Lianhua Nushen
"Berhenti kau, Lianhua! Kau adalah seorang pencuri yang telah mencuri artefak langit!" teriak Long Kongque, seorang Dewi Merak Hijau. Wanita yang sangat membenci sang Dewi Lotus karena selalu lebih unggul darinya. Maka dari itu ia berusaha untuk membuatnya disingkirkan dari alam langit.
"Kakak! Aku tidak pernah mencuri apapun." Lianhua Nushen tidak berharap akan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari seorang dewi yang ia anggap sebagai kakaknya sendiri.
Sebenarnya persetruan antara kedua dewi, sudah terjadi selama ribuan tahun. Dimana dewi Lianhua Nushen seringkali mendapatkan banyak pujian dari para dewa dan dewi. Hal itu menimbulkan rasa cemburu bagi dewi Long Kongque. Sebagai senior, ia merasa tersaingi oleh kehadiran seorang dewi junior yang menunjukan banyak prestasinya.
Meski dianggap sebagai saudara oleh Lianhua, Long Kongque yang awalnya senang mendapatkan pengakuan itu, lama-lama berubah menjadi kecemburuan. Apalagi dengan adanya dewi teratai membuat dewa yang dicintainya menunjukan perhatiannya pada Lianhua Nushen. Walaupun Lianhua tidak tahu hubungan antara dewa dan dewi.
"Serahkan apa yang kamu curi itu, Lianhua! Kaisar Langit telah meminta kami untuk menangkapmu segera! Serahkan dirimu untuk menghadapi hukuman langit!" seru dewa penjaga dengan senjata tombak di tangannya.
Kini Lianhua Nushen tidak bisa berlari ke manapun. Awalnya ia tidak tahu apa yang terjadi, mengapa dewi yang dianggap sebagai kakaknya itu mengatakan bahwa dia mencuri artefak langit. Namun kenyataannya ia tidak tahu sama sekali artefak apa yang hilang. Barulah setelah dewi merak hijau mengatakan jika yang dicuri adalah lentera pengumpul roh, para dewa dan dewi pun panik.
Kaisar Langit yang mendengar hilangnya artefak langit itu pun murka. Tanpa berpikir panjang, ia memerintahkan semua prajurit langit untuk mencari keberadaan artefak tersebut. Setelah melakukan pengejaran, akhirnya dewi Lianhua Nushen ditangkap atas perintah dewi Long Kongque.
"Cepat serahkan artefaknya, Linhua!" teriak Long Kongque sambil melihat dewi bunga lotus itu terpuruk. Ia sangat menikmati pemandangan langka yang pernah ia lihat. Bagaimana seorang dewi terhormat menjadi bulan-bulanan prajurit langit.
"Kakak, aku tidak tahu apa yang kamu maksud. Aku tidak mencuri artefak apapun. Mengapa kamu mengatakan itu?" Lianhua Nushen meringis kesakitan karena sekujur tubuhnya dipenuhi luka akibat melawan prajurit langit yang jumlahnya sangat banyak.
"Diam kamu, pencuri! Kamu harusnya dihukum karena telah mencuri artefak langit yang sangat berharga. Bawa dia ke altar eksekusi!" perintah Long Kongque tegas.
Hari dimana Long Kongque merasa sangat senang karena berhasil membuat orang yang ia benci dihukum. Bahkan kaisar langit pun setuju dengan keputusannya itu. Saat ini para dewa sedang berperang melawan pasukan iblis. Sehingga ini adalah waktu yang tepat untuk membuat orang yang ia benci mengalami nasib sengsara. Dengan tudingan palsu yang ditunjukkannya, tidak akan ada dewa yang melindunginya saat ini. Maka dengan bebas, ia berkuasa di alam nirwana.
"Yang Mulia, hamba telah membawa penghianat itu. Bagaimana Yang Mulia Kaisar akan menghukumnya?" tanya Long Kongque memberi hormat pada kaisar langit.
Kaisar Langit tidak menyangka di alam nirwana ada kejadian seperti itu. Ia tidak menyangka seorang dewi yang dikenal baik dan memiliki kemampuan, akan menjadi penghianat. Mencuri artefak langit berarti melawan kaisar sendiri. Karena artefak itu sangat berharga. Apalagi itu adalah lentera pengumpul roh. Sebuah artefak yang bisa mengumpulkan roh primordial yang menyebar di tiga alam.
"Tidak ada gunanya Dewi Bunga Lotus itu tinggal. Pengawal! Mulai hukuman!" perintah sang Kaisar. Ia memegang lentera pengumpul roh yang diberikan Long Kongque padanya. Kekaguman terhadap dewi merak hijau karena telah menemukan artefak yang hilang. Dengan niat menjadikannya kurator yang baru bagi istana langit.
"Mohon ampun, Yang Mulia. Saya tidak bersalah," lirih Linhua Nushen yang sudah tidak memiliki kekuatan lagi. Ia sudah melawan prajurit langit dan terluka di sekujur tubuhnya. Bahkan ia akan dihukum atas kesalahan yang tidak pernah diperbuat.
Baru ia menyadari kalau ini perbuatan Long Kongque. Karena ia tidak tahu menahu di mana keberadaan artefak itu. Namun dewi merak hijau bisa langsung menemukannya di kediaman dewi bunga lotus. Tidak ada lagi yang akan percaya padanya lagi setelah tuduhan terarah padanya. Meski ia menjelaskan semuanya pun percuma. Tidak ada satu dewa pun yang akan menaruh simpati padanya. Apalagi ia hanya seorang diri yang tidak memiliki keluarga atau teman dekat di alam nirwana.
Sambaran petir untuk pertama kali mengarah kepada Linhua Nushen. Ia mengalami luka serius dan mengeluarkan darah. Namun sambaran kedua kembali mengenainya. Seakan seluruh tulangnya remuk akibat sambaran kedua. Untuk sambaran ketiga, membuat tubuhnya serasa hancur berkeping-keping. Untuk berteriak pun ia tidak sanggup. Hanya tatapannya yang mulai pudar dengan seiring berjalannya waktu. Meski demikian, hukuman masih menerpanya. Walaupun tidak sadarkan diri sekalipun, ia masih dihukum sampai sepuluh sambaran petir.
"Kurung dia untuk memulihkan diri. Setelah itu, buang dia ke kolam kelupaan. Biarkan dia melupakan semua dan kirimkan ke dunia manusia!" perintah Kaisar Langit. Berlalu meninggalkan tempat hukuman.
Yang paling bahagia adalah Long Kongque. Ia sudah berhasil membuat Kaisar Langit mempercayainya. Maka keinginannya akan segera tercapai untuk menjadi kurator yang bertugas menjaga artefak langit. Dengan itu, ia akan memiliki kebebasan menggunakan artefak-artefak itu tanpa diketahui dewa yang lain.
'Meski tidak mati, tetap saja kau sudah tidak menjadi ancamanku lagi, Linhua Nushen! Kamu akan menjadi manusia fana pada akhirnya, hahahaha, hahahaha,' tawa Long Kongque dalam hati.
Dewi Merak hijau itu pun mengikuti Kaisar Langit dari belakang. Ia yakin akan diangkat menjadi kurator selanjutnya karena saat ini posisi itu tidak ada yang menempati. Itu karena kurator langit sebelumnya telah meninggalkan nirwana untuk perang melawan pasukan iblis. Ia juga sudah memastikan bahwa artefak yang dibawa telah dipalsukan olehnya. Maka ia lebih percaya diri. Tidak akan menjadi Dewi yang berkedudukan rendah. Nyatanya ia juga belajar banyak hal tentang pembuatan artefak langit walau masih kalah oleh Linhua.
Linhua dibawa ke sebuah ruangan yang tertutup dan dipagari dengan segel pelindung agar tidak bisa keluar. Tidak ada seorangpun yang datang ke tempat itu selama berhari-hari. Hingga berminggu-minggu kemudian, barulah ia bangun dengan kondisi tubuh yang sangat lemah. Ia kehilangan ribuan tahun kultivasi setelah mendapatkan hukuman langit. Bahkan ia sama halnya manusia biasa yang tidak bisa menggunakan sihir sama sekali.
"Mengapa ini sangat sakit? Di mana ini?" lirih Linhua, mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Ia merasa sangat sakit dan tidak ada seorangpun yang datang mengobatinya. Maka keadaannya sudah sangat kritis, dipenuhi luka yang sulit untuk disembuhkan. Hanya saja ia masih hidup hingga saat ini.
Untung saja dirinya adalah seorang dewi bunga lotus yang dapat menyembuhkan diri. Dengan seiring berjalannya waktu, luka-lukanya akan segera sembuh. Walau tidak sepenuhnya sembuh karena ia tidak seperti dulu lagi. Semua basis kultivasi telah hilang dan sangat memerlukan obat untuk kesembuhannya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
murniati cls
masa dewa tak tau palsu BKN,n tak tau apa terjd,lgsg hkm aja
2023-10-29
1
Ryueen
Mampir kak,btw novel nya kerenq
2022-11-22
1