Surat perjanjian

"Mbak, jika sisa administrasi tidak segera dilunasi, maka kamar rawat ini akan diberikan kepada pasien lain."

Ucapan suster dirumah sakit kemarin masih terngiang di telinga Alea, ia tidak mungkin membiarkan kakaknya tidak mendapatkan perawatan, apalagi sampai sekarang kondisi Firda masih belum sadarkan diri.

Hal itulah yang membuat Alea kini duduk di sebuah restoran yang cukup ramai karena jam makan siang.

Beberapa Kali Alea terlihat melirik jam tangannya, menolehkan kepala ke kiri dan kanan, menantikan orang yang ditunggu olehnya.

Alea sudah duduk sejak 30 menit lalu, bahkan minuman yang ia pesan pun sudah habis dan menyisakan bulatan batu es yang mulai mencair.

Alea mulai gelisah, ia khawatir Fade akan menipunya, ia takut bahwa ucapan Fade kemarin hanyalah sebuah prank.

Alea menghela nafas, jika memang ia dikerjai, maka ia benar-benar tidak tahu harus mencari uang kemana lagi untuk biaya rawat kakaknya.

"Maaf ya sudah buat kamu menunggu, Alea." Ucap seseorang dari belakang Alea.

Alea menoleh, ia bangkit dari duduknya lalu tersenyum. Orang itu adalah Fade, pria yang memiliki janji temu dengannya.

"Iya, Tuan. Silahkan duduk," tutur Alea dengan sopan.

Fade duduk di kursi yang berada tepat di depan Alea, ia membuka kancing jas dan melonggarkan dasi yang dikenakannya.

"Jadi, apa keputusanmu?" tanya Fade to the point.

"Tuan, lebih baik anda pesan minuman dulu sambil saya menetralisir jantung saya ini." Bukannya menjawab, Alea malah memberikan sebuah pesan kepada pria dihadapannya.

Fade terkekeh. Baru pertama kali ada gadis yang berani memerintahkannya seperti ini, biasanya jika ia bertanya kepada siapapun, maka orang itu akan langsung menjawab.

Fade pun memesan minuman saja, ia baru bertemu klien dan makan bersama tadi, sehingga kini perutnya masih terasa kenyang.

"Jika minuman saya sudah datang, kamu wajib menjawabnya segera, Alea." Ucap Fade seraya memainkan ponselnya.

Alea hanya bisa mengulum bibirnya sendiri. Ia benar-benar bimbang dan ragu, tapi kakaknya lah yang membuatnya harus semangat, meski pekerjaannya salah.

Tidak lama kemudian minuman Fade datang, hal itu membuat Alea harus segera menjawab pertanyaan pria tadi, sesuai dengan kata-katanya.

"Saya mau, Pak. Saya mau menerima pekerjaan yang anda tawarkan kemarin," ucap Alea dengan kepala menunduk.

Fade menyedot minumannya, ia terkekeh seraya memijat pelipisnya.

"Jika bicara, tatap orangnya." Tegur Fade, seketika membuat Alea langsung mengangkat wajahnya.

Alea menelan gumpalan saliva nya. Ia ngeri melihat senyuman di wajah tampan pria blasteran Indonesia dan entah negara mana, yang jelas Fade adalah blasteran.

"Berikan nomor rekeningmu." Ucap Fade kepada Alea.

Alea terdiam, ia melongo mendengar ucapan Fade yang meminta nomor rekeningnya.

"Nomor rekening, Tuan?" tanya Alea memastikan, jangan sampai ia salah dengar nantinya.

"Ya, aku akan mengirim uang muka padamu." Jawab Fade dengan entengnya.

"A-apa, uang muka?" tanya Alea terbata.

Fade menghela nafas, ia memijat kembali pelipisnya saat mendengar pertanyaan dari gadis belia di hadapannya.

"Berikan sekarang nomornya." Pinta Fade dengan kesal.

Alea terjingkat, ia buru-buru memberikan nomor rekeningnya saat mendengar suara Fade yang mulai kesal.

Alea memainkan jarinya, ia melirik ponselnya saat mendapatkan notifikasi dari aplikasi bank yang ia gunakan.

Mata Alea membulat sempurna saat melihat nominal yang tertera di layar ponselnya, bahkan seumur hidup, baru pertama kali ini ia mendapat transferan sebanyak itu.

"Tuan, sebanyak ini?" tanya Alea tergagap.

"Ya, dan aku akan bayar sisanya setelah kau berhasil melakukan pekerjaan ini." Jawab Fade seraya meletakkan ponselnya di meja.

Alea memegangi dadanya, ia rasa ingin pingsan karena melihat nominal yang diterima olehnya.

"100 juta, astaga ini banyak sekali." Batin Alea geleng-geleng tidak menyangka.

Fade bangkit, ia melambaikan tangannya kepada seseorang, yang membuat Alea kebingungan.

Alea lantas membalik badannya, ia melihat seorang wanita berpakaian kasual datang mendekati mereka berdua.

"Selamat siang, Pak Fade." Sapa wanita dengan sopan.

Fade mengangguk singkat, ia mempersilahkan Bu Maisa untuk duduk di kursi kosong yang ada disana.

Fade beralih melirik Alea yang kebingungan, tentu saja ia yang akan menjelaskannya nanti.

"Selamat siang, pak Fade dan …" Bu Maisa menggantung ucapannya seraya menatap Alea.

"Alea." Jawab Alea tersenyum ramah.

"Oke, sudah cukup berkenalan nya. Saya tidak mau basa-basi, jadi langsung ke pembicaraan inti saja ya." Ucap Fade dengan serius.

Fade menatap Alea. "Alea, dia adalah HRD di perusahaan milik pria yang akan kau goda, disana kau akan menjadi seorang sekretaris atas bantuan bu Maisa. Dengan posisi itu, kau harus bisa mensukseskan rencana ini, kau mengerti?" tanya Fade setelah menjelaskan.

"Sekretaris? Jadi saya akan menjadi sekretaris pria itu?" tanya Alea memastikan.

"Benar, dan nama pria itu adalah Tristan." Jawab Fade sekaligus memberitahu nama si pria.

"Jadi Alea, besok datang ke kantor ini ya. Saya akan menunggu kedatangan kamu," ucap Bu Maisa seraya memberikan kartu namanya.

Alea hanya mengangguk patuh dan pasrah, ia tidak akan mungkin menolak lagi, apalagi Fade telah memberinya uang muka yang tidak sedikit.

"Pak, bisa anda jelaskan mengapa anda ingin saya melakukan ini?" tanya Alea ragu-ragu.

"Tristan menikahi kekasih saya, dan mereka terlihat hidup dengan bahagia. Saya tidak suka itu, saya ingin kekasih saya kembali, dan hanya satu cara membuat mereka berpisah, yaitu orang ketiga." Jelas Fade.

"Linda pernah bilang padaku, ia akan menceritakan Tristan apabila pria itu kedapatan selingkuh." Tambahnya semakin memperjelas.

Alea memegangi dadanya, ia begitu syok mendengar penjelasan dari pria di depannya ini.

"Tapi bagaimana jika pria itu menolak saya, apalagi istrinya cantik." Ujar Alea sudah ketakutan.

Fade terkekeh. "Itulah tugasmu, Alea. Buat dia tergoda padamu, sehingga dia akan berselingkuh denganmu." Jawab Fade dengan pelan.

"Jika tugas saya sukses, saya bisa lepas kan dari perjanjian kita?" tanya Alea tidak kalah pelan.

"Tentu saja, bahkan kau bebas jika ingin lanjut menjadi selingkuhannya." Jawab Fade kemudian memberikan selembaran kepada Alea.

"Ini surat perjanjian kita, disana tertulis bahwa jika kau menipuku, maka kau harus membayar dendaan nya dua kali lipat. Baca jika kau mau, kemudian tanda tangani." Tutur Fade dengan serius.

Alea mengambil kertas tersebut, ia membaca poin demi poin yang tertulis di atas kertas putih itu.

Alea mengambil pulpen di meja lalu segera menandatangani nya. Ia butuh uang, dan inilah yang ia lakukan.

Fade mengambil kembali kertas itu lalu menyimpannya, ia mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Alea.

"Semoga kau sukses dengan rencana ini." Ucap Fade.

Alea membalas uluran tangan Fade. "Terima kasih, Tuan." Balas Alea pelan.

Bersambung............................

Terpopuler

Comments

Kamiem sag

Kamiem sag

begitu

2024-03-23

1

Rhmad Flash

Rhmad Flash

asyiiik tor

2024-03-03

0

oyen

oyen

ooo seperti itu.... yaelah bang fade kek dunia Wanita cuma dia doang move on lah

2024-02-24

1

lihat semua
Episodes
1 Kabar kecelakaan
2 Pekerjaan ekstrim
3 Kebingungan Alea
4 Surat perjanjian
5 Pria dari masa lalu
6 Bertemu istri Tristan
7 Hidup penuh derita
8 Bertemu Fade
9 Bentakan Tristan
10 Pesta pertemuan
11 Saya tidak tahan
12 I'm still loving you
13 Pecah telur
14 Penolakan Azzalea
15 Amarah suami istri
16 Pertengkaran
17 Kembali bekerja
18 Sebuah fakta
19 Tristan mabuk
20 Menginap?
21 Amarah Tristan dan Alea
22 Putus kerjasama
23 Pekerjaan baru
24 Firda sadarkan diri
25 Permintaan atau perintah
26 Resmi menjadi simpanan
27 Terpaksa berbohong
28 Cumbuan hari pertama
29 Gigitan Tristan
30 Masa lalu Linda
31 Aku mau ini setiap hari!
32 PENTING!
33 Duduk di pangkuan saya!
34 Layani aku!
35 Siang panas
36 Kemarahan Linda
37 Pulang ke rumah Firda
38 Salah menyiksa
39 Ketakutan Alea
40 Cinta pandangan pertama
41 Sebuah perhatian
42 Gagal dipecat
43 Permintaan Linda
44 Pergi ke Bali
45 Ciuman di lift
46 Jalan ke pantai
47 Diobati Tristan
48 Ada apa dengan Fade?
49 Berbohong?
50 Alea kalah!
51 Kembali mereguk kenikmatan
52 Malam terakhir?
53 Gagal romantis
54 Will you marry me?
55 Jadikan aku istrimu
56 Akhirnya sah!
57 Kembali ke Jakarta
58 Terbongkar kebusukan Linda
59 Pelukan hangat Alea
60 Masih mencintainya
61 Pasutri di pagi hari
62 Pertengkaran Tristan dan papa Jaya
63 Hinaan Fade
64 Keresahan hati
65 Cerita kakak dan adik
66 Teringat Firda terus
67 Fakta yang terbongkar
68 Perlawanan Linda
69 Si wanita gila uang
70 Melabrak Alea
71 Alea hamil
72 Orang lupa sering tersesat
73 Ngidam istri tersayang
74 Tamparan Firda
75 Menemui Firda lagi
76 Alea dan Firda hilang
77 Siksaan Linda
78 Alea keguguran
79 Hukuman yang pantas
80 Beban hati yang bertambah
81 Bertemu gadis polos
82 Hampir goyah
83 Siapa gadis itu?
84 Permintaan Fade
85 Rasa sakit
86 I love you to
87 Mau di pecat?
88 Kesedihan Alea
89 Melakukan kesalahan lagi
90 Perhatian Aira
91 Kesedihan Aira
92 Ancaman yang terbukti
93 Pengorbanan Aira
94 Kondisi Fade
95 Ungkapan hati
96 Aira siuman
97 Tangisan penyesalan
98 Aku istri kamu
99 Mau saya buang?
100 Salah mengira
101 Kedatangan mama Saras
102 Menjenguk Fade
103 Dimana yang sakit?
104 Mondy panik
105 Pertengkaran di pagi hari
106 Puncak amarah Tristan
107 Cincin yang disematkan
108 Sepupu Fade
109 Om bohong kan?
110 Zian yang pengertian
111 Diantar?
112 Gelisah
113 Kepedulian Firda
114 Mengingat kembali
115 Penderitaan Aira
116 Fade cemburu
117 Saling memikirkan
118 Hanya ingin dia
119 Ngidam sesuatu
120 Bertemu dia lagi
121 Hanya 200 juta?
122 Om menyebalkan!
123 Dibeli seperti barang
124 Istri kecilku
125 Izin untuk menikah
126 Aira berubah
127 First kiss
128 Malam Firda dan Fade
129 Bercumbu mesra
130 Kamu indah, Ai
131 Ngidam mami Lea
132 Aira istri saya
133 Aku hanya pelayan
134 Perlakuan manis Mondy
135 Pembuktian cinta
136 Penolakan Tristan
137 Alea yang pengertian
138 Makan malam bersama
139 Kakak
140 Masuk rumah sakit
141 Titik terendah
142 Restu papa Jaya
143 Telepon dari mertua
144 Peduli?
145 Fakta baru
146 Kabar kehamilan
147 Mungkin putri kita ...
148 Tanda yang sama
149 Thalia kita
150 Diam-diam
151 Hasil tes DNA
152 Kamu hamil, Ai
153 Balasan
154 Aira, adik kamu
155 Welcome baby Alkano
156 Enggan mengakui
157 Kasih sayang mama Saras
158 Sikap mama mertua
159 Dia menantuku
160 Terima kasih, Ma
161 Momen paling ditunggu
162 Healing
163 Percaya diri, tapi kalah
164 Akhir ketiga pasangan (End)
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Kabar kecelakaan
2
Pekerjaan ekstrim
3
Kebingungan Alea
4
Surat perjanjian
5
Pria dari masa lalu
6
Bertemu istri Tristan
7
Hidup penuh derita
8
Bertemu Fade
9
Bentakan Tristan
10
Pesta pertemuan
11
Saya tidak tahan
12
I'm still loving you
13
Pecah telur
14
Penolakan Azzalea
15
Amarah suami istri
16
Pertengkaran
17
Kembali bekerja
18
Sebuah fakta
19
Tristan mabuk
20
Menginap?
21
Amarah Tristan dan Alea
22
Putus kerjasama
23
Pekerjaan baru
24
Firda sadarkan diri
25
Permintaan atau perintah
26
Resmi menjadi simpanan
27
Terpaksa berbohong
28
Cumbuan hari pertama
29
Gigitan Tristan
30
Masa lalu Linda
31
Aku mau ini setiap hari!
32
PENTING!
33
Duduk di pangkuan saya!
34
Layani aku!
35
Siang panas
36
Kemarahan Linda
37
Pulang ke rumah Firda
38
Salah menyiksa
39
Ketakutan Alea
40
Cinta pandangan pertama
41
Sebuah perhatian
42
Gagal dipecat
43
Permintaan Linda
44
Pergi ke Bali
45
Ciuman di lift
46
Jalan ke pantai
47
Diobati Tristan
48
Ada apa dengan Fade?
49
Berbohong?
50
Alea kalah!
51
Kembali mereguk kenikmatan
52
Malam terakhir?
53
Gagal romantis
54
Will you marry me?
55
Jadikan aku istrimu
56
Akhirnya sah!
57
Kembali ke Jakarta
58
Terbongkar kebusukan Linda
59
Pelukan hangat Alea
60
Masih mencintainya
61
Pasutri di pagi hari
62
Pertengkaran Tristan dan papa Jaya
63
Hinaan Fade
64
Keresahan hati
65
Cerita kakak dan adik
66
Teringat Firda terus
67
Fakta yang terbongkar
68
Perlawanan Linda
69
Si wanita gila uang
70
Melabrak Alea
71
Alea hamil
72
Orang lupa sering tersesat
73
Ngidam istri tersayang
74
Tamparan Firda
75
Menemui Firda lagi
76
Alea dan Firda hilang
77
Siksaan Linda
78
Alea keguguran
79
Hukuman yang pantas
80
Beban hati yang bertambah
81
Bertemu gadis polos
82
Hampir goyah
83
Siapa gadis itu?
84
Permintaan Fade
85
Rasa sakit
86
I love you to
87
Mau di pecat?
88
Kesedihan Alea
89
Melakukan kesalahan lagi
90
Perhatian Aira
91
Kesedihan Aira
92
Ancaman yang terbukti
93
Pengorbanan Aira
94
Kondisi Fade
95
Ungkapan hati
96
Aira siuman
97
Tangisan penyesalan
98
Aku istri kamu
99
Mau saya buang?
100
Salah mengira
101
Kedatangan mama Saras
102
Menjenguk Fade
103
Dimana yang sakit?
104
Mondy panik
105
Pertengkaran di pagi hari
106
Puncak amarah Tristan
107
Cincin yang disematkan
108
Sepupu Fade
109
Om bohong kan?
110
Zian yang pengertian
111
Diantar?
112
Gelisah
113
Kepedulian Firda
114
Mengingat kembali
115
Penderitaan Aira
116
Fade cemburu
117
Saling memikirkan
118
Hanya ingin dia
119
Ngidam sesuatu
120
Bertemu dia lagi
121
Hanya 200 juta?
122
Om menyebalkan!
123
Dibeli seperti barang
124
Istri kecilku
125
Izin untuk menikah
126
Aira berubah
127
First kiss
128
Malam Firda dan Fade
129
Bercumbu mesra
130
Kamu indah, Ai
131
Ngidam mami Lea
132
Aira istri saya
133
Aku hanya pelayan
134
Perlakuan manis Mondy
135
Pembuktian cinta
136
Penolakan Tristan
137
Alea yang pengertian
138
Makan malam bersama
139
Kakak
140
Masuk rumah sakit
141
Titik terendah
142
Restu papa Jaya
143
Telepon dari mertua
144
Peduli?
145
Fakta baru
146
Kabar kehamilan
147
Mungkin putri kita ...
148
Tanda yang sama
149
Thalia kita
150
Diam-diam
151
Hasil tes DNA
152
Kamu hamil, Ai
153
Balasan
154
Aira, adik kamu
155
Welcome baby Alkano
156
Enggan mengakui
157
Kasih sayang mama Saras
158
Sikap mama mertua
159
Dia menantuku
160
Terima kasih, Ma
161
Momen paling ditunggu
162
Healing
163
Percaya diri, tapi kalah
164
Akhir ketiga pasangan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!