Tristan mabuk

Alea merebahkan tubuhnya yang sudah seharian ini bekerja keras dan menjaga kakaknya di rumah sakit. Ia ingin sekali istirahat, sebelum kembali memulai pekerjaannya sebagai sekretaris besok.

Alea mengambil guling, ia memeluknya dengan erat dan hendak memejamkan matanya. Namun suara dering ponsel membuat mata Alea kembali terbuka.

Alea meraih ponselnya di atas nakas, ia melihat nomor Tristan yang menghubunginya. Alea pun segera mengangkatnya karena takut penting.

"Halo, nona Alea?" Ucap orang di seberang sana yang suaranya begitu asing.

"Iya, siapa ya? Kenapa anda memegang ponsel milik atasan saya?" Alea tentu saja bingung, ia takut terjadi sesuatu pada Tristan

"Saya bartender di club X, Nona. Saya ingin memberitahu bahwa pemilik ponsel ini sudah sangat mabuk. Saya tidak tahu harus menghubungi siapa,"

"Apa? Mabuk?" Tanya Alea terkejut.

"Iya, Nona. Bisa tolong anda menjemputnya sekarang?"

Alea terdiam, ia melirik jam dinding yang ada di kamarnya sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ia takut keluar, tapi ia juga tidak mungkin membiarkan Tristan begitu saja.

Alea menghela nafas, kenapa bartender itu harus menghubunginya dan bukan Mondy. Jika sudah begini, Alea tidak akan mungkin diam saja.

Alea pun bergegas mengganti pakaian untuk menyusul atasannya. Ia tidak lupa memakai jaket agar tidak kedinginan nanti.

Alea mengambil ponselnya, ia harus memesan taksi online untuk pergi ke club x. Club yang cukup terkenal di kota.

"Pak Tristan, kenapa dia sampai mabuk." Gumam Alea heran.

Alea menunggu taksi online pesanannya di depan gang, dan tidak butuh waktu lama untuk sampai disana.

Alea menghubungi Mondy, namun pria itu tak kunjung menjawab panggilan darinya. Alea melakukannya berulang-ulang, dan hasilnya tetap sama.

"Kemana pak Mondy." Gumam Alea khawatir.

Karena waktu yang sudah malam, membuat jalanan lancar. Alea tidak butuh waktu lama untuk sampai di tempat tujuannya.

Setelah membayar, ia pun bergegas untuk keluar dan menghampiri Tristan ke dalam tempat yang selama ini belum pernah didatanginya.

"Alea, hanya demi menyelamatkan pak Tristan." Gumam Alea dengan yakin.

Alea pun segera masuk. Tubuhnya langsung gemetar saat melihat ruangan dengan lampu pencahayaan yang minim, dan suara musik yang diputar di atas rata-rata.

Alea memejamkan matanya, ia menatap sekitar dengan was-was karena banyak pria disana.

Dari tempatnya berdiri, Alea bisa melihat Tristan sedang terbaring di atas sofa dengan dua orang wanita yang berada di kiri dan kanannya.

"Pak Tristan." Gumam Alea segera mendekati Tristan.

Alea baru saja ingin memanggil Tristan, namun tiba-tiba ia merasakan tangannya di pegang oleh orang lain.

"Hai, Nona. Mau bermalam denganku?" Tanya seorang pria yang setengah kesadarannya mulai habis.

"Lepaskan saya, saya bukan wanita seperti itu!" tolak Alea seraya menepis tangan laki-laki itu.

"Jangan sok jual mahal, Nona." Teriak pria itu namun tidak dihiraukan oleh Alea.

Alea berhasil mendekati Tristan, ia menatap dua wanita di sebelahnya dengan tajam.

"Pergi dari sini, dia pria yang sudah beristri!" Tegur Alea dengan berani.

"Hei anak kecil, siapa kau berani mengganggu kami?" tanya salah satu dari keduanya.

"Saya–" Ucapan Alea terhenti ketika ia merasakan getaran dari ponselnya, dan itu telepon dari Mondy.

"Pak Mondy, tolong cepat ke club x. Aku–" Ucapan Alea terhenti karena Mondy bicara.

"Kenapa kau kesana, Alea!!"

"Pak Tristan, dia mabuk. Saya datang setelah mendapat telepon dari bartender,"

"Apa?! Pak Tristan?! Baik-baik, saya kesana sekarang!"

Alea segera mematikan sambungan teleponnya. Ia cukup lega karena Mondy akan segera sampai. Setidaknya akan ada yang membantunya membawa Tristan.

"Kalian menyingkir sebelum istrinya datang dan menghabisi kalian." Ucap Alea mengancam.

Kedua wanita itu saling pandang, mereka segera beranjak karena takut akan ancaman gadis di depan mereka ini.

Setelah kepergian dua wanita tadi, Alea pun duduk di sebelah Tristan dan berusaha untuk mengajak pria itu bangun.

"Alea." Panggil Tristan pelan, tangannya menggenggam tangan Alea lalu menariknya hingga Alea jatuh terduduk di pangkuannya.

"P-pak, anda sedang mabuk." Tegur Alea dengan gugup.

"Kenapa, Alea. Kenapa kamu melakukan ini, kenapa kamu mau menjadi seorang pelakor bayaran hah?!" bentak Tristan dengan kesadaran yang benar-benar sudah habis.

Mendengar ucapan Tristan barusan membuat jantung Alea berdetak kencang. Alea menatap Tristan dengan penuh keterkejutan.

Jadi Tristan sudah mengetahui rencananya, pria itu telah membuat tujuannya gagal.

"Kenapa harus Fade? Dari sekian banyak pria yang menyukai istriku, kenapa harus Fade, Alea!!" bentak Tristan semakin tidak jelas.

Alea gemetaran, matanya sudah berkaca-kaca saking takutnya dengan Tristan. Alea takut jika Tristan akan menjebloskannya ke penjara.

"Jangan bicara apapun, Alea. Malam ini adalah waktuku memarahimu." Cegah Tristan seraya meletakkan jari di bibir Alea.

"Pak, ayo kita pulang. Istri anda pasti sudah menunggu," ajak Alea dengan tangan gemetar.

Tristan menepis tangan Alea, kemudian menangkup wajah cantik Azzalea Quinera itu.

"Kamu sangat cantik, Azzalea." Bisik Tristan lalu menjatuhkan kepalanya di bahu Alea.

"Pak, kita harus pulang sekarang. Mari saya bantu," ajak Alea berusaha menjauhkan wajahnya Tristan dari bahunya.

"Tidak! Saya tidak mau pulang, saya sedang kacau saat ini, dan itu semua karena kamu." Tolak Tristan langsung.

"Kamu wanita yang pernah saya cintai, dan kamu juga yang buat saya hancur seperti ini. Kenapa, Alea? Kenapa sejak dulu kamu selalu menyakiti saya." Lirih Tristan seraya menduselkan kepalanya di leher Alea.

"Pak, ayo pulang." Ajak Alea lagi masih berusaha mengajak Tristan.

"Fade pria jahat, dia hanya akan memanfaatkan kamu karena dia dendam kepada saya, Alea." Bisik Tristan sebelum akhirnya kehilangan kesadarannya.

"Pak Tristan, Pak!!!"

DUHH PAK TRISTAN 😫😫

Bersambung.............................

Terpopuler

Comments

Enung Samsiah

Enung Samsiah

hadeeehhh bikin alea tmbh pusing aja nih bossss,,,,

2024-03-01

2

Imas Maela

Imas Maela

mudah" kalian bsa bersatu clbk

2023-01-03

3

Mama Rian

Mama Rian

duhhh thor kpn up lagi thor??

2022-12-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar kecelakaan
2 Pekerjaan ekstrim
3 Kebingungan Alea
4 Surat perjanjian
5 Pria dari masa lalu
6 Bertemu istri Tristan
7 Hidup penuh derita
8 Bertemu Fade
9 Bentakan Tristan
10 Pesta pertemuan
11 Saya tidak tahan
12 I'm still loving you
13 Pecah telur
14 Penolakan Azzalea
15 Amarah suami istri
16 Pertengkaran
17 Kembali bekerja
18 Sebuah fakta
19 Tristan mabuk
20 Menginap?
21 Amarah Tristan dan Alea
22 Putus kerjasama
23 Pekerjaan baru
24 Firda sadarkan diri
25 Permintaan atau perintah
26 Resmi menjadi simpanan
27 Terpaksa berbohong
28 Cumbuan hari pertama
29 Gigitan Tristan
30 Masa lalu Linda
31 Aku mau ini setiap hari!
32 PENTING!
33 Duduk di pangkuan saya!
34 Layani aku!
35 Siang panas
36 Kemarahan Linda
37 Pulang ke rumah Firda
38 Salah menyiksa
39 Ketakutan Alea
40 Cinta pandangan pertama
41 Sebuah perhatian
42 Gagal dipecat
43 Permintaan Linda
44 Pergi ke Bali
45 Ciuman di lift
46 Jalan ke pantai
47 Diobati Tristan
48 Ada apa dengan Fade?
49 Berbohong?
50 Alea kalah!
51 Kembali mereguk kenikmatan
52 Malam terakhir?
53 Gagal romantis
54 Will you marry me?
55 Jadikan aku istrimu
56 Akhirnya sah!
57 Kembali ke Jakarta
58 Terbongkar kebusukan Linda
59 Pelukan hangat Alea
60 Masih mencintainya
61 Pasutri di pagi hari
62 Pertengkaran Tristan dan papa Jaya
63 Hinaan Fade
64 Keresahan hati
65 Cerita kakak dan adik
66 Teringat Firda terus
67 Fakta yang terbongkar
68 Perlawanan Linda
69 Si wanita gila uang
70 Melabrak Alea
71 Alea hamil
72 Orang lupa sering tersesat
73 Ngidam istri tersayang
74 Tamparan Firda
75 Menemui Firda lagi
76 Alea dan Firda hilang
77 Siksaan Linda
78 Alea keguguran
79 Hukuman yang pantas
80 Beban hati yang bertambah
81 Bertemu gadis polos
82 Hampir goyah
83 Siapa gadis itu?
84 Permintaan Fade
85 Rasa sakit
86 I love you to
87 Mau di pecat?
88 Kesedihan Alea
89 Melakukan kesalahan lagi
90 Perhatian Aira
91 Kesedihan Aira
92 Ancaman yang terbukti
93 Pengorbanan Aira
94 Kondisi Fade
95 Ungkapan hati
96 Aira siuman
97 Tangisan penyesalan
98 Aku istri kamu
99 Mau saya buang?
100 Salah mengira
101 Kedatangan mama Saras
102 Menjenguk Fade
103 Dimana yang sakit?
104 Mondy panik
105 Pertengkaran di pagi hari
106 Puncak amarah Tristan
107 Cincin yang disematkan
108 Sepupu Fade
109 Om bohong kan?
110 Zian yang pengertian
111 Diantar?
112 Gelisah
113 Kepedulian Firda
114 Mengingat kembali
115 Penderitaan Aira
116 Fade cemburu
117 Saling memikirkan
118 Hanya ingin dia
119 Ngidam sesuatu
120 Bertemu dia lagi
121 Hanya 200 juta?
122 Om menyebalkan!
123 Dibeli seperti barang
124 Istri kecilku
125 Izin untuk menikah
126 Aira berubah
127 First kiss
128 Malam Firda dan Fade
129 Bercumbu mesra
130 Kamu indah, Ai
131 Ngidam mami Lea
132 Aira istri saya
133 Aku hanya pelayan
134 Perlakuan manis Mondy
135 Pembuktian cinta
136 Penolakan Tristan
137 Alea yang pengertian
138 Makan malam bersama
139 Kakak
140 Masuk rumah sakit
141 Titik terendah
142 Restu papa Jaya
143 Telepon dari mertua
144 Peduli?
145 Fakta baru
146 Kabar kehamilan
147 Mungkin putri kita ...
148 Tanda yang sama
149 Thalia kita
150 Diam-diam
151 Hasil tes DNA
152 Kamu hamil, Ai
153 Balasan
154 Aira, adik kamu
155 Welcome baby Alkano
156 Enggan mengakui
157 Kasih sayang mama Saras
158 Sikap mama mertua
159 Dia menantuku
160 Terima kasih, Ma
161 Momen paling ditunggu
162 Healing
163 Percaya diri, tapi kalah
164 Akhir ketiga pasangan (End)
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Kabar kecelakaan
2
Pekerjaan ekstrim
3
Kebingungan Alea
4
Surat perjanjian
5
Pria dari masa lalu
6
Bertemu istri Tristan
7
Hidup penuh derita
8
Bertemu Fade
9
Bentakan Tristan
10
Pesta pertemuan
11
Saya tidak tahan
12
I'm still loving you
13
Pecah telur
14
Penolakan Azzalea
15
Amarah suami istri
16
Pertengkaran
17
Kembali bekerja
18
Sebuah fakta
19
Tristan mabuk
20
Menginap?
21
Amarah Tristan dan Alea
22
Putus kerjasama
23
Pekerjaan baru
24
Firda sadarkan diri
25
Permintaan atau perintah
26
Resmi menjadi simpanan
27
Terpaksa berbohong
28
Cumbuan hari pertama
29
Gigitan Tristan
30
Masa lalu Linda
31
Aku mau ini setiap hari!
32
PENTING!
33
Duduk di pangkuan saya!
34
Layani aku!
35
Siang panas
36
Kemarahan Linda
37
Pulang ke rumah Firda
38
Salah menyiksa
39
Ketakutan Alea
40
Cinta pandangan pertama
41
Sebuah perhatian
42
Gagal dipecat
43
Permintaan Linda
44
Pergi ke Bali
45
Ciuman di lift
46
Jalan ke pantai
47
Diobati Tristan
48
Ada apa dengan Fade?
49
Berbohong?
50
Alea kalah!
51
Kembali mereguk kenikmatan
52
Malam terakhir?
53
Gagal romantis
54
Will you marry me?
55
Jadikan aku istrimu
56
Akhirnya sah!
57
Kembali ke Jakarta
58
Terbongkar kebusukan Linda
59
Pelukan hangat Alea
60
Masih mencintainya
61
Pasutri di pagi hari
62
Pertengkaran Tristan dan papa Jaya
63
Hinaan Fade
64
Keresahan hati
65
Cerita kakak dan adik
66
Teringat Firda terus
67
Fakta yang terbongkar
68
Perlawanan Linda
69
Si wanita gila uang
70
Melabrak Alea
71
Alea hamil
72
Orang lupa sering tersesat
73
Ngidam istri tersayang
74
Tamparan Firda
75
Menemui Firda lagi
76
Alea dan Firda hilang
77
Siksaan Linda
78
Alea keguguran
79
Hukuman yang pantas
80
Beban hati yang bertambah
81
Bertemu gadis polos
82
Hampir goyah
83
Siapa gadis itu?
84
Permintaan Fade
85
Rasa sakit
86
I love you to
87
Mau di pecat?
88
Kesedihan Alea
89
Melakukan kesalahan lagi
90
Perhatian Aira
91
Kesedihan Aira
92
Ancaman yang terbukti
93
Pengorbanan Aira
94
Kondisi Fade
95
Ungkapan hati
96
Aira siuman
97
Tangisan penyesalan
98
Aku istri kamu
99
Mau saya buang?
100
Salah mengira
101
Kedatangan mama Saras
102
Menjenguk Fade
103
Dimana yang sakit?
104
Mondy panik
105
Pertengkaran di pagi hari
106
Puncak amarah Tristan
107
Cincin yang disematkan
108
Sepupu Fade
109
Om bohong kan?
110
Zian yang pengertian
111
Diantar?
112
Gelisah
113
Kepedulian Firda
114
Mengingat kembali
115
Penderitaan Aira
116
Fade cemburu
117
Saling memikirkan
118
Hanya ingin dia
119
Ngidam sesuatu
120
Bertemu dia lagi
121
Hanya 200 juta?
122
Om menyebalkan!
123
Dibeli seperti barang
124
Istri kecilku
125
Izin untuk menikah
126
Aira berubah
127
First kiss
128
Malam Firda dan Fade
129
Bercumbu mesra
130
Kamu indah, Ai
131
Ngidam mami Lea
132
Aira istri saya
133
Aku hanya pelayan
134
Perlakuan manis Mondy
135
Pembuktian cinta
136
Penolakan Tristan
137
Alea yang pengertian
138
Makan malam bersama
139
Kakak
140
Masuk rumah sakit
141
Titik terendah
142
Restu papa Jaya
143
Telepon dari mertua
144
Peduli?
145
Fakta baru
146
Kabar kehamilan
147
Mungkin putri kita ...
148
Tanda yang sama
149
Thalia kita
150
Diam-diam
151
Hasil tes DNA
152
Kamu hamil, Ai
153
Balasan
154
Aira, adik kamu
155
Welcome baby Alkano
156
Enggan mengakui
157
Kasih sayang mama Saras
158
Sikap mama mertua
159
Dia menantuku
160
Terima kasih, Ma
161
Momen paling ditunggu
162
Healing
163
Percaya diri, tapi kalah
164
Akhir ketiga pasangan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!