🍑🍑🍑
12.10
Semenjak mendapat Bunga dari brian, della tak henti-henti nya memandangi bunga mawar putih itu sambil tersenyum.
"Della" panggilan dari mbak rere
"Iya mbak re" ucap della langsung berdiri
"Makan yuk del." ajak mbak anggun
"Kita makan apa hari ini mbak." tanya della
"Gimana kalau kita makan di cafe depan." ucap chika menyarankan
"Gue ma hayuk aja mbak," ucap della
"Cakep, gue suka ni kalau kayak gini." ucap chika.
Mereka berempat menuju cafe *moriga*
"Mau makan apa.?" tanya chika
"Della mau mie goreng seafood ada ga mbak." tanya della
"Ada, lo pada mau apa?" tanya chika lagi
"Samain aja deh gue." ucap rere
"Gue juga dah." ucap mbak anggun lagi
"Kalau minum nya mau apa.? Tanya chika lagi
"Della lemon tea mbak." ucap della
"Gue juga samain aja." ucap rere, chika menolah ke arah anggun
"Mbak anggun juga samain aja.?tanya nya chika
"Iya deh." ucap anggun
"Ya udah ,mbak saya mau mie goreng spesial 1, mie goreng seafood nya 3 , lemon tea nya 4 sama air putih 1, ini aja mbak." ucap chika kepada pelayan cafe itu
"Baik mbak mohon di tunggu ya" ucap pelayan itu sambil tersenyum
"Mbak re, della mau tanya dong." ucap della
"Mau tanya apa del.?" balas rere menaruh ponsel nya
"Chintya itu siapa sih mbak re.?" tanya della penasaran
"Ha.! Lo ga tau chintya.?" tanya chika kaget
"Ga tau mbak chik." jawab della polos
"Seriusan lo ga tau.?" tanya chika lagi masih dengan ekspresi kaget nya
"Berani sumpah gue mbak chik." ucap della lagi
"Ya ampun della, lo ngapain aja sih selama di kantor kok lo ga tau apa-apa sih." ucap chika lagi geleng-geleng kepala
"Ya bantuin pak brian mbak ,nyiapin file-file, terus minta tanda tangan ,belom lagi ntar kalau ada meeting,banyak deh mbak, pusing gue kalau ingat nya mbak." ucap della polos
"Parah lo del." ucap chika
"emang kenapa del.?" tanya rere
"Gue penasaran mbak, mbak rere ngomong nya belum selesai tadi pagi." ucap della memang penasaran
"Ya lo tau sendiri la kan pak brian tadi lewat" balas rere lagi
"Jadi ya chintya itu pacar nya pak brian." ucap chika
"Mantan kali." ucap rere memotong omongan chika
"Kok mantan sih.?" tanya chika
"Kan udah putus." ucap mbak anggun
"Aduh gue pusing ni mbak, mana yang betul.?" tanya della
"Biar gue yang cerita deh." ucap rere sambil mendorong lemon tea ke arah della
"Jadi chintya mantan pacar nya pak brian, mereka tuh udah pacaran dari jaman SMA." ucap rere mulai memakan mie goreng nya
"Terus mbak.?" tanya della lagi
"Waktu kuliah semester 1, chintya tiba-tiba aja pergi ninggalin pak brian ke singapura." balas nya lagi.
"Tapi pak brian kayak nya ga terima deh kalau mereka udah putus ,udah cinta mati kayak nya." ucap mbak anggun
"Itu nama nya belum putus la, kan chintya ga ada ngomong putus." timpal chika
"Tapi dengar-dengar kemaren pak brian ketemu lagi sama Chintya." ucap rere lagi
"Oh, atau jangan-jangan waktu pak brian dinas ke singapura kemaren kali." balas chika
"Tapi harus nya udah heboh tuh satu kantor kalau emang pak brian ketemu lagi sama chintya." balas mbak anggun
"Mbak tau sendiri la kan pak brian pergi nya bareng pak rizal, mereka kan Besti mbak." ucap rere
"Iya bener tuh, pak Rizal pasti ga akan tinggal diam mbak." ucap chika lagi
"Terus kalau misal nya pak brian ke Singapura nemuin chintya ,jadi cewek yang satu mobil bareng pak brian kemaren siapa.?" tanya mbak anggun menatap rere dan chika bergantian
Uhuk .. Uhuk.. Della tersedak mendengar pertanyaan mbak anggun.
"Pelan-pelan del." ucap anggun memberi tisu dan mengelus punggung della.
"Lo gapapa.?" tanya chika melihat wajah della merah
"Gapapa mbak, ini mie gue agak pedas aja." ucap della beralasan
"Iya juga sih, ini mie emang agak pedas" ucap anggun yang memang ga suka pedas
"Ya udah balik ke topik" ucap rere
Della hanya menyimak saja, takut salah ucap bisa-bisa dia di gosipin nanti di kantor.
"Ada bener nya juga omongan mbak anggun."balas rere
"Tapi gue ga bohong mbak ,sumpah.!itu mobil pak brian terus tuh ya mobil kita sebelahan." ucap chika
"Masa iya pak brian udah move on dari chintya,kagak mungkin la itu." ucap rere lagi
"Atau jangan-jangan itu cewek ,cewek ga bener lagi.!" ucap chika
Uhuk, uhuk.. della tersedak untuk yang kedua kali nya.muka nya kini sangat merah.
"Aduh del, lo kenapa sih.?" tanya rere
"Lo kalau ga bisa makan pedas jangan makan pedas dong." ucap mbak anggun
"Ini minum air putih gue " ucap chika memberikan air putih yang di pesan nya tadi
Anggun terus mengelus punggung della, "gimana.? Udah enakan." tanya mbak anggun
"Udah mbak ,makasih ya mbak, makasih air nya mbak chik." ucap della
"Lo besok jangan makan pedas deh del, itu muka lo merah banget tau ga.! Ucap rere
"Iya mbak, tadi kirain gue ga pedas,eh tau nya pedas" ucap della nyengir
Gue kok ga asing ya sama nama rizal kayak pernah denger gue tapi di mana ya, pikir della.
"Della" panggil chika
"Iya mbak chik" ucap della menepis pikiran tentang cowok bernama rizal.
"Lo di sini tinggal sama siapa.?" tanya chika
"Gue ngekost mbak, gue asli nya dari jakarta cuma cari kerja nya di sini " ucap della
"Oh gitu ,orang tua lo kerja apa.?" tanya chika lagi
"Gue ga punya orang tua mbak, gue tinggal di panti." ucap della sambil tersenyum
Mbak Rere spontan menjatuhkan garpu nya, mendengar ucapan della.
"Maafin gue del, gue ga bermaksud.." ucapan chika lebih dulu di potong della.
"Gue gapapa mbak, santai aja" jawab della dengan senyum yang belum luntur.
Seketika meja makan menjadi hening, tak ada lagi yang berbicara ,hanya dentingan garpu dan dan suara langkah kaki yang terdengar.Della mencoba mencairkan suasana.
"Mbak." ucap della menatap mereka bertiga bergantian
"Gue ga mau kita jadi canggung gini karna kalian tau gue anak yanti piatu, gue gapapa kok mbak sriusan." ucap della memaikan jari tangan nya.
"Gue minta maaf ya del ,gue ga tau." ucap chika
"Gue gapapa mbak chik, beneran." ucap della lagi
"Mau lo dari mana juga ga masalah sama kita dell, lo udah kita anggap kayak adek sendiri jadi lo jangan berkecil hati ya." ucap anggun
"Makasih ya mbak ,gue senang di kelilingin orang baik kayak kalian." ucap della tersenyum
"Kita juga senang bisa ketemu sama lo del" ucap rere.
"Gue juga,gue suka liat anak kayak lo ,bakalan jadi besti ni kita." ucap chika.
Mereka tertawa bersama, "ya allah makasih ya della di kelilingi orang baik." batin della.
"Balik yuk." ajak mbak rere.
....
"Jadi gimana.?" tanya rizal
"Apaan.?" tanya brian balik
"Soal kencan lo.?" rizal meminum cola nya
"Oh, kayak nya gue ga bisa deh hari ini." jawab brian santai
"Kenapa.?" tanya rizal
"Gue ada kerjaan, numpuk." ucap brian
"Terus gimana sama om elang.?"tanya rizal lagi
"Gue bakalan ngomong ke bokap gue sekarang." brian beralih meraih ponsel nya mencari kontak papa elang
"Seriusan lo.?" tanya rizal memperhatikan brian menelfon Seseorang
"Halo pa." ucap brian
"Iya kenapa brian." tanya papa elang
"Brian ga bisa ketemu riri sekarang pa tapi brian udah kabarin riri dan riri setuju buat ketemu brian sabtu ini." ucap brian berbohong
"Kenapa kamu ga bisa.?" tanya papa elang lagi
"Brian ada meeting yang ga bisa di tinggal pa, lagian riri juga setuju kok pa, mungkin riri juga lagi banyak kerjaan." ucap nya lagi
"Baik la ,papa tunggu kabar baik nya ya." ucap papa elang
"Brian tutup ya pa." brian memutuskan panggilan nya
"Udah kan, selesai deh tinggal kirim aja pesan sama riri." ucap brian tersenyum
"Parah lo ,gue ga ikut-ikutan ya kalau om elang tau." balas rizal
"Kagak bakalan ada yang tau kok,lo tenang aja" brian mulai mengetik sesuatu di ponsel nya. Centang biru pesan sukses di kirim
"Mulai sekarang lo bakalan kerja di kantor gue." ucap brian menatap rizal
"Iya gue tau kok, mau di kantor lo atau punya om elang sama aja bagi gue." ucap rizal santai.
"Kita balik sekarang" ucap brian menatap layar ponsel nya sambil tersenyum smirk.
"Oke" rizal melaju kan mobil ya menuju kantor brian.
.....
copper kettle
Ting..ponsel riri berbunyi,menandakan ada pesan masuk,nomor baru tertera di layar ponsel riri.
"Siapa ya" ,riri mulai membuka pesan dari nomor baru itu,mata riri membola sempurna melihat isi pesan itu. Riri spontan berdiri menutup mulut nya dengan sebelah tangan.
"Mampus gue, kok gue bisa lupa sih sama kencan si*lan itu, gimana dong.!riri memukul pelan kepala nya
Terlintas sosok della di kepala riri, "iya bener juga, gue harus minta tolong sama della, pasti tuh anak mau, gue harus coba." riri mulai mengetik sesuatu di layar ponsel nya. Centang biru.
....
Mereka mulai meninggalkan cafe , menuju kantor ,jarak kantor dari cafe sangat lah dekat, cukup menyebrang jalan raya di depan.
Ini sepatu gue kenapa lagi, ga enak gini di pakai nya,della terus memperhatikan sepatu nya.
Anggun ,rere dan chika tidak Memperhatikan della yang mulai tertinggal di belakang.
Saat hendak menyebrang jalan, heels della patah mengakibatkan kan della terjatuh ,dari arah depan melaju mobil jazz merah mengarah ke della.
Tin........nn
Brak.! 'Della pingsan'
"Della" teriak tiga orang gadis itu bersamaan.
Perlahan della mulai membuka mata nya, "gue di mana ni.? Di surga gue atau neraka ni.! Tapi kok tempat nya adem gini."batin della ,della mulai menyapu pandangan nya.
Pandangan nya terhenti ketika melihat brian berdiri di ujung pintu dengan perban di pelipis sebelah kanan.
"Mana yang sakit.?" tanya Rizal
Della beralih menatap rizal dan menggelengkan kepala nya pelan.
"Sini gue bantu duduk" rizal membatu della
"Minum dulu ya, lo pasti kaget ya tadi.! Maaf ya gue ga liat kalau lo nyebrang." ucap rizal lembut memberikan air putih kepada della.
"Gue di mana ni.?" tanya della
"Kuburan.!" ucap brian dengan suara bariton nya. Della mengarahkan pandangan nya melihat brian.
"Kamu kalau nyebrang itu liat kiri kanan, liat ini gara-gara ulah kamu.!" ucap brian menunjuk plipis nya yang di perban.
"Udah-udah, ni anak orang masih syok juga." ucap rizal melerai brian
"Maaf pak, tadi sepatu heels saya patah, terus saya jatuh, habis itu saya ga ingat lagi." ucap della pelan
"Tadi gue yang hampir nabrak lo, maaf ya ,gue ga sengaja." ucap rizal tersenyum.
"Zal balik.!" ucap brian meninggalkan rizal dan della.
"Lo bisa jalan ga.?" tanya rizal
"Bisa." jawab della pelan
"Oiya, nama gue rizal gue temen nya brian, salam kenal ya." ucap rizal mengulurkan tangan nya
"Della pak" balas della menyambut uluran tangan rizal
"Ya udah yuk ,gue antar lo balik." ucap rizal membatu della berdiri
"Saya masih ada jam kantor pak, saya mau balik ke kantor aja." balas della
"Lo yakin.!" tanya rizal memastikan
"Iya pak, saya ga enak sama pak brian.?" ucap nya lagi
"Iya deh, pelan-pelan aja jalan nya." rizal membatu della berjalan menuju parkiran.
Sepanjang perjalanan tidak ada yang berbicara, hanya suara bising kendara dan suara bising lain nya yang terdengar.mereka menuju kantor brian di jemput orang pak diman,supir pribadi brian
Sedangkan mobil milik rizal rusak di bagian bumper depan lecet,akibat rizal membanting stir ke arah trotoar menghindari della.
Setiba nya di kantor,brian melangkah menuju ruangan nya.rizal memperhatikan della.
"Della" mbak anggun menghampiri della
"Mana yang sakit ha.!" tanya mbak anggun memperhatikan dari rambut sampai kaki della.
"Gue gapapa mbak." ucap della tersenyum
"Lo kenapa bisa jatuh sih, jantung gue hampir pindah ke ginjal tau ga lo." mbak anggun mengelus lengan della
"Heels sepatu gue patah mbak, jadi gue oleng tadi" jawab della
"Ya allah del, eh pak rizal,sore pak." ucap anggun
"Sore, saya duluan ya." balas rizal melangkah menuju ruangan brian.
"Mbak,della juga masuk ya." ucap della
"Gue bantu ya." jawab mbak anggun membatu della.
"Makasih ya mbak udah bantu gue." ucap della setiba di meja nya
"Iya sama-sama ,kalau lo butuh apa-apa telfon gue, oke.! Kalau gitu gue balik ya, jangan capek-capek kerja nya del." anggun berjalan meninggalkan della.
"Siyap mbak" ucap della.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments