Saya tidak tahan

Mata tajam itu terus memperhatikan gerak-gerik gadis yang telah ia bayar untuk mensukseskan rencananya. Ia berulangkali tersenyum ketika melihat bagaimana gadis itu tersenyum bersama pria yang ia benci sampai hari ini.

Fade membenci Tristan, ia sangat ingin pria itu hancur seperti debu setelah merebut kekasihnya, Linda.

Dulu ia dan Linda sangat saling mencintai, bahkan keduanya sudah berniat untuk melangsungkan pernikahan. Tapi musibah datang menimpa Fade, perusahaannya mengalami masalah dan hampir bangkrut.

Fade saat itu sangat hancur, ia berusaha untuk memperbaiki perusahaannya kembali dengan penuh semangat, apalagi Linda begitu setia menemaninya. Tapi apa? Tiba-tiba saja Linda datang dengan membawa undangan pernikahan.

Linda di jodohkan, gadis itu menangis namun tidak bisa berbuat banyak. Dan saat itulah Fade tahu bahwa pria yang dijodohkan dengan Linda adalah Tristan Sagara Kusuma, pengusaha yang saat itu sedang berada di puncak kejayaan.

Sampai hari ini pun Tristan masih menjadi pengusaha yang sukses, itu membuatnya begitu muak. Fade ingin merenggut segalanya yang dimiliki Tristan, termasuk istrinya, Linda.

Tristan celingak-celinguk, ia baru sadar jika Tristan dan Alea hanya datang berdua. Ia heran mengapa tangan kanan Tristan bernama Mondy itu tidak ikut bersamanya.

Senyum smirk tercipta di wajah tampan Fade. Pria itu merasa bahwa situasi seperti ini merupakan kesempatan emas untuk membuatnya semakin dekat dengan keberhasilan.

"Pelayan." Fade menjentikkan jarinya kepada salah satu pengantar minuman disana.

"Saya, Tuan?" Sahut salah satu pelayan dengan sopan.

Fade membisikkan sesuatu ditelinga pelayan itu, kemudian memberikannya uang. Ia sedang menyuruh pelayan tadi membelikan sesuatu agar malam ini terasa indah.

Sementara Alea, gadis itu terlihat kelimpungan mendampingi Tristan yang tidak henti-hentinya menerima sapaan dari tamu yang hadir, dan hal itu otomatis membuat Alea harus selalu menyiapkan diri dengan pertanyaan yang mungkin terlontar.

"Nona Alea, sejak kapan anda bekerja sebagai sekretaris pak Tristan?" tanya seorang wanita yang sepertinya istri dari rekan bisnis Tristan.

"Saya baru bekerja beberapa hari, Nyonya. Dan ini pesta pertama saya setelah menjadi sekretarisnya." Jawab Alea sopan.

Senyuman tidak hilang dari wajah Alea membuat Tristan terus saja melirik gadis itu.

"Wahh, baru pertama tapi sudah seperti terbiasa dengan pesta besar begini." Puji istri rekan bisnis Tristan.

Alea tersenyum manis, ia mengucapkan terima kasih, lalu melirik atasannya yang juga sedang meliriknya.

Tristan buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia tidak mau jika Alea sampai salah paham.

Tristan menghela nafas, laki-laki itu pun berjalan cepat menghampiri tamu yang lain, membuat Alea benar-benar kualahan dibuatnya.

Ketika sedang berjalan mendekati Tristan, ponsel Alea mendapatkan notifikasi dari Fade yang memintanya untuk menemui pria itu diluar.

Alea celingak-celinguk, ia tidak menemukan Fade di sekitarnya, padahal beberapa saat lalu pria itu masih ada disana.

"Aku harus izin ke pak Tristan dulu, takut dia akan mencariku." Gumam Alea kemudian mendekati Tristan.

"Pak." Panggil Alea pelan.

Tristan yang sedang berbicara lantas menatap Alea sesaat.

"Saya izin ke toilet sebentar ya." Ucap Alea berbohong, tentu saja karena ia ingin menemui Fade.

Tristan tidak bicara, kepalanya hanya mengangguk sebagai jawaban atas izin yang Alea katakan.

Setelah mendapat anggukkan dari atasannya, Alea pun bergegas pergi meninggalkan Tristan. Ia pergi keluar pesta, tanpa diketahui oleh Tristan pastinya.

Saat diluar ruangan pesta, Alea menoleh kanan dan kiri untuk mencari Fade, dan ternyata pria itu yang malah menghampirinya.

"Ada apa anda memanggil saya, Tuan?" tanya Alea sopan.

Fade terkekeh, ia memberikan segelas jus kepada Alea yang terlihat begitu serius.

"Hei santai saja, aku memintamu kesini karena ingin bertanya sesuatu." Jawab Fade.

Alea menerima minuman itu, dan Fade langsung melajukan cheers dan mempertemukan dua gelas kaca itu hingga menimbulkan bunyi yang khas.

"Minumlah, anggap ini sebagai langkah awal kamu untuk mendekati Tristan." Tutur Fade kemudian menenggak minuman beralkohol miliknya.

Alea menggeleng. "Maaf, Tuan. Tapi saya tidak bisa minum-minum beralkohol." Ujar Alea.

"Saya tahu, makanya saya kasih kamu jus. Minum saja, saya tidak mungkin meracuni kamu, Alea." Sahut Fade dengan tenang.

Alea yang merasa tenggorokannya haus pun akhirnya meminum jus pemberian Fade. Sejak tadi ia memang merasa haus. Rasanya ingin minum di dalam ia takut, khawatir jika minuman disana semuanya beralkohol.

"Bagaimana, jus buah kan?" Tanya Fade dan Alea hanya mengangguk sebagai jawaban.

Alea kembali menenggak minuman itu hingga habis karena tenggorokannya belum sepenuhnya terasa segar.

Fade tentu tersenyum dengan penuh semangat melihat Alea menghabiskan minuman dalam gelas itu. Ia akan melihat perkembangan malam ini besok atau lusa.

"Kembalilah kepada Tristan sebelum dia curiga." Ujar Fade setalah Alea menghabiskan jusnya.

"Baik, Tuan. Terima kasih atas jusnya, saya permisi." Balas Alea kemudian segera kembali ke dalam pesta.

Alea masuk ke dalam ruangan pesta, ia baru saja ingin mencari Tristan, namun ternyata pria itu sudah ada di depannya.

Alea terkejut, ia gugup dan takut jika Tristan melihatnya bersama Fade tadi. Dan jangan lupa tatapan tajam dan menusuk itu.

"Darimana saja kau, Alea?" tanya Tristan dingin.

Alea menghela nafas lega, setidaknya Tristan tidak melihat dirinya bersama Fade tadi, atau rencananya akan berantakan, dan ia tidak akan mendapatkan uang dari Fade.

"T-toilet, Pak. Bukankah saya sudah mengatakannya tadi." Jawab Alea masih gugup.

"Ke toilet kenapa harus keluar, disana juga ada." Ujar Tristan menunjuk ke arah yang asal.

Alea celingak-celinguk, ia berusaha memikirkan jawaban yang pas.

"Eumm saya tidak tahu, saya kita toiletnya di luar, jadi–" penjelasan Alea terhenti karena Tristan mengangkat tangannya.

"Saya tidak butuh penjelasan kamu." Ketus Tristan kemudian beranjak dari hadapan Alea.

Alea menghela nafas, ia hendak menyusul Tristan yang sudah berjalan duluan meninggalkannya, namun ia terhenti saat meraskaan sesuatu di tubuhnya.

Alea mengusap tengkuk dan lehernya bergantian, entah mengapa ia merasa sangat kepanasan dan butuh udara segar.

"Kenapa jadi panas begini." Ucap Alea mengibaskan tangannya di depan wajahnya sendiri.

Tristan menghentikan langkahnya ketika tidak menemukan Alea disebelahnya, ia lantas menoleh ke belakang dan melihat Alea bagai orang kepanasan.

"Alea!" Panggil Tristan.

"Ahhh … iya, Pak." Sahut Alea dengan nada suara yang berbeda.

Tristan melotot, ia lantas mendekati gadis yang masih seperti orang kepanasan. Tristan menarik tangan Alea, kemudian memegang keningnya.

"Shhh … Pak, saya kepanasan. Saya ingin membuka baju saya." Ucap Alea mulai merancau.

Tangan Alea sudah berada di resleting gaunnya yang ada di samping, hingga jika gadis itu menarik resleting nya, maka gaun akan langsung terbelah menjadi dua.

"Apa yang kau makan dan minum tadi hah?!" tanya Tristan membentak tepat di depan wajah Alea.

"S-saya minum jus, Pakhh." Jawab Alea kualahan.

Tristan menggeleng, ia tahu apa yang sedang dialami oleh gadis ini. Dengan gerakan cepat, Tristan pun menyeret Alea keluar dari ruangan pesta.

"Pak, saya nggak tahan." Rancau Alea semakin tidak terkendali.

ALEA KENAPA YAAA GUYS 😫

Bersambung.............................

Terpopuler

Comments

Diny Julianti

Diny Julianti

kasian alea

2024-04-09

0

NoeRiez

NoeRiez

boong! yang bener💩

2024-04-08

1

🌹AishaKing🌹

🌹AishaKing🌹

kenapa bukan Tristan ajah yg di kasih minuman nya

2024-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 Kabar kecelakaan
2 Pekerjaan ekstrim
3 Kebingungan Alea
4 Surat perjanjian
5 Pria dari masa lalu
6 Bertemu istri Tristan
7 Hidup penuh derita
8 Bertemu Fade
9 Bentakan Tristan
10 Pesta pertemuan
11 Saya tidak tahan
12 I'm still loving you
13 Pecah telur
14 Penolakan Azzalea
15 Amarah suami istri
16 Pertengkaran
17 Kembali bekerja
18 Sebuah fakta
19 Tristan mabuk
20 Menginap?
21 Amarah Tristan dan Alea
22 Putus kerjasama
23 Pekerjaan baru
24 Firda sadarkan diri
25 Permintaan atau perintah
26 Resmi menjadi simpanan
27 Terpaksa berbohong
28 Cumbuan hari pertama
29 Gigitan Tristan
30 Masa lalu Linda
31 Aku mau ini setiap hari!
32 PENTING!
33 Duduk di pangkuan saya!
34 Layani aku!
35 Siang panas
36 Kemarahan Linda
37 Pulang ke rumah Firda
38 Salah menyiksa
39 Ketakutan Alea
40 Cinta pandangan pertama
41 Sebuah perhatian
42 Gagal dipecat
43 Permintaan Linda
44 Pergi ke Bali
45 Ciuman di lift
46 Jalan ke pantai
47 Diobati Tristan
48 Ada apa dengan Fade?
49 Berbohong?
50 Alea kalah!
51 Kembali mereguk kenikmatan
52 Malam terakhir?
53 Gagal romantis
54 Will you marry me?
55 Jadikan aku istrimu
56 Akhirnya sah!
57 Kembali ke Jakarta
58 Terbongkar kebusukan Linda
59 Pelukan hangat Alea
60 Masih mencintainya
61 Pasutri di pagi hari
62 Pertengkaran Tristan dan papa Jaya
63 Hinaan Fade
64 Keresahan hati
65 Cerita kakak dan adik
66 Teringat Firda terus
67 Fakta yang terbongkar
68 Perlawanan Linda
69 Si wanita gila uang
70 Melabrak Alea
71 Alea hamil
72 Orang lupa sering tersesat
73 Ngidam istri tersayang
74 Tamparan Firda
75 Menemui Firda lagi
76 Alea dan Firda hilang
77 Siksaan Linda
78 Alea keguguran
79 Hukuman yang pantas
80 Beban hati yang bertambah
81 Bertemu gadis polos
82 Hampir goyah
83 Siapa gadis itu?
84 Permintaan Fade
85 Rasa sakit
86 I love you to
87 Mau di pecat?
88 Kesedihan Alea
89 Melakukan kesalahan lagi
90 Perhatian Aira
91 Kesedihan Aira
92 Ancaman yang terbukti
93 Pengorbanan Aira
94 Kondisi Fade
95 Ungkapan hati
96 Aira siuman
97 Tangisan penyesalan
98 Aku istri kamu
99 Mau saya buang?
100 Salah mengira
101 Kedatangan mama Saras
102 Menjenguk Fade
103 Dimana yang sakit?
104 Mondy panik
105 Pertengkaran di pagi hari
106 Puncak amarah Tristan
107 Cincin yang disematkan
108 Sepupu Fade
109 Om bohong kan?
110 Zian yang pengertian
111 Diantar?
112 Gelisah
113 Kepedulian Firda
114 Mengingat kembali
115 Penderitaan Aira
116 Fade cemburu
117 Saling memikirkan
118 Hanya ingin dia
119 Ngidam sesuatu
120 Bertemu dia lagi
121 Hanya 200 juta?
122 Om menyebalkan!
123 Dibeli seperti barang
124 Istri kecilku
125 Izin untuk menikah
126 Aira berubah
127 First kiss
128 Malam Firda dan Fade
129 Bercumbu mesra
130 Kamu indah, Ai
131 Ngidam mami Lea
132 Aira istri saya
133 Aku hanya pelayan
134 Perlakuan manis Mondy
135 Pembuktian cinta
136 Penolakan Tristan
137 Alea yang pengertian
138 Makan malam bersama
139 Kakak
140 Masuk rumah sakit
141 Titik terendah
142 Restu papa Jaya
143 Telepon dari mertua
144 Peduli?
145 Fakta baru
146 Kabar kehamilan
147 Mungkin putri kita ...
148 Tanda yang sama
149 Thalia kita
150 Diam-diam
151 Hasil tes DNA
152 Kamu hamil, Ai
153 Balasan
154 Aira, adik kamu
155 Welcome baby Alkano
156 Enggan mengakui
157 Kasih sayang mama Saras
158 Sikap mama mertua
159 Dia menantuku
160 Terima kasih, Ma
161 Momen paling ditunggu
162 Healing
163 Percaya diri, tapi kalah
164 Akhir ketiga pasangan (End)
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Kabar kecelakaan
2
Pekerjaan ekstrim
3
Kebingungan Alea
4
Surat perjanjian
5
Pria dari masa lalu
6
Bertemu istri Tristan
7
Hidup penuh derita
8
Bertemu Fade
9
Bentakan Tristan
10
Pesta pertemuan
11
Saya tidak tahan
12
I'm still loving you
13
Pecah telur
14
Penolakan Azzalea
15
Amarah suami istri
16
Pertengkaran
17
Kembali bekerja
18
Sebuah fakta
19
Tristan mabuk
20
Menginap?
21
Amarah Tristan dan Alea
22
Putus kerjasama
23
Pekerjaan baru
24
Firda sadarkan diri
25
Permintaan atau perintah
26
Resmi menjadi simpanan
27
Terpaksa berbohong
28
Cumbuan hari pertama
29
Gigitan Tristan
30
Masa lalu Linda
31
Aku mau ini setiap hari!
32
PENTING!
33
Duduk di pangkuan saya!
34
Layani aku!
35
Siang panas
36
Kemarahan Linda
37
Pulang ke rumah Firda
38
Salah menyiksa
39
Ketakutan Alea
40
Cinta pandangan pertama
41
Sebuah perhatian
42
Gagal dipecat
43
Permintaan Linda
44
Pergi ke Bali
45
Ciuman di lift
46
Jalan ke pantai
47
Diobati Tristan
48
Ada apa dengan Fade?
49
Berbohong?
50
Alea kalah!
51
Kembali mereguk kenikmatan
52
Malam terakhir?
53
Gagal romantis
54
Will you marry me?
55
Jadikan aku istrimu
56
Akhirnya sah!
57
Kembali ke Jakarta
58
Terbongkar kebusukan Linda
59
Pelukan hangat Alea
60
Masih mencintainya
61
Pasutri di pagi hari
62
Pertengkaran Tristan dan papa Jaya
63
Hinaan Fade
64
Keresahan hati
65
Cerita kakak dan adik
66
Teringat Firda terus
67
Fakta yang terbongkar
68
Perlawanan Linda
69
Si wanita gila uang
70
Melabrak Alea
71
Alea hamil
72
Orang lupa sering tersesat
73
Ngidam istri tersayang
74
Tamparan Firda
75
Menemui Firda lagi
76
Alea dan Firda hilang
77
Siksaan Linda
78
Alea keguguran
79
Hukuman yang pantas
80
Beban hati yang bertambah
81
Bertemu gadis polos
82
Hampir goyah
83
Siapa gadis itu?
84
Permintaan Fade
85
Rasa sakit
86
I love you to
87
Mau di pecat?
88
Kesedihan Alea
89
Melakukan kesalahan lagi
90
Perhatian Aira
91
Kesedihan Aira
92
Ancaman yang terbukti
93
Pengorbanan Aira
94
Kondisi Fade
95
Ungkapan hati
96
Aira siuman
97
Tangisan penyesalan
98
Aku istri kamu
99
Mau saya buang?
100
Salah mengira
101
Kedatangan mama Saras
102
Menjenguk Fade
103
Dimana yang sakit?
104
Mondy panik
105
Pertengkaran di pagi hari
106
Puncak amarah Tristan
107
Cincin yang disematkan
108
Sepupu Fade
109
Om bohong kan?
110
Zian yang pengertian
111
Diantar?
112
Gelisah
113
Kepedulian Firda
114
Mengingat kembali
115
Penderitaan Aira
116
Fade cemburu
117
Saling memikirkan
118
Hanya ingin dia
119
Ngidam sesuatu
120
Bertemu dia lagi
121
Hanya 200 juta?
122
Om menyebalkan!
123
Dibeli seperti barang
124
Istri kecilku
125
Izin untuk menikah
126
Aira berubah
127
First kiss
128
Malam Firda dan Fade
129
Bercumbu mesra
130
Kamu indah, Ai
131
Ngidam mami Lea
132
Aira istri saya
133
Aku hanya pelayan
134
Perlakuan manis Mondy
135
Pembuktian cinta
136
Penolakan Tristan
137
Alea yang pengertian
138
Makan malam bersama
139
Kakak
140
Masuk rumah sakit
141
Titik terendah
142
Restu papa Jaya
143
Telepon dari mertua
144
Peduli?
145
Fakta baru
146
Kabar kehamilan
147
Mungkin putri kita ...
148
Tanda yang sama
149
Thalia kita
150
Diam-diam
151
Hasil tes DNA
152
Kamu hamil, Ai
153
Balasan
154
Aira, adik kamu
155
Welcome baby Alkano
156
Enggan mengakui
157
Kasih sayang mama Saras
158
Sikap mama mertua
159
Dia menantuku
160
Terima kasih, Ma
161
Momen paling ditunggu
162
Healing
163
Percaya diri, tapi kalah
164
Akhir ketiga pasangan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!