Pecah telur

Tristan masih mencium bibir Alea dengan ganas. Pria itu bahkan sampai menggigit dan menghisap, seakan ada madu yang keluar dari sana.

Alea pun yang masih berada di bawah kendali obat membuatnya terus membalas ciuman dari sang atasan. Ia bahkan sampai menyentuh tubuh Tristan yang atletis.

"Eumm … kak Tristan." Lenguh Alea yang merasakan hawa panas semakin dirasakannya.

Tristan melepaskan pangutan bibir mereka, ia menangkup wajah Alea yang berantakan, namun malah menambah kesan seksi pada gadis itu.

"Alea, jangan menyesali apa yang terjadi malam ini." Ucap Tristan dengan nafas tersengal-sengal.

Tristan segera memindahkan Alea ke kursi di sampingnya, ia buru-buru menjalankan mobilnya untuk mencari tempat yang akan menjadi saksi atas kegiatan malam ini.

Sementara Tristan mencari hotel, Alea terlihat tidak bisa diam di kursinya. Wanita itu menggeliat berkali-kali ketika rasa panas terus dirasakannya.

"Sabar, Alea. Tenanglah, malam ini aku akan membuatmu merasakan surga dunia." Ucap Tristan pelan.

Tristan menemukan sebuah hotel berbintang, ia langsung membelokkan mobilnya masuk ke dalam hotel dan memarkirkan mobilnya dengan menyuruh penjaga disana.

Tristan keluar, ia membuka pintu Alea, dan melihat wanita itu sudah hampir tidak sadarkan diri. Untung saja pakaian Alea telah ia rapikan sehingga tidak akan ada yang bisa melihat lekuk tubuh gadisnya.

Tristan mendapatkan kamar, ia segera membawa Alea beserta kunci kamar yang akan ia tempati malam ini.

Dalam gendongan Tristan, Alea terus saja melenguh dan mendesahh lirih. Tangan gadis itu bahkan meraba tengkuk dan dada Tristan, yang membuat gairah seorang Tristan semakin bangkit.

"Alea, saya benar-benar akan menghabisi kamu malam ini!!" geram Tristan tidak sabar.

Tristan sampai di lantai tujuannya, ia berjalan sembari menggendong Alea untuk mencari kamar yang sesuai dengan nomor kunci.

Setelah menemukannya, Tristan langsung membawa Alea masuk dan merebahkan tubuh gadis cantik itu di ranjang.

"Pak Tristannhhh …." Panggil Alea seraya mengangkat kedua tangannya.

Tristan mengerem. Melihat penampilan Alea yang acak-acakan dan penuh tanda darinya membuat kobaran gairahh dalam diri Tristan semakin meletup-letup.

Tristan membuka kemeja miliknya dan melemparnya asal, membuat penampakan tubuhnya yang atletis itu terpampang di depan gadis yang bukan istrinya.

Tristan naik ke atas ranjang, ia mengungkung tubuh Alea dan mulai mencium bibir gadis itu lagi. Bibir Alea sudah terlihat bengkak akibat ciuman yang Tristan berikan.

"Ahhh …. Pak!!"

Lenguhan Alea semakin membuat Tristan bersemangat untuk menjamah tiap lekuk tubuh gadis yang menjadi pemilik hatinya.

Tangan Tristan pun melucuti pakaian Alea dengan tidak sabar, sambil sesekali bibirnya memberikan kecupan di seluruh wajah Alea.

Tristan berhasil melepaskan gaun yang Alea pakai, pria itu lantas membuangnya asal dan menyisakan tubuh berbalut pakaian dalam saja.

"Perfect." Gumam Tristan menatap tubuh Alea yang begitu seksi.

Tristan menundukkan kepalanya, ia mencium dada Alea yang masih tertutup oleh pelindung berbentuk kacamata itu.

"Alea, kamu tahu bahwa tubuhmu sangat indah?" tanya Tristan dengan bibir yang masih terus menciumi tubuh Alea.

"Ahhh."

Tristan meraba punggung Alea, ia membuka sesuatu yang mengaitkan pelindung itu untuk menutupi dada gadisnya.

Ketika sudah terbuka, Tristan langsung terpana akan pemandangan di hadapannya ini. Seumur hidup, pertama kalinya Tristan melihat ini.

Ssstttt … jangan tanya maksud diatas. Tristan akan menikmati malam bersama Alea terlebih dahulu sebelum menjelaskannya.

"Ahhh." Tristan tiba-tiba memekik ketika kaki Alea menyenggol miliknya dibawah sana.

Tristan semakin turun, ia membuka satu-satunya kain yang melekat di tubuh Alea, membuat gadis itu kini benar-benar tidak berpakaian.

"Kak Tristan, ahhh … aku sudah tidak kuat." Ucap Alea terus mengerang nikmat.

"Alea, milikmu benar-benar indah Sayang." Puji Tristan seraya meraba pusat Alea.

"Ahhh … hentikan, Kak. Aku sudah tidak bisa menahannya lagi!!!" pekik Alea bagai tersengat listrik.

Tristan menundukkan kepalanya, ia mulai mengadukan bibirnya dengan bibir bawah Alea, dan berhasil membuat suara teriakan Alea semakin keras.

Tristan bangkit, ia segera melucuti pakaian yang melekat di tubuhnya sendiri. Setelah itu, ia kembali menindih tubuh ramping Alea.

"Alea, kamu pasti sudah pernah melakukannya kan?" tanya Tristan seraya mengusap wajah berkeringat Alea.

Alea tidak fokus dengan pertanyaan Tristan, sehingga pria itu langsung memasukkan miliknya tanpa aba-aba.

"Akhhh … sakit!!!" Teriak Alea sambil menangis.

Tristan tersentak, ia merasakan sesak dan sedikit terjepit dibawah sana. Tristan lantas menunduk, ia melihat darah segar mengalir dan membasahi sprei di bawahnya.

"K-kamu masih perawan, Alea?" tanya Tristan terkejut.

"Pak, jangan diam begitu. Mhhhh …" ucap Alea dengan nafas terengah-engah.

Tristan menunduk, ia mencium kening Alea dengan rasa bangga yang memenuhi hatinya. Ia tidak menyangka bahwa Alea masih menjaga mahkotanya, dan membuatnya menjadi yang pertama.

Tristan mulai bergerak, menciptakan suara indah dari mulut keduanya. Tristan dan Alea sama-sama menikmati apa yang mereka lakukan sekarang.

Malam ini, Tristan benar-benar menggagahi gadis yang merupakan sekertaris nya tanpa henti. Ia benar-benar terlena akan rasa yang ia dapat dari membobol gawang Alea malam ini.

Tristan mengeluarkan miliknya di dalam Alea. Sudah tidak memikirkan lagi akibat dari kegiatan malam ini. Yang utama, keduanya sama-sama mendapatkan kepuasan.

"Ahhh ahhhh, pak Tristan?!" panggil Alea seraya menjambak rambut Tristan.

Tristan semakin bergerak cepat, ia akan mengejar pelepasannya lagi setelah kesekian kalinya.

"Ahhh Azzalea!!" teriak Tristan dengan kepala mendongak keatas.

Tristan merebahkan tubuhnya di sebalah Alea, ia menarik gadis itu agar masuk ke dalam pelukannya. Gadis itu tampak tidak berdaya, bahkan sudah nyaris pingsan.

Tristan sendiri merasakan puas, ia benar-benar seperti mendapat jackpot jutaan dollar setelah menggagahi Alea malam ini.

"Kamu yang terbaik, Azzalea Quinera." Bisik Tristan seraya mencium puncak kepala Alea.

Tristan memeluk Alea semakin erat. Ia pun menyusul Alea ke dalam mimpi, Tristan ingin sekali malam ini jangan cepat berlalu, ia ingin memeluk gadis cantik ini lebih lama.

ALEAAA YOU SUDAH DI UNBOXING😫😫

Bersambung.............................

Terpopuler

Comments

Syahna Amira sy

Syahna Amira sy

ini fade jahat jg ya KL gitu...

2024-04-21

1

Jenn

Jenn

mohon tenang pemirsa

2024-03-28

0

Kamiem sag

Kamiem sag

ya... Tuhan.... kasihannya Alea sdh kehilangan virginnya

2024-03-23

3

lihat semua
Episodes
1 Kabar kecelakaan
2 Pekerjaan ekstrim
3 Kebingungan Alea
4 Surat perjanjian
5 Pria dari masa lalu
6 Bertemu istri Tristan
7 Hidup penuh derita
8 Bertemu Fade
9 Bentakan Tristan
10 Pesta pertemuan
11 Saya tidak tahan
12 I'm still loving you
13 Pecah telur
14 Penolakan Azzalea
15 Amarah suami istri
16 Pertengkaran
17 Kembali bekerja
18 Sebuah fakta
19 Tristan mabuk
20 Menginap?
21 Amarah Tristan dan Alea
22 Putus kerjasama
23 Pekerjaan baru
24 Firda sadarkan diri
25 Permintaan atau perintah
26 Resmi menjadi simpanan
27 Terpaksa berbohong
28 Cumbuan hari pertama
29 Gigitan Tristan
30 Masa lalu Linda
31 Aku mau ini setiap hari!
32 PENTING!
33 Duduk di pangkuan saya!
34 Layani aku!
35 Siang panas
36 Kemarahan Linda
37 Pulang ke rumah Firda
38 Salah menyiksa
39 Ketakutan Alea
40 Cinta pandangan pertama
41 Sebuah perhatian
42 Gagal dipecat
43 Permintaan Linda
44 Pergi ke Bali
45 Ciuman di lift
46 Jalan ke pantai
47 Diobati Tristan
48 Ada apa dengan Fade?
49 Berbohong?
50 Alea kalah!
51 Kembali mereguk kenikmatan
52 Malam terakhir?
53 Gagal romantis
54 Will you marry me?
55 Jadikan aku istrimu
56 Akhirnya sah!
57 Kembali ke Jakarta
58 Terbongkar kebusukan Linda
59 Pelukan hangat Alea
60 Masih mencintainya
61 Pasutri di pagi hari
62 Pertengkaran Tristan dan papa Jaya
63 Hinaan Fade
64 Keresahan hati
65 Cerita kakak dan adik
66 Teringat Firda terus
67 Fakta yang terbongkar
68 Perlawanan Linda
69 Si wanita gila uang
70 Melabrak Alea
71 Alea hamil
72 Orang lupa sering tersesat
73 Ngidam istri tersayang
74 Tamparan Firda
75 Menemui Firda lagi
76 Alea dan Firda hilang
77 Siksaan Linda
78 Alea keguguran
79 Hukuman yang pantas
80 Beban hati yang bertambah
81 Bertemu gadis polos
82 Hampir goyah
83 Siapa gadis itu?
84 Permintaan Fade
85 Rasa sakit
86 I love you to
87 Mau di pecat?
88 Kesedihan Alea
89 Melakukan kesalahan lagi
90 Perhatian Aira
91 Kesedihan Aira
92 Ancaman yang terbukti
93 Pengorbanan Aira
94 Kondisi Fade
95 Ungkapan hati
96 Aira siuman
97 Tangisan penyesalan
98 Aku istri kamu
99 Mau saya buang?
100 Salah mengira
101 Kedatangan mama Saras
102 Menjenguk Fade
103 Dimana yang sakit?
104 Mondy panik
105 Pertengkaran di pagi hari
106 Puncak amarah Tristan
107 Cincin yang disematkan
108 Sepupu Fade
109 Om bohong kan?
110 Zian yang pengertian
111 Diantar?
112 Gelisah
113 Kepedulian Firda
114 Mengingat kembali
115 Penderitaan Aira
116 Fade cemburu
117 Saling memikirkan
118 Hanya ingin dia
119 Ngidam sesuatu
120 Bertemu dia lagi
121 Hanya 200 juta?
122 Om menyebalkan!
123 Dibeli seperti barang
124 Istri kecilku
125 Izin untuk menikah
126 Aira berubah
127 First kiss
128 Malam Firda dan Fade
129 Bercumbu mesra
130 Kamu indah, Ai
131 Ngidam mami Lea
132 Aira istri saya
133 Aku hanya pelayan
134 Perlakuan manis Mondy
135 Pembuktian cinta
136 Penolakan Tristan
137 Alea yang pengertian
138 Makan malam bersama
139 Kakak
140 Masuk rumah sakit
141 Titik terendah
142 Restu papa Jaya
143 Telepon dari mertua
144 Peduli?
145 Fakta baru
146 Kabar kehamilan
147 Mungkin putri kita ...
148 Tanda yang sama
149 Thalia kita
150 Diam-diam
151 Hasil tes DNA
152 Kamu hamil, Ai
153 Balasan
154 Aira, adik kamu
155 Welcome baby Alkano
156 Enggan mengakui
157 Kasih sayang mama Saras
158 Sikap mama mertua
159 Dia menantuku
160 Terima kasih, Ma
161 Momen paling ditunggu
162 Healing
163 Percaya diri, tapi kalah
164 Akhir ketiga pasangan (End)
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Kabar kecelakaan
2
Pekerjaan ekstrim
3
Kebingungan Alea
4
Surat perjanjian
5
Pria dari masa lalu
6
Bertemu istri Tristan
7
Hidup penuh derita
8
Bertemu Fade
9
Bentakan Tristan
10
Pesta pertemuan
11
Saya tidak tahan
12
I'm still loving you
13
Pecah telur
14
Penolakan Azzalea
15
Amarah suami istri
16
Pertengkaran
17
Kembali bekerja
18
Sebuah fakta
19
Tristan mabuk
20
Menginap?
21
Amarah Tristan dan Alea
22
Putus kerjasama
23
Pekerjaan baru
24
Firda sadarkan diri
25
Permintaan atau perintah
26
Resmi menjadi simpanan
27
Terpaksa berbohong
28
Cumbuan hari pertama
29
Gigitan Tristan
30
Masa lalu Linda
31
Aku mau ini setiap hari!
32
PENTING!
33
Duduk di pangkuan saya!
34
Layani aku!
35
Siang panas
36
Kemarahan Linda
37
Pulang ke rumah Firda
38
Salah menyiksa
39
Ketakutan Alea
40
Cinta pandangan pertama
41
Sebuah perhatian
42
Gagal dipecat
43
Permintaan Linda
44
Pergi ke Bali
45
Ciuman di lift
46
Jalan ke pantai
47
Diobati Tristan
48
Ada apa dengan Fade?
49
Berbohong?
50
Alea kalah!
51
Kembali mereguk kenikmatan
52
Malam terakhir?
53
Gagal romantis
54
Will you marry me?
55
Jadikan aku istrimu
56
Akhirnya sah!
57
Kembali ke Jakarta
58
Terbongkar kebusukan Linda
59
Pelukan hangat Alea
60
Masih mencintainya
61
Pasutri di pagi hari
62
Pertengkaran Tristan dan papa Jaya
63
Hinaan Fade
64
Keresahan hati
65
Cerita kakak dan adik
66
Teringat Firda terus
67
Fakta yang terbongkar
68
Perlawanan Linda
69
Si wanita gila uang
70
Melabrak Alea
71
Alea hamil
72
Orang lupa sering tersesat
73
Ngidam istri tersayang
74
Tamparan Firda
75
Menemui Firda lagi
76
Alea dan Firda hilang
77
Siksaan Linda
78
Alea keguguran
79
Hukuman yang pantas
80
Beban hati yang bertambah
81
Bertemu gadis polos
82
Hampir goyah
83
Siapa gadis itu?
84
Permintaan Fade
85
Rasa sakit
86
I love you to
87
Mau di pecat?
88
Kesedihan Alea
89
Melakukan kesalahan lagi
90
Perhatian Aira
91
Kesedihan Aira
92
Ancaman yang terbukti
93
Pengorbanan Aira
94
Kondisi Fade
95
Ungkapan hati
96
Aira siuman
97
Tangisan penyesalan
98
Aku istri kamu
99
Mau saya buang?
100
Salah mengira
101
Kedatangan mama Saras
102
Menjenguk Fade
103
Dimana yang sakit?
104
Mondy panik
105
Pertengkaran di pagi hari
106
Puncak amarah Tristan
107
Cincin yang disematkan
108
Sepupu Fade
109
Om bohong kan?
110
Zian yang pengertian
111
Diantar?
112
Gelisah
113
Kepedulian Firda
114
Mengingat kembali
115
Penderitaan Aira
116
Fade cemburu
117
Saling memikirkan
118
Hanya ingin dia
119
Ngidam sesuatu
120
Bertemu dia lagi
121
Hanya 200 juta?
122
Om menyebalkan!
123
Dibeli seperti barang
124
Istri kecilku
125
Izin untuk menikah
126
Aira berubah
127
First kiss
128
Malam Firda dan Fade
129
Bercumbu mesra
130
Kamu indah, Ai
131
Ngidam mami Lea
132
Aira istri saya
133
Aku hanya pelayan
134
Perlakuan manis Mondy
135
Pembuktian cinta
136
Penolakan Tristan
137
Alea yang pengertian
138
Makan malam bersama
139
Kakak
140
Masuk rumah sakit
141
Titik terendah
142
Restu papa Jaya
143
Telepon dari mertua
144
Peduli?
145
Fakta baru
146
Kabar kehamilan
147
Mungkin putri kita ...
148
Tanda yang sama
149
Thalia kita
150
Diam-diam
151
Hasil tes DNA
152
Kamu hamil, Ai
153
Balasan
154
Aira, adik kamu
155
Welcome baby Alkano
156
Enggan mengakui
157
Kasih sayang mama Saras
158
Sikap mama mertua
159
Dia menantuku
160
Terima kasih, Ma
161
Momen paling ditunggu
162
Healing
163
Percaya diri, tapi kalah
164
Akhir ketiga pasangan (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!