BAB 10

Bu Siska memelukku begitu erat, dia juga menangis begitu hebat. Hingga membuat kelas jadi terdiam. Lalu aku mengelus kepala bu Siska, berusaha untuk menenangkannya.

Disisi lain, aku melihat Tina menatapku dengan air mata yang berkelinang di bola matanya. Kemudian bu Siska melepaskan pelukannya. Dan mulai bertanya banyak padaku dengan air matanya yang masih menetes.

......................

^^^"Kamu ini kemana saja? Kau tidak menjawab telepon juga? Kakakmu juga tidak tahu keberadaanmu. Sebenarnya apa yang terjadi padamu?" Tanya bu Siska.^^^

"Ceritanya panjang, akan kujelaskan nanti!" Kataku.

^^^"Baiklah, setelah kelas berakhir, kamu ikut aku ke mall." Ucap bu Siska.^^^

"Iya-iya." Kataku.

^^^"Kalau begitu duduklah dibangku mu!" Ucap bu Siska.^^^

......................

Kelas berlangsung seperti biasa. Dan kurasa, aku ketinggalan materi begitu banyak saat tidak masuk kelas.

Lalu kelas telah berakhir. Bu Siska langsung menggandengku dengan erat setelah aku turun dari bangku. Kemudian dia memintaku untuk menunggu di parkiran sebentar, karena ingin merapikan barang-barangnya.

Saat aku menunggu di mobil, kebetulan Tina lewat, aku ingin menyapanya, tapi dia memintaku untuk menjahuinya selama aku tidak menceritakan kebenarannya.

Kemudian Tina melihatku dengan matanya yang indah itu, tapi aku langsung buang muka, karena aku masih belum mampu menatapnya langsung.

Lalu bu Siska datang menghampiriku, seketika itu juga Tina pergi begitu saja. Setelah itu bu Siska mengajakku ke sebuah mall yang dimaksudkannya.

Setelah sampai kesana, dia menggandengku dan membawaku ke sebuah tempat makan yang begitu imut. Karena di dalamnya ada banyak kucing sebagai aspek penarik pelanggan.

"Meong..Miang.." Suara kucing yang menghampiri kami.

Kemudian kami pesan makanan dan menunggu di ruang penuh dengan kucing imut ini. Dan disinilah bu Siska mulai bertanya banyak padaku.

......................

^^^"Ris, sekarang bicaralah! Apa alasanmu menghilang selama sebulan?" Tanya bu Siska.^^^

"Sebenarnya ada hal yang terjadi saat aku pulang dari kafe. Saat itu ada sebuah mobil tak terkendali hampir menabrakku. Lalu aku menghindar ketika mobil itu sudah begitu dekat denganku. Tapi aku masih terkena serempetan dari mobil itu. Setelah itu-" Ucapku sambil berusaha mengarang cerita.

^^^"Setelah itu apa? Apa yang terjadi?" Tanya bu Siska.^^^

"Setelah itu, ada orang peduli padaku. Dia membawaku ke rumahnya untuk mengobati bekas lecet yang kuterima tadi. Lalu dia memberiku sebuah saran untuk ikut pelatihan bela diri dan penguatan fisik. Kemudian aku ikut dia. Dan dari situlah aku menghilang selama sebulan. Disana tempat yang masih liar dan sinyal tidak akan bisa masuk." Kataku dengan jawaban palsu.

^^^"Yang jadi pertanyaanku disini, kenapa kamu ikut dengannya? Bukannya lebih baik kau ke rumah sakit." Ucap bu Siska.^^^

"Kalau itu aku juga sudah memikirkannya. Tapi saat itu aku tertarik dengan omongan orang itu. Dan tak kusangka, 1 bulan berlalu begitu cepat." Ucapku dengan karangan tersendiri.

^^^"Baiklah, aku mengerti dengan apa yang kamu maksudkan. Tapi kamu ini benar-benar keterlaluan! Kau pergi begitu saja, tanpa meninggalkan satu pesanpun. Bahkan kakakmu berusaha mencarimu kemana-mana." Ucap bu Siska.^^^

"Aku minta maaf, lain kali aku akan memikirkan orang lain sebelum membuat keputusan." Kataku.

^^^"Itu benar! Seharusnya kamu juga pikirkan perasaaanku! Seenaknya pergi tanpa sebab, membuatku jadi khawatir selama berhari-hari. Kamu harus tanggung jawab dengan waktuku yang terbuang karena mencarimu!" Ucap bu Siska.^^^

"Bagaimana caraku bertanggung jawab?" Ucapku.

^^^"Ikut aku ke rumahku habis ini!" Ucap bu Siska.^^^

"Bu, apa yang kau rencanakan kali ini? Kak Mila akan langsung membunuhmu jika tahu kalau kau membawaku pergi." Kataku.

^^^"Tidak perlu khawatir, aku telah mengirim pesan pada kakakmu itu. Kalau kau harus ikut pelajaran tambahan karena tidak masuk sebulan." Ucap bu Siska.^^^

"Lalu apa kak Mila tidak curiga padamu?" Kataku.

^^^"Sebenarnya dia menentangku begitu keras, lalu aku membujuknya dengan kamu sebagai bahan bujukannya." Ucap bu Siska.^^^

"Ya ampun, kuharap kau tidak bicara aneh-aneh pada kakakku." Kataku.

......................

Setelah makan, kami langsung pergi dan langsung menuju ke rumah bu Siska.

Sesampainya disana, bu Siska langsung menggandengku masuk ke rumahnya. Lalu dia langsung mengunci pintu rumah begitu saja.

......................

"Tunggu! Kenapa pintunya di kunci bu?" Kataku.

^^^"Tentu saja, biar tidak ada yang mengganggu kita." Ucap bu Siska.^^^

"Sebenarnya kau ingin apa dariku?" Kataku.

^^^"Sudah kubilang, aku ingin kamu tanggung jawab aja!" Ucap bu Siska dengan tersenyum.^^^

"Jangan bilang kau ingin aku bersetubuh denganmu!" Kataku.

^^^"Kamu kok mesum banget sih! Kalau kamu mau menyetubuhiku, silahkan! Asalkan benihmu tertanam pada rahimku." Ucap bu Siska dengan wajah menggoda.^^^

"Tidak terima kasih, aku belum siap untuk punya anak." Kataku.

^^^"Tapi aku udah siap punya anak, masalah kamu tidak siap itu bukanlah hal yang sulit kok." Goda bu Siska.^^^

"Berhentilah membahas itu bu! Jadi kau ingin aku melakukan apa?" Tanyaku.

^^^"Sebenarnya aku ingin memperkosamu sih, tapi nggak jadi. Aku takut kalau kakakmu akan membunuhku nanti." Ucap bu Siska.^^^

"Dasar wanita mesum!" Kataku.

^^^"Aku minta kamu ajarin aku masak!" Ucap bu Siska.^^^

"Itu aja?" Tanyaku.

^^^"Iya itu aja." Ucap bu Siska.^^^

"Kalau begitu, setelah aku mengajari memasak, kau juga harus mengajariku tentang materi kelas yang kutinggalkan." Ucapku.

^^^"Baiklah aku mengerti." Ucap bu Siska.^^^

......................

Lalu kami langsung pergi ke dapurnya. Dan memilih menu makanan untuk dimasak. Setelah itu kami sepakat untuk memasak ayam goreng tepung krispi.

Lalu aku mengajari bu Siska memasak pelan-pelan, agar tidak ada hal buruk terjadi. Kemudian saat bu Siska ingin mengambil bumbu dari lemari, tiba-tiba bu Siska tergelincir.

Dengan sigap, aku langsung menangkapnya. Namun tak disangka, aku kehilangan keseimbanganku dan berakhir mencium bu Siska.

......................

"Ma..maaf bu! aku tidak bermaksud melakukan itu!" Kataku.

^^^"Iya aku tahu. Tadi itu cuma kecelakaan, jadi tidak perlu dipirkan." Ucap bu Siska dengan wajah yang tenang.^^^

......................

Lalu bu Siska kembali memasak. Dia bertingkah begitu tenang, biasanya dia agresif pada saat momen tersebut. Setelah beberapa saat. Akhirnya masakan bu Siska telah jadi. Kemudian aku coba mengincipi masakannya.

......................

^^^"Gimana Ris? Enak nggak?" Tanya bu Siska.^^^

"Iya ini enak bu, sesuai dengan apa yang ku ekspetasikan." Kataku.

^^^"Syukurlah." Ucap bu Siska dengan nafas lega.^^^

......................

Kemudian kami makan malam bersama dengan masakan bu Siska tadi. Setelah itu kami pindah ke ruangan lain untuk belajar.

Bu Siska mengajari materi yang ku tinggalkan selama sebulan. Setelah itu kami istirahat sebentar.

Tak terasa sudah jam 9 malam. Aku mengemasi barangku untuk pulang. Namun bu Siska minta sesuatu lagi.

......................

^^^"Ris!" Ucap bu Siska.^^^

"Apa bu?" Kataku.

^^^"Cium aku sekarang!" Ucap bu Siska.^^^

"Ha!!! Itu tidak bisa kulakukan." Kataku setelah terkejut.

^^^"Kenapa? aku sudah mengajarimu belajar, seharusnya kau membayarku." Ucap bu Siska.^^^

"Kalau begitu aku juga minta bayaranku, karena telah mengajarimu membuat makanan yang enak." Kataku.

^^^"Baiklah, kalau kamu nggak mau melakukan perintahku! Aku akan mengirim foto ini pada kakakmu!" Ucap bu Siska sambil menunjukkan sebuah foto.^^^

......................

Lalu aku melihat foto itu. Ternyata itu foto saat aku tidak sengaja menciumnya di dapur tadi.

......................

"Kapan kau memfotonya? Berikan padaku!" Kataku sambil berusaha mengambil hpnya.

^^^"Engga akan! Cium aku dulu! Baru kuhapus fotonya." Ucap bu Siska.^^^

"Ugh.. Baiklah aku akan menciummu. Sebagai gantinya hapus foto itu." Kataku.

^^^"Baiklah, aku mengerti." Ucap bu Siska.^^^

......................

Lalu aku mendekat ke bibir bu Siska yang terlihat lembut itu. Dan menciumnya dengan lembut. Tak lama kemudian lidah bu Siska masuk ke mulutku.

Setelah beberapa menit, akhirnya bu Siska melepaskan bibirnya dariku. Nafasnya bu Siska jadi berat setelah berciuman denganku.

Kemudian saat aku mau keluar, dia menarik bajuku. Dengan wajahnya yang menggoda, dia memintaku untuk menciumnya lagi.

......................

^^^"Ris, sekali lagi! Aku masih belum puas." Ucap bu Siska.^^^

"Apa? Tidak-tidak, kita sudah melakukannya tadi." Ucapku.

^^^"Fotonya akan langsung ku kirim, jika kau tidak menuruti perintahku." Ucap bu Siska.^^^

"Ugh..baiklah." Kataku.

......................

Lalu aku mencium kembali bibir bu Siska itu. Lidahnya kembali mengunjungi mulutku dengan lembutnya. Bahkan tanganya ikut menyentuh pipiku.

Setelah beberapa menit berlalu, aku melepaskan ciumannya. Lalu aku langsung ingin keluar, karena hatiku yang yang sudah tidak mampu bertahan.

Tiba-tiba, bu Siska membantingku ke ranjangnya dan langsung menciumku dengan agresifnya. Dan kali ini tanganku telah ditahan olehnya.

Bibirnya bu Siska begitu lembut, lidahnya masuk menjelajah mulutku. Ditambah tubuh bu Siska yang wangi, membuatku tidak bisa bertahan lama.

......................

"Bu.. Berhentilah! Kalau kau terus menciumku seperti tadi, aku akan kehilangan akal sehatku nanti. Jadi tolong berhentilah melakukan itu! Aku masih belum siap pada saat ini." Ucapku dengan wajah malu, karena aku mulai merasakan hal aneh dihatiku.

^^^"Iya maaf, aku juga terbawa suasana karena melihat wajah tampanmu ini." Ucap bu Siska.^^^

"Jadi apa aku boleh sekarang?" Tanyaku.

^^^"Iya kamu boleh pulang, akan kuantar biar cepat sampai rumah." Ucap bu Siska.^^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!