NovelToon NovelToon

Ikatan Cinta Dari Kakak Tiriku

BAB 1

Namaku Risan. Aku adalah gelandangan tanpa orang tua. Diriku hidup di lingkungan kotor penuh dengan kekerasan.

Namun itu berubah. Setelah beberapa orang tak dikenal menyerang dan menangkap anak-anak seperti kami. Kemudian mata kami ditutup dan di lempar ke sebuah kendaraan dan dibawa menuju ke tempat lain.

Setelah 10 jam, kendaraannya berhenti. Pintu dibuka, dan kami di giring ke tempat lain. Lalu penutup mata kami dibuka.

Kami terkejut, ternyata kami sudah berada di sebuah kurungan dimana budak dan hewan dijual. Diantara kami yang terus menangis karena ketakutan dan sudah tak bisa lagi melihat orang tuanya lagi.

Aku tidak peduli, bagiku disana dan disini juga sama. Sama-sama tempat yang kotor dan penuh orang jahat.

Beberapa hari berlalu, ada sepasang suami istri datang. Mereka tak terlihat seperti orang jahat di mataku. Tak lama kemudian aku di tatap oleh sepasang suami istri itu. Kemudian mereka berbicara pada penjual kami.

Setelah beberapa saat, aku di keluarkan dari kurungan. Ternyata pasangan suami istri ini membeliku. Jujur saja aku senang, karena telah keluar dari kurungan busuk ini. Namun disisi lain aku juga takut, mungkin mulai besok aku akan menjalani hidup yang begitu sulit sebagai budak.

Namun aku salah, pasangan suami istri ini membelai dan memandangku seperti keluarga.

......................

^^^"Namaku adalah Karda, dan ini istriku Talia. Mulai sekarang kamu akan ikut kami."^^^

"Baik, saya mengerti."

^^^"Nak, mulai sekarang kamu bukan budak lagi. Kamu akan jadi anak kami!"^^^

......................

Aku terkejut dengan perkataan pak Karda. Untuk pertama kalinya aku benar-benar memiliki sebuah ikatan.

Tanpa sadar air mataku terjatuh menetes ke tanah. Mereka bingung kenapa aku menangis.

......................

^^^"Nak, kenapa kau menangis? Apa kau tidak menyukai kami?"^^^

"Tidak, bukan itu. Aku hanya sangat bahagia karena untuk pertama kalinya aku memiliki sebuah keluarga."

......................

Aku terus menangis tiada henti, dan mereka juga ikutan menangis setelah mendengar kata-kata dari mulutku.

Lalu mereka berdua memelukku.

......................

^^^"Nak, berhentilah menangis! Kami jadi ikut menangis juga."^^^

......................

Kemudian setelah aku berhenti meneteskan air mata, mereka menggandengku keluar. Aku digandeng oleh ibu baruku menuju mobil.

Kemudian kami mulai perjalan menuju rumah. Sesampainya dirumah, aku terkejut. Sebuah rumah besar dengan dua lantai yang bersih menjulang dihadapanku.

Lalu Pak Karda mengetuk pintu.

......................

^^^"Mila!! Kami pulang!"^^^

......................

Pintu terbuka, seorang gadis cantik muncul dari balik pintu. Kemudian dia memandangku dengan tatapan tajam.

......................

"Ayah siapa anak kotor yang kau bawa ini?"

^^^"Dia adalah sosok spesial yang ayah maksudkan."^^^

"Hah!! Anak kotor ini? engga..engga. Aku nggak mau punya keluarga seperti dia!"

^^^"Mila!! Jaga mulutmu!!" Bentak pak Karda.^^^

^^^"Dia memang kotor untuk saat ini, tapi setelah mandi nanti, dia akan jadi sperti anak yang lainnya kok." Ucap bu Talia.^^^

"Terserah kalian, pokoknya aku masih belum bisa menganggapnya sebagai keluarga." Ucap Mila dengan wajah marah.

......................

Lalu Mila pergi menuju kamarnya dan menutup rapat pintunya.

......................

^^^"Maaf ya nak, dia memang seperti itu sifatnya. Jadi jangan dimasukan ke dalam hati ya!" Ucap pak Karda.^^^

"Baik pak, saya paham."

^^^"Pak? Bukan-bukan, panggil aku ayah!"^^^

"Ba..baik ayah."

^^^"Panggil ibu ya!" Ucap bu Talia.^^^

"Baik bu."

......................

Karena ibu baruku gemas melihat ekspresiku, dia langsung memelukku dengan erat.

......................

^^^"Oh iya siapa namamu nak?" Tanya ayah.^^^

"Risan, namaku Risan."

......................

Lalu ibu dan ayah terkejut dan agak menjauh dariku. Aku juga terkejut, kenapa mereka jadi seperti itu setelah mendengar namaku.

Lalu ibu menggandengku ke kamar mandi. Kemudian melepas pakaianku, setelah itu dia menatap seluruh tubuhku seakan mencari sesuatu.

......................

"Sayang, bisa kau kesini!" Teriak ibu panggil ayah.

^^^"Ada apa?" Ayah datang.^^^

"Apa kau tahu cara mencari simbol itu?" Tanya ibu.

^^^"Iya aku tahu. Tapi apa kau yakin kalau anak ini pemilik simbol itu?" Tanya ayah.^^^

"Aku tidak tahu! Tapi aku penasaran." Ucap ibu.

^^^"Baiklah aku mengerti. Menjaulah sedikit!" Ucap ayah.^^^

......................

Tak lama kemudian ayah merapal sebuah mantra. Lalu ada tanda keluar dari dada kananku. Tanda itu bertuliskan "39" bewarna merah menyala.

Ibu dan ayah terkejut dengan tanda ini dan menangis di depanku. Ibu menyentuh dada kananku yang ada tanda tersebut.

......................

^^^"Ris, apa baru pertama kali ini kamu melihat ini?" Tanya ibu.^^^

"Iya bu."

^^^"Mulai sekarang, jangan beritahukan siapapun tentang ini. Dan jika kamu mempunyai kemampuan, jangan dipamerkan pada orang lain." Ucap ibu.^^^

"Apa tanda di dadaku ini merupakan hal buruk bu?" Tanyaku.

^^^"Tidak, justru itu merupakan tanda spesial untuk dirimu nanti." Ucap ibu.^^^

......................

Aku masih tidak mengerti apa yang dimaksud oleh ayah dan ibu. Tapi aku tahu kalau tanda ini tidak boleh dipamerkan pada siapapun.

Lalu aku dimandikan ibu dengan bersih. Badanku dan penampilanku berubah drastis. Ibu yang memandikanku juga kaget kalau aku punya wajah yang menawan.

 

Malam telah tiba, ibu memanggilku untuk makan bersama. Tapi kak Mila tetap membenciku karena aku hanya anak pungutan. Lalu kami makan bersama, terkadang kak Mila curi-curi pandangan padaku. Tapi aku tidak peduli, karena untuk pertama kalinya aku bisa makan enak.

Setelah makan, aku diantar ibu menuju ke kamar tidurku. Dan disaat aku ditidurkan, ibu meminta sesuatu padaku.

......................

^^^"Ris, ibu ada permintaan yang harus kamu laksanakan!" Ucap ibu.^^^

"Apa itu bu?"

^^^"Jika suatu saat nanti kami meninggal, kamu harus melindungi Mila dengan nyawamu ini ya! Setidaknya sampai dia punya suami nanti." Ucap ibu.^^^

"Baik bu, aku akan laksanakan permintaanmu."

......................

Hari-hari berlalu, perlakuan kak Mila yang tadinya sangat kasar padaku, berangsur membaik. Dia jadi lebih cantik dan manis saat tersenyum dan tertawa.

Terkadang dia sering memandangiku, tapi dia jarang sekali berbicara padaku. Ayah dan ibu sibuk akan pekerjaannya sebagai peneliti. Sehingga yang dirumah hanya aku dan kak Mila.

 

Beberapa tahun berlalu, sekarang usiaku sudah 20 tahun. Dan kak Mila berusia 26 tahun. Ayah dan ibu bertambah tua, sehingga mereka pensiun sebagai peneliti yang hebat.

......................

"Ayah, Ibu, apa kalian tidak masalah meninggalkan penemuan-penemuan hebat itu?"

^^^"Bagi kami kamu adalah penemuan terhebat kami. Sosok laki-laki tampan yang gagah akan jadi pria yang hebat." Ucap ibu.^^^

"Ibu, jangan berlebihan."

^^^"Kalau mau, kau bisa menikah dengan Mila!" Ucap ibu.^^^

"Itu takkan terjadi bu, kak Mila sangat membenciku sampai sekarang."

^^^"Oh benarkah! Maaf ya menyarankan hal aneh padamu!" Ucap ibu.^^^

 

......................

Beberapa hari berlalu, ibu dan ayah pergi jalan-jalan keluar negeri. Namun setelah berhari-hari tidak ada kabar. Kuhubungi mereka, tapi nomornya tidak aktif.

Lalu ada seseorang mengetuk pintu dan memberikan pesan pada kak Mila bahwa ayah dan ibu telah meninggal dalam kecelakaan pesawat.

Aku dan kak Mila terkejut, tak kusangka ayah dan ibu telah tiada. Kak Mila masuk ke kamarnya dan menangis begitu keras.

Esoknya jenazah ibu dan ayah sampai dan langsung dimakamkan. Jujur saja aku masih sangat bersedih, karena mereka sudah tidak ada lagi untuk selamanya.

Aku telah berjanji pada ibu untuk melindungi kak Mila setelah kepergiannya. Dan aku juga masih belum tahu bahaya apa yang akan datang nanti.

BAB 2

Pagi yang cerah telah datang, burung bekicau riang di halaman luar, dan kak Mila sudah heboh sendiri. Dia bangun kesiangan, sehingga tidak sarapan dan langsung berangkat. Sebelum berangkat dia hanya menatapku seperti biasa dan tidak mengucapkan sepatah katapun.

Aku juga sebaiknya harus berangkat kuliah, karena hari ini ada ujian.

Sesampainya di sekolah..

"Risssssaaaann!!!"

Suara teriakan keras dari seorang wanita.

Kemudian wanita itu langsung memelukku. Dan wanita ini adalah Tina, dia adalah teman kuliah pertamaku. Orangnya agak heboh dan suka tebar senyuman. Dan dia juga terkenal dikalangan pria karena kecantikannya.

......................

"Ada apa kau memanggilku?" Kataku.

^^^"Tidak ada, cuma ingin panggil aja. Tadi banyak yang menggodaku saat masuk gerbang. Kemudian aku melihatmu dan langsung berlari kearahmu." Ucap Tina.^^^

"Kenapa kau berlari kearahku? Apa kau tidak bisa mencari orang lain yang bisa kau ganggu?" Ucapku.

^^^"Ihh.. Kamu kok dingin gitu sih, kamu harusnya berterima kasih. Karena wanita secantik diriku mau menghampiri dirimu yang misterius dan pemurung ini." Kata Tina.^^^

"Kalau begitu menjauhlah dariku, sebelum kau jadi pemurung sepertiku." Ucapku sambil berjalan menjauh dari Tina.

......................

Tina jadi terdiam dan tetap memandangku dari belakang. Sejujurnya aku juga tidak bermaksud untuk menyakitinya. Tapi aku tidak mau dia terlalu dekat padaku. Dan ini kulakukan demi menjauhi masalah.

Kemudian kelas dimulai, dosen datang untuk mengajar. Tapi aku merasakan ada tatapan tajam dari belakang bangku.

Aku langsung berbalik badan dan melihatnya. Sesuai dugaanku, Tina yang dari tadi terus menatapku. Mungkin dia kesal atas kejadian tadi pagi.

Singkat cerita, kelas telah berakhir. Aku langsung bergegas pulang untuk bekerja sebagai novelis. Saat aku beranjak dari kursi, Tina juga ikut mengemasi barangnya dan berniat untuk mendekatiku lagi, karena dia butuh seseorang misterius sepertiku untuk menghindari pria yang menggodanya.

......................

^^^"Ris, tunggu dong!"^^^

"Sebaiknya kau segera cari pacar untuk menghindari mereka!"

^^^"Aku juga mikirin itu! Tapi nggak ada yang cocok denganku. Kebanyakan mereka hanya ingin tubuh seksiku saja. Jadi tolong jangan tinggalin aku ya!"^^^

"Sebenarnya aku tidak mau bersama dirimu."

^^^"Kenapa? Apa kamu merasa tersakiti karena kita hanya teman? Atau kamu kecewa karena aku tidak menyatakan cinta pada pria sepertimu?"^^^

"Karena berkat dirimu, aku dibenci oleh laki-laki satu kampus."

......................

Kemudian Tina terdiam. Tak lama kemudian dia menggenggam tanganku dengan erat dan melangkah membawaku ke sebuah tempat. Dan tempat itu adalah area belakang kampus yang sepi.

......................

"Duakk!!"

Diriku didorong ke tembok oleh Tina.

"Adu..duh.duh. Apa yang kau lakukan?" Ucapku.

^^^"Tidak ada, aku hanya mendorongmu saja karena kesal saja." Ucap Tina dengan wajah marah.^^^

......................

Tiba-tiba Tina memelukku dengan begitu erat. Aku berusaha melepaskan pelukannya, tapi tidak bisa.

......................

"Tina, lepaskan aku! Aku harus segera pulang!" Kataku.

^^^"Engga!!! Engga!!! Engga bakal!!" Tina berteriak keras.^^^

"Berhentilah melakukan hal konyol! Kalau ada yang melihat, akan jadi kesalahpahaman." Kataku.

^^^"Biarkan!! Biarkan mereka tahu kalau aku sebenarnya mencintaimu!" Ucap Tina sambil menangis.^^^

"Haa!!! Tu..tunggu! Apa yang kau bicarakan?" Kataku sambil terkejut.

^^^"Kau pria pertama yang yang tidak tertarik denganku, kau pria pertama yang mengabaikanku, kau pria pertama yang kupeluk, dan kau juga pria pertama yang kucintai." Ucap Tina.^^^

"Tina, kau ini bicara apa? Aku hanya seorang pemurung seperti yang kau bilang. Jadi mana mungkin aku jadi pria yang kau cintai itu!" Kataku.

......................

Kemudian Tina langsung menciumku. Bibirnya yang lembut menyentuh bibirku.

......................

^^^"Apa ini cukup? Apa kau mau tambah lagi?" Ucap Tina setelah menciumku.^^^

"Baiklah aku mengerti! Intinya aku harus berada di sampingmu saat di kampus kan!" Kataku.

^^^"Engga!! Mulai sekarang aku mau kita pacaran!"^^^

"Hah!! Itu tidak mungkin!" Ucapku.

^^^"Kenapa? Jangan bilang kau masih tidak menyukaiku setelah ciuman yang kulakukan tadi?" Ucap Tina.^^^

"Tidak! Bukan itu!" Kataku.

^^^"Lalu apa? Pokoknya aku mau kita pacaran! Kumohon jangan pergi kemanapun! Tetaplah bersamaku!" Ucap Tina.^^^

"Maaf! Tapi aku tidak bisa menuruti permintaanmu itu." Kataku sambil melepaskan pelukannya dan berjalan menjauh darinya."

......................

Kemudian saat aku berjalan menjauh. dan Tina mengatakan sesuatu.

^^^"Ris, pokoknya aku nggak bakal nyerah buat dapetin kamu sampai kapanpun!" Ucap Tina dari jarak jauh.^^^

......................

Aku langsung berlari menjauh dan meninggalkan kampus. Jujur saja aku merasa bersalah telah menolak Tina. Tapi mau bagaimana lagi, aku masih belum siap akan hal itu.

Sesampainya dirumah, aku langsung membersihkan rumah dan menyiapkan malam. Tak lama kemudia kak Mila pulang dari kerjanya.

Lalu kamipun makan bersama. Tak lama kemudian ada nomer tak dikenal meneleponku. Kemudian saat kuangkat.

^^^"Ris, pokoknya aku nggak bakal nyerah untuk jadi pacarmu!" Ucap Tina dari telepon.^^^

Kemudian teleponya langsung kututup dan kembali melanjutkan makan malam. Namun tiba-tiba saja kak Mila datang kearahku dan menarik kerah bajuku.

......................

^^^"Siapa wanita itu? Apa maksudnya tidak menyerah?" Tanya kak Mila dengan mata serius.^^^

"Tenang kak! Dia teman kampusku, Tina namanya." Kataku.

^^^"Apa yang terjadi antara kalian berdua?" Tanya kak Mila.^^^

"Tadi menciumku dan menyatakan cinta padaku, tapi aku menolaknya kok." Kataku.

^^^"Kenapa? Kenapa kamu menolaknya?" Tanya kak Mila dengan wajahnya yang memerah.^^^

"Hah!! Apa aku harus menerima cintanya?" Tanyaku.

^^^"Tidak boleh!!!" Kak Mila berteriak keras.^^^

......................

Kak Mila langsung menutup mulutnya dan melepaskanku. Kemudian dia berlari ke kamarnya dengan wajah yang memerah.

Lalu aku membersihkan piring-piring kotor dan langsung mengerjakan novel.

Tak lama kemudian suara pintu kamarku terbuka sedikit. Kak Mila menatapku dari balik pintu.

......................

"Ada apa kak? Apa ada masalah?" Tanyaku.

^^^"Ris, kamu beneran belum punya pacar? Tanya balik kak Mila.^^^

"Kenapa kau bertanya begitu kak?" Tanyaku.

^^^"Udah jawab aja!" Ucap kak Mila.^^^

"Aku belum punya pacar kak." Jawabku.

......................

Kemudian kak Mila menutup pintu kamarku kembali. Dan sekilas terdengar suara "yes" dari balik pintu kamarku. Aku bingung kenapa kak Mila menanyakan hal seperti itu.

 

Lalu pada keesokan harinya, aku terbangun dan melihat wajah kak Mila mendekat ke wajahku seperti ingin menciumku.

......................

"Kak Mila? Apa yang kau lakukan?" Tanyaku.

^^^"Aa..aku hanya ingin membangunkanmu, karena tidak ada yang membuatkan sarapan." Ucap kak Mila.^^^

"Oh gitu ya, baiklah aku akan membuat sarapan. Tapi bisakah kau menyingkir dari tubuhku?" Ucapku yang di duduki oleh kak Mila.

^^^"Oh maaf." Kak Mila menyingkir dari tubuhku.^^^

......................

Lalu aku pergi ke dapur untuk memasak. Tapi aku bingung, tiba-tiba kak Mila jadi sering berbicara padaku sejak malam kemarin. Padahal selama ini dia selalu terdiam.

Aku menaruh makanan di meja dengan rapi. Setelah itu aku duduk agak menjauh dari kak Mila seperti biasa. Namun hari ini kak Mila memintaku mendekat padanya.

......................

^^^"Ris, duduk dan makan disampingku!" Ucap kak Mila.^^^

"Ba..baik kak." Jawabku.

......................

Lalu kak Mila tiba-tiba ingin menyuapiku makan.

......................

^^^"Haakk..buka mulutmu Ris!" Ucap kak Mila.^^^

"Kak, ada apa denganmu? Apa kau baik-baik saja?" Tanyaku.

^^^"Udah jangan tanya! Cepat buka mulutmu!" Ucap kak Mila.^^^

......................

"Aaaemmhhn.." Aku memakan suapan dari kak Mila.

......................

^^^"Satu lagi! buka mulutmu Ris!" Ucap kak Mila.^^^

"Kak, kurasa kita jadi seperti pasangan kekasih." Ucapku.

^^^"Ke..ke..kekasih? Kamu ngomong apa sih? Kita adalah keluarga."^^^

......................

Kak Mila wajahnya memerah, dan saat makan dia senyum-senyum sendiri. Bahkan tangan bergetar saat makan.

......................

^^^"Ris, nanti saat berangkat kuliah, jangan lupa kunci pintunya ya!" Ucap kak Mila.^^^

"Iya kak." Jawabku.

......................

Sebelum berangkat, kak Mila terus memandangiku dengan matanya yang indah itu. Kemudian dia melambaikan tangan kearahku sebelum berangkat.

BAB 3

Setelah kak Mila berangkat, aku merapikan isi rumah sebentar. Setelah itu aku mandi, berpakaian, dan bersiap untuk berangkat.

Sesampainya di kampus, ada seorang wanita cantik yang belum pernah kulihat sedang digoda oleh mahasiswa lain. Kemudian wanita itu memandangku dari jarak jauh.

Sontak aku langsung memalingkan wajah dan berjalan menjauh, karena aku tidak ingin terlibat dengan masalah baru lagi.

"Sayang.." Ucap wanita itu dari jarak jauh.

Lalu dia menghampiriku dan langsung menggandeng tanganku seolah aku ini pacarnya.

Kemudian mahasiswa itu langsung pergi setelah melihatku bergandengan dengan wanita ini.

......................

^^^"Hah.. Akhirnya mereka pergi juga." Dia menghela nafas panjang.^^^

......................

Lalu aku melepaskan gandengannya, dan langsung berjalan menjauh darinya. Namun dia menarik bajuku dari belakang.

......................

^^^"Tunggu!" Dia menarik bajuku.^^^

"Permisi nona, apa kau ada masalah denganku? Kataku.

^^^"Sebenarnya aku sedang mencari ruang kepala sekolah. Bisakah kau mengantarku?" Ucap wanita itu.^^^

"Baiklah, akan kuantarkan." Kataku.

......................

Kemudian wanita ini kembali menggandeng tanganku dan bersikap seperti kekasih. Orang-orang menatapku di sepanjang perjalanan. Jujur saja aku tidak suka menjadi titik perhatian. Tapi mau bagaimana lagi, situasinya memaksa.

Lalu sampailah kami ke ruang kepala sekolah.

......................

"Baik inilah ruang kepala sekolah. Jadi bisakah kau melepaskan tanganku?" Kataku.

^^^"Oh maaf! Terima kasih ya!" Ucap wanita itu dengan senyumnya yang manis.^^^

......................

Lalu aku langsung berjalan ke kelas dan langsung duduk ke bangku. Tak lama kemudian, Tina memelukku dari belakang.

......................

^^^"Pagi Risan!" Ucap Tina sambil memelukku.^^^

"Pagi juga Tina. Bisakah kau melepaskan pelukanmu?" Kataku.

^^^"Baiklah." Ucap Tina.^^^

......................

Pandangan seluruh mahasiswa dikelas mengarah padaku. Karena mereka pikir aku punya hubungan spesial dengan Tina.

Lalu bel kelas berbunyi. Tak lama kemudian kepala sekolah datang ke kelas. Dia menjelaskan tentang dosen baru yang akan mengajar hari ini. Lalu wanita yang tadi pagi kutemui, masuk dan berdiri disamping kelapa sekolah.

......................

"Mulai sekarang dia akan jadi dosen di kelas ini. Namanya bu Siska." Ucap kepala sekolah.

......................

Laki-laki satu kelas langsung heboh, karena dosen barunya begitu cantik dan masih muda. Lalu wanita itu melihatku dari sana sambil tersenyum.

Perasaanku tidak enak, kurasa dia sedang merencanakan sesuatu. Lalu dia melambaikan tangan padaku. Kemudian kepala sekolah bingung dan bertanya.

......................

^^^"Bu Siska, anda sedang melambai pada siapa?" Tanya kepala sekolah.^^^

"Aku melambai pada gebetanku pak!" Ucap bu Siska sambil tersenyum.

^^^"Kalau boleh tahu, siapa namanya?" Tanya kepala sekolah.^^^

"Namanya Risan, dan itu dia orangnya." Ucap bu Siska sambil menunjukku.

......................

Kemudian seisi kelas kaget dan berteriak histeris. Pandangan Tina jadi begitu tajam padaku. Dan dari sinilah kehidupan kampusku berubah. Dan yang paling kubingungkan, dari mana wanita itu tahu namaku.

Kelaspun berlalu, sesekali aku ditatap tajam oleh pria satu kelas. Dan juga Tina jadi pendiam dan matanya seperti pembunuh berantai.

Dan akhirnya kelaspun selesai. Aku bergegas mengemasi alat tulisku dan ingin langsung pulang. Namun bu Siska memanggilku. Dan cara memanggilnya bikin satu kelas tambah heboh.

......................

^^^"Sayang.. Bantu aku bentar ya!" Ucap bu Siska dengan nada keras.^^^

"Aku ini bukan pacarmu bu!" Ucapku.

^^^"Kamu kok ngomong gitu sih! Padahal kamu udah ngelakuin hal seperti itu padaku." Ucap bu Siska dengan kelakukan manja.^^^

......................

Lalu penduduk kelas kembali menatapku dengan pandangan tajam. Wajah Tina begitu menakutkan saat aku melihatnya sekilas.

Sebelum keadaannya makin memburuk, aku langsung menuruti bu Siska dan membantunya. Lalu dia menggandeng tanganku lagi sambil keluar kelas.

Lalu saat kami berjalan, aku berbicara pada bu Siska selaku dosen baruku.

......................

"Bu, bisakah kau melepaskanku?" Kataku.

^^^"Engga mau, pokoknya kita akan begini selama kamu kuliah disini." Ucap bu Siska.^^^

"Baiklah, sebelumnya aku mau tanya padamu bu?" Ucapku.

^^^"Mau tanya apa sayang?" Ucap bu Siska dengan manja.^^^

"Kenapa kau melakukan hal itu bu?" Tanyaku.

^^^"Hal apa maksudmu?" Tanya balik bu Siska.^^^

"Kau menunjukku dan membuatku jadi gebetanmu saat dikelas tadi."

^^^"Oh yang itu, Sebenarnya aku tidak mau diganggu dan digoda oleh pria yang tak ku kenal. Sebab itulah aku menggunakanmu sebagai gebetanku." Ucap bu Siska.^^^

"Kau gila! Kau membuat kehidupan kampusku jadi berantakan! Ditambah pandangan mereka makin tajam padaku. Apa yang harus kulakukan sekarang?" Kataku.

......................

Lalu bu Siska mendorongku ke tembok, dimana tidak ada satupun yang melihat kami. Dan bu Siska memandangku dengan serius.

......................

^^^"Daripada berbohong, bagaimana kalau kita buat ini jadi kenyataan! Aku dan kamu jadi pasangan." Ucap bu Siska dengan serius.^^^

"Bu, apa maksudmu? Bukannya kau bilang tidak suka diganggu oleh pria bukan?" Ucapku.

^^^"Iya aku memang nggak suka itu, tapi kamu beda. Padahal banyak pria tertarik padaku, tapi hanya kamu yang menjauh dariku. Itu membuatku jadi sedikit kesal." Ucap bu Siska.^^^

"Bu, bisakah kau menjauh dariku?" Ucapku.

^^^"Engga bisa, kamu belum jawab pertanyanku tadi. Sekarang jawablah, kamu mau nggak jadi pasanganku?" Tanya bu Siska.^^^

"Aku engga mau! Sekarang menjauhlah dariku!" Ucapku.

......................

Lalu bu Siska mulai menjauh dari badanku. Kemudian aku berjalan ke ruangan bu Siska untuk menaruh dokumen yang kubawa ini.

Tiba-tiba, bu Siska menarik bajuku. Dia memandangku dengan wajah agak marah. Aku tidak peduli dan tetap berjalan, namun bu Siska tidak melepaskan bajuku, kemudian dia menarikku kebelakang dan langsung menarik kerah bajuku.

Kemudian bu Siska langsung menciumku. Aku tekejut, lalu aku berusaha untuk melepaskan diri, namun tidak bisa. Bu Siska menciumku begitu dalam. Kedua tangannya dikalungkan di belakang leherku.

Lalu bu Siska melepaskan ciumannya. Kemudian dia berbisik ke telingaku.

......................

^^^"Risan, mulai sekarang kamu adalah targetku. Dan jangan harap kau bisa lari dariku!" Ucap bu Siska.^^^

......................

Karena aku masih terkejut dengan yang terjadi, aku langsung berjalan mundur dari bu Siska. Kemudian aku berlari ke ruangannya untuk menaruh dokumennya dan langsung pergi.

Saat aku berlari, bu Siska menatapku seperti pemburu yang mengincar hewan buruannya. Aku langsung bergegas pulang dan berlari kencang keluar kampus.

Sesampainya di rumah, aku langsung beristirahat karena kecapekan. Tak lama kemudian mataku tertutup dan akhirnya aku benar-benar tidur.

Sesaat aku merasa ada yang aneh di bibirku, kemudian aku melihat kak Mila menciumku di dalam mimpiku.

Lalu ada suara lembut dan ada yang menyentuhku dengan mendorongku.

......................

^^^"Ris bangun! Ayo bangun! Kalau mau tidur jangan disini!" Ucap kak Mila.^^^

Ternyata kak Mila yang menyentuhku karena ingin membangunkanku dari tidur.

^^^"Ris, kok kamu tumben tiduran disini? Apa kamu sakit?" ucap kak Mila sambil menyentuh dahiku.^^^

"Aku nggak sakit kok kak! Hanya kecapekan saja." Ucapku.

^^^"Oh begitu ya." Ucap kak Mila sambil menurunkan tangannya.^^^

"Tunngu sebentar ya kak! Aku akan masak sebentar." Kataku.

^^^"Udah nggak perlu, hari ini aku bawa makanan dari restoran. Kita makan ini saja malam ini." Kata kak Mila.^^^

"Baik kak."

......................

Lalu kami akhirnya makan dengan makanan yang dibawakan oleh kak Mila. Dan saat makan pun, kak Mila memilih untuk makan di sampingku lagi, biasanya dia agak menjauh dariku.

Terkadang saat makan, dia curi-curi pandangan padaku. Tapi aku tidak ingin membahasnya, karena sedang makan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!