file penting

🍑🍑🍑🍑

Rizal membuka pintu ruangan brian tanpa mengetuk,.. "gue tau ini semua cuma akal-akalan lo doang" ucap rizal tanpa basa basi.

Brian menatap rizal,.."maksud lo apa.?" tanya brian pura-pura tidak tau maksud omongan rizal.

Rizal berjalan ke arah meja brian,.."gue tau file itu ga mungkin hilang, gue tau lo gimana.!" ucap rizal.

Brian menghela napas nya,... "Della cerita sama lo.?, buat apa coba dia cerita sama lo.! Centil banget jadi cewek.!" ucap brian lagi.

"Gue ga tau tujuan lo apa buat kayak gini,tapi lo ga kasihan tuh sama anak.?" tanya rizal tak habis pikir dengan brian.

Brian berdiri,.."kenapa gue harus kasihan sama tuh anak.! Dia udah ngilangin file penting zal, file untuk meeting besok" ucap brian tak terima atas omongan rizal.

"Tapi lo kan bisa batalin, meeting besok untuk anak marketing kan.! Ga harus besok juga angga.! Masih bisa minggu depan." ucap rizal mencoba bernegosiasi dengan brian.

Brian tersulut emosi,... "Apa lo bilang.? Minggu depan.! Sekali pun ini cuma meeting anak marketing bukan berarti ini ga penting buat perusahaan.! Ucap brian penuh Penekanan.

Rizal mengusap wajah nya kasar,..."terus lo mau nya gimana.? Lo bilang file nya udah hilang, terus kita tetap akan ngelakuin meeting besok.!pakai apa.?" tanya rizal lagi.

"Lo tanya aja sama tuh cewek,gue ga mau tau gimana pun cara nya meeting akan tetap berlangsung besok pagi.!ucap brian final

"Gue ga tau harus ngomong apa lagi sama lo, kalau lo sebegitu ga suka nya sama tuh anak, ga gini cara.!" ucap rizal pergi meninggal kan ruangan brian.

Saat rizal membuka pintu ruangan brian, della berdiri tepat di hadapan nya,... " kenapa, hm.?" tanya rizal lembut sambil menutup pintu.

Della memainkan jari nya,.."saya mau ketemu pak brian,pak " ucap della pelan.

Rizal menghembus kan napas nya,.." jangan sekarang ya del, lagi mode senggol dikit bacok dia" ucap rizal tau mau della dapat amukan dari brian.

"Gimana kalau sekarang kita coba cari file nya, mana tau kamu ada salinan nya cuma lupa nyimpan nya di mana" ucap rizal menunjuk komputer Della.

Rizal mulai membuka semua berkas dan file yang ada di meja, begitu juga della bahkan semua flashdisk sudah mereka cek.tapi tak kunjung menemukan yang di cari.

Della melirik jam tangan nya, sebentar lagi jam kantor akan berakhir, buru-buru della mencari ponsel nya untuk menelfon mbak anggun.

Della mencari kontak anggun dan menekan tombol ikon hijau itu,sambungan terhubung.

"Halo mbak anggun" ucap della

"Halo del, ada apa.?" tanya anggun di seberang sana

"Maaf mbak, kayak nya gue ga bisa ikut kalian deh, soal nya gue hari ini lembur" ucap della melirik rizal.

"Yah sayang banget,kalau lo ga bisa mau gimana lagi ya kan.! Semangat ya del" ucap anggun menyemangati

"Iya mbak makasih,tolong sampai in maaf gue sama mbak rere dan mbak chika ya mbak, gue ga enak ni mbak." jawab della dengan lemah.

"Santai aja del ntar gue sampai in ya",kalau gitu gue tutup ya," ucap anggun memutuskan panggilan nya.

Kalau della ga ikut berarti pak rizal ga jadi pergi bareng kita, sayang banget padahal jarang-jarang ni bisa dekat sama pak rizal, gue harus ngasih tau rere sama chika.pikir anggun mulai melangkah ke meja rere.

Setelah sambungan terputus,tiba-tiba pintu ruangan brian terbuka, della buru-buru berdiri, ponsel yang tadi di genggam nya terlepas jatuh ke lantai, layar ponselnya pecah.

Brian hanya melirik sekilas,melihat della dan beralih ke arah rizal, dan pergi tanpa berkata apa pun, meninggalkan mereka berdua.

********

Waktu berjalan begitu cepat,

Rizal melirik jam di tangan nya sudah pukul setengah sembilan malam,.."della,kamu pulang aja ya." ucap rizal menatap wajah kelelahan della.

"Tapi pak, file nya belum ketemu,saya akan coba cari lagi." ucap della mulai mencari data di komputer nya.

Rizal memutar kursi della menghadap dirinya,.." kamu pulang aja ya, nanti saya coba lagi buat ngomong sama pak brian,supaya meeting nya bisa di tunda minggu depan" ucap rizal.

"Saya gapapa pak, saya bisa pulang nanti saja" ucap della pelan.

"Saya tidak mau dengar bantahan della, sekarang kamu pulang ya." ucap rizal lagi meraih tas della.

"Baik pak" ucap della menerima tas nya dan menggambil ponsel nya.

"Kamu pulang naik taksi ya, saya tidak bisa mengantar kamu,biar saya pesan taksi untuk kamu." ucap rizal menggeser layar ponsel nya.

"Sebelumnya terimakasih pak sudah mau bantu saya, saya juga bisa pulang sendiri pak, kalau gitu saya pamit ya pak" ucap della sopan dan melangkah menuju lift.

Rizal terus menatap della hingga della masuk Kedalam lift,..."gue ga yakin kalau lo della yang itu." ucap nya lirih.

******

Della berjalan ke arah taman yang berada di samping kantor tanpa melihat sekeliling nya,..."capek banget gue ya allah" ucap della duduk di bangku taman.

Gini amat ya hidup gue,perasaan hidup orang lain tuh enak-enak aja,kenapa giliran hidup gue berat banget ya allah, cobaan nya banyak banget sampai ga tau mau nyobain ya mana, utang gue belum lunas masalah baru udah datang aja.pikir della.

Helaan napas itu terdengar untuk kesekian kali nya,.. "Gimana ya nasib gue besok, kalau besok gue di pecat gimana."Ucap della Memandang layar ponselnya yang pecah, tak tahan lagi membendung air mata nya.

Dari kejauhan brian dapat melihat della yang tengah menangis,..."ini belum sebanding sama rasa sakit di hati gue" ucap brian menatap della penuh permusuhan.

Di sisi lain...

Ni anak kemana sih, gue telfon-telfon ga aktif nomor nya,apa gue susul aja kali ya,..ucap riri melirik jam dinding di kamar sudah menunjukan pukul 10 malam.

Riri mengambil jaket dan kunci mobil, setengah berlari menuju garasi mobil, saat hendak mencapai mobil tiba-tiba della memanggil nya.

"Riri ,mau kemana.?" tanya della menghampiri riri

"Lo kemana aja sih.? Telfon gue ga lo angkat.! " ucap riri kesal setengah mati.

Della menunjukan ponselnya,.."ponsel gue tadi jatuh terus pecah, ga bisa hidup" jawab della

Riri mengusap wajah nya,.."gue kira lo kenapa-napa, ini gue mau nyusul lo ke kantor" ucap riri menunjukan kunci mobil nya.

"Ya udah masuk yuk, gue capek banget ini" ucap della mengandeng tangan riri.

*****

Della merebahkan tubuhnya dan menatap langit-langit kamar nya, pikirannya sedari tadi tidak tenang, memikirkan bagaimana nasib nya besok dan bagaimana cara melunasi hutang nya.

Helaan napas itu terus keluar, mengusik riri yang tengah hampir tertidur,..."lo kenapa sih del.?" tanya riri bangkit untuk duduk menghadap della.

Della juga ikut duduk,.."gue ngelakuin kesalahan besar ri di kantor" ucap della.

"Masalah apa cerita sama gue.?" tanya riri penasaran

Della mulai menceritakan semua nya dari awal kehilangan file sampai alasan dia lembur hari ini tanpa ada yang terlewatkan.

"Jadi gitu cerita ri, gue bingung kalau gue di pecat gimana.? Mana utang gue masih ada lagi sama tuh bos" jawab della kelepasan

Riri menyipitkan mata nya,..."utang apa.?tanya riri menatap della penuh tanya.

Della tersentak kaget dan memukul mulut nya,.."engh,..h gue ga ada ngomong hutang" jawab della gelagapan

"Gue dengar ya lo bilang hutang tadi.! Jangan coba buat bohongin gue deh." cuap riri lagi menyuruh della untuk jujur.

Della pasrah kali ini, biar la riri akan mengadukannya kepada tante shila,della sudah tidak perduli lagi.

"Lo ingat ga, waktu itu gue nanya masalah kerjaan sama lo.? Tanya della

"Oh iya gue ingat, waktu lo bilang bos lo makin hari makin galak aja kan?" tanya riri lagi.

"Iya bener banget, jadi waktu itu gue lagi nyebrang jalan, heels gue patah dan gue jatuh tiba-tiba ada mobil melaju ke arah gue" ucap della mengingat kejadian yang menimpanya kemarin

"Terus.?tanya riri semakin penasaran

"Ternyata itu mobilnya teman pak brian,di dalamnya ada pak brian juga, karna teman pak brian kaget liat gue yang jatuh di jalan, dia mala banting stik ke arah trotoar." ucap della manarik bantal

"Terus lo gapapa kan.?" tanya riri melihat della

"Gue gapapa yang kenapa-napa itu justru pak brian, ternyata pak brian mengalami luka di pelipis sebelah kanan, terus waktu gue udah balik kantor pak brian minta gue tanggung jawab, gue bilang (iya pak saya akan tanggung jawab) gitu." ucap della mengingat perkataan nya waktu itu

"Habis tuh apa lagi.?

"Terus kata pak brian, kalau dia banyak ngeluarin biaya karna ulah gue , untuk biaya rumah sakit, terus biaya mobil teman dia yang rusak, terus karna gue jawab nya mau tanggung jawab, pak brian bilang gue harus ganti kerugian dia sebesar 15 juta, gitu cerita nya " ucap della panjang lebar.

"Ya allah ,kok bisa sih lo nyebrang ga hati-hati del.? Tanya riri tak habis pikir

"Ya gue juga ga tau kalau heels gue bakalan patah di tengah jalan ri kalau gue tau ma bodoh banget gue tetap yebrang." ucap della jadi sewot

Riri terdiam sejenak entah ini musibah atau mukjizat untuk riri, tapi dia terpikir satu ide yang akan menguntungkan mereka berdua.

Riri menghampiri kasur della,.."Ya udah sekarang lo istirahat ya, masalah hutang lo gampang la itu kita bisa cari jalan keluar nya, sekarang lo tidur karna besok pagi lo harus berangkat dengan wajah yang cerah bukan dengan wajah kurang tidur,oke.! Riri menarik selimut menutupi tubuh della.

* kamar tu dua bocah*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!