Ikatan Cinta Dari Kakak Tiriku

Ikatan Cinta Dari Kakak Tiriku

BAB 1

Namaku Risan. Aku adalah gelandangan tanpa orang tua. Diriku hidup di lingkungan kotor penuh dengan kekerasan.

Namun itu berubah. Setelah beberapa orang tak dikenal menyerang dan menangkap anak-anak seperti kami. Kemudian mata kami ditutup dan di lempar ke sebuah kendaraan dan dibawa menuju ke tempat lain.

Setelah 10 jam, kendaraannya berhenti. Pintu dibuka, dan kami di giring ke tempat lain. Lalu penutup mata kami dibuka.

Kami terkejut, ternyata kami sudah berada di sebuah kurungan dimana budak dan hewan dijual. Diantara kami yang terus menangis karena ketakutan dan sudah tak bisa lagi melihat orang tuanya lagi.

Aku tidak peduli, bagiku disana dan disini juga sama. Sama-sama tempat yang kotor dan penuh orang jahat.

Beberapa hari berlalu, ada sepasang suami istri datang. Mereka tak terlihat seperti orang jahat di mataku. Tak lama kemudian aku di tatap oleh sepasang suami istri itu. Kemudian mereka berbicara pada penjual kami.

Setelah beberapa saat, aku di keluarkan dari kurungan. Ternyata pasangan suami istri ini membeliku. Jujur saja aku senang, karena telah keluar dari kurungan busuk ini. Namun disisi lain aku juga takut, mungkin mulai besok aku akan menjalani hidup yang begitu sulit sebagai budak.

Namun aku salah, pasangan suami istri ini membelai dan memandangku seperti keluarga.

......................

^^^"Namaku adalah Karda, dan ini istriku Talia. Mulai sekarang kamu akan ikut kami."^^^

"Baik, saya mengerti."

^^^"Nak, mulai sekarang kamu bukan budak lagi. Kamu akan jadi anak kami!"^^^

......................

Aku terkejut dengan perkataan pak Karda. Untuk pertama kalinya aku benar-benar memiliki sebuah ikatan.

Tanpa sadar air mataku terjatuh menetes ke tanah. Mereka bingung kenapa aku menangis.

......................

^^^"Nak, kenapa kau menangis? Apa kau tidak menyukai kami?"^^^

"Tidak, bukan itu. Aku hanya sangat bahagia karena untuk pertama kalinya aku memiliki sebuah keluarga."

......................

Aku terus menangis tiada henti, dan mereka juga ikutan menangis setelah mendengar kata-kata dari mulutku.

Lalu mereka berdua memelukku.

......................

^^^"Nak, berhentilah menangis! Kami jadi ikut menangis juga."^^^

......................

Kemudian setelah aku berhenti meneteskan air mata, mereka menggandengku keluar. Aku digandeng oleh ibu baruku menuju mobil.

Kemudian kami mulai perjalan menuju rumah. Sesampainya dirumah, aku terkejut. Sebuah rumah besar dengan dua lantai yang bersih menjulang dihadapanku.

Lalu Pak Karda mengetuk pintu.

......................

^^^"Mila!! Kami pulang!"^^^

......................

Pintu terbuka, seorang gadis cantik muncul dari balik pintu. Kemudian dia memandangku dengan tatapan tajam.

......................

"Ayah siapa anak kotor yang kau bawa ini?"

^^^"Dia adalah sosok spesial yang ayah maksudkan."^^^

"Hah!! Anak kotor ini? engga..engga. Aku nggak mau punya keluarga seperti dia!"

^^^"Mila!! Jaga mulutmu!!" Bentak pak Karda.^^^

^^^"Dia memang kotor untuk saat ini, tapi setelah mandi nanti, dia akan jadi sperti anak yang lainnya kok." Ucap bu Talia.^^^

"Terserah kalian, pokoknya aku masih belum bisa menganggapnya sebagai keluarga." Ucap Mila dengan wajah marah.

......................

Lalu Mila pergi menuju kamarnya dan menutup rapat pintunya.

......................

^^^"Maaf ya nak, dia memang seperti itu sifatnya. Jadi jangan dimasukan ke dalam hati ya!" Ucap pak Karda.^^^

"Baik pak, saya paham."

^^^"Pak? Bukan-bukan, panggil aku ayah!"^^^

"Ba..baik ayah."

^^^"Panggil ibu ya!" Ucap bu Talia.^^^

"Baik bu."

......................

Karena ibu baruku gemas melihat ekspresiku, dia langsung memelukku dengan erat.

......................

^^^"Oh iya siapa namamu nak?" Tanya ayah.^^^

"Risan, namaku Risan."

......................

Lalu ibu dan ayah terkejut dan agak menjauh dariku. Aku juga terkejut, kenapa mereka jadi seperti itu setelah mendengar namaku.

Lalu ibu menggandengku ke kamar mandi. Kemudian melepas pakaianku, setelah itu dia menatap seluruh tubuhku seakan mencari sesuatu.

......................

"Sayang, bisa kau kesini!" Teriak ibu panggil ayah.

^^^"Ada apa?" Ayah datang.^^^

"Apa kau tahu cara mencari simbol itu?" Tanya ibu.

^^^"Iya aku tahu. Tapi apa kau yakin kalau anak ini pemilik simbol itu?" Tanya ayah.^^^

"Aku tidak tahu! Tapi aku penasaran." Ucap ibu.

^^^"Baiklah aku mengerti. Menjaulah sedikit!" Ucap ayah.^^^

......................

Tak lama kemudian ayah merapal sebuah mantra. Lalu ada tanda keluar dari dada kananku. Tanda itu bertuliskan "39" bewarna merah menyala.

Ibu dan ayah terkejut dengan tanda ini dan menangis di depanku. Ibu menyentuh dada kananku yang ada tanda tersebut.

......................

^^^"Ris, apa baru pertama kali ini kamu melihat ini?" Tanya ibu.^^^

"Iya bu."

^^^"Mulai sekarang, jangan beritahukan siapapun tentang ini. Dan jika kamu mempunyai kemampuan, jangan dipamerkan pada orang lain." Ucap ibu.^^^

"Apa tanda di dadaku ini merupakan hal buruk bu?" Tanyaku.

^^^"Tidak, justru itu merupakan tanda spesial untuk dirimu nanti." Ucap ibu.^^^

......................

Aku masih tidak mengerti apa yang dimaksud oleh ayah dan ibu. Tapi aku tahu kalau tanda ini tidak boleh dipamerkan pada siapapun.

Lalu aku dimandikan ibu dengan bersih. Badanku dan penampilanku berubah drastis. Ibu yang memandikanku juga kaget kalau aku punya wajah yang menawan.

 

Malam telah tiba, ibu memanggilku untuk makan bersama. Tapi kak Mila tetap membenciku karena aku hanya anak pungutan. Lalu kami makan bersama, terkadang kak Mila curi-curi pandangan padaku. Tapi aku tidak peduli, karena untuk pertama kalinya aku bisa makan enak.

Setelah makan, aku diantar ibu menuju ke kamar tidurku. Dan disaat aku ditidurkan, ibu meminta sesuatu padaku.

......................

^^^"Ris, ibu ada permintaan yang harus kamu laksanakan!" Ucap ibu.^^^

"Apa itu bu?"

^^^"Jika suatu saat nanti kami meninggal, kamu harus melindungi Mila dengan nyawamu ini ya! Setidaknya sampai dia punya suami nanti." Ucap ibu.^^^

"Baik bu, aku akan laksanakan permintaanmu."

......................

Hari-hari berlalu, perlakuan kak Mila yang tadinya sangat kasar padaku, berangsur membaik. Dia jadi lebih cantik dan manis saat tersenyum dan tertawa.

Terkadang dia sering memandangiku, tapi dia jarang sekali berbicara padaku. Ayah dan ibu sibuk akan pekerjaannya sebagai peneliti. Sehingga yang dirumah hanya aku dan kak Mila.

 

Beberapa tahun berlalu, sekarang usiaku sudah 20 tahun. Dan kak Mila berusia 26 tahun. Ayah dan ibu bertambah tua, sehingga mereka pensiun sebagai peneliti yang hebat.

......................

"Ayah, Ibu, apa kalian tidak masalah meninggalkan penemuan-penemuan hebat itu?"

^^^"Bagi kami kamu adalah penemuan terhebat kami. Sosok laki-laki tampan yang gagah akan jadi pria yang hebat." Ucap ibu.^^^

"Ibu, jangan berlebihan."

^^^"Kalau mau, kau bisa menikah dengan Mila!" Ucap ibu.^^^

"Itu takkan terjadi bu, kak Mila sangat membenciku sampai sekarang."

^^^"Oh benarkah! Maaf ya menyarankan hal aneh padamu!" Ucap ibu.^^^

 

......................

Beberapa hari berlalu, ibu dan ayah pergi jalan-jalan keluar negeri. Namun setelah berhari-hari tidak ada kabar. Kuhubungi mereka, tapi nomornya tidak aktif.

Lalu ada seseorang mengetuk pintu dan memberikan pesan pada kak Mila bahwa ayah dan ibu telah meninggal dalam kecelakaan pesawat.

Aku dan kak Mila terkejut, tak kusangka ayah dan ibu telah tiada. Kak Mila masuk ke kamarnya dan menangis begitu keras.

Esoknya jenazah ibu dan ayah sampai dan langsung dimakamkan. Jujur saja aku masih sangat bersedih, karena mereka sudah tidak ada lagi untuk selamanya.

Aku telah berjanji pada ibu untuk melindungi kak Mila setelah kepergiannya. Dan aku juga masih belum tahu bahaya apa yang akan datang nanti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!