🍑🍑🍑
Della mulai bersiap-siap sebentar lagi dia akan ikut pergi meninjau lapangan bersama brian,brian keluar.
Della langsung berdiri saat melihat kehadiran brian.brian hanya diam dan mulai melangkah, della buru-buru mengikut langkah brian.
Hari ini Briana akan membawa mobil sendiri, saat brian sudah masuk kedalam mobil Fortuner hitam itu, della ikut masuk.brian melirik della dari kaca spion.
Menghela napas kasar,.."kamu kira saya supir kamu,duduk di depan.! Ucap brian melirik della tajam.
Della panik, dia kira brian akan marah kalau dia duduk di depan,.."maaf pak" ucap della cepat-cepat pindah duduk ke depan.
Brian melajukan mobil dengan kecepatan sedang, sepanjang perjalanan hanya suara kendaraan yang menghiasai pendengaran mereka,della menatap keluar jendela.
Brian melirik della dari ujung ekor mata, tersirat hal jahil di pikiran brian, tiba-tiba brian membelok kan kemudi mengakibatkan kepala della membentur kaca jendela.
Della meringis merasakan sakit di kening,.."aw, sakit" ucap nya mengelus kening nya.
Brian tersenyum smirk, melajukan mobil dengan kecepatan tinggi, della langsung mengeratkan pegangannya kepada seatbelt,.."gue ga bakalan mati kan ini, jangan ngebut-ngebut dong pak" batin della.
Brian semakin melajukan mobil miliknya,tiba-tiba kepala della berdenyut kuat bayangan mobil terguling terus melintas di kepalanya, della menyentuh dadanya yang berpacu dengan cepat ,lebih cepat dari biasanya, pasokan udara seakan menipis, della mulai merasakan sesak di dada.
Keringat kini mulai membanjiri kening, tangan nya juga mulai berkeringat dingin bahkan wajah della sudah pucat pasi, della memukul dadanya, bayangan seorang wanita melintas di kepala della.
Brian melirik della, brian terkejut melihat keadaan della sudah pucat pasi, brian menepi, menghentikan mobil.mobil sudah tidak melaju lagi tetapi della masih saja memukul dadanya yang sesak.tak terasa air mata della jatuh, della berteriak histeris menutup kedua telinga saat bayangan mobil itu tertabrak dan terguling jauh.
Brian menyentuh kedua tangan della, mencoba untuk menenangkan della, tetapi della semakin Berteriak histeris, brian membuka seatbelt milik della dan membawa della kedalam pelukannya, Brian terus menahan pergerakan della.
Brian mengelus punggung della, mencoba untuk menenangkan della kembali, tangis della pecah saat itu juga,della terus berucap "tidak" ,Brian cukup tertegun melihat della seperti ini, hatinya sakit melihat keadaan della saat ini.
"Syutt, tenang ada gue di sini.ucap brian terus memeluk della dengan erat.
Setelah beberapa saat tangis della tak terdengar lagi, pergerakan gadis itu juga tak lagi di rasakan brian.ternyata della tertidur di dalam pelukan brian, tenaganya habis akibat kelamaan menangis.
Brian membelai rambut della dengan lembut, perlahan tangan brian menyingkirkan rambut della yang menutupi muka,brian terhanyut akan wajah cantik della yang tenang saat tidur.
Brian terus mengelus lembut pipi mulus della, menghapus sisa air mata di sudut pipi, brian mengecup singkat kening della.
brian meraih ponselnya menghubungi seseorang,..."saya tidak jadi datang, ada urusan mendadak tolong siapkan laporan, besok pagi saya akan periksa" ucap brian memutuskan panggilan.
Ponsel brian berbunyi, di layar ponsel terlihat nama RIzal, ternyata rizal menelfon, Brian tak menjawab membuat mode hening di ponsel, brian melirik jam di tangan,ternyata sudah jam makan siang,."pasti lo nyari della kan" ucap brian menatap della yang tertidur di pelukannya.
Brian merasakan pergerakan dari della, brian mengelus punggung della lagi, membuat della merasakan kehangatan,.."syutt, tidur lagi ya" ucap brian terus memeluk dan mengelus punggung della.
****
Riyan memandang layar ponsel miliknya, entah sudah berapa lama dia tak bertemu dengan gadis cantik itu.
Reyhan menghampiri,.."lo kenapa?
Riyan menggeser bangku mempersilakan reyhan untuk duduk,.."gue gapapa, cuma kangen aja" ucap riyan mengusap layar ponselnya.
Reyhan tau topik pembicaraan ini,.."gimana kalau kita ke rumah sakit itu lagi, kita tanya siapa tau kita dapat info" tawar reyhan.
"Gue udah coba berapa kali,tapi pihak rumah sakit ga ada yang tau" ucap riyan terus mengelus layar ponsel.
"Lo ga ingat nama tuh cewek.?tanya reyhan lagi
"Gue ga ingat, waktu gue balik tuh cewek udah ga ada,kata suster yang jaga dia udah keluar dari rumah sakit, padahal gue udah janji sama tuh cewek buat bareng-bareng terus. Riyan merebahkan kepala di meja.
"Gue bakalan bantuin lo buat nyari ni cewek,besok kita coba ke rumah sakit, gue yakin pasti pihak rumah sakit tau.!" balas reyhan menyentuh bahu riyan.
"Gue harap juga kayak gitu" balas riyan pelan.
Flashback
Beberapa tahun yang lalu, rumah sakit tempat riyan di rawat, ada seorang gadis yang tengah tertidur dengan perban di kepala, menggunakan masker oksigen dengan tangan di inpus, terdengar suara monitor icu di samping gadis itu.
Gadis itu kini tengah kritis akibat kecelakaan yang di alami dua hari yang lalu.
Riyan yang saat itu juga di rawat karna mengalami sakit radang usus,beberapa hari telah berlalu tapi gadis itu belum juga bangun, riyan kini sudah bisa berjalan dengan baik, saat riyan keluar kamar berniat untuk jalan-jalan di sekitar taman rumah sakit.
Riyan melihat pintu kamar gadis itu terbuka sedikit, riyan melangkah untuk mengintip siapa pemilik ruangan di sebelah itu, saat itu riyan melihat seorang gadis yang sangat pucat, dengan monitor icu di sebelah yang terus berbunyi.
Riyan mendekat memperhatikan wajah pucat itu,.."lo kayak nya masih kecil deh" ucap riyan mendekat, tiba-tiba tubuh gadis itu bergerak, suara monitor icu berbunyi semakin cepat, riyan panik dan berlari keluar mencari dokter.
Kebetulan ada seorang dokter yang jalan mengarah ke riyan, riyan langsung memberi tahu kondisi gadis itu, dokter menyuruh riyan untuk kembali ke kamar.
Dokter dan suster itu mulai menutup pintu, riyan tak dapat lagi melihat wajah pucat itu,.."kasian banget padahal masih kecil" ucap riyan kembali ke kamar,niatnya urung untuk berjalan ke taman.
Sudah hampir 1 minggu gadis itu di rawat di rumah sakit, perlahan mata itu terbuka pandangan gadis itu terlihat buram,seorang wanita terus memanggil nama gadis itu.
Dokter segera memeriksa gadis itu, ternyata dia telah berhasil melewati masa kritisnya,wanita di sebelah gadis itu terus mengucap kata syukur karna dia telah sadar.
Dua hari telah berlalu kini gadis itu sudah bisa makan dengan benar,.." kamu makan yang banyak ya biar cepat sembuh" ucap wanita berhijab coklat itu.
"Apa ibu mengenal saya.?"tanya gadis itu menatap wanita cantik yang kini tengah menyuapi dirinya makan.
Wanita itu tersenyum mengelus lengan gadis itu,.."saya bunda kamu" ucap wanita itu.
Gadis itu tampak berpikir tetapi tak juga mengingat apa-apa, riyan melewati ruangan itu lagi, dia mengintip sedikit dari luar, ternyata gadis itu sudah sadar,.."cantik" itu la kata pertama yang keluar dari bibir riyan saat melihat gadis itu.
Gadis itu merasakan denyutan di kepala,..."aw sakit" ucap gadis itu memegang kepalanya, wanita yang berada di samping gadis itu panik, wanita itu buru-buru menekan tombol nurse call.
Dokter datang memeriksa gadis itu kembali,.."ibu harus ikut saya sebentar ada yang harus saya beritahu kepada ibu" ucap dokter dengan nametag sherly itu.
"Bunda tinggal bentar ya sayang." ucap wanita itu mengikuti dokter sherly.
Riyan masuk dan berjalan mendekat ke arah gadis itu,gadis itu menatap riyan dengan sendunya,.."nama gue riyan Adhitama oscar,nama lo siapa.?" riyan mengulurkan tangan kepada gadis itu.
Gadis itu mengulurkan tangan juga,.."aku ga tau" ucap nya melepas tangan riyan.
Riyan berpikir sejenak,.."apa ni anak lupa ingatan" batinnya,.. "Hm kalau gitu gue akan manggil lo cantik" ucap riyan tersenyum.
Gadis itu kelihatan bingung,.." berhubung lo belum ingat nama lo, jadi gue panggil cantik aja, lo juga boleh panggil gue riyan kayaknya umur lo sama gue ga beda jauh deh" ucap riyan.
Gadis itu tersenyum,..."aku panggil kak tama aja boleh" tanya gadis itu.
Riyan tersipu malu melihat senyum gadis itu,.." boleh, lo orang kedua yang manggil gue tama, bunda gue juga manggil gue tama."
"Kalau gitu sekarang kak tama teman aku" ucap gadis itu mengangkat jari kelingkingnya.
Riyan terkekeh melihat tingkah gadis itu,.."iya kita teman, dan gue bakalan selalu bareng-bareng sama lo" ucap riyan menautkan kelingkingnya.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments