salep luka

🍑🍑🍑

Rizal mendapati della tengah duduk di mejanya, rizal bernapas lega saat melihat della di kantor.

"Kamu kok udah di sini aja, saya nyariin kamu loh tadi" rizal membuka plastik putih berisi obat salep

Della menoleh ke asal suara,.."maaf pak saya tadi lupa ada berkas yang harus di selesaikan hari ini jadi saya langsung balik" ucap della berbohong untuk kesekian kali nya.

"Sini tangan kamu biar saya oles salep." ucap rizal manarik lengan della pelan

Tapi buru-buru della manarik tangan nya dari rizal,.."saya saja pak, saya bisa sendiri" ucap della gugup.

Rizal tersenyum dan memberikan obat salep itu,.."kalau begitu saya masuk dulu ya kalau ada apa-apa kamu bisa langsung temuin saya" ucap rizal dan melangkah menuju ruangan nya.

Della hanya diam saja,.."sakit banget lengan gue bisa hilang ga ya bekas nya, gue takut riri liat" ucap nya pelan.mulai mengoles obat ke seluruh lengan yang merah.

Telfon di meja della berbunyi,..belum sempat della menjawab suara bariton dari seberang sana sudah dulu terdengar,.."keruangan saya sekarang.! Ucap nya lalu menutup telfon.

Tok.tok..

"Permisi pak." ucap della dengan pelan memasuki ruangan brian.

Brian berdiri dari kursi kebesaran nya,.."jam setengah 12 nanti kamu ikut saya, saya akan meninjau lapangan langsung" ucap brian melirik lengan della.

"Baik pak" ucap della tanpa mau menatap brian.

"Kalau begitu kamu keluar.! Ucap brian memalingkan wajah kearah lain.

Della buru-buru keluar takut brian akan marah lagi sepeti tadi pagi, della terkejut melihat rizal tiba-tiba sudah ada di depan nya.

"Apa pak rizal butuh sesuatu.?" tanya della Sambil tersenyum

Rizal berpikir sejenak,.."boleh tolong antar kan kopi keruangan saya."

"Boleh pak tunggu sebentar ya pak" ucap della menuju pantry

Rizal sedikit berteriak,..."gula nya sedikit aja ya della" rizal tersenyum senang melihat raut wajah della yang kembali cerah.

Rizal membuka pintu ruangan brian,.."Angga" panggil nya.

Sedikit cerita brian tidak suka di panggil dengan nama tengah,hanya mama nya dan rizal lah yang boleh.

Brian melirik rizal dan melanjutkan membaca dokumen,brian tau tujuan rizal menemui nya.

Rizal melangkah menuju sofa untuk duduk,.."gue ga tau apa maksud dan tujuan lo kayak gini sama della." ucap rizal membuka jas nya.

Brian berdiri mengambil map merah dan duduk di depan rizal, brian memberikan map merah itu.rizal menerima nya dan mulai membuka.

Di dalam ada foto mama dan brian yang tengah duduk di kursi,rizal membaca data della, rizal tak terkejut akan data itu.

Rizal menatap brian,.."terus lo mau apa.?" tanya rizal membuka semua isi map merah.

"Gue mau dia ngerasain apa yang gue rasa" ucap brian santai

Rizal terkejut dengan ucapan brian,.."maksud lo apa.?" tanya rizal

"Gue mau dia menderita zal" ucap brian dengan tangan yang sudah terkepal kuat,mencetak urat-urat tangan brian terlihat.

Rizal menelan ludah nya kasar,.."lo yakin ini della yang sama.?" tanya rizal memastikan

"Gue ga mungkin salah, tempat, kejadian,bahkan bekas luka,panti semuanya cocok zal." ucap brian menunjuk data tentang panti.

Rizal tak dapat mengelak lagi,.."tapi ga harus kayak gini angga.! Ucap rizal

"Terus gue harus gimana.? Apa gue harus maafin dia.! Ga zal, gue ga bisa!" ucap brian muka nya Kini mulai memerah menahan amarah.

Rizal bingung harus menjawab apa, rizal tau kehilangan orang yang di sayang itu sangat menyakitkan, rizal mengusap wajah dengan kasar.

"Dari mana lo dapat ini semua.?tunjuk rizal pada map merah itu.

"Lo ga perlu tau,dan satu hal yang harus lo tau jangan coba-coba menghalangi gue" ucap brian penuh Penekanan.

Rizal berdiri,.."Gue akan tetap mantau lo, gue ga mau lo ngelakuin hal yang berakibat buruk ke lo sendiri." rizal meraih jas nya dan keluar dari ruangan brian.

Saat della melihat rizal keluar dari pintu,della langsung berdiri,.."kopi nya sudah saya antar pak,ada di meja bapak" ucap della.

Rizal tersenyum,.."makasih ya del" rizal menatap della,.."apa bener ini della yang di maksud angga, kok gue ga yakin ya" pikir rizal terus menatap dell.

Della yang merasa di tatap bingung harus apa,.."apa bapak butuh sesuatu pak?tanya della Menyadarkan rizal dari lamunan nya.

"Tidak ada,kamu lanjut aja kerja" ucap rizal melangkah ke ruangannya.

Della mulai melanjutkan aktivitas kembali,.."gue haus banget lagi,buat teh enak kali ya" pikir della berjalan ke pantry.

*****

"Mbak nanti kita makan mie ayam yok.! Ajak della sekalian, gue ga tega liat della tadi." ucap chika memberikan dokumen kepada anggun.

"Iya tuh, pak brian keterlaluan ga sih sama della.? Tanya rere menghampiri meja anggun.

Anggun menerima dokumen chika,.."Gue juga heran sama pak brian, kita juga baru mau mulai meeting" ucap chika

"Gue juga tadi ga tega liat muka della, tapi kita bisa apa coba.! Kan bos di sini pak brian." ucap anggun mulai membuka dokumen

"Tapi ga gitu juga kali mbak, della pasti malu,lagian semua yang ada di dalam pada ngeliat della tadi.! Ucap chika lagi geram melihat brian.

"Kalau gitu ntar waktu balik kerja kita mampir pergi main, biar hati della adem gitu ga ingat-ingat kejadian tadi pagi, sekalian ntar kita coba ajak pak rizal juga." ucap rere antusias

"Boleh,Gue ma ikut-ikut aja" chika menatap anggun,..'Gimana mbak.?"

Anggun menoleh,.." oke, eh tapi lo pada nyadar ga sih kalau pak rizal itu perhatian banget sama della" anggun memutar kursi menghadap rere dan chika

"Betul mbak,gue juga ngerasa gitu tapi della kayaknya ga peka deh mbak." ucap rere.

"Gue iri sama della mbak, gue juga mau tau di sukai cogan, kapan lagi coba" chika memanyunkan bibir.

"Ntar siang kita coba pastiin lagi, della peka atau ga nya tuh sama pak rizal." ucap anggun

"Tapi mbak,pak rizal itu punya pacar loh kalau gue ga salah nama ceweknya zelvia." balas chika

Rere berpikir,.. "Atau jangan-jangan pak rizal cuma mau mainin della aja."

"Ga mungkin.! Pak rizal itu baik tau,gue ga percaya pak rizal kayak gitu." anggun berdiri

"Mau kemana mbak.?tanya chika melihat anggun

"Gue mau buat teh, seret ni leher gue, haus.! Lo pada mau.? Tanya anggun mulai berjalan ke pantry.

Rere dan chika kompak menggeleng kepala nya,.."ga dulu mbak" ucap keduanya bersamaan

****

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!