telat

Mereka berdua memasuki Pekarangan rumah yang terlihat cantik dengan nuansa putih.

"Beneran ini tempat nya ri.? Besar banget kostnya" ucap della

Della terkagum melihat kost milik tante sulis yang begitu cantik.

"Bener kok, itu rumah nya yang di sebelah" tunjuk riri pada rumah megah yang ada di sebelah.

"Wah, mahal pasti nih!" ucap della

"Udah yuk kita cari tante sulis dulu" ucap riri berjalan kerah rumah megah itu.

"Tok..tok...permisi! Ucap della mengetuk pintu berwana coklat.

Della menatap riri yang diam saja,.."kagak ada orang nya ini" ucap della

"Ya ampun della! itu ada bel nya kenapa lo malah ngetuk nih pintu, ya ga kedengeran lah congek. Ucap riri menunjuk bel di sebelah della

"Hehehe, ya maaf! Kagak liat gue" ucap della menekan bel.

"Ting..tong...ting...tong, selang beberapa saat muncul seorang wanita paruh baya.

Wanita itu tersenyum kearah della dan riri.

"Riri ya!masuk sayang,...tadi mama udah telfon kata nya kamu mau ke sini sama della." ucap sulis menatap della.

"Saya della tante" ucap della sopan

"Iya tante, della ini sahabat riri" ucap riri merangkul della

"Kalau gitu ayo masuk tante liatin kamarnya" ucap sulis

Mereka bertiga melangkah untuk melihat kamar kost yang akan di tempati della.

Kost tante sulis memiliki dua puluh kamar, sepuluh kamar di lantai bawah sedangkan sepuluh lagi di lantai dua

Kamar yang akan di tempati della berada di lantai dua.

"Nah ini kamar nya della" ucap sulis mempersilakan della masuk.

"Wah! bagus banget tante , della suka lagi bakalan betah nih ngekost nya." ucap della

Kamar della langsung menghadap keluar pagar dan mengarah langsung ke arah balkon rumah sulis.

"Syukur lah kalau kamu suka, tante senang dengar nya. Kalau gitu ini kunci kamar kamu, kamu boleh pindah sekarang atau besok" ucap sulis

"Kayak nya hari ini deh tante, della suka banget soalnya" ucap della lagi

Della menatap riri seakan meminta jawaban,.."gue ga masalah kalau lo mau pindah sekarang" ucap riri

Della tersenyum senang,.."kalau gitu della mau langsung bayar tante" ucap della.

"Uang kost nya udah di bayar buat 1 tahun ke depan sama papa jadi lo ga perlu mikirin itu." sambung riri cepat.

"Ha.! Apa lo bilang.! Kok lo ga ngomong sama gue!!" della memasang wajah kesal.

"Riri benar della ,uang kost nya udah di bayar buat 1 tahun ke depan ,kalau gitu tante ke bawah dulu ya" ucap sulis

"iya tante ,makasih tante, ucap della

Della menutup pintu dan berjalan kearah riri yang sudah berbaring di kasur.

"Riri" panggilan della

Riri mengerti akan panggilan della,.."Udah la del ,lo terima aja,mungkin papa tau dari mama ,lagian lo di suruh tinggal di rumah mala milih ngekost." ucap riri

"Tapi Riri, gue udah banyak buat keluarga lo susah." ucap della dengan wajah memelas.

"Apaan sih dell, gue ga suka ya lo ngomong gitu ,gue udah anggap lo kayak saudara gue sendiri!!! Jadi lo ga boleh nolak apa pun dari keluarga gue, oke.!" ucap riri dengan wajah geram.

"Love sekebun deh buat lo, Bahagia banget gue punya sahabat kayak lo, sumpah dah.hehehe." ucap della sambil memeluk sahabat nya itu.

"Gue juga kali della" batin riri membalas pelukan della.

Sementara itu di kediaman riri..

"Halo, assalamualaikum mas" ucap Shila saat Sabungan telefon terhubung

"Waalaikumsalam shila" ucap lelaki paruh baya di seberang sana

"Mas, di perusahaan kamu lagi ada lowongan ga buat anak aku?" tanya shila

"Buat riri.!! Bukan nya riri udah kerja.! Ucap lelaki itu, dia adalah elang Sebastian.

"Bukan buat riri mas ,tapi buat della." ucap Shila

"Oh della yang kamu ceritain kemarin!" ucap elang

"Iya mas, ada ga mas.?" tanya shila

"Gimana kalau della kerja di perusahaan yang di pimpin sama brian.? Ucap lelaki itu menawarkan perusahan yang di pimpin oleh anak nya.

"tapi mas,bukan nya brian lagi di singapura" Tanya shila

"Iya, besok kayak nya udah balik nanti mas bantu ngomong ya lagian brian juga ga bakalan bisa nolak." ucap lelaki itu

"Bener ya mas,kalau gitu makasih banyak ya mas udah mau bantu." jawab shila

"Sama-sama, oiya bilangin sama kevin mas nyariin dia." ucap elang

"Iya mas, assalamualaikum mas" ucap shila

"Waalaikumsalam shila" ucap elang memutuskan panggilan

Setelah Sambungan telfon terputus Shila buru-buru memberi kabar baik tersebut kepada della.

Della dan riri sudah mengambil semua barang-barang milik della di kost riri tadi.

Della sedang merapikan baju ke dalam lemari.

"Riri, lo ga balik.? Tanya della

"Lo ngusir gue.?" ucap riri ketus

"sensi amat sih lo ,gue nanya juga.! Bukan ngusir lo." jawab della tak kala ketus nya.

"Gue mau nginap di sini, biar lo ada temen nya." ucap riri ikut membantu della

Della menatap riri,.."pasti lo lagi ga mau ketemu om kevin kan.!! Tebak della.

"Ya ga lah, ngapain juga gue ga mau ketemu papa gue." riri memalingkan wajah nya ke arah lain.

"Ga usah bohong deh lo, gue tau lo gimana." ucap della

"gue ga bohong della, gue cuma pengen nginap doang." ucap riri mengelak

"Masa.!!" ucap della menarik turunkan Alisnya.

"Resek banget sih lo, udah ah gue mau tidur," riri menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh nya.

"Gue nanya juga" ucap dell

Della melanjutkan aktivitas nya dan melirik Jam sudah Menunjuk pukul sebelas malam.

Pagi menyambut della dengan sinar matahari yang cerah.

Kring.!!...kring...

Berisik banget sih ni alarm, pengen gue banting.! Ucap della

Tangan della bergerak ke arah alarm, mata nya terbuka perlahan dan detik itu juga della bangkit dari kasur nya.

"Mampus gue telat!!" della buru-buru berlari ke kamar mandi

Sekitar 15 menit bersiap-siap della langsung menuju kantor mengunakan ojek.sesampai nya di kantor, della berlari masuk tampa melihat sekeliling nya.

"Bugh!!!..

Bokong della mendarat sempurna ketika tidak sengaja menabrak seorang laki-laki yang memiliki postur tubuh yang jauh berbeda dari badan della.

"Anjir bokong gue,..hati-hati dong mas kalau jalan, mata nya di pakai, orang lagi buru-buru juga." ucap della dan berlalu pergi meninggalkan lelaki itu.

"Wah kurang ajar tuh cewek dia yang salah ,malah ngatai orang lagi.! Bener-bener ya, Lo gapapa.?" tanya Rizal menatap bos sekaligus sahabat nya itu.

APRIZAL GIOVANO adalah sahabat brian sekaligus kaki tangan brian.

Brian hanya diam, "Menarik" batin nya, brian tersenyum smirk.menatap punggung della yang mulai menghilang.

"Woi!! malah melamun, lo gapapa.? Ucap rizal

Rizal menyenggol lengan brian,brian menatap rizal sekilas lalu berjalan menuju ruangan nya.

"Kulkas emang." ucap rizal dengan nada pelan.

Permisi mbak, ruangan nya bapak brian di mana ya.? ucap della dengan nada terengah-engah.

Mbak nya siapa ya.? Apa udah buat janji.? Tanya resepsionis itu.

"Saya karyawan baru mbak, kata nya langsung temuin bapak brian aja." ucap della mulai menormalkan napas nya.

"Baik mbak ,tunggu sebentar ya mbak." resepsionis tersebut menghubungi seseorang setelah mendapat izin resepsionis itu menuntun della menuju ruang brian.

"Mari mbak saya antar keruangan bapak brian. Ucap resepsionis.

Tok..tok...

"Masuk.." ucap lelaki dari dalam

"permisi pak." silakan masuk mbak. Ucap resepsionis itu dengan sopan. "Terimakasih" ucap della sambil tersenyum.

Della menghampiri lelaki yang kini duduk di kursi kebesaran nya itu dengan membelakangi della.

"Selamat pagi pak." ucap della dengan grogi.

"Pagi kamu bilang.! Hari pertama kamu kerja sudah telat, kamu telat 15 menit.! Ucap lelaki itu masih membelakangi della.

"Maaf pak" ucap della dengan keringat mulai membanjiri pelipis nya.

Pintu kamar mandi terbuka, menampilkan rizal yang baru saja keluar.

"Lo, ngapain lo di sini.?" tanya Rizal dengan nada ketus.

Della menoleh ke arah sumber suara itu, dan mendapati Rizal berdiri dengan melipat tangan di dada.

"Mampus gue, ini kan cowok yang temen nya nabrak gue tadi." batin della. Della hanya menunduk saja.

"Kok lo diam aja.? Tadi aja lo ngata-ngatain teman gue.! Kemana keberanian lo tadi.? Ucap Rizal menghampiri della yang berdiri mematung.

"Maaf pak, saya tadi ga bermaksud ngata-ngatain teman bapak." ucap della dengan nada bergetar.

"Lo boleh keluar sekarang zal.! Ucap lelaki itu dingin.

"Aura nya ga bersahabat ni, mending gue cabut dari pada gue juga bakalan kena imbas nya.batin rizal.

"Oke." ucap rizal melirik della sebentar dan meninggal ruangan itu.

Terjadi hening beberapa saat, della akhir nya memberanikan diri untuk berbicara duluan.

"Anu pak,, saya minta maaf atas kejadian tadi." della memulai berucap.

"Saya tidak masalah sama kejadian tadi." ucap lelaki itu

Della perlahan mengangkat kepala nya menatap lelaki yang masih membelakangi nya.

"Jadi bapak ga marah sama saya.? Tanya della lagi.

"Saya bilang 'saya tidak masalah sama kejadian tadi' bukan berarti saya tidak marah sama kamu.! Ucap nya dingin.

Lah terus apaan dong, ngomong yang jelas napa.batin della ."maksud bapak.? Tanya della lagi.

"Saya paling tidak suka dengan karyawan yang bermain-main saat bekerja, saya juga tidak suka dengan karyawan yang tidak kompeten seperti kamu.!" ucap lelaki itu tampa melihat della.

ini arti nya gue ga keterima.!masa gue langsung di pecat padahal belum mulai kerja , sial banget sih gue hari ini. Batin della.

"Anu pak, saya akan berusaha sebaik mungkin mendedikasikan diri secara profesional untuk perusahaan." ucap della dengan mantap.

"Kamu boleh keluar." ucap lelaki itu.

"Ha.! Maksud bapak.?" tanya della dengan raut wajah bingung.

"Kamu ga dengar dengan apa yang saya bilang tadi.! Ucap nya dingin.

Ini gue keterima atau bukan sih, batin della. "Ini saya keterima kerja pak.?" della memberanikan diri bertanya.

"Menurut kamu.?" lelaki itu mala balik bertanya dengan posisi masih membelakangi della.

"Saya ga tau pak" ucap della.

"Saya tidak mau mempekerjakan kamu." ucap nya final. "Sekarang kamu boleh keluar.!"

"Tapi pak, say.. " belum sempat della menyelesaikan ucapan nya lelaki itu lebih dulu berucap.

" saya bilang keluar ya keluar.!"

"Baik pak." ucap della dengan langkah memelas.

Ketika pintu sudah tertutup rapat,lelaki itu memutar kursi nya dan tersenyum smirk. Ya dia adalah BRIAN ANGGARA SYAPUTRA putra tunggal ELANG SEBASTIAN.

Pintu lift terbuka,della masuk dengan raut wajah lesu.

"Sial banget sih gue hari ini, gimana cara gue ngomong sama tante Shila ya, tante Shila pasti kecewa banget sama gue." ucap della pelan

"Halo papa" sapa brian.

"Halo, gimana kamu udah ketemu sama della.? Tanya pri itu dari seberang sana

"Udah pa, baru aja dia dari ruangan brian." balas brian.

Brian meraih map yang ada di meja nya dan mulai melihat lembaran demi lembaran .

"Bagus la, papa harap kamu bisa bekerja sama dengan della." ucap pria itu dengan senyum mengembang

"Brian ga terima dia buat kerja di sini pa." ucap brian menutup lembaran kertas itu.

"Kenapa.? Senyum yang tadi mengembang perlahan hilang.

"Dia dateng nya telat pa, orang kayak gitu pasti ga kompeten kerja nya." ucap brian santai.

"Brian dia itu anak nya tante Shila,kamu harus baik sama dia, papa ga mau tau pokok nya della harus kerja di perusahaan kamu.!" ucap pria itu dengan tegas.

"Anak nya tante Shila.! bukan nya anak tante Shila itu riri ya pa.?" tanya brian

"Brian dengerin papa, della itu anak nya baik, rajin, kamu harus terima della bekerja.oke.!" ucap Pria itu kembali

"Tapi pa, dia aja telat-telat gitu ngantor masa iya aku harus tetap terima dia.?" brian tetap menolak.

"Papa ga terima penolakan brian.!" ucap pria itu dan langsung memutuskan sambungan.

"Tapi pa.. Halo,,,papa ,halo pa.. Argh." brian memijit pelipis nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!