Amarah suami istri

Alea berjalan dengan sedikit kesulitan, namun ia tidak akan menyerah. Ia sudah menghubungi Fade dan mengajak pria itu untuk bertemu.

Alea butuh penjelasan dari pria itu, ia ingin tahu alasan mengapa Fade melakukan hal seperti ini terhadapnya.

Alea menyeka air matanya yang sudah hampir keluar. Ia baru saja sampai di kafe, untungnya ia membawa cardigan dalam tasnya, sehingga ia tidak perlu menunjukkan penampilannya yang benar-benar sangat berantakan.

Alea sampai di kafe, ia pergi ke ruangan vip yang sengaja ia pinta kepada Fade agar mereka bicara dengan rasa aman.

Sampai di ruangan tersebut, Alea melihat Fade sedang duduk sambil meminum jus miliknya yang terletak di atas meja.

"Tuan, maaf saya terlambat." Ucap Alea dengan sopan dan nafas terengah-engah.

Fade mengangkat wajahnya, ia tersenyum melihat kedatangan pionirnya itu.

"Duduklah, Alea." Tutur Fade mempersilahkan.

Alea segera duduk di hadapan Fade. Tiba-tiba pintu terbuka dan terlihat lah pelayan kafe yang datang sambil membawa banyak makanan dan minuman yang di pesan oleh Fade.

"Silahkan dinikmati, Tuan dan Nona." Ucap pelayan itu dengan sopan.

Alea menatap makanan di hadapannya, kemudian menatap Fade dengan penuh tanya. Untuk apa makanan sebanyak itu.

"Kenapa menatap saya, Alea. Makanlah," tutur Fade sambil tertawa.

"Untuk apa makanan sebanyak ini, Tuan?" tanya Alea bingung.

Fade tersenyum tipis, ia lalu tertawa pelan sambil menutupi mulutnya sendiri.

"Makan saja, saya tahu kamu kelelahan karena melayani napsu gila Tristan 'kan?" tanya Fade diakhiri seringai di wajahnya.

Alea menggertak giginya, ia menatap Fade dengan tajam dan tidak rela.

"Apa maksud tindakan anda, Pak? Kenapa anda membuat saya kehilangan sesuatu yang saya jaga?!" tanya Alea meninggikan suaranya.

Fade menghela nafas, ia mengambil jus lemon di atas meja, lalu memberikannya kepada Alea.

"Tenanglah, ayo minum dulu agar kau lebih tenang." Tutur Fade lembut.

Alea menggelengkan kepalanya tegas. Ia tidak akan mau makan ataupun minum sebelum pria itu menjawab maksud atas tindakannya semalam.

"Saya datang bukan untuk makan dan minum, Tuan. Saya butuh penjelasan anda!" balas Alea menolak halus.

"Lalu apa, Alea? Kau mau tanya tindakan saya semalam, begitu?" tanya Fade mengerutkan keningnya.

Alea mengangguk mantap. "Ya! Saya butuh penjelasan anda, sebab dalam perjanjian kita, tidak tertulis bahwa anda bebas melakukan apapun sesuai kemauan anda." Jawab Alea yakin.

"Tapi dalam perjanjian itu tertulis bahwa kau harus mengikuti apapun yang aku perintahkan." Balas Fade dengan tenang.

"Tapi anda tidak memerintahkan saya, anda melakukannya tanpa bicara kepada saya. Itu salah, Tuan!" sahut Alea tidak mau kalah.

Fade bangkit dari duduknya, ia mengantongi kedua tangannya di saku celana, kemudian menatap Alea yang sedang berapi-api.

"Tenangkan dirimu, Alea. Rencana kita akan segera berhasil, dan jika itu terjadi maka aku akan memberikan sisa uangnya." Ujar Fade.

"Selain itu, kau juga bisa lepas dari Tristan." Lanjut Fade dengan serius.

"Lalu sekarang saya harus apa? Bagaimana jika saya sampai hamil?" tanya Alea ikut bangkit dari duduknya.

Fade tertawa, memang itu yang dia inginkan. Tristan berselingkuh dan memiliki anak, dengan begitu mau tidak mau Tristan harus melepaskan Linda untuknya.

"Memang itu tujuan saya. Saya mau kamu hamil anak Tristan!" jawab Fade tertawa kecil.

Alea melototkan matanya, ini benar-benar sudah diluar perjanjian. Fade bilang bahwa rencana ini adalah singkat, jika dirinya hamil, maka itu membuatnya dan Tristan harus semakin berhubungan.

"Anda melanggar perjanjian yang ada, Tuan!" ucap Alea ketus.

Fade menatap Alea dengan serius, pria itu mendekati Alea kemudian memegang kedua bahu gadis … ups, wanita itu.

"Jalankan rencanannya dengan baik," ucap Fade pelan.

"Bagaimana jika pak Tristan tidak mau bertanggungjawab dan tetap memilih bersama bu Linda?" tanya Alea tiba-tiba.

"Maka aku yang akan membuat Linda untuk menceraikan suaminya." Jawab Fade tidak pakai lama.

"Lalu sekarang saya harus apa, Pak?" tanya Alea mulai pusing dengan situasi sekarang.

"Lanjutkan aktivitasmu seperti biasa, tapi jangan mengungkit apalagi menuntut kejadian semalam pada Tristan. Saya mau dia yang menyesal sendiri dan memilih untuk menikahimu." Jawab Fade menjelaskan singkatnya.

"Lalu bu Linda?" tanya Alea teringat istri atasannya.

"Itu menjadi urusanku, aku sudah berhasil mengambil posisi." Jawab Fade lalu menyedot sisa minumannya hingga tandas.

Fade mengusap kepala wanita itu lalu tersenyum.

"Habiskan makanan ini dan pulanglah, kau butuh istirahat sebelum memulai kembali rencana kita." Tutur Fade, kemudian meninggalkan Alea seorang diri.

Setelah Fade pergi, Alea langsung duduk dengan keadaan yang lemas dan lesuh. Alea menundukkan kepalanya, wanita itu menangis dengan bahu bergetar setelah apa yang ia alami semalam.

Alea tidak menyangka jika pekerjaan berbahaya ini membuatnya kehilangan hal yang paling ia jaga selama ini.

"Hiks … Aku harus bagaimana, bagaimana caraku menjalani hidup kedepannya." Lirih Alea sambil menangis.

Sementara itu di tempat lain. Terlihat seorang pria berkemeja putih dengan tampilan yang berantakan masuk ke dalam rumah mewah miliknya.

Pria itu berjalan dengan tatapan mata kosong, bahkan sapaan para pelayan tidak ada yang dijawab.

"Sayang!!" seorang wanita datang dan langsung memeluk tubuh sang pria.

"Linda, kapan kau pulang?" tanya Tristan aneh melihat istrinya ada di rumah, padahal sebelumnya sudah pamit untuk liburan bersama teman-temannya.

"Heumm, healing aku di cancel dulu." Jawab Linda sedih.

"Why?" tanya Tristan mengerutkan keningnya.

"Aku ada sesi foto hari ini dan besok, jadi aku tidak bisa liburan." Jawab Linda lesuh.

Tristan hanya manggut-manggut, ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa dengan istri status publik.

"Eh, kamu semalam kemana sampai nggak pulang?" tanya Linda memegang tangan Tristan.

Tristan tidak menjawab. Tentu saja, mana mungkin ia akan mengatakan jika semalam ia mencari kepuasan dengan sekretarisnya, cinta pertamanya dulu.

"Aku lelah, jangan menggangguku!" tegur Tristan menepis tangan Linda.

"Kamu sebenarnya kenapa, Tristan!" bentak Linda kesal.

"Berani kamu bicara nada tinggi dengan suami kamu sendiri, hah?!" Tristan tidak kalah membentak.

Saat ini pikirannya sedang sangat ruwet, dan ia butuh istirahat. Tapi niatnya harus terhalang pertanyaan Linda yang menurutnya tidak penting.

"Kenapa kamu bentak aku hah?! Suami yang tidak pernah memberi nafkah batin tidak berhak membentak istrinya." Linda tidak mau kalah, matanya berkaca-kaca saat menatap Tristan.

"Kamu nggak pernah mau menyentuh aku, Tristan. Aku ini istri kamu, tapi aku seakan hanya sebuah piala penghargaan yang kamu hargai ketika di depan publik." Tambah Linda dengan emosi yang memuncak.

Tristan menatap wanita itu tajam. "Siapa suruh kau mau menikahi pria ini?" tanya Tristan penuh ancaman.

"Kita di jodohkan, Tristan!" jawab Linda kesal.

"Sebenarnya siapa cintai pertama kamu hah?! Siapa?!" teriak Linda di depan wajah Tristan.

Linda sudah muak, ia sudah tidak kuat lagi dengan segala perlakuan Tristan yang tidak seperti suami.

Tristan tidak pernah mau menyentuhnya, pria itu selalu mengatakan bahwa dia tidak bisa berhubungan dengan orang yang tidak dicintainya.

"Hentikan pertanyaan omong kosongmu itu." Tegas Tristan kemudian pergi.

Linda menatap kepergian pria yang berstatus sebagai suaminya itu dengan nanar. Sudah bertahun-tahun mereka menikah, tapi Tristan tidak pernah mau menyentuh dirinya.

Tristan hanya sebatas mencium dan meraba bagian tubuhnya, untuk menyatukan milik mereka rasanya sangat mustahil. Bahkan Tristan tidak pernah mengizinkan dirinya membuka pakaian.

Ya, Linda tahu bahwa dirinya salah. Sebelum mereka menikah, Tristan pernah bilang bahwa dirinya masih terjebak dengan masa lalu, maka jangan pernah menuntut apapun.

Linda dibutakan akan cinta. Ia jatuh cinta kepada Tristan saat dirinya pertama kali melihat pria itu. Linda bahkan rela meninggalkan kekasihnya, demi bisa menikahi Tristan.

Linda selalu menangis, ia menyesali segala perbuatannya di masa lalu. Seharusnya ia memang tidak menikah dengan Tristan dan meninggalkan kekasihnya.

Tangan Linda terkepal erat. Segala perlakuan Tristan selama ini karena masa lalunya, dan Linda akan berusaha mencaritahu tentang itu.

TERNYATA OH TERNYATA GUYS😰

Bersambung......................................

Terpopuler

Comments

Firgi Septia

Firgi Septia

oh ternyata fade yg salah menilai Linda ternyata si Linda jatuh cinta dengan Tristan bukan dijodohkan berarti cuma akal2an di Linda biar dia aman saja dasar /Puke//Puke/

2024-04-29

0

Syahna Amira sy

Syahna Amira sy

syeru Thor

2024-04-21

0

Kamiem sag

Kamiem sag

yaaa ampuunn jadi semalam Tristan- Alea sama2 melepas keperjakaannya dan keperawanannya??
tapi Alea ku kasihan mak eeeee

2024-03-23

2

lihat semua
Episodes
1 Kabar kecelakaan
2 Pekerjaan ekstrim
3 Kebingungan Alea
4 Surat perjanjian
5 Pria dari masa lalu
6 Bertemu istri Tristan
7 Hidup penuh derita
8 Bertemu Fade
9 Bentakan Tristan
10 Pesta pertemuan
11 Saya tidak tahan
12 I'm still loving you
13 Pecah telur
14 Penolakan Azzalea
15 Amarah suami istri
16 Pertengkaran
17 Kembali bekerja
18 Sebuah fakta
19 Tristan mabuk
20 Menginap?
21 Amarah Tristan dan Alea
22 Putus kerjasama
23 Pekerjaan baru
24 Firda sadarkan diri
25 Permintaan atau perintah
26 Resmi menjadi simpanan
27 Terpaksa berbohong
28 Cumbuan hari pertama
29 Gigitan Tristan
30 Masa lalu Linda
31 Aku mau ini setiap hari!
32 PENTING!
33 Duduk di pangkuan saya!
34 Layani aku!
35 Siang panas
36 Kemarahan Linda
37 Pulang ke rumah Firda
38 Salah menyiksa
39 Ketakutan Alea
40 Cinta pandangan pertama
41 Sebuah perhatian
42 Gagal dipecat
43 Permintaan Linda
44 Pergi ke Bali
45 Ciuman di lift
46 Jalan ke pantai
47 Diobati Tristan
48 Ada apa dengan Fade?
49 Berbohong?
50 Alea kalah!
51 Kembali mereguk kenikmatan
52 Malam terakhir?
53 Gagal romantis
54 Will you marry me?
55 Jadikan aku istrimu
56 Akhirnya sah!
57 Kembali ke Jakarta
58 Terbongkar kebusukan Linda
59 Pelukan hangat Alea
60 Masih mencintainya
61 Pasutri di pagi hari
62 Pertengkaran Tristan dan papa Jaya
63 Hinaan Fade
64 Keresahan hati
65 Cerita kakak dan adik
66 Teringat Firda terus
67 Fakta yang terbongkar
68 Perlawanan Linda
69 Si wanita gila uang
70 Melabrak Alea
71 Alea hamil
72 Orang lupa sering tersesat
73 Ngidam istri tersayang
74 Tamparan Firda
75 Menemui Firda lagi
76 Alea dan Firda hilang
77 Siksaan Linda
78 Alea keguguran
79 Hukuman yang pantas
80 Beban hati yang bertambah
81 Bertemu gadis polos
82 Hampir goyah
83 Siapa gadis itu?
84 Permintaan Fade
85 Rasa sakit
86 I love you to
87 Mau di pecat?
88 Kesedihan Alea
89 Melakukan kesalahan lagi
90 Perhatian Aira
91 Kesedihan Aira
92 Ancaman yang terbukti
93 Pengorbanan Aira
94 Kondisi Fade
95 Ungkapan hati
96 Aira siuman
97 Tangisan penyesalan
98 Aku istri kamu
99 Mau saya buang?
100 Salah mengira
101 Kedatangan mama Saras
102 Menjenguk Fade
103 Dimana yang sakit?
104 Mondy panik
105 Pertengkaran di pagi hari
106 Puncak amarah Tristan
107 Cincin yang disematkan
108 Sepupu Fade
109 Om bohong kan?
110 Zian yang pengertian
111 Diantar?
112 Gelisah
113 Kepedulian Firda
114 Mengingat kembali
115 Penderitaan Aira
116 Fade cemburu
117 Saling memikirkan
118 Hanya ingin dia
119 Ngidam sesuatu
120 Bertemu dia lagi
121 Hanya 200 juta?
122 Om menyebalkan!
123 Dibeli seperti barang
124 Istri kecilku
125 Izin untuk menikah
126 Aira berubah
127 First kiss
128 Malam Firda dan Fade
129 Bercumbu mesra
130 Kamu indah, Ai
131 Ngidam mami Lea
132 Aira istri saya
133 Aku hanya pelayan
134 Perlakuan manis Mondy
135 Pembuktian cinta
136 Penolakan Tristan
137 Alea yang pengertian
138 Makan malam bersama
139 Kakak
140 Masuk rumah sakit
141 Titik terendah
142 Restu papa Jaya
143 Telepon dari mertua
144 Peduli?
145 Fakta baru
146 Kabar kehamilan
147 Mungkin putri kita ...
148 Tanda yang sama
149 Thalia kita
150 Diam-diam
151 Hasil tes DNA
152 Kamu hamil, Ai
153 Balasan
154 Aira, adik kamu
155 Welcome baby Alkano
156 Enggan mengakui
157 Kasih sayang mama Saras
158 Sikap mama mertua
159 Dia menantuku
160 Terima kasih, Ma
161 Momen paling ditunggu
162 Healing
163 Percaya diri, tapi kalah
164 Akhir ketiga pasangan (End)
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Kabar kecelakaan
2
Pekerjaan ekstrim
3
Kebingungan Alea
4
Surat perjanjian
5
Pria dari masa lalu
6
Bertemu istri Tristan
7
Hidup penuh derita
8
Bertemu Fade
9
Bentakan Tristan
10
Pesta pertemuan
11
Saya tidak tahan
12
I'm still loving you
13
Pecah telur
14
Penolakan Azzalea
15
Amarah suami istri
16
Pertengkaran
17
Kembali bekerja
18
Sebuah fakta
19
Tristan mabuk
20
Menginap?
21
Amarah Tristan dan Alea
22
Putus kerjasama
23
Pekerjaan baru
24
Firda sadarkan diri
25
Permintaan atau perintah
26
Resmi menjadi simpanan
27
Terpaksa berbohong
28
Cumbuan hari pertama
29
Gigitan Tristan
30
Masa lalu Linda
31
Aku mau ini setiap hari!
32
PENTING!
33
Duduk di pangkuan saya!
34
Layani aku!
35
Siang panas
36
Kemarahan Linda
37
Pulang ke rumah Firda
38
Salah menyiksa
39
Ketakutan Alea
40
Cinta pandangan pertama
41
Sebuah perhatian
42
Gagal dipecat
43
Permintaan Linda
44
Pergi ke Bali
45
Ciuman di lift
46
Jalan ke pantai
47
Diobati Tristan
48
Ada apa dengan Fade?
49
Berbohong?
50
Alea kalah!
51
Kembali mereguk kenikmatan
52
Malam terakhir?
53
Gagal romantis
54
Will you marry me?
55
Jadikan aku istrimu
56
Akhirnya sah!
57
Kembali ke Jakarta
58
Terbongkar kebusukan Linda
59
Pelukan hangat Alea
60
Masih mencintainya
61
Pasutri di pagi hari
62
Pertengkaran Tristan dan papa Jaya
63
Hinaan Fade
64
Keresahan hati
65
Cerita kakak dan adik
66
Teringat Firda terus
67
Fakta yang terbongkar
68
Perlawanan Linda
69
Si wanita gila uang
70
Melabrak Alea
71
Alea hamil
72
Orang lupa sering tersesat
73
Ngidam istri tersayang
74
Tamparan Firda
75
Menemui Firda lagi
76
Alea dan Firda hilang
77
Siksaan Linda
78
Alea keguguran
79
Hukuman yang pantas
80
Beban hati yang bertambah
81
Bertemu gadis polos
82
Hampir goyah
83
Siapa gadis itu?
84
Permintaan Fade
85
Rasa sakit
86
I love you to
87
Mau di pecat?
88
Kesedihan Alea
89
Melakukan kesalahan lagi
90
Perhatian Aira
91
Kesedihan Aira
92
Ancaman yang terbukti
93
Pengorbanan Aira
94
Kondisi Fade
95
Ungkapan hati
96
Aira siuman
97
Tangisan penyesalan
98
Aku istri kamu
99
Mau saya buang?
100
Salah mengira
101
Kedatangan mama Saras
102
Menjenguk Fade
103
Dimana yang sakit?
104
Mondy panik
105
Pertengkaran di pagi hari
106
Puncak amarah Tristan
107
Cincin yang disematkan
108
Sepupu Fade
109
Om bohong kan?
110
Zian yang pengertian
111
Diantar?
112
Gelisah
113
Kepedulian Firda
114
Mengingat kembali
115
Penderitaan Aira
116
Fade cemburu
117
Saling memikirkan
118
Hanya ingin dia
119
Ngidam sesuatu
120
Bertemu dia lagi
121
Hanya 200 juta?
122
Om menyebalkan!
123
Dibeli seperti barang
124
Istri kecilku
125
Izin untuk menikah
126
Aira berubah
127
First kiss
128
Malam Firda dan Fade
129
Bercumbu mesra
130
Kamu indah, Ai
131
Ngidam mami Lea
132
Aira istri saya
133
Aku hanya pelayan
134
Perlakuan manis Mondy
135
Pembuktian cinta
136
Penolakan Tristan
137
Alea yang pengertian
138
Makan malam bersama
139
Kakak
140
Masuk rumah sakit
141
Titik terendah
142
Restu papa Jaya
143
Telepon dari mertua
144
Peduli?
145
Fakta baru
146
Kabar kehamilan
147
Mungkin putri kita ...
148
Tanda yang sama
149
Thalia kita
150
Diam-diam
151
Hasil tes DNA
152
Kamu hamil, Ai
153
Balasan
154
Aira, adik kamu
155
Welcome baby Alkano
156
Enggan mengakui
157
Kasih sayang mama Saras
158
Sikap mama mertua
159
Dia menantuku
160
Terima kasih, Ma
161
Momen paling ditunggu
162
Healing
163
Percaya diri, tapi kalah
164
Akhir ketiga pasangan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!