Sejak hilangnya Lianhua, membuat Zhang Wushang cemas. Pasalnya ia juga tidak tahu jalan pulang. Yang seharusnya memandunya ke bukit, seharusnya sudah kembali. Hujan mengguyur dengan deras, membuatnya basah kuyup. Apalagi seorang diri dalam gelapnya malam.
"Hu-hu-hu, Lianhua ... kamu ke mana, sih? Aku sudah kedinginan begini, kenapa malah hilang begitu saja?"
Rasa dingin dan lapar membuat pemuda bangsawan itu menggigil memegangi perutnya. Berteduh di bawah pohon besar, tidak membuatnya terlindung dari derasnya hujan yang terjadi sejak siang.
"Benar apa kata bibi Hua. Dia memang bisa meramal hujan. Ku kira tidak akan ada hujan, jadi kuajak Lianhua ke sini. Tapi aku menyesal, di mana kamu, Lianhua?"
Seharusnya ia tidak mengabaikan perkataan Hua Tianzhi pagi tadi. Tidak seharusnya mengajak gadis enam belas tahun itu pergi ke bukit belakang desa. Tidak seharusnya mengabaikan larangan orang tua. Namun menyesal tidak menyelesaikan masalahnya. Malah menimbulkan masalah baru untuknya dan orang yang ia sayangi.
Meskipun keluarga Hua termasuk kaya, kekayaan mereka berada di tangan keluarga utama. Sedangkan keluarga Hua Tianzhi yang tersingkir dari keluarga utama menjadi keluarga cabang. Zhang Wushang sendiri tidak tahu penyebabnya, hanya mendengar dari rumor yang beredar, kekuatan mereka sangat lemah karena tidak memiliki pendukung dari pihak keluarga.
Keluarga utama menjadi sangat haus kekayaan. Menguasai warisan keluarga utama, Hua. Berbuat sesuatu yang melanggar pantangan dan hidup dalam kemewahan dan boros. Itu yang membuat keluarga itu pada akhirnya hancur di tangan pemimpinnya saat ini.
Zhang Wushang merupakan salah satu dari banyaknya keluarga bangsawan yang tergantung pada pengobatan dan herbal yang dipasok keluarga Hua. Karena obat herbal dari keluarga Hua, yang paling baik di kota Chunfeng.
Banyak pengusaha berlomba-lomba untuk bekerja sama dengan keluarga Hua karena kualitas obat herbal yang terkenal di seluruh penjuru. Namun itu dulu, sebelum keluarga Hua diambil oleh Hua Shui. Wanita yang mengambil alih keluarga dari keturunan asli keluarga Hua, Hua Tianzhi.
***
Hua Tianzhi mencari anak gadisnya yang belum pulang sampai malam hari. Padahal ia sudah memperingatkan agar tidak pergi ke manapun karena masih perlu pemulihan. Ia sudah kembali dari awal dari pekerjaannya karena merasa khawatir. Dan kekhawatiran itu terjadi setelah memeriksa rumahnya yang kecil.
"Harusnya Lianhua tidak pergi dari rumah. Apa anak bermarga Zhang itu membawanya pergi dari sini? Tapi seharusnya sudah pulang. Ke mana saja kamu, Lian'er. Jangan membuat ibu cemas begini."
Kecemasan seorang ibu hanya dirasakan oleh Tianzhi seorang. Karena keadaannya yang berada dalam kondisi lemah dan tidak berdaya. Menghadapi segala bentuk penghinaan dan juga tuduhan yang diarahkan padanya. Mereka mengatakan bahwa anak yang ia besarkan, hanya anak pembawa sial. Sehingga keluarga cabang membuat rencana besar-besaran untuk menghancurkan keluarga Hua di tangan Hua Tianzhi.
Walaupun memiliki ingatan dari alam langit, Hua Tianzhi tidak pernah mengungkap jati dirinya yang berasal dari langit. Reinkarnasi seorang dewi yang turun ke alam fana karena tuduhan palsu. Tuduhan palsu, baik di alam nirwana maupun alam fana, sudah dialaminya. Meski kekuatan sebagai seorang Dewi terkuras habis, selama masih mengingat metodenya, ia masih bisa berkultivasi mengumpulkan energi qi.
Saat ini tidak banyak yang bisa dilakukan oleh wanita satu anak itu. Tidak mungkin membongkar identitasnya sebagai seorang dewi kepada manusia. Hanya saja ia tidak tahan melihat putrinya menderita di dua alam. Jika bisa, ia ingin hidup di dunia yang mana tidak ada penderitaan. Hidup hanya berdua dengan tenang dan damai.
"Kuharap dia bersama anak bermarga Zhang itu. Tapi bagaimana jika dia di tempat yang tidak seharusnya dikunjungi? Di atas bukit ada tempat pengurungan yang dibuat dewa."
Ya, Hua Tianzhi juga tahu tentang adanya Formasi Bintang yang dibuat oleh lima dewa tinggi. Di sana ada raja iblis yang dihukum bersamanya. Meski mereka tidak saling mengenal dan tidak pernah bertemu secara langsung. Namun entah mengapa mereka berdua yang menjadi korban tuduhan palsu. Jika mampu, ia ingin membebaskan raja iblis dan bekerja sama untuk membalas perbuatan dewa dan dewi yang menghukum dan menuduh mereka.
"Kumohon, di manapun kamu berada, kembalilah pulang, Lian'er. Di mana sebenarnya kamu berada?" Hua Tianzhi duduk bersila dan mencoba memusatkan pikiran.
Mengontrol emosi dan memejamkan mata untuk berkonsentrasi penuh, mencari keberadaan anak gadisnya yang entah di mana. Wanita itu telah menggunakan sebagian besar kultivasinya demi menemukan keberadaan Lianhua Nushen.
Hua Tianzhi masih mengalami kesulitan ketika mencari letak keberadaan Lianhua. Hingga badannya menjadi lemah dan muntah darah. Kekuatannya sekarang tidak sebanding dengan kekuatannya saat masih menjadi seorang dewi. Apalagi akibat lamanya berada di kolam kelupaan, membuat rohnya lemah dan kehilangan banyak kultivasi.
Kultivasi ribuan tahun harus direlakan setelah seribu tahun berada di kolam kelupaan. Hanya untuk tidak melupakan tentang anaknya yang berada di alam langit. Memegang keyakinan bahwa, ia dan anaknya akan bertemu kembali atas jalan takdir.
"Mengapa sangat sulit di temukan? Lian'er, mungkin kamu tidak di sekitar sini. Tunggu dulu, kenapa Zhang Wushang ada di bukit? Gawat!"
Melalui trawangan, Hua Tianzhi menemukan keberadaan Zhang Wushang. Membuatnya yakin, mereka berdua menuju ke bukit. Jelas mereka tidak mendengarkan larangannya. Tidak ada waktu untuk menyesal, hanya bisa pergi ke bukit untuk mencari Lianhua.
"Anak ini sangat merepotkan. Jika bukan karena anak dari keluarga Zhang, mungkin Lianhua tidak pergi ke sana. Selama ini anak itu patuh padaku. Tapi itu bukan Lian'er yang sesungguhnya."
Mengingat ia pernah menanamkan sebagian roh primodialnya pada tubuh Lianhua, membuatnya khawatir sekarang. Karena roh primodialnya dan jiwa Lianhua bisa berbeda. Meski anak itu adalah anak Tianzhi sendiri. Sifat ibu dan anak, bisa saja berbeda.
Tanpa pikir panjang, tidak peduli dengan kondisinya yang mengalami luka dalam, tetap pergi dari rumah. Membawa payung dan juga pakaian tebal agar dipakai anaknya. Juga membawa tas yang berisi herbal yang selalu ia bawa.
"Hujan-hujan begini, mau ke mana orang itu? Dasar wanita tidak benar, pasti pergi ke Rumah Bordir. Seperti saudarinya yang hampir setiap malam ke sana. Keluarga Hua memang dalam masa kehancuran saat ini."
Seorang warga yang melihat Hua Tianzhi pergi, membicarakan keburukan keluarga Hua. Sedang dirinya hendak menutup jendela kamarnya karena sudah malam. Tak senga melihat Hua Tianzhi pergi terburu-buru.
"Jadi orang jangan asal bicara. Mungkin dia mau mencari anaknya yang pergi. Anaknya juga pergi dengan anak bangsawan Zhang. Ini malah yang menjadi sumber masalah. Tadi pagi kulihat mereka ke bukit. Kurasa mereka belum pulang."
Suami dari wanita paruh baya menjelaskan keadaannya. Tentang anak gadis yang pergi dengan anak bangsawan. Bagaimanapun juga, gadis itu sudah berusia enam belas tahun, tidak tahu di usianya sekarang, bisa saja melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments