ganti rugi

🍑🍑🍑

"Lo ga mau balik aja.? Rizal menghampiri brian dan duduk di sofa

"Kerjaan gue numpuk." brian Membuka jas nya mulai Merebahkan tubuh nya

"Besok gue udah mulai kerja, lo bisa kasih sama gue setengah" ucap rizal meraih ponsel nya

"Gue masih sanggup zal" brian mulai menutup mata nya

"Lo benci banget ya sama della." tanya rizal masih memainkan ponsel nya

"Gue ga suka aja liat anak nya" ucap brian

"Kenapa.! Anak nya kelihatan baik kok." rizal melirik brian dan beralih melirik pintu sekilas.

"Gue juga ga tau kenapa" balas brian

"Awas nanti cinta lagi" pancing rizal

"Zal, kita udah pernah bahas ini ,gue ga bakalan pernah bisa suka sama tuh cewek" brian beralih duduk

"kenapa bisa lo seyakin itu,della cantik,anak nya juga baik, kelihatan pintar juga." ucap rizal tersenyum smirk

"Karna della buka tipe gue" ucap brian kuat

"Oh ya udah,gue pegang kata-kata lo." rizal menang untuk kedua kali nya.

Tok.tok.. Ketukan pintu mengalihkan pandangan brian, brian menolah ke arah pintu ternyata di sana della sudah berdiri dengan membawa nampan berisi 2 gelas kopi.

Rizal tersenyum melihat raut wajah brian yang kaget Setelah melihat della berdiri di ujung pintu.

"Permisi pak." della melangkah maju, meletakan 2 gelas kopi itu dan langsung Keluar ruangan brian.

"Lo sengaja kan" brian beralih menatap rizal

"Sengaja ngapa gue.?" jawab rizal pura-pura tidak tau

"Lo sengaja kan ngasih pertanyaan kayak gitu padahal lo tau kalau ada della di pintu" jawab gue zal

"Kok lo marah, bukan nya lo ga suka sama della" rizal menahan senyum nya melihat tingkah brian.

Iya juga ya kenapa gue harus marah.! Bodo amat sama tuh anak ,kan dia bukan siapa-siapa gue" batin brian

"Mending lo cabut deh" usir brian menyuruh rizal pergi

"Ini juga gue mau pergi ,gue cabut dulu ya mau liat mobil gue bentar" rizal meminum kopi nya dan setengah berlari keluar ruangan brian.

Saat keluar rizal melihat della duduk termenung di depan komputer nya.

...****************...

"Lagi mikirin abang ya neng.?" rizal menyenderkan bahu di dingin samping meja della

Suara rizal menyadarkan della dari lamunan nya ,della segera berdiri.

"Sore pak rizal." ucap della merapikan meja nya

"Kalau lagi berdua lo boleh kok ngomong santai sama gue" ucap rizal dengan senyum nya

"Tapi pak, ini di kantor." ucap della pelan

"Gapapa kali dell cuma kita berdua doang" balas Rizal Melihat sekeliling nya

"Tapi tetap aja pak, saya ga bisa." ucap della menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Iya deh gue ga bakalan maksa lo kok" ucap rizal mengambil ponsel nya dan mengarahkan ke della.

"Gue minta nomor hp lo,buat jaga-jaga kalau nanti lo kenapa-napa bisa langsung hubungi gue." rizal tersenyum

"Baik pak, tapi saya benar-benar udah gapapa" ucap della sambil mengetik nomor hp nya di ponsel rizal "ini pak" , della memberikan ponsel rizal kembali

"Oke ,thanks ya kalau gitu gue cabut dulu sampai ketemu besok pagi della" rizal mulai melangkah sambil melambaikan tangan nya. Della balas melambai.

Rizal mengubah kontak della dengan nama *queen* rizal tersenyum geli melihat nama kontak della.

Della memperhatikan beberapa berkas yang harus di tanda tangan brian hari ini, della menghela napas pelan, "gue pasti bisa" ucap nya.mulai melangkah ke arah pintu.

Tok..tok..

"Permisi pak" della membuka pintu pelan dan mendapati brian tertidur di sofa dengan tangan yang tergantung sebelah.

Della mendekat perlahan, tangan nya terulur menyentuh lengan brian dan mengarahkan nya dengan pelan.della memperbaiki posisi tidur brian.

Della berjongkok di samping brian,menatap perban yang kini menghiasi wajah tampan lelaki itu.

"Maafin saya ya pak, saya benar-benar ga ada maksud buat bapak kayak gini, kalau bapak mau hukum saya, saya gapapa tapi jangan pecat saya ya pak" ucap della pelan.

Tangan della menyentuh rambut brian yang mengenai perban di pelipis nya,indera penciuman brian di penuhi aroma vanilla milik della.

Mata brian terbuka perlahan, hal pertama yang di lihat adalah wajah cantik dan leher jenjang della yang mulus, bulut mata yang lentik dan mata coklat pekat, pandangan nya terkunci oleh kecantikan della.jantung nya berpacu dua kali lebih cepat dari biasa nya.

Deg.!"mampus gue" Della merasakan pergerakan dari brian, buru-buru della manarik tangan nya dari rambut brian dan berusaha berdiri tetapi della kehilangan keseimbangan nya.della terjatuh tepat di pelukan brian.

Beberapa detik kemudian brian tersadar dan mendorong della kuat ,sehingga punggung della membentur ujung meja.

"Aww...".della meringis kesakitan saat punggung nya membentur meja.

Brian berdiri berniat membantu della tapi niat nya seketika hilang.

"Kamu ngapain masuk ruangan saya.?" tanya brian kembali menduduki sofa

Della mencoba menahan rasa sakit di punggung nya dan berdiri,mencoba mengatur napas nya.

"Maaf pak, tadi saya udah ketuk pintu, saya datang kesini mau minta tanda tangan bapak." della meraih beberapa berkas yang tadi di bawa nya dan memberikan nya kepada brian.

Brian meraih nya mulai membaca beberapa dan menanda tanganin berkas itu, kemudian melempar berkas itu ke meja.

Della mengambil berkas itu, "terima kasih pak, saya permisi dulu" ucap della melangkah menuju pintu, saat tangan della Menyentuh handle pintu, suara bariton brian Terdengar.

Siapa yang suruh kamu keluar.! Ucap brian mendekati della

Della terdiam sebelah tangan nya meremas berkas yang tadi di ambil nya, della berbalik mendapati brian tengah berdiri di hadapan nya, dengan kedua tangan nya di dalam saku celana.

"Maaf pak" ucap della menunduk kan kepala nya Takut brian akan marah karna kejadian tadi.

"Kamu harus tanggung jawab sama saya.! kamu liat ini pelipis saya di perban karna kamu, dan kamu tau saya juga keluarin uang banyak buat biaya rumah sakit, dan buat kerusakan mobil karna ulah kamu.! Brian semakin mengikis jarak di antara mereka.

Sebenar nya uang segitu tidak masalah oleh brian,brian hanya ingin memberi della pelajaran.

Della semakin merapat hingga punggung nya menempel di pintu. "maaf pak " ucap della semakin meremas berkas di tangan nya.

"Kamu kira maaf saja bisa menutupi kerugian yang menimpa saya karna ulah kamu.! Ucap brian dingin menatap della tajam.

"Saya akan ganti kerugian hari ini pak" della berucap dengan nada bergetar

"Bagus.! Kalau begitu kamu harus membayar kerugian nya sebesar 15 juta" brian tersenyum smirk ,melihat raut wajah ketakutan della.

"15 juta pak." ucap della mengulangi angka yang di sebut oleh brian tadi

"Kenapa.! Kamu ga bisa bayar.? Tanya brian dengan dingin, brian merasa senang melihat wajah ketakutan itu .

"Tapi saya tidak punya uang sebanyak itu pak" della berucap pelan, bahu nya kini mulai bergetar karna takut.

Brian mundur beberapa langkah melihat bahu della mulai bergetar ,senyum smirk itu terlukis jelas di wajah brian.

"Saya tidak mau tau, kamu harus bayar.! Saya kasih kamu waktu 1 minggu " brian meraih jas nya dan pergi keluar dari ruangan nya meninggal della.

Della terjatuh ke bawah,kaki nya kini sudah tidak sanggup lagi untuk berdiri, " dari mana gue dapat uang sebanyak itu ya allah" batin della.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!