Setelah meninggalkan mereka, aku ingin mencari tahu siapa yang terus membuntutiku sejak aku keluar rumah. Lalu saat aku berada di tempat sepi.
Aku duduk istirahat sambil minum. Namun sebenarnya, istirahat ini hanyalah sebuah akting. Karena aku hanya mengulur waktu untuk menentukan penyerangan cepat padanya.
..."Wussshh.."...
Ku terjang semua pohon yang menghadang, lalu menendang seseorang berjubah hitam. Wajahnya tak terlihat karena dia menutupinya dengan topeng.
Saat kuajak berbicara, dia hanya diam. Tetap di posisinya, tidak kabur dan malah balik menyerangku.
"Dyyaaarr!!!" Suara ledakan dari pukulan orang itu.
Aku langsung menghindar dengan cepat, karena dia juga bisa bergerak begitu gesit. Setelah itu dia membuka sebuah portal.
Dan keluarlah berbagai pedang dari dalam sana, cepat dan banyak, ini membuatku kesulitan untuk menghindar.
Aku bersembunyi di balik pohon, tapi tiba-tiba saja dia muncul di depanku begitu saja. Sontak aku langsung mengindar, karena keberadaannya membuatku kewalahan.
Jika kuanalisis, dia seperti punya berbagai kemampuan. Tapi dalam buku yang kubaca.
Seharusnya satu orang hanya punya satu kemampuan khusus, tapi lawan yang kuhadapi kali ini benar-benar hebat. Dia bisa menghilangkan diri, membuat portal, menyerang dengan daya ledak dan mampu memprediksi gerakanku selanjutnya.
Jika perkiraanku benar, maka orang ini adalah-
..."Hyaa!!!" Serangan pembalik dariku....
Maka orang ini adalah nomor 47, sang peniru. Diantara anak yang dulu ada lab itu, dia yang paling dibanggakan. Karena dapat meniru kemampuan seenaknya.
Tapi maaf saja, nomor 39 ini, tidak dapat ditiru!
"Hyaaa!! Teknik pertama, pukulan sang ledenda."
..."Duaarr!!!"...
^^^"Ghakkk!!!" Seranganku mengenainya.^^^
Karena penghancur, hanya butuh tenaga besar!!.
...----------------...
Lalu dia terkapar tak sadarkan diri, mungkin karena aku memukulnya begitu kuat. Saat kubuka topengnya, sesuai dugaanku, aku tidak mengenalnya. Karena aku juga tidak punya ingatan tentang masa laluku.
Orang ini tidak bernafas, dia meninggal karena seranganku tadi. Dan jika tidak salah, aku punya kemampuan untuk merebut kemampuan orang lain yang telah kuhabisi.
Dan benar saja, saat aku menyentuh tubuhnya. Sinar hijau menyala mengalir masuk dalam diriku. Kekuatanku bertambah! Dan yang terpenting, aku bisa meniru jurus yang dia pakai tadi. Dengan begini, aku bisa melindungi kak Mila.
Setelah itu, aku pergi meninggalkannya. Tapi aku masih bingung, kenapa dia mengikuti selama ini?
Aku bahkan tidak cari masalah pada siapapun. Kurasa dia kiriman dari seseorang yang tahu identitasku. Mulai sekarang, aku harus lebih waspada dengan sekitarku.
Akhirnya aku sampai ke rumah, tubuhku rasanya begitu berat setelah menghadapi orang itu tadi. Dan tak lama kemudian, aku tertidur di sofa seperti pengangguran.
Beberapa jam kemudian, ada yang aneh pada bibirku. Rasanya ada sesuatu yang masuk ke mulutku.
Lalu saat aku membuka mata, kak Mila telah menempelkan bibirnya padaku dan wajah cantiknya sangat dekat denganku, ditambah lagi bau wanginya membuatku jadi tidak berkutik.
Aku sengaja membiarkannya terus menciumku. Hingga tak sengaja lidahku juga ikut bergerak. Sontak mata kak Mila yang tertutup karena terlalu menikmati, sekarang telah terbuka.
......................
^^^"Ris, kamu udah bangun, kok nggak bilang sih?" Tanya kak Mila setelah melepas ciumannya.^^^
"Kakak juga, udah pulang kenapa tidak bilang? Malah main nyium orang seenaknya." Balas diriku.
^^^"Aku udah bilang, cuma kamu aja yang nggak mendengarkan." Ucap kak Mila.^^^
"Aku kan sedang tidur, mana mungkin aku bisa mendengarmu kak." Ucapku.
^^^"Pokoknya yang salah itu kamu, siapa suruh kamu tidur di sofa!" Ucap kak Mila.^^^
"Kok salahku? Dan apa hubungannya dengan tidur di sofa?" Tanyaku.
^^^"Ada hubungannya dong. Saat kamu tidur di sofa, kamu tidur dengan wajah imut. Karena aku nggak tahan, jadi ku serang saja." Ucap kak Mila.^^^
"Itu jelas-jelas salahmu kak, pokoknya aku tidak mau tahu. Kakak harus tanggung jawab!" Ucapku sambil pura-pura marah.
^^^"Kalau begitu, kamu mau nggak ikut kakak cantikmu ini ke kamar?" Ucap kak Mila sambil memeluk manja padaku.^^^
"Eh! Tunggu! Kenapa kita ke kamarmu? Dan apa yang kau lakukan pada adikmu ini?" Ucapku sambil gugup.
^^^"Kita tidak melakukan apa-apa kok, selain memperdalam hubungan kita. Untuk masalah puas dan tidaknya, itu tergantung kamu sayang!" Ucap kak Mila dengan senyum manisnya.^^^
"Hee!! Eh, setelah dipikir-pikir, aku yang salah sebenarnya. Jadi untuk yang tadi lupakan saja!" Ucapku berusaha mengalihkan pembicaraan.
^^^"Lho kok gitu sih! padahal kakak udah siap, tapi kamu kok gitu sih." Ucap kak Mila.^^^
"Maaf kak, aku belum cukup umur untuk melakukan itu." Ucapku.
^^^"Apa maksudmu belum cukup umur? Kau sudah berumur 20 tahun. Dan tidak alasan untuk menghamili kakakmu ini!" Ucap kak Mila.^^^
"Kak, kurasa kau perlu pergi ke dokter untuk menyembuhkan kepala mu itu!" Ucapku.
^^^"Aku nggak sakit kok, ini namanya kasih sayang Ris, kalo nggak kamu urus, jangan salahkan kakak lho ya!" Ucap kak Mila.^^^
"Apa maksudmu kak?" Tanyaku.
^^^"Mungkin kakak suatu saat nanti akan jadi wanita agresif dan dapat menyerang tubuhmu ini dengan brutal." Ucap kak Mila sambil membisikannya di telingaku.^^^
"Dan pada saat itu, aku pastikan akan mengikatmu dengan kuat sebelum hal itu terjadi." Ucapku dengan wajah datar.
^^^"Ihhh.. Ini beneran lho!" Ucap kak Mila.^^^
"Yang kukatakan juga kenyataan!" Ucapku.
"Sudahlah, sebaiknya kau cepat mandi kak! Aku akan menyiapkan makan malam kita." Ucapku.
^^^"Daripada nyiapin makan, mau nggak mandi bareng sama kakak?" Ucap kak Mila.^^^
"Tidak terima kasih, aku lebih suka berurusan dengan bumbu dapur." Ucapku sambil membuka kulkas.
^^^"Ya sudah, kakak mandi dulu ya!" Ucap? 0pkak Mila.^^^
"Iya!" Ucapku.
......................
Lalu saat aku sedang memasak, kak Mila berteriak keras dari dalam kamar mandi. Mendengar hal itu, aku langsung bergerak dengan cepat.
Kak Mila keluar dengan handuknya, lalu memelukku begitu erat karena ketakutan.
......................
"Ada apa kak?" Tanyaku.
^^^"Di..di dalam kamar mandi, ada wanita berambut panjang menatapku dengan tajam. Dan wajahnya begitu menyeramkan. Hiks..hiks." Ucap kak Mila sambil menangis ketakutan.^^^
"Tenang kak, tenangkan dirimu dulu. Kakak tetap disini, akan kuperiksa apa yang kakak lihat tadi." Ucapku.
^^^"Ehm." Ucap kak Mila sambil menganggukan kepala.^^^
......................
Namun saat kulihat di kamar mandi, tidak ada apapun di ventilasi. Lalu kupakai kemampuanku untuk mendeteksi keberadaannya.
Dan benar saja, dia masih diatap rumah. Aku langsung berlari keluar dengan gesit, dan langsung lompat ke atap.
Terdapat sesosok wanita berambut panjang dengan wajah yang sungguh menyeramkan. Saat melihatku, dia langsung terbang untuk kabur.
Tapi maaf saja, kemampuanku yang sekarang, mampu menendang dia dengan cepat.
..."Bukkk!!!" Tendanganku mengenainya....
^^^"Hrruuuaaahhh!!!!" Dia berteriak padaku! Seakan menghinaku.^^^
Dan saat kulihat lebih jelas, ada tanda di dadanya, sama sepertiku.
Dia adalah si nomer 7, ratu dunia bawah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments