Kak Mila berbincang-bincang dengan bu Karin. Dan saat ditengah perbincangan, bu Karin terkadang memandangiku, tapi aku berpura-bura tidak tahu.
Setelah itu, kak Mila pergi ke dapur untuk mengambil cemilan. Dan tiba-tiba saja, bu Karin berpindah tempat ke sebelahku.
......................
^^^"Jadi namamu Risan ya!" Ucap bu Karin sambil mendekati wajahku.^^^
"Iya, ada apa bu?" Ucapku.
^^^"Kok bu sih! Panggil aja namaku langsung." Ucap bu Karin.^^^
"Tapi itu tidak sopan, karena kau jauh lebih tua dariku." Kataku.
^^^"Apa maksudmu jauh lebih tua? Aku masih berumur 30 tahun. Dan aku yakin, saat kita bertemu malam itu, kau pasti mengira kalau aku masih umur 20 tahunan." Ucap bu Karin.^^^
"Ti..ti..tidak sama sekali." Ucapku sambil gugup.
^^^"Hee.. Masa? Lalu kenapa kau gugup seperti itu?" Goda bu Karin.^^^
"Si..siapa yang gugup, aku hanya sedikit kedinginan saja." Kataku.
^^^"Iya-iya. Ngomong-ngomong sekarang umurmu berapa?" Tanya bu Karin.^^^
"20 tahun." Kataku.
^^^"Haa!! Serius! Kamu masih 20 tahun!" Ucap bu Karin dengan terkejut.^^^
"Iya serius." Ucapku.
^^^"Kupikir kamu udah 25 tahun, karena mukamu tampan banget." Ucap bu Karin.^^^
......................
Lalu bu Karin memegang wajahku dengan tangannya. Dia mendekatkan wajahnya padaku, tambah dekat, begitu dekat, hingga bibir kami hampir bersentuhan.
Langkah kak Mila terdengar mendekat, kemudian bu Karin melepaskan tangannya dariku. Dan bertingkah seperti tidak terjadi apa-apa.
......................
"Maaf ya membuatmu menunggu!" Ucap kak Mila.
^^^"Iya tidak apa-apa." Ucap bu Karin.^^^
"Apa anda sulit akrab dengan adikku? Sampai pindah ke sampingnya gitu." Ucap kak Mila.
^^^"Iya, tak kusangka dia agak pemalu." Ucap bu Karin sambil memandangiku.^^^
"Oh.. Dia emang gitu orangnya, pendiem, tapi kalau sudah akrab, dia bisa memimpin dan jadi sosok yang dewasa." Ucap kak Mila.
^^^"Memimpin itu dalam maksud apa ya?" Tanya bu Karin.^^^
"Kalau itu.. Di..di..dia memimpin banyak hal." Ucap kak Mila dengan wajahnya yang memerah.
......................
Setelah melihat ekspresi kak Mila, bu Karin menatapku dengan wajah yang nakal. Seperti telah menemukan mangsa yang baru.
Kemudian bu Karin meminta nomorku dan kak Mila. Setelah itu dia pergi, namun saat dia pergi. Pandangannya kembali tertuju padaku. Sebenarnya aku curiga dengan pandangan itu, tapi aku tidak mau menuduhnya dengan hal buruk dulu.
Lalu kami kembali sarapan, setelah itu kak Mila bersiap untuk berangkat kerja. Kemudian tanganku ditarik olehnya, dalam sekejap pipiku telah tertempel oleh bibirnya itu.
......................
^^^"Gimana sensasi ciumanku?" Tanya kak Mila.^^^
"Biasa saja, dan ada kuman baru menempel di wajahku." Ucapku dengan muka datar.
^^^"Kalau begitu, aku cium lagi biar kuman itu bisa kutarik." Ucap kak Mila.^^^
"Tidak..tidak perlu, kumannya akan hilang setelah beberapa menit. Jadi tak perlu khawatir." Kataku.
^^^"Cih!!" Ekspresi kecewa dari kak Mila.^^^
"Kak? Apa kau barusan bilang cih dengan nada kecewa?" Tanyaku.
^^^"Kamu salah dengar paling. Udah aku berangkat dulu. Jaga rumahnya dan jangan masukan wanita! Apapun alasannya!" Ucap kak Mila dengan wajah serius.^^^
"Baiklah aku paham. Sekarang pergilah, nanti telat." Kataku.
......................
Kemudian kak Mila masuk ke mobil dan langsung tancap gas. Setelah itu aku masuk dan langsung mengunci pintunya. Takutnya ada tamu berbahaya yang akan masuk.
Karena hari ini tidak ada mata kuliah, jadi aku bisa santai dengan tenang dirumah. Beberapa jam berlalu, perutku mulai cari masalah.
Aku langsung ke dapur, lalu aku membuka lemari dan kulkas, semua bahan makananku telah menipis.
Setelah itu aku mengambil uangku dan langsung berangkat belanja bahan makanan bulan ini. Dan tak lupa langsung mengunci pintu.
Sesampainya di pasar, suasananya begitu ramai. Aku berdesakan dengan pembeli lain. Tapi ada yang lebih buruk dari itu. Aku melihat anak kecil terjepit diantara kaki para pembeli.
Kemudian aku pakai kemampuanku untuk membuat sedikit gempa di tempat tersebut. Mereka semua kaget dan berpegangan satu sama lain. Dan anak itu bisa kutarik keluar.
......................
"Kau tidak apa-apa kan?" Tanyaku.
^^^"Ti..tidak apa-apa." Ucapnya gugup dengan tangannya yang sedikit terluka.^^^
"Apanya yang tidak apa-apa! tanganmu terluka. Sini ikut aku sebentar." Ucapku sambil menggandengnya ke tempat teduh.
^^^"Kakak mau apa?" Tanya anak perempuan itu.^^^
"Mau menyembuhkanmu! Sekarang tutup matamu!" Kataku.
^^^"Kenapa harus menutup mata?" Tanya anak perempuan itu lagi.^^^
"Udah lakuin aja, jangan banyak protes!" Kataku.
......................
Kugunakan kemampuanku untuk menyembuhkannya. Sebagai catatan, aku hanya mampu menyembuhkan luka ringan saja. Karena aku bukan tipe penyembuh.
......................
"Udah buka matamu!" Kataku.
^^^"Lho! Kok udah sembuh! Bahkan ini tidak berbekas. Kakak ini apa? Penyihir?" Ucap anak perempuan itu.^^^
"Siapa yang kau sebut penyihir. Sekarang lukamu sudah sembuh, jadi kau tak perlu pergi berobat. Aku pergi dulu ya!" Kataku sambil berpaling darinya.
^^^"Tunggu, jangan pergi dulu!" Ucap anak itu sambil menarik bajuku.^^^
"Ada apa lagi?" Tanyaku.
^^^"Kalau boleh tahu nama kakak siapa?" Tanya anak perempuan itu.^^^
"Namaku Risan, usia 20 tahun. Sekarang boleh aku pergi?" Ucapku.
^^^"Tunggu! Aku bahkan belum memberitahu namaku!" Ucap anak itu.^^^
"Baiklah nona kecil cantik. Siapa namamu?" Tanyaku sambil jongkok.
^^^"Namaku Aina, aku masih 8 tahun. Dan aku bekerja sebagai penjual buah. Maukah kau beli buah ini." Ucap anak ini sambil menyodorkan buah yang dibawanya dalam plastik.^^^
"Tunggu! Kau tidak sekolah?" Tanyaku.
^^^"Aku tidak sekolah, karena tidak punya uang!" Ucap Aina.^^^
"Dimana orang tuamu?" Tanyaku.
^^^"Ayah dan ibu sudah meninggal. Tapi..tapi aku masih punya kak Chisa. Dia yang berjuang untuk menghidupi kami." Ucap Aina.^^^
"Boleh aku meminta satu hal padamu?" Ucapku.
^^^"Kakak mau minta apa? Aku tidak punya apa-apa selain buah ini." Ucap Aina.^^^
"Ck..kubeli semua buah yang kau bawa itu, sebagai gantinya kau turuti satu permintaanku." Ucapku.
^^^"Baiklah, tapi kakak mau minta apa?" Tanya Aina.^^^
"Besok pagi, datanglah ke tempat ini lagi, dan bawa aku menemui keluargamu." Ucapku.
^^^"Itu aja?" Ucap Aina.^^^
"Iya itu aja." Kataku.
^^^"Kalau begitu tidak masalah." Ucap Aina.^^^
"Ini uangnya dan buah itu kau makan saja!" Ucapku sambil memberinya uang.
^^^"Kak ini kebesaran, aku tidak punya kembaliannya." Ucap Aina.^^^
"Ambil saja, jangan banyak tanya! Aku mau pulang, jaga dirimu baik-baik." Ucapku sambil berjalan meninggalkannya.
......................
Kemudian aku berjalan menuju keluar pasar. Namun aku disenggol oleh seorang wanita. Dan sesuai dugaanku, wanita ini seorang pencuri. Lalu kutarik tangannya dan mengangkatnya ke atas.
......................
"Hey nona, kurasa dompetku tersangkut di tanganmu ini, bisakah kau melepaskan dompetku, sebelum tanganmu ini lepas dari tubuhmu!" Ucapku dengan nada mengancam halus."
^^^"I..ini..ini dompetmu! Sekarang lepaskan aku." Ucap wanita itu.^^^
"Kau ini tuli ya! Aku hanya bilang akan melepaskan tanganmu dari tubuhmu. Tapi aku sama sekali tidak bilang melepaskanmu dariku."
^^^"Ha!! Dasar hewan! Lepaskan aku!" Ucap wanita itu.^^^
"Kau ini berisik sekali. Aku akan melepaskanmu setelah kita mampir ke pos polisi." Ucapku sambil menggandengnya.
^^^"Tunggu.. Jangan bawa aku ke polisi! Aku mohon! Aku akan melakukan apapun." Ucap wanita itu.^^^
"Apapun katamu?" Ucapku.
^^^"Iya apapun, asalkan jangan bawa aku ke polisi." Ucap wanita itu sambil memohon.^^^
"Kalau aku ingin bersetubuh dengamu, apa kau akan melakukannya?" Tanyaku.
^^^"Ka..kalau itu maumu, aku akan melakukannya!" Ucapnya dengan gugup.^^^
...●...
...Lalu ku lempar wajahnya dengan jeruk yang ku beli....
...●...
^^^"Apa yang kau lakukan!" Ucap wanita itu.^^^
"Dengarkan aku dasar wanita aneh, ibumu melahirkanmu mati-matian dan kau ingin memberikan tubuhmu pada seseorang yang tak kau kenal? Jika ibumu melihat ini, aku yakin dia pasti akan menangis begitu hebat." Ucapku.
^^^"Lalu jika kau tak ingin menyetubuhiku, apa yang kau inginkan!" Ucap wanita itu.^^^
"Berhentilah mencuri, lakukan pekerjaan yang baik. Dan jangan pernah memberikan tubuhmu pada orang yang tak kau kenal, kecuali pada orang kau cintai satu saat nanti." Ucapku sambil pergi meninggalkannya.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments