"Selamat pagi dunia tipu-tipu" ucap rizal membuka pintu ruangan brian dengan brutal.
"Bangs*t, kaget gue.!" ucap brian menyentuh dada nya.
Rizal Tertawa, "bisa kaget juga lo.?" tanya rizal dengan muka mengejek
"Ngapain sih lo pagi-pagi udah di sini bukan nya ngantor mala pecicilan." jawab brian dingin.
"Wah, yang bener aja lo.! Lo lupa.?" tanya rizal dengan raut wajah kesal nya
"Apaan.? Bokap gue nyuruh lo ngambil file atau apa.?" tanya brian dengan polos nya.
"bener-bener ga ingat lo.?" tanya rizal lagi.
"Apaan sih lo,kagak jelas banget, lebih baik lo balik,ngantor sana." usir brian menggerakkan tangan nya.
"Ya udah kalau lo ga mau info tentang om KEVIN." ucap rizal sengaja menekan kata KEVIN.
Seketika brian mengerti tujuan rizal ke kantor nya sepagi ini, "duduk dulu zal,ngopi atau ngeteh gitu." ucap brian semanis mungkin
"Kalau ada mau nya aja lo ngomong nya manis bener, kayak gula batu" ucap rizal duduk di sofa.
"Hehehe, sorry ya.! gue lupa, banyak banget ini kerjaan gue, lo ga mau apa bantuin gue di sini.?" tanya brian menatap rizal
"Ya gue mau aja sih,sekarang tuh Tergantung sama om elang aja." jawab rizal
"Gue bakalan ngomong sama bokap gue." balas brian
"Tapi ngomong-ngomong,buat apa sih lo minta info tentang keluarga KEVIN RINALDO sama info della bagai.?" tanya rizal heran
"Jadi bokap gue itu nyuruh gue buat pergi kencan buta." jawab brian
"Terus.?" tanya rizal
"Ya gue cari info dulu dong tentang itu cewek, ya kali gue pergi kencan buta tapi ga tau apa-apa tentang ini cewek." jawab brian panjang lebar
"Terus.?" tanya rizal lagi
"Karena itu gue minta tolong sama lo buat cari info." jawab brian mantap
"Terus.?" tanya rizal untuk kesekian kali nya
"Terus-terus aja lo kek kang parkir ,nabrak baru tau rasa lo." ucap brian kesal
Rizal tertawa melihat wajah kesal brian, tangan rizal mengeluarkan benda kecil dari saku nya yang berwarna hitam itu dan memberikan nya kepada brian.
"Ni info yang lo mau, semua nya udah ada di sini" ucap rizal menunjuk flashdisk di tangan brian.
Brian meraih laptop yang berada di atas meja dan mulai memasang flashdisk pemberian rizal.Brian mulai membaca satu persatu artikel tentang keluarga KEVIN RINALDO itu.
Di situ hanya tertulis biodata berserta segala usaha bisnis yang di jalankan oleh,om kevin, brian terus membaca dan menemukan data tentang riri
RIRI CAHYANI
umur : 25 tahun
pemilik restoran seafood " copper kettle" salah satu restoran seafood terbaik di bandung.
"Wah ni anak udah berkembang aja" batin brian membaca biodata riri.brian terus membaca semua sampai habis tapi tak kunjung menemukan data tentang della.
"Segini doang." tanya brian menatap rizal tak percaya
"Ya emang cuma itu, lo mau nya apa lagi kadal ijo.?" tanya rizal balik
"Data della kok ga ada zal.?" tanya brian lagi
"Sebenarnya orang yang bakalan jadi teman kencan buta lo itu riri atau della sih.?" rizal mala emosi
"Ya riri lah zal ,cuma kan masa iya lo ga dapat data apa pun tentang della." tanya brian melirik rizal
"Gue curiga ni sama lo." ucap rizal menatap brian dengan sinis
"Apaan sih lo, ngapain coba lo liatin gue kayak gitu.!Maksud gue, lo ga dapat info apa-apa gitu tentang della,kan gue juga perlu tau data-data karyawan yang masuk perusahaan gue." ucap brian membalas tatapan rizal.
Rizal memicing kan mata nya menatap brian penuh tanda tanya, " lo suka sama della.?" tanya rizal penuh penekanan.
"Kagak la ngapain gue suka sama nih cewek.!" ucap brian dengan yakin
"Lo yakin.?" tanya rizal lagi
"Yakin gue, 1000% yakin." balas brian
"Kalau gitu della buat gue ya.?" pancing rizal
"Lo suka sama della.?" tanya brian balik
"Lo kok nanya balik sih, kalau lo ga suka sama della berarti gue bebas dong dekatin della." ucap rizal melirik brian sekilas
"Ya,, kalau lo mau, ya ambil ,gue ga perduli" jawab brian dengan cuek
"Gue pegang kata-kata lo ya,awas aja kalau jilat ludah sendiri." ucap rizal merasa menang.
"Di hati gue masih ada chintya zal, dan ga akan ada yang bisa gantiin posisi dia di hati gue, sampai kapan pun" ucap brian menatap rizal.
"Serah lo deh, yang penting sekarang gue bebas dekat sama della." balas rizal dan pergi meninggal ruangan brian.
"Oiya, kalau lo pengen banget info tentang della ntar gue kirimin kalau gue udah jadian sama bella." ucap rizal menarik turun kan alis nya menggoda brian dan menutup pintu.
"Setan lo." ucap brian dengan nada tinggi.
"itu anak kagak masuk hari ini, berarti masih sakit dong.! Apa gue keterlaluan banget ya.argh pusing gue." ucap brian mengacak-acak rambut nya.
....
Rizal melangkah menuju parkiran,langkah nya terhenti saat mbak anggun memanggil nya.
"Pak rizal." sapa anggun
"Iya." tanya rizal menatap anggun menghampiri nya
"Bapak habis dari ruangan pak brian ya.?" tanya mbak anggun
"Iya ,emang nya kenapa.?" tanya rizal heran
"Tadi waktu bapak di dalam ada liat della ga pak.?" tanya anggun hati-hati
"Saya ga ada liat della, di meja kerja nya juga ga ada." jawab rizal apa ada nya
"oh gitu ya pak, kalau gitu makasih ya pak info nya, kalau gitu saya pamit dulu." ucap anggun.
Della masih sakit.?" wajar sih itu anak sakit, brian juga keterlaluan banget jadi orang ,bisa-bisa dia nyuruh della bersihin apartemen, ga habis pikir gue sama itu anak, apa gue jenguk della aja kali ya.batin rizal. Rizal mulai melaju kan mobil nya menuju kost della.
.....
"Del, ke dokter aja yuk.?" ajak riri melihat muka della semakin pucat.
"Gue gapapa ri cuma demam doang ini ntar juga sembuh." jawab della lemah
"Ntar nya kapan del, gue ga mau lo kenapa-napa." ucap riri kesal
" besok juga gue sembuh ri." ucap della asal tenaga nya habis terkuras walau hanya beradu argumen bersama riri.
"Besok-besok kagak tau gue besok nya kapan, lo kok batu bener sih bel." ucap riri mulai frustasi
"gue pengen Istirahat bentar ri." ucap della mulai memejamkan mata nya
Apa gue telfon mama aja ya, biar dia mau ke rumah sakit.batin riri
"Del gue mau ke warung depan bentar beli mie, " ucap riri beralasan.
Riri berjalan menuruni anak tangan, berjalan hingga ke gerbang kost, tiba-tiba mobil Jazz berwana merah berhenti tepat di depan riri.
Rizal turun dan memperhatikan bangunan yang terbilang lebih mirip ruko itu, rizal menatap riri , "kayak pernah liat tapi di mana ya." batin rizal.
Rizal menghampiri riri "permisi mbak, saya mau numpang tanya." sapa rizal kepada riri
"Iya mas, ada apa ya."jawab riri urung menelfon mama Shila
"Apa bener di sini ada yang nama nya della.?" tanya rizal sambil tersenyum
Lah ini si congek ,cepat bener dapat gebetan malah cakep lagi anjir,batin riri. "Emang ada apa ya mas.?" tanya riri lagi
"Oh, nama saya rizal mbak, saya kesini mau jenguk della." ucap rizal sambil mengulurkan tangan nya ke arah riri
Riri menyambut uluran tangan rizal, " saya riri mas, saya teman nya della." ucap nya dengan senyum Pepsodent
"Kalau gitu boleh saya ketemu sama della nya mbak.?" tanya rizal melepas tangan nya
"Boleh aja sih mas, cuman ini kost nya khusus cewek, takut nya nanti kalau mas nya masuk di tuduh orang mesum lagi." ucap riri apa ada nya.
"Wah ,bisa gawat kalau gitu mbak, ya udah deh kalau gitu saya titip salam ya mbak buat della, tolong bilangin dapat salam dari rizal." ucap rizal malu-malu
Wih della lebih gercep ni ketimbang gue,ya allah ni anak orang kalau senyum buat salting terpelanting ,terbanting-banting ni gue, "iya mas nanti saya sampai'in ya." ucap riri memegang sebelah dada nya.
"Kalau gitu saya permisi ya mbak riri" ucap rizal melaju kan mobil nya meninggalkan kost della."
ya allah itu cowok kok ganteng banget sih ,mala senyum nya manis lagi,gue harus tanya della. Ucap riri berlari menaiki anak tangga menuju kamar della. (Lupa ni anak telfon mama Shila)
Sesampai nya di kamar della, riri melihat della tengah duduk sambil mengunyah roti yang tadi pagi di beli di depan kost.
"Lapar neng.?" tanya riri melihat della dengan lahap memakan roti itu
"Iya gue lapar banget ini, lo ga mau beli makanan apa.?" tanya della menoleh ke arah riri
Perasaan tadi ni anak pucat banget kayak orang mau meninggoi, riri menyentuh kening della. Udah hilang panas lo.?" tanya riri heran.
"Gue tadi lapar ri, agak demam juga tapi lebih parah rasa lapar gue ketimbang demam gue.!" ucap della jujur
"Lo kok ga ngomong sama gue sih del, hampir aja gue telfon mama buat bawa lo ke rumah sakit." balas riri merebahkan badan nya
"Ya jangan la, gue ga mau Tante Shila khawatir, ri.. Beli makanan napa, gue lapar banget ini." ucap della memenganggi perut nya.
"Otw bestai" ucap riri meraih hoodie dan kunci mobil nya.
Setelah beberapa menit menunggu, riri datang dengan dua bungkus nasi goreng.
"Ni nasi goreng." riri memberikan kepada della
"Makasih banget, mari makan." ucap della mulai menyuapi nasi goreng nya
"Oiya del, tadi pagi ada cowok ganteng nyariin loh." ucap riri melirik della
"Cowok ganteng.? Siapa.? Tanya della balik
"Kalau gue ga salah nama nya Rizal" ucap riri
"Gue ga kenal." balas della melirik riri
"Seriusan lo ga kenal.?" tanya riri dengan dahi mengerut.
"Iya gue ga kenal." ucap della santai
"Ga mungkin itu cowok salah alamat, terus kebetulan juga nama cewek yang dia cari itu sama kayak nama lo." ucap riri panjang lebar
"Tapi gue ga kenal ri, suer deh." balas della mengangkat 2 jari nya.
"Terus itu cowok ganteng nyari siapa ya.!" riri mulai berpikir
"Bisa jadi itu cowok salah alamat" jawab della asal.
"Iya kali" ucap riri tak mau ambil pusing
"Oiya, lo ga kerja.?" tanya della menatap riri
"Kalau gue kerja siapa yang jagain lo.?" jawab riri ketus
"Gue bisa sendiri kali ri." balas della dengan cengiran
"Pala lo bisa sendiri ,tadi aja lo dah mau mampus juga." ucap riri memukul jidat della pelan.
"Hehehe,tapi sekarang gue udah gapapa kok." jawab della
"Iya-iya gue percaya sama lo" balas riri mengambil air putih dan memberikan nya kepada della.
"Della.! Panggil riri menatap della dengan srius
"Apaan.?" tanya della
"Gue mau ngomong sama lo." balas riri
"Tunggu-tunggu perasaan gue ga enak ni." ucap della menyelidiki sesuatu dari riri
"Apaan sih lo del ,gue mau ngomong serius juga." balas riri sensi
"Biasa nya kalau lo kayak gini ada mau nya, gue paham betul sama lo." ucap della sambil tersenyum smirk
"Kagak percayaan banget lo sama gue, gue seriusan ini." ucap riri lagi
"Ya udah mau ngomong apaan.?" tanya della menatap riri serius
"Gue mau lo keluar dari perusahaan om elang." jawab riri
"Gila ya lo, gue mati-matian tau mempertaruhkan nyawa gue hari pertama berkerja." ucap della dramatis
"Ya kan lo bisa kerja di tempat gue del." ucap riri tak mau kalah
"Beda la congek,." balas riri
"Beda nya apa coba.?" tanya riri heran
"Kalau gue kerja di tempat lo, gue bakal jadi bahan omongan orang di sana, secara lo besti gue, dan gue yakin 1000% ni, lo ga bakalan biarin gue kerja kayak karyawan lain." ucap della benar apa ada nya
"Ya lo jangan kerja yang berat- berat dong." ucap riri mulai kesal
"Ha kan ,gue belum kerja aja lo udah sewot gimana kalau gue kerja sama lo, bisa-bisa berasa jadi queen gue." ucap della menyimpan gelas nya.
"Pada lo kerja sama bos gila itu" ucap riri lagi
"Ri dengerin gue ya, kalau gue ga kuat kerja di situ,gue bakalan resign ,dan gue bakalan kerja di tempat lo." ucap della lebih milih mengalah dari pada melanjutkan perdebatan yang tiada ujung nya.
"Bener ya dell, kalau gitu gue sumpah'in lo cepat resign" ucap riri bersemangat
"Teman bangs*t.! bisa-bisa nya lo nyumpahin gue cepat resign" ucap della memukul lengan riri
"Lah.! Kan tadi lo yang bilang" balas riri menahan tangan della
"Tapi ga gitu juga ******." ucap della terus memukul riri
"Hahaha, ampun del, iya-iya gue cuma becanda nyumpahin lo." ucap riri
******
"Lo yakin udah bisa kerja.?" tanya riri memperhatikan wajah dell
"Gue sanggup kok ri, lo tenang aja." ucap della sambil menyantap bubur ayam, di beli riri tadi pagi.
"Yakin lo.?" tanya riri lagi
"Yakin.!gue gapapa, gue kuat tau." ucap della lagi
"Batu banget sih lo del, ya udah kalau lo emang tetap mau kerja, gue antar.oke!" ucap riri tidak terima penolakan.
"Iya tuan putri, hamba akan menurut saja" balas della dengan senyum lebar.
"Ya udah habisin bubur ayam nya jangan lupa bawa obat lo" ucap riri sambil meraih kunci mobil dan tas nya.
"Siap tuan putri" balas della.
"Del, kalau ada apa-apa jangan lupa telfon gue." ucap riri sebelum della turun dari mobil nya.
"Iya-iya, lo kok jadi bawel banget sih ri" balas della tak habis pikir dengan riri.
"Gue bawel juga karena khawatir sama lo,ya udah gue cabut" ucap riri melaju kan mobil nya
"Hati-hati riri" ucap della sedikit berteriak.
itu anak kenapa dah, perasaan marah-marah muluk dari pagi. Batin della. Della melangkah menuju ruangan nya.
"Della, sini cepat.!" panggil mbak rere
"Iya mbak." jawab della menghampiri mbak rere dan mbak anggun
"Lo kemaren kenapa ga masuk.?sakit.?" tanya mbak rere
"Cuma demam doang mbak re kalau sekarang mah udah kuat gue mbak." jawab della menaikan tangan nya sebelah
"Syukur deh lo udah sembuh,kalau ada apa-apa jangan lupa kabarin kita berdua ya del" ucap mbak anggun sambil memeluk della.
"Gue juga mau peluk." ucap mbak rere ikut memeluk della.
"ehm, ada apa ni.? Lo pada pelukan kayak teletubis." tanya chika menatap della
Anggun dan rere melepaskan pelukan nya dari della.
"Halo mbak, saya della karyawan baru di sini." ucap della memajukan tangan nya untuk berkenalan dengan chika
"Oh,lo sekretaris pak brian ya.?kenalin gue CHIKA DARNIA panggil aja mbak chika. Ucap chika menyambut uluran tangan della.
"Baik mbak chika." ucap della seraya tersenyum
"Mbak anggun, gue ada gosip." ucap chika
"Gosip muluk lo, kerjaan lo liatin.! Jawab rere ketus
"Sirik aja lo sama gue," balas chika dengan nada tak kala ketus nya
"Gosip apa sih chik, lo tiap hari ada aja gosip nya, heran gue.! Balas anggun
"gue udah mau ngomong ini dari lama cuma gue ga ada waktu mbak baru ini ada waktu nya." ucap chika mendramatis
"Apaan sih lo,lebay banget kerja juga kagak.! Balas rere memalingkan wajah nya
"He kutu ijo ,gue ga ngajak lo ngomong ya.! Ucap chika geram melihat rere
"Aduh apaan sih lo pada, kelahi muluk tiap ketemu.! Jawab anggun
"Rere nih mbak yang duluan." ucap chika menatap rere
"Kok gue sih.!" ucap rere tak terima
"Udah-udah, mbak rere sama mbak chika jangan kelahi dong." ucap della melerai keduanya.
Anggun menghela napas nya, " jadi lo mau cerita atau ga ni chik.?" tanya mbak anggun
"Jadi gini mbak, kemaren waktu gue balik dinner bareng cowok gue ,gue ga sengaja liat mobil nya pak brian pas di lampu merah.!" ucap chika mendekat kan wajah nya
"Terus.?" tanya mbak anggun penasaran ,della dan rere ikut mendengar kan juga.
"Terus gue liat di dalam mobil pak brian ada cewek mbak.!" ucap chika lagi
"Ha.? Seriusan lo.? Lo ga salah liat kan.?tanya rere bertubi-tubi
"Gue ga salah liat, sumpah.! Gue hapal kali plat mobil pak brian, lagian malam itu pak brian bawa mobil sendiri, mobil Fortuner hitam." ucap chika yakin dengan yang dia lihat.
"lampu merah.! Bawa cewek.? Seketika itu juga della tersadar bahwa dirinya lah yang di maksud oleh chika, mengingat kejadian Beberapa hari lalu saat brian mengantar della balik ke kost nya.wajah della semakin pucat takut mbak rere dan mbak anggun salah paham terhadap nya.
"Terus-terus.?" tanya anggun lagi
"Terus ya mbak, gue liat pak brian ngelus-ngelus rambut cewek mbak ,sumpah gue iri banget sama itu cewek bisa dapatin pak brian." ucap chika mengigit bawa bibir nya.
"Wah, berarti pak brian udah punya pacar dong.!" jawab anggun
"Bener del, pak brian udah punya pacar.?" tanya rere, kini chika dan anggun beralih menatap della
"Pacar.! emang pak brian punya pacar mbak.? Tanya della balik
"Kalau gue tau, gue ga nanya lo del." ucap rere
"Hehehe, tapi della ga tau mbak." balas della
"Kirain gue lo tau, kan lo sekretaris nya pasti kemana-mana sama pak brian" ucap rere lagi
"Della beneran ga tau mbak." jawab della meyakinkan ketiga mbak nya.
"Gue juga antara percaya ga percaya sih sama chika, soal nya setau gue pak brian itu ga mungkin punya pacar secara kan dia belum bisa move on dari chintya". Ucap rere melirik chika
"Chintya siapa mbak.? Tanya della penasaran dengan perkataan mbak rere
"Chintya itu..." belum sempat rere melanjutkan perkataan nya, tiba-tiba brian melewati mereka,detik itu juga mbak rere,mbak chika dan mbak anggun kembali ke meja masing-masing.
Della yang melihat kehadiran brian langsung bergegas menghampiri brian.
Tok..tok..
"Permisi pak." ucap della membuka pintu dengan pelan
"Masuk" jawab brian
"Ini teh lemon nya pak." ucap della menaruh teh nya
"Hm!!."ucap brian sambil mengotak atik laptop nya.
Della beranjak hendak meninggalkan ruangan brian. Suara bariton brian menghentikan langkah della.
"Della." panggil brian.
"iya pak." jawab della menghadap brian.
"Kamu sudah baikan?" tanya brian menatap della.
"Saya sudah sembuh pak, ini semua berkat bapak.?" ucap della menunduk kan kepala nya.
"Syukur la kalau begitu, kamu boleh keluar." balas brian melanjutkan aktivitas nya.
"Baik pak, permisi" ucap della dengan pelan.
Ha itu cowok kenapa.? Kesambet apa gimana.! Kok tumben mau ngomong sama gue, pakai nanya kabar segala lagi, merinding gue." batin della.
Pukul 11:25
Ceklek,, pintu ruangan brian terbuka,brian melihat ke arah ruangan della, tak mendapati della di situ. "Kemana ni anak, suka banget hilang-hilang.! Heran gue." brian membatin.
tak berapa lama bella datang membawa 1 buket bunga mawar putih.
*Kurang lebih gini la ya bentukan nya*
"Kamu beli bunga.?" tanya brian menatap della
"Bukan pak, ini bunga buat bapak." ucap della memberikan mawar putih itu kepada brian
"Buat saya.?" tanya brian lagi
"Iya pak, di situ ada nama pengirim nya." ucap della menunjuk kertas kecil di bawa mawar putih itu.
Brian membaca isi surat kecil itu Ternyata ini ulah papa nya, " ternyata papa pelaku nya." batin brian ,brian mengenggam erat surat itu dan membuang nya ke tempat sampah.
Brian menaruh mawar putih itu di meja della " buat kamu aja." ucap nya Lalu pergi begitu saja.
Ini beneran buat gue.?seriusan.! Ya allah, mimpi apa gue semalam dapat bunga sebagus ini." ucap della kesenangan mendapat bunga.
Seumur hidup della ga pernah dapat bunga dari seseorang jadi wajar la kan kalau senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
♡momk€∆π♡
della seneng nya🤓
2022-11-18
0