPAKAN
43 BAB 43. TETAP TERIKAT
44 BAB 44. UJIAN FAYYADH
45 BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46 BAB 46. PRADUGA
47 BAB 47. DIAGNOSA
48 BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49 BAB 49. RASA BERSALAH
50 BAB 50. MENJAGA
51 BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52 BAB 52. BELAJAR PEKA
53 BAB 53. DUA KANDIDAT
54 BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55 BAB 55. UJIAN LISAN
56 BAB 56. BILAKAH?
57 BAB 57. MULAI TUMBUH
58 BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59 BAB 59. RASA HATI
60 BAB 60. MALAM GALAU
61 BAB 61. DETIK-DETIK
62 BAB 62. PERLAHAN INGAT
63 BAB 63. PECAH
64 BAB 64. PRASANGKA SHAN
65 BAB 65. AKU PULAAAANG
66 BAB 66. SAMA BERJUANG
67 BAB 67. TRY SO HARD
68 BAB 68. FACE 2 FACE
69 BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70 BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71 BAB 71. UPAYA KUSUMA
72 BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73 BAB 73. KISAH MASA LALU
74 BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75 BAB 75. SO SWEET
76 BAB 76. STUNNING
77 BAB 77. TOO MUCH
78 BAB 78. IMPIAN
79 BAB 79. GAMANG
80 BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81 BAB 81. GEJOLAK
82 BAB 82. BUJUK RAYU
83 BAB 83. BEGINNING
84 BAB 84. STEMPEL
85 BAB 85. ANOTHER WAY
86 BAB 86. TIGA WANITA
87 BAB 87. KATA HATI
88 BAB 88. KEYAKINAN
89 BAB 89. UJIAN BATIN
90 BAB 90. PAMIT
91 BAB 91. HEBOH
92 BAB 92. SHE'S GONE
93 BAB 93. SIAPA?
94 BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95 BAB 95. TRY ON
96 BAB 96. GOTCHA
97 BAB 97. ARWA FEIYAZ
98 BAB 98. ARWA VS FIORA
99 BAB 99. SISI LAIN
100 BAB 100. INCARAN PRIA
101 BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102 BAB 102. TERBONGKAR
103 BAB 103. UJIAN MAIRA
104 BAB 104. AKU KEMBALI
105 BAB 105. WE MEET AGAIN
106 BAB 106. PRANGSAKU
107 BAB 107. GETTING CLOSER
108 BAB 108. KABAR BAHAGIA
109 BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110 BAB 10. WEJANGAN
111 BAB 111. MALAM BAHAGIA
112 BAB 112. FAFI
113 BAB 113. AFTER HALAL
114 BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115 BAB 115. HAJAT
116 BAB 116. HARAPAN
117 BAB 117. ALHAMDULILLAH
118 BAB 118. END OF STORY
Episodes

Updated 118 Episodes

1
BAB 1. LASKAR EYE-SHADOW
2
BAB 2. MAIRA, AKU PULANG
3
BAB 3. FATAL
4
BAB 4. PERMINTAAN FAYYADH
5
BAB 5. MELAMAR
6
BAB 6. BEFORE
7
BAB 7. SALING MENGAGUMI
8
BAB 8. PROPOSAL
9
BAB 9. JUMPA LAGI
10
BAB 10. SEMAKIN DEKAT
11
BAB 11. TERBAWA MIMPI
12
BAB 12. CURHAT
13
BAB 13. CEMBURU
14
BAB 14. HEART TO HEART
15
BAB 15. PRESENT
16
BAB 16. KNIGHT OF ROLLIES
17
BAB 17. IDENTITY ROLLIES
18
BAB 18. GELISAH
19
BAB 19. KHITBAH RESMI
20
BAB 20. KECEWA
21
BAB 21. SAMA HANCURNYA
22
BAB 22. KEDATANGAN EL
23
BAB 23. MEMBUJUK MAIRA
24
BAB 24. TEGUH PENDIRIAN
25
BAB 25. KANDIDAT LAIN
26
BAB 26. GALAU
27
BAB 27. JODOH MASIH OTEWE
28
BAB 28. LEGA
29
BAB 29. FLOFFY CRAFT
30
BAB 30. MY SOUL
31
BAB 31. SYAHDU
32
BAB 32. PESONA SHAN
33
BAB 33. IDOLA
34
BAB 34. RAHASIA SHAN
35
BAB 35. KETEGASAN
36
BAB 36. MENGENALI JENIS BUNGA
37
BAB 37. TERTUDUH
38
BAB 38. JEALOUS
39
BAB 39. FIRASAT SHAN
40
BAB 40. MENANTI HASIL
41
BAB 41. AKANKAH JATUH CINTA, LAGI?
42
BAB 42. TERLUPAKAN
43
BAB 43. TETAP TERIKAT
44
BAB 44. UJIAN FAYYADH
45
BAB 45. TUNTUTAN RICHARD
46
BAB 46. PRADUGA
47
BAB 47. DIAGNOSA
48
BAB 48. KEHORMATAN DIRI
49
BAB 49. RASA BERSALAH
50
BAB 50. MENJAGA
51
BAB 51. KESAL NAMUN PEDULI
52
BAB 52. BELAJAR PEKA
53
BAB 53. DUA KANDIDAT
54
BAB 54. TOUCH YOUR HEART
55
BAB 55. UJIAN LISAN
56
BAB 56. BILAKAH?
57
BAB 57. MULAI TUMBUH
58
BAB 58. PERGULATAN BATIN FIORA
59
BAB 59. RASA HATI
60
BAB 60. MALAM GALAU
61
BAB 61. DETIK-DETIK
62
BAB 62. PERLAHAN INGAT
63
BAB 63. PECAH
64
BAB 64. PRASANGKA SHAN
65
BAB 65. AKU PULAAAANG
66
BAB 66. SAMA BERJUANG
67
BAB 67. TRY SO HARD
68
BAB 68. FACE 2 FACE
69
BAB 69. OBROLAN DUA PRIA
70
BAB 70. CV KONTROVERSIAL
71
BAB 71. UPAYA KUSUMA
72
BAB 72. KEKEPOAN FIORA
73
BAB 73. KISAH MASA LALU
74
BAB 74. GRADAG-GRUDUG
75
BAB 75. SO SWEET
76
BAB 76. STUNNING
77
BAB 77. TOO MUCH
78
BAB 78. IMPIAN
79
BAB 79. GAMANG
80
BAB 80. RAHASIA TERKUAK
81
BAB 81. GEJOLAK
82
BAB 82. BUJUK RAYU
83
BAB 83. BEGINNING
84
BAB 84. STEMPEL
85
BAB 85. ANOTHER WAY
86
BAB 86. TIGA WANITA
87
BAB 87. KATA HATI
88
BAB 88. KEYAKINAN
89
BAB 89. UJIAN BATIN
90
BAB 90. PAMIT
91
BAB 91. HEBOH
92
BAB 92. SHE'S GONE
93
BAB 93. SIAPA?
94
BAB 94. USAHA PARA JOMBLO
95
BAB 95. TRY ON
96
BAB 96. GOTCHA
97
BAB 97. ARWA FEIYAZ
98
BAB 98. ARWA VS FIORA
99
BAB 99. SISI LAIN
100
BAB 100. INCARAN PRIA
101
BAB 101. KEPEKAAN DUA WANITA
102
BAB 102. TERBONGKAR
103
BAB 103. UJIAN MAIRA
104
BAB 104. AKU KEMBALI
105
BAB 105. WE MEET AGAIN
106
BAB 106. PRANGSAKU
107
BAB 107. GETTING CLOSER
108
BAB 108. KABAR BAHAGIA
109
BAB 109. TANGISAN KEDUANYA
110
BAB 10. WEJANGAN
111
BAB 111. MALAM BAHAGIA
112
BAB 112. FAFI
113
BAB 113. AFTER HALAL
114
BAB 114. BATTLE ROMANTIS
115
BAB 115. HAJAT
116
BAB 116. HARAPAN
117
BAB 117. ALHAMDULILLAH
118
BAB 118. END OF STORY

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!