"Maafkan ibu, Lian'er. Karena ibu tidak bisa menjagamu dengan baik. Walaupun ibu memiliki identitas tinggi di keluarga Hua, ibu malah tak bisa apa-apa."
Hua Tianzhi menyesal karena ketidak berdayaannya. Padahal ia merupakan keluarga inti di keluarga besar Hua. Namun harus tersingkir karena ia terlalu lemah dan tidak ada keluarga laki-laki yang melindungi. Selain itu, kelurga Hua lainnya seakan tidak peduli dengan mereka.
Gadis itu menggelengkan kepalanya, melihat wanita paruh baya di hadapannya bersedih. Meski tidak mengingat apapun, ia tahu ibunya itu sangat baik padanya. Ia beruntung memiliki keluarga yang begitu perhatian padanya. Ia membiarkan wanita itu mengobati seluruh tubuhnya yang mengalami banyak luka.
"Tenang saja, Lian'er. Ibu pasti akan mencarikan pemuda yang baik untuk menjadi suamimu. Dengan pengobatan ibu, kamu tidak akan memiliki bekas luka di kulitmu. Dengan begitu, pasti kamu akan lebih mudah mencari suami untukmu."
Tubuh seorang gadis yang memiliki bekas luka, kemungkinan akan mengalami kesulitan dalam mencari pasangan. Itulah mengapa, setiap gadis yang belum menikah, harus memiliki kulit tanpa cacat. Apalagi pada wajah yang sebagai daya tarik pertama. Jika wajahnya cantik dan mulus, memiliki kesempatan lebih besar diterima pemuda yang tampan.
Nasib keluarga Hua saat ini berada dalam ambang memprihatinkan. Apalagi saat dipimpin oleh kepala keluarga saat ini. Yang memiliki sifat kejam dan arogan. Seorang wanita yang bernama Hua Shui. Keluarga Hua termasuk keluarga ahli dalam ilmu pengobatan. Mereka membuka apotik yang menjual berbagai bahan herbal.
Kejayaan keluarga Hua hanyalah tinggal masa lalu karena dipimpin oleh seorang wanita seperti Hua Shui. Walaupun sejak dahulu keluarga Hua dipimpin oleh wanita, tetapi mereka memiliki hati dan niat yang baik untuk kemakmuran dan kesejahteraan keluarga. Hanya saja kepala keluarga saat ini, menggunakan waktunya untuk bersenang-senang dan menyewa pria-pria tampan dari rumah bordir.
"Bagaimana penampilanku hari ini, Nyonya?" Seorang pemuda dengan pakaian terbuka, hanya mengenakan bawahan saja. Memiliki tubuh halus dan tanpa cacat, merupakan pria penghibur yang disewa.
"Bagus. Kamu hari ini sangat tampan. Ha-ha-ha-ha. Kemarilah ... sayang ..." panggil Hua Shui dengan manja.
Meski usianya tidak muda lagi, ia masih memiliki tubuh yang bagus karena perawatan. Sebagai seorang kepala keluarga Hua, ia sangat mahir dalam menghabiskan uang hanya untuk kesenangan duniawi.
Pemuda yang tampan dan cantik, mendekat dan memberikan sentuhan pada wajah wanita paruh baya di depannya. Memamerkan keindahan tubuhnya yang penuh lemah lembut. Baginya pekerjaan itu adalah sumber pendapatan yang menjanjikan. Di rumah bordir itu bukan hanya menyediakan gadis-gadis penghibur, ada juga pemuda yang juga tidak kalah menggoda.
Jika seorang pria datang, maka akan menyewa wanita penghibur sebagai teman minum hingga teman tidur. Begitu juga sebaliknya, jika yang datang seorang wanita, maka banyak pria muda yang akan menyambut dengan hangat.
"Aahhh ... ini sangat geli. Uhh, kamu sangat nakal." Hua Shui menikmati apa yang diperbuat oleh pemuda tampan di depannya.
"Malam ini kita minum sepuasnya, Nyonya. Budak ini siap melayani Nyonya Hua yang muda dan cantik ini," goda sang pemuda seraya menuang arak ke dalam cawan kecil.
"Sepertinya ... aku sedang melayang di atas awan. Bawalah diriku terbang bersama rembulan malam. Buaian mesra alam mimpi, membawaku kepada pemuda tampan di depan mata."
Hua Shui menenggak arak dari cawan yang disodorkan padanya. Ia juga menerima suapan anggur dari budak pria yang menemaninya minum. Selanjutnya, adegan mesra kedua insan yang tengah dimabuk birahi.
Keramaian rumah bordir pada malam hari, membuat suasana panas. Banyak di antara mereka yang merupakan siluman yang berwujud menjadi manusia. Mereka berkultivasi selama ribuan tahun dan memiliki tubuh seperti layaknya manusia yang hidup dengan bebas. Namun mereka harus menghindar dari kejaran pemburu siluman yang berada di kota Chunfeng.
Siluman bunga mawar terbang dengan anggun di antara manusia. Berwujud sebagai seorang wanita dewasa nan cantik. Memiliki lekuk tubuh sempurna dan bergaya feminim. Aroma bunga mawar kian semerbak bersamaan dengan kehadirannya.
"Mari mari mari. Kita rayakan malam ini dengan bersenang-senang." Siluman bunga mawar, Meighui Yinxing menari sambil membawa teko arak. Berkeliling memberikannya pada para tamunya.
"Nyonya Yin, kau sangat cantik malam ini. Maukah Nyonya menemaniku malam ini?" Seorang pria paruh baya, tergoda akan kecantikan wanita siluman mawar. Ia melihat wajah serta tubuh meliuk Meighui Yinxing dengan tatapan penuh nafsu. Sampai-sampai tidak bisa mengontrol air liur yang keluar dari mulutnya.
Dengan suara mendesah, Meighui Yinxing menjawab, "Kita akan bersama malam ini, Tuan. Haiya ... kau sangat bersemangat sampai keluar liurmu, Tuan."
Nyonya Yin, begitu sapaan yang terus bergema dari para pria yang berada di aula. Mereka menikmati keindahan rumah bordir, sampai mabuk dan kehilangan kesadaran. Energi kehidupan semakin terkuras setelah minum arak. Menguap dari setiap pori-pori kulit dan masuk ke dalam tubuh sang siluman.
'Aku sudah menghisap banyak energi kehidupan manusia-manusia bodoh ini. Semakin banyak yang datang, semakin banyak aku memperoleh energi kehidupan mereka, haihihihi.'
"Oh, Nyonya Yin-ku. Kau sangat menawan malam ini. Bisakah kau menemani tidurku malam ini?" Begitu yang dikatakan seorang pria paruh baya yang telah kehilangan sepuluh persen energi kehidupannya. Maka dari itu, ia sudah bertambah tua dan kehidupannya berkurang dalam jumlah sepuluh persen itu.
Jika ia memiliki sepuluh tahun sisa hidup, maka sekarang tinggal sembilan tahun lagi untuk hidup. Meighui Yinxing tidak ingin membuat orang-orang di kota Chunfeng curiga. Sehingga dari tahun ke tahun ia selalu hidup berdampingan dengan manusia. Bahkan ia tidak pernah mengalami penuaan selama ribuan tahun. Ia berpindah dari tempat satu ke tempat lain untuk menjalankan bisnis, menyamar menjadi pemilik rumah bordil.
Siapa sangka, siluman berusia ribuan tahun itu terlihat seperti wanita dua puluh tujuh tahun atau kurang dari tiga puluh tahun. Ia sudah berada di kota Chunfeng selama sepuluh tahun. Dan orang-orang mengira wanita itu sudah berusia empat puluh tahunan namun wajar memiliki wajah yang awet muda karena obat-obatan.
Di kota Chunfeng sendiri, keluarga Hua memiliki ilmu pengobatan dan termasuk obat awet muda yang legendaris. Turun temurun menjadi obat yang digandrungi para wanita kaya. Karena harga satu obatnya dapat menghidupi puluhan orang dalam satu tahun.
Di kamar tempat Hua Shui berada, pria tampan tengah memanjakannya. Memberi arak dan seiring berjalannya waktu, mengalami penuaan. Meski tidak terlihat dengan jelas, tetap saja Meighui Yinxing telah memperhitungkan semuanya. Ia masih terlihat cantik diusianya yang tidak muda lagi.
"Ah, sepertinya aku juga harus minum obat lagi. Supaya wajahku tetap awet muda." Hua Shui mengambil pil untuk mempercantik kulitnya. Ia selalu membawa pil itu setiap saat dan saat akan berhubungan dengan pria di rumah bordir.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments